NovelToon NovelToon
One Day With You

One Day With You

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:20.8k
Nilai: 5
Nama Author: jannah sakinah

Cinta tak harus memiliki itulah yang di rasakan dua insan yang saling mencintai namun takdir memisahkan keduanya hingga harus rela mengikhlaskan satu sama lain demi kebaikan bersama. Cinta yang begitu tulus dan suci harus tertahan di dalam dada sebab tak ingin menyakiti siapapun dan membuat semuanya menjadi runyam. Itulah yang di rasakan oleh Lucy Abelia dan Sean Fernando. Keduanya sama-sama berkeinginan untuk hidup bersama namun takdir berkata lain sehingga membuat insan yang saling mencintai itu hidup di jalannya masing-masing. Walaupun cinta Lucy dan Sean sangat kuat, namun keduanya tetap menerima takdir dan mensyukuri segala hal yang terjadi pada mereka. Sean menjalani hidupnya bersama wanita pilihan orang tuanya, sedangkan Lucy memilih hidup sendiri hingga akhir.

Bagaimana kisahnya, apakah ada kesempatan bagi keduanya untuk hidup bersama atau keduanya tetap berada di jalannya masing-masing? Yuk ikuti terus kisahnya.

Ig: Jannah99islami

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jannah sakinah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertengkaran di rumah sakit

Waktu berlalu begitu cepat, kini Sean maupun Tasya sudah tiba di indonesia. Karena tak sabar melihat kondisi pujaan hatinya, Sean pun langsung pergi ke rumah sakit dan membiarkan Tasya pulang sendiri ke rumah kedua orang tuanya. Seperti biasanya, Tasya selalu menceritakan segala masalahnya dengan sedikit di lebih-lebihkan kepada Laila dan Rena.

Sean yang sudah mengetahui jika pulang nanti ia akan mendapatkan masalah tak memperdulikan hal itu. Saat ini yang paling penting baginya ialah menjenguk Lucy dan melihat keadaannya. Tidak ada kata lelah jika sudah berkaitan dengan orang yang di cinta.

Setibanya di rumah sakit, Sean langsung menuju Resepsionis dan menanyakan ruangan pasien atas nama Lucy. Setelah mengetahui informasi dari Resepsionis, Sean pun bergegas menuju ruangan Lucy.

"Cklek," Suara pintu yang di buka dengan sedikit kasar membuat dua orang yang berada di dalam mengalihkan pandanganya ke arah pintu.

"Sean," ucap Lucy dan Brian secara bersamaan dengan wajah terkejut.

Melihat kehadiran sumber luka sahabatnya, Brian pun memasang wajah datarnya lalu menghampiri Sean. "Untuk apa datang ke sini? Pulanglah," usir Brian secara terang-terangan.

"Kau tidak berhak mengusirku!" ucap Sean dengan ketus sembari membalas tatapan Brian dengan mata tajamnya.

"Tentu saja aku berhak, akulah orang yang membawa wanita yang sedang patah hati itu ke sini. Aku yang selalu setia menemaninya dan menyembuhkan hatinya. Kau adalah sumber luka di hidupnya!" ucap Brian membuat Sean mengepalkan tangannya.

"Sialan!" Bentak Sean lalu tanpa berpikir panjang langsung memberikan pukulan mentahnya di wajah Brian. Brian yang di serang pun tak tinggal diam, ia segera membalas pukulan Sean. Kini kedua pria yang tidak mau saling mengalah itu saling membalas dan memukul. Lucy yang melihat itu turun dari ranjangnya lalu memisahkan keduanya. Karena Lucy menyelip di tengah-tengah keduanya, Sean dan Brian pun menghentikan perkelahiannya sebab tak ingin menyakiti Lucy.

"Kalian ini apa-apaan, kenapa harus bertengkar jika semuanya bisa di dibicarakan secara baik-baik? Seperti anak-anak saja!" ucap Lucy menatap kesal pada keduanya.

"Maaf Lu," ucap keduanya segala bersamaan.

"Kau," ucap keduanya lagi secara bersamaan.

"Jangan mengikuti ku!" ucap keduanya dengan tegas.

"Kau yang mengikuti ku bodoh!" ucap keduanya lagi seperti anak kembar satu hati.

