NovelToon NovelToon
TERIKAT CINTA VAMPIRE TAMPAN

TERIKAT CINTA VAMPIRE TAMPAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Vampir
Popularitas:33.2k
Nilai: 5
Nama Author: Henny

Gelya akhir-akhir ini sering bermimpi bercinta dengan seorang lelaki misterius. Wajahnya tak jelas hanya tubuhnya yang terasa lebih dingin dari manusia biasa.
Sampai akhirnya, ia dipertemukan dengan lelaki tampan yang selalu hadir saat malam hari. Lelaki yang mampu mengguncang hati Gelya dan membuatnya jatuh cinta setengah mati. Lelaki yang ternyata selalu hadir dalam mimpi Gelya. Bagaimana percintaan antara manusia dan vampire ini terjalin? Ada misteri apa dibalik kedatangan vampire yang berusia hampir 2000 tahun itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Henny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Seperti Dejavu

Gelya masih terpaku di tempatnya berdiri. Pandangan matanya tetap tertuju pada sofa berwarna coklat itu sambil mengingat kembali mimpi panas yang sudah berapa kali menghampirinya dan membuatnya basah di pagi hari.

"Ada apa sayang?" tanya Zoran sambil memeluk Gelya dari belakang.

Bunyi suara petir dan guntur saling bersahut-sahutan membuat Gelya membalikan tubuhnya dan langsung memeluk Zoran.

"Hujannya deras. Sedikit lagi baru kita pulang ya? Ini kan baru jam 10 malam."

Gelya mengangguk. Entah mengapa tubuh Zoran seperti magnet baginya. Sangat sulit untuk dilepaskan jika sudah dipeluk.

"Kita duduk dulu." Zoran mengajak Gelya duduk di sofa coklat itu. Gelya merasakan senyar aneh di seluruh kulit tubuhnya.

"Ada apa?" tanya Zoran melihat Gelya yang nampak gelisah.

"Aku merasa pernah datang ke sini, Zo. Sofa ini..., aku sedang ber...bercinta dengan seorang lelaki. Wajahnya memang tak jelas tapi harum tubuhnya seperti....seperti harum tubuhmu."

Zoran mengerutkan dahinya. "Memangnya ada mimpi seperti itu?"

"Aku bahkan memimpikannya sampai 4 kali. Hampir setiap malam. Makanya saat masuk ke ruangan ini, aku merasa tak asing lagi. Lemarinya, lampunya dan suasana yang pernah aku alami di sini."

Zoran memegang kedua tangan Gelya dan menggenggamnya erat. "Mungkin hanya bunga tidur saja, sayang. Atau itu semacam mimpi basah pada laki-laki yang menandakan masa pubertas."

"Tapi aku sudah berumur 20 tahun. Dan aku memasuki masa pubertas saat usiaku 14 tahun. Lagi pula laki-laki kan beda dengan perempuan."

Zoran menatap Gelya dengan tatapan yang sulit dimengerti. "Atau mungkin itu pertanda bahwa kamu akan menjadi milikku."

"Apa kamu merasa ini bukan sesuatu yang aneh?"

"Jatuh cinta kok aneh sih?" Zoran menangkup kedua pipi Gelya. "Tatap aku."

Gelya menatapnya.

"Aku bahagia bisa menemukanmu. Kamu membangkitkan sesuatu yang sudah lama mati dalam diriku."

"Apa itu?"

"Perasaan sebagai seorang manusia."

"Maksudnya?"

"Jalanku hitam sebelum bertemu denganmu. Aku bahkan tak tahu lagi apa itu cinta. Keinginan ku hanyalah memuaskan diriku sendiri. Ketika melihatmu pertama kali di toko itu, aku begitu menyukaimu, begitu menginginkanmu, seluruh hasrat, gairah dan keinginan dalam hatiku seakan bangkit lagi hanya dengan melihat senyummu."

