NovelToon NovelToon
Cermin Warisan

Cermin Warisan

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Zulia Almanshur

Aku pandangi cermin besar di hadapan ku , di samping nya terdapat ukiran memutar ke sekeliling cermin .

" Cermin yang sangat indah " . Gumam ku mengagumi cermin dinding yang lebar nya satu setengah meter dan panjang dua setengah meter ini .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zulia Almanshur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7 Perempuan Baju Merah

Ada yang jatuh di lantai bawah , beruntung aku sudah selesai bersih - bersih di lantai atas jadi segera aku menuju lantai bawah .

Lantai atas untuk tempat aku sholat dan istirahat sejenak , ada kasur tanpa ranjang , lemari . Di dalam kamar juga ada kamar mandi , di depan kamar ada balkon kecil yang samping" nya di pasang full teralis dengan sela yang lebar , supaya udara atau angin tetap bisa masuk dengan leluasa .

Di lantai bawah di bagi tiga ruang , untuk salon , dapur dan kamar mandi . Rejeki yang luar biasa dari Allah melalui kedua orang tua ku .

Setiba nya di lantai bawah aku melihat tak ada barang yang jatuh atau pun sekedar bergeser . Tentu aku bingung suara apa yang aku perkirakan ada benda jatuh di lantai bawah baru saja .

KRIIING .. !! .

" Astaghfirullah " .

Detak jantung ku bekerja lebih cepat saking terkejut nya aku .

Di layar ponsel tertera nama Titin langsung saja aku terima panggilannya .

" Assalamu'alaikum , iya Tin ? " .

" Wa'alaikum salam Vi , kamu di mana sekarang ? " .

" Masih di ruko Tin , ada apa ? " .

" Ada dompet aku gak di deket cermin ? " .

" Oh ini ada warna nya merah ? " .

" Kok merah Vi , dompet aku warna nya coklat , masa kamu lupa sama dompet yang biasa aku bawa " .

" Ya tapi ,, " .

Aku melihat kembali dompet yang di letakkan di depan cermin .

" Iya Tin bener ini coklat " .

" Tuh kan , kamu kurang tidur itu Vi ampe warna coklat di bilang merah " .

" Ya udah mau di apakan ini dompet nya ? " .

" Simpen aja dulu Vi , nanti aku ambil kalo balik ke sana lagi " .

" Oke " .

Setelah mengucap salam Titin pun memutuskan sambungan telepon .

Waktu aku mengambil dompet Titin bukan nya bisa di pegang malah terjatuh dan terbuka . Aku penasaran dengan foto perempuan cantik memakai baju merah dan berambut panjang memakai topi seperti perempuan belanda . Dia tersenyum sangat cantik tapi lama kelamaan aku perhatikan perempuan dalam poto itu seperti sedang bersedih .

Buru - buru aku tutup kembali dompet Titin dan segera aku simpan sesuai permintaan nya .

" Permisi mbak " .

" Ah iya bu " .

" Saya mau smoothing nih mbak kira - kira butuh waktu berapa lama ya ? " .

" Silahkan duduk dulu bu " . Aku mempersilahkan perempuan paruh baya itu duduk dan aku ambil kan air minum kemasan yang dingin karena kebetulan cuaca di luar sangat terik .

" Mbak ini sangat baik , tau aja saya sedang butuh yang seger - seger " .

Aku tersenyum . " Ndak pa pa bu silahkan di minum " .

" Oh ya mbak berapa lama kalau smoothing ? " .

" Bisa dua sampai tiga jam bu " .

" Rambut saya keriting gini dan rontok juga , mau ke salon aja sampai malu saya nya . Suami saya nanti malam pulang dari tugas kantor nya , sudah enam bulan kami gak ketemu ya biar beda aja gitu kalau di lihat suami hehehe " .

" Bisa bu , kalau gitu keramas dan creambath dulu ya bu setelah itu saya beri vitamin buat rambut nya , waktu nya bisa lebih lama lagi apa ibu terburu - buru ? " .

" Enggak mbak , justru saya seneng kalau rambut saya ada yang mau bantuin ngerawat nya , maklum mbak saya ini baru pertama kali ke salon " .

" Kalau gitu mari bu kita mulai " .

Perempuan itu lalu memperkenalkan diri , nama nya bu Andri . Bu Andri bercerita kalau memiliki dua orang anak perempuan tapi dua - dua nya tinggal di pesantren sejak masuk ke sekolah menengah pertama . Mereka berdua berada di dalam pesantren yang sama di daerah Jawa Tengah .