"Kau yang bodoh," ucap keduanya lagi membuat Lucy frustasi di tempatnya.

"Diam!" ucap Lucy dengan nada membentak.

Mendengar bentakan Lucy keduanya pun diam dan hanya saling menyerang melalui sorot matanya.

"Cepat baikkan!" pinta Lucy dengan penuh penekan.

"Tidak mau!" ucap keduanya lagi secara bersamaan.

"Dasar keras Kepala! Jika kalian tidak mau berbaikan sebaiknya kalian pergi saja dari sini," ancam Lucy membuat kedua pria yang saling menatap penuh permusuhan itu saling meminta maaf walaupun terpaksa.

"Maaf," ucap Brian dengan tatapan tak ikhlas nya.

"Ya tidak apa," ucap Sean tanpa mau meminta maaf kembali. Lucy pun menajamkan matanya menatap Sean. "Baiklah-baiklah, maafkan aku," ucap Sean meminta maaf pada Brian dan menurunkan egonya hanya demi sang pujaan hati.

"Pelukan," ucap Lucy membuat keduanya tersentak di tempatnya.

"Apa!" ucap keduanya secara bersamaan.

"Are you kidding? Kami bukan anak-anak lagi Lu," ucap Brian tak terima dengan permintaan Lucy.

"Benarkah? Terus kenapa bertengkar seperti ini?" ucap Lucy melirik kesal pada Brian. "Cepat pelukan!" ucap Lucy memaksa kedua pria yang saling enggan berpelukan itu.

Melihat mata tajam menyala Lucy membuat Sean dan Brian akhirnya terpaksa saling berpelukan.

"Jika saja bukan karena Lucy, aku tak mau memelukmu," bisik Brian membuat hati Sean jengkel.

"Cih, aku bahkan lebih baik memeluk kerbau daripada memeluk dirimu sialan!" bisik Sean yang membuat hati Brian jengkel.

Melihat pemandangan di depannya, Lucy pun tersenyum senang. Tak ada hal yang paling indah di dunia ini kecuali melihat semua orang berdamai satu sama lain. Setelah menuruti perintah Lucy, keduanya pun melepaskan pelukan satu sama lain. Seakan tengah di landai angin topan, Sean maupun Brian membersihkan tubuh mereka seakan debu banyak menempel di pakaian mereka.

"Ayo duduk," ucap Lucy yang di angguki keduanya.

"Aku ingin bicara berdua saja dengan Lucy, kau keluarlah," ucap Sean membuat Brian menatap tak bersahabat padanya.

"Jika kau mau bicara, bicara saja. Aku akan tetap berada di sini," ucap Brian kekeh tak ingin pergi.

"Kau ini keras kepala sekali! Kami butuh privasi," ucap Sean membuat Brian langsung melirik Lucy. Lucy pun mengangguk pelan sebagai jawaban bahwa Brian harus memberikan mereka waktu berdua.

"Baiklah, aku keluar dulu. Kau berhati-hatilah Lu," ucap Brian yang berhasil membuat hati Sean panas.

"Dia tidak perlu berhati-hati padaku. Sudahlah, cepat keluar!" ucap Sean membuat Brian meliriknya dengan malas. Karena tak ingin membuat Lucy marah padanya, akhirnya Brian pun meninggalkan ruang rawat Lucy dan memilih untuk menunggu di luar.

Setelah Brian keluar Lucy pun kembali ke hospital bed nya dengan Sean yang mengikutinya. "Pelan-pelan," ucap Sean sembari membantu Lucy duduk di atas ranjangnya. Setelah memastikan Lucy duduk dengan nyaman, Sean pun duduk di sisi ranjang Lucy.

"Apa yang ingin kau bicarakan Sean," tanya Lucy tanpa berbasa-basi. Jika sudah berhadapan dengan sang pujaan hati, pastilah hati tak terkontrol lagi untuk memandu diri.

"Lu, kenapa kau bisa sakit begini? Apakah semua ini karena ulahku? Maafkan aku Lu, aku menyesal melakukan hal bodoh itu," ucap Sean merasa sangat bersalah.

"Tidak kok, aku memang lagi kurang enak badan saja akhir-akhir ini," ucap Lucy tak ingin membuat mataharinya meredup.