"Zoran.....!" Gelya memegang pipi lelaki itu. Ia dapat melihat kesedihan dalam tatapan mata pria bule itu. "Jangan bersedih. Kalau memang aku bisa membuatmu bahagia, maka tetaplah berada di sampingku. Karena kamu juga membuat aku bahagia."

Zoran mendekatkan wajahnya ke wajah Gelya. Dahi mereka saling bersentuhan. "I love you." bisik Zoran lalu ia mulai mencium bibir Gelya. Awalnya lembut, penuh kehati-hatian, lama-lama, ciuman itu mulai menjadi panas. Zoran bahkan mengangkat tubuh Gelya dan menaikannya di atas pangkuannya. Gelya secara alami mengalungkan tangannya di leher pria itu.

Hujan turun dengan sangat deras. Membuat suasana menjadi semakin dingin, membuat dua insan yang berbeda jenis itu mulai tak bisa mengendalikan gejolak masa muda yang membakar gairah mereka.

Gelya kini tak ada di pangkuan Zoran. Ia sudah tidur di atas sofa dan Zoran berada di atasnya. Entah bagaimana kaos dan rompi Gelya sudah terlepas dari tubuhnya dan menyisahkan penutup gunung kembarnya.

Mimpi indah yang Gelya rasakan saat itu kini menjadi nyata. Gelya mendongakkan kepalanya saat Zoran mulai mencium lehernya. Gadis itu tak dapat menahan suara desahannya saat tangan Zoran mulai membelai bagian sensitif tubuhnya.

Gelya hampir lupa dengan segalanya. Ia sekarang pasrah pada apa yang akan Zoran lakukan padanya karena memang Gelya menginginkannya.

"Gelya.....tolong....!"

Gelya seperti mendengar suara mamanya. Ia menahan kepalanya Zoran yang kini ada di perutnya.

"Zoran...., maaf....!" Gelya duduk. Napasnya masih belum stabil.

Zoran mengusap wajahnya. Ia mati-matian menahan dirinya agar bisa mengontrol sesuatu yang sebenarnya sudah hampir meledak dalam dirinya.

"Maafkan aku, Gelya." Zoran berdiri. Ia membelakangi Gelya. Entah apa yang dirasakan pria itu. Ia sedikit berlari menuju ke arah belakang.

Gelya pun bangun dan memakai kaos dan rompinya kembali. Ia merapikan rambutnya yang berantakan.

"Zoran......!" panggilnya sambil melangkah ke arah dapur.

Zoran keluar. Wajahnya terlihat tenang. Ia tersenyum dan langsung memeluk Gelya. "Maafkan aku.....!"

"Jangan minta maaf. Aku juga menginginkannya. Hanya saja, aku seperti mendengar suara mamaku. Perasaan ku jadi tak tenang. Bolehkah kamu mengantar aku pulang? Hujan sepertinya sudah mulai redah."

Zoran mengangguk. Ia kemudian meraih tangan Gelya, menggenggamnya erat lalu keduanya melangkah menuju ke luar lewat pintu samping sepertinya pintu itu terhubung dengan garasi.

Mata Gelya terbelalak melihat ada sekitar 5 mobil di sana. Dengan berbagai model dan merk. Dan Gelya yakin kalau semuanya mobil mewah.

Zoran membuka pintu mobil Mustang berwarna merah. Gelya masuk dan ia sendiri duduk di samping Gelya. Mobil meninggalkan garasi dan pintu garasi tertutup secara otomatis.

Rumah Zoran sebenarnya tak begitu jauh dari rumah bibinya Gelya. Saat mereka tiba di sana dan Gelya membuka pintu depan, ia langsung histeris melihat sang bibi yang terkapar di atas lantai dengan beberapa luka di tubuhnya.

"Bibi.....!" teriak Gelya.

Zoran pun mendekat. Ia memeriksa beberapa luka Mila.

"Ayo kita membawanya ke rumah sakit." Zoran langsung membopong tubuh Mila dan meletakkannya di jok belakang. Mereka pun segera membawanya ke rumah sakit.