Aku tak banyak berbicara karena aku juga harus tetap fokus dengan pekerjaan ku . Aku biarkan bu Andri menceritakan tentang keluarga nya .

Empat jam sudah aku berkutat dengan rambut bu Andri dan selama itu juga Alhamdulillah aku mendapat pelanggan yang potong rambut empat orang dan creambath satu orang .

" Mbak Viya di sini cuma sendirian aja ya ? " .

" Iya bu , ini juga baru dua bulan buka salon nya " .

" Tapi hebat ya bisa atasi dengan cekatan tiap ada pelanggan " .

" Saya hanya berusaha ndak mengecewakan pelanggan saja bu " .

" Oh ya mbak Viya , ini kartu nama saya , di situ ada alamat rumah saya dan juga toko saya " . Bu Andri menyodorkan sebuah kartu nama berwarna hijau , waktu aku baca nama toko nya aku terkejut .

" Maaf bu Andri apa ini toko kue yang terkenal itu ya bu ? " .

" Ah mbak Viya bisa aja , orang banyak mengenal karena sudah pernah merasakan kue dari toko saya " .

" Jadi bu Andri ini beneran pemilik toko kue tersebut ? " .

Bu Andri hanya menganggukkan kepala nya saja dan tersenyum .

" Waduh bu , beruntung nya saya bisa mengenal ibu , suatu kehormatan besar buat saya , tapi ibu kok tadi pake menyamar bilang ndak pernah pergi ke salon ? padahal rambut ibu aja terawat dan begitu lembut " .

" Hehehe , maafin ibu ya mbak , ibu hanya ndak mau orang yang membantu ibu jadi berkecil hati atau takut " .

" Iya bu makasih banyak , ibu benar kalau saya tadi langsung tau kebenaran siapa ibu pasti saya juga canggung " .

" Tapi sekarang sudah enggak kan ? " . Goda bu Andri .

" Canggung nya baru datang ini bu " .

" Hehehe , bisa aja kamu , ya sudah ibu mau pamit dulu sebentar lagi sopir ibu datang jemput ibu " .

" Makasih banyak ya bu " .

" Sama - sama sayang , ingat ya kalau ada apa - apa cerita ke ibu biar kita bisa jadi bestie hehehe " .

Sungguh bahagia memang mendapatkan pelanggan seperti bu Andri ini , orang nya baik dan selera humor nya juga tinggi . Padahal kalau di lihat dari penampilan nya beliau tampak pendiam , anggun dan tak suka berbaur dengan sembarang orang .

Ternyata aku salah , kita memang tak boleh menilai buku dari sampul nya saja , begitu juga dengan orang lain seperti yang terjadi pada saat aku melihat bu Andri saat baru datang tadi .

" Viya " .

" Viya " .

Bulu kuduk ku meremang entah kenapa sejak aku ada di kampung kedua orang tua ku ada saja kejadian aneh yang aku pikir itu hanya halusinasi saja .

" Kamu siapa , aku tak pernah mengganggu siapa pun jadi tolong jangan pernah mengganggu ku " .

" Viya , kamu harus tau " .

" Kamu siapa kenapa aku cuma bisa mendengar suara mu ? " .

" Mendekat lah ke cermin " . Suara itu kembali seperti menghipnotis ku dan aku menurut saja apa yang di pinta nya .

Aku berdiri dan berjalan mendekat ke depan cermin , samar - samar aku melihat seperti ada kepulan asap putih di dalam nya . Kepulan asap yang tadi nya begitu banyak makin menyusut dan berkurang .

Aku melihat seperti ada seseorang di dalam cermin itu yang berjalan dari jauh dan akhir nya mendekat . Perempuan cantik berbaju merah dan memakai topi khas noni belanda , dia tersenyum pada ku .

1
Zulia Almanshur
makasih banyak , mohon dukungan nya ya .. nanti pasti mampir kl sudah senggang
Erlina Arlena
ceritanya bagus, aku suka, semangat thor
Zulia Almanshur: makasih banyak , mohon dukungan nya ya kak .. masih oemula 🙏
total 1 replies
Anita Jenius
Salam kenal kak
Zulia Almanshur: Salam kenal juga kak Anita .. waah .. sudah senior nih 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!