"Mungkin mulutmu bisa berbohong, namun matamu tidak bisa membohongiku," ucap Sean menatap mata Lucy yang sedikit basah.

"Kau selalu saja mengetahuinya. Kau benar-benar Sean ku," ucap Lucy membuat Sean tersenyum hangat padanya.

"Lu, maafkan aku. Aku sudah mengikuti semua keinginanmu. Aku memperlakukan Tasya seperti yang kau katakan. Aku sudah melakukan semuanya, jadi tolong izinkan aku untuk tetap menemui mu dan berbicara denganmu. Jangan menjauh ataupun lari dariku. Aku tak sanggup menjauh darimu, hidupku tidak tenang jika tidak melihatmu. Aku bisa gila Lu," ucap Sean yang terus di dengarkan Lucy tanpa menyela sedikit pun.

"Sean, sebenarnya tidak ada niatku untuk menjauh darimu ataupun lari darimu. Aku juga tidak melarang mu untuk selalu bertemu dan berbicara denganku. Aku juga merasakan apa yang kau rasakan Sean. Kau tau mereka seperti pemburu yang siap menombak mangsanya. Kau lihat kan, baru dua hari kau menikah, kita langsung mendapatkan masalah. Aku di fitnah, di usir dan di pandang buruk oleh semua orang yang tidak tau fakta sebenarnya. Sedangkan dirimu terkekang dan mendapatkan tekanan dari berbagai arah. Itulah alasan kuat ku kenapa aku harus mengikhlaskan mu. Ini demi kebaikan kita bersama," jelas Lucy sembari tersenyum dengan air mata yang menetes.

"Lu," panggil Sean sudah tak bisa berkata-kata, dia memilih menenggelamkan wajahnya di bahu Lucy. Brian yang melihat pemandangan romantis itu dari celah pintu, terlihat menyentuh dadanya yang bergemuruh.

1
Rhenii RA
Tanda petik untuk dialog jangan lupa Thor, biar nggak bingung yang baca
Jannah Sakinah: Makasih atas perhatian dan revisinya kak. Itu suara hati tasya ya jadi tidak menggunakan tanda petik❤🌺
total 1 replies
Khairunnisa Zf india best of the best
sambungan udah nunggu lama .jangan cepat ditamati
Yati Rosmiyati
akhirnya kalian berjodoh
Yati Rosmiyati
kayanya nikahnya sama Sean deh semoga
Dhina Shzti Yana
critanya jngn di bikin kayak cerita sinetron gni dong Thor. critanya muter² tiada ujungnya
Dhina Shzti Yana
critanya muter² kyak sinetron aja mlhn mau baca critanya jdi gak smangat
Dhina Shzti Yana
cerita koq mlhn muter² mlhn kayak sinetron aja.
Yati Rosmiyati
semoga yang di jodohkan sama Lucy Sean,bolehlah berharap 😁
Yati Rosmiyati
👏👏👏
Yati Rosmiyati
karena cinta otak yang tadinya pintar tambah pintar banyak ide😂😂😂
Yati Rosmiyati
boleh kali Sean kamu menceraikan Tasya walaupun sedang hamil kan dia hamil bukan anakmu terkecuali Tasya hamil anakmu tapi gak tau juga sih kalau pendapat aku salah maaf ya Sean soalnya aku bukan ahli agama😁😁
Yati Rosmiyati
ayo Sean segera selesaikan perceraianmu lampu hijau sudah kamu dapat dari Romo
Yati Rosmiyati
sampai sini cinta kalian masih di uji dan semoga kebahagiaan dan keinginan kalian Lucy Sean untuk bisa bersama secepatnya terwujud
Yati Rosmiyati
gak sabar nunggu Sean Lucy bertemu
Yati Rosmiyati
Thor tumben belum up
Jannah Sakinah: Maaf ya ibu negara qadarullah ada gangguan jaringan hari ini. in syaa Allah nanti kalau sudah ada jaringan author crazy up ya.
total 1 replies
Yati Rosmiyati
semangat lanjut Thor 😁
LISA
Sedih bgt..Lucy meninggalkan Sean tp semangat y Lucy utk kebahagiaanmu
LISA
Kasian bgt Lucy..sedih baca cerita ini..sehat selalu y Lucy
LISA
Sedih bgt koq mereka