Seorang dokter muda. Seorang ahli bedah, segera memeriksa Mila.

Dokter tampan itu bernama Zein. Dokter blesteran Korea-Indonesia itu nampak cekatan memeriksa Mila sedangkan Gelya menunggu di luar ruangan IGD sambil memeluk Zoran dan menangis.

"Tenang, sayang. Aku yakin bibi mu akan baik-baik saja." hibur Zoran. Karena tadi dia sudah memeriksa Mila dan Zoran tahu kalau Mila pasti selamat.

"Keluarga pasien bernama Mila." panggil seorang suster.

"Saya, suster."

"Anda dipanggil dokter Zein."

Zoran mempersilahkan Gelya masuk sementara Zoran menunggu di luar. Setelah Gelya menghilang dari balik pintu, Zoran justru pergi dari sana.

"Saya keluarga pasien yang bernama Mila." kata Gelya saat melihat seorang dokter yang nampak sedang bercerita dengan seorang perawat laki-laki.

Dokter Zein membalikan badannya. Ia langsung terkesima menatap Gelya. Ada sesuatu dalam diri gadis itu yang membuat dokter Zein langsung tertarik.

"Anda siapanya ?"

"Saya, ponakannya."

"Bibimu membutuhkan transfusi darah. Sayangnya golongan darah AB susah di temukan dan stok di bank darah kami habis. Staf kami sedang berusaha menghubungi rumah sakit lain. Atau ada kerabatmu yang lain yang memiliki golongan darah yang sama?"

"Aku memiliki golongan darah yang sama dengan bibiku."

"Suster Dewi, tolong bawa gadis ini ke ruangan bank darah." Dokter Zein memanggil seorang suster yang tadi memanggil Gelya di luar.

"Dokter, bagaimana bibi saya?" tanya Gelya sebelum pergi.

"Bibi mu akan baik-baik saja. Dia hanya butuh transfusi darah karena HB nya kurang." Zein sengaja tak menyebutkan luka aneh yang ditemukannya di leher Mila.

Gelya mengangguk lega. Ia pun mengikuti langkah suster Dewi.

************

Waktu sudah menunjukan pukul 2 dini hari. Gelya baru sadar kalau dia tak melihat Zoran sejak tadi.

Mila kini sudah dipindahkan ke ruangan perawatan. Di dalam. Ruangan ini ada dua pasien yang dirawat. Transfusi darah sudah diberikan kepadanya.

Tadi polisi juga datang dan bertanya beberapa hal kepada Mila. Ternyata pihak rumah sakit yang melaporkan. Gelya mengatakan tidak tahu apa-apa. Ia tak mau mengatakan kalau bibinya kencan dengan seorang bule karena ia juga tak tahu apakah si bule yang menyebabkan bibinya terluka.

Pintu ruangan perawatan sang bibi terbuka. Gelya langsung lega saat melihat Zoran.

"Kamu dari mana saja? Aku dari tadi mencarimu. Tas dan ponselku entah ada di mana."

Zoran mendekat dan memberikan tas dan ponsel Gelya.

"Ini. Ketinggalan di mobilku."

"Terima kasih."

"Bagaimana bibimu?" tanya Zoran.

"Kata dokter hanya membutuhkan transfusi darah saja. Lusa dia sudah boleh pulang. Luka-luka nya ringan saja."

"Syukurlah."

Gelya memeluk Zoran. "Aku senang kamu ada di sini? Jujur saja aku sangat ketakutan. Entah orang jahat siapa yang menyerang bibi."

"Kamu dan bibimu sebaiknya lebih berhati-hati saja. Namun aku akan selalu menjagamu."

Gelya tersenyum. Ia merasa damai dalam pelukan kekasihnya itu.

**********

Waktu pun terus berlaku. Tak terasa sudah jam 5 subuh. Zoran enggan meninggalkan Gelya namun dia harus pergi.

Tangannya menarik selimut dan menutupi tubuh Gelya yang tertidur di sofa. Matanya menatap ke arah pasien yang satu. Di batasi oleh kain pembatas ruangan. Zoran menuju ke pasien yang satu itu. Nampak seorang perempuan muda yang dirawat. Ibunya yang menjaga dan keduanya sedang tertidur. Zoran pun perlahan keluar dari ruangan itu. Ia memperhatikan sekelilingnya untuk memastikan takkan ada yang melihatnya terbang.

Zoran sampai ke rumahnya hanya semenit saja. Ia baru akan masuk ke dalam rumah saat mendengar suara seseorang yang memanggilnya.

"Zoran.....!"

Zoran membalikan badannya. Nampak seorang lelaki tampan berdiri di hadapannya.

"Apa yang sudah kamu lakukan?" tanya Zoran marah sehingga kedua taringnya muncul.

"Bukan aku pelakunya !"

"Tapi kamu berkencan dengan perempuan itu!"

"Apa salahnya berkencan dengan manusia? Tujuan kita sama kan?"

"Jangan kau coba-coba mendekati Gelya!"

Lelaki tampan berwajah bule itu pun tertawa. "Lebih baik kamu mengijinkan aku masuk sebelum kita berdua terpanggang di sini."

Zoran

Gelya

Zein

1
Anie Sandi
waduhhhh....kelgnya Gelya sudah lain???
jangan² yg minum darahnya Isabela vampir/manusia serigala?
uhhhh....makin seru nih thor 😍
sehat² ya ghor, Gbu
tintiin21
waduh jgn" musuh terberat Gelya itu kelnya sendiri... 🙈🙈🙈
Rinny Santoso
terima kasih up nya mam...

wah apakah nenek dan paman gelya sudah bersekutu dengan manusia srigala... ahhhh jd tambah penasaran....

mami sudah sehat kah
Enny Olivia: masih otw sehat 🙏🙏
total 1 replies
Faisdatul Hasanah
terima kasih mami masih nyempetin up meskipun sakit...
Novi
mksh Mak up nya,,, tetp semangat n sehat selalu 🙏🏻😇🤗
Lina Herlina
lanjut thor
Eka elisa
waduh jgn"....ini tau siapa zo yg sbnar nya...?
Rinny Santoso
aduh sinenek tau nih kalo zoran vampir....

jangan sampai si nenek ga merestui hub zoran gelya....


semangat n semoga lekas sembuh mami
terima kasih up nya
Eci Rahmayati: wow makin seru ceritanya....
semangat Thor 🫶
total 1 replies
Novi
makasih mom up nya,, tetp semangat n sehat selalu 😇🤗🙏🏻
makinnn seruuuu,, gaskeunnn double up mami
Lina Herlina
lanjut kka
tintiin21
semoga ada titik terang ttg batu meteor... 🧐🧐🧐
Apriyanti
lanjut thor
tintiin21
asiik Zoran sepertinya otw jd manusia lg... 👏👏👏 waduh lgsg pd kepo ini... 😨😨😨😨
gia nasgia
Tdk semudah itu ferguson apalagi ada yang melindungi Gelya dan Zoran memang di ciptakan untuk menjaga Gelya 😘😍
Rinny Santoso
semakin dibikin tegang dan penasaran sm mami....

semoga gelya dan zoran bahagia terus....

hempaskan semua pengganggu
Novi
mksh Mak up nya, tetp semangat n sehat selalu🙏🏻😇🤗
Apriyanti
lanjut thor
Eka elisa
jgn lah... mam... nmuin trigel aj dn kirim dia ke daerah konflik sana biar sklian ikutan prang di cana... 😀😀😀
Eka elisa
dsr trigel gila mimpi aj kmu bisa ktmu siang bolong.... knpa gk langsung kluar aj di siang bolong sklian biar tamat vmpire jht kyk kmu trigel...
Eka elisa
untungnya zoo.. grcep krna Glya dlm bhya..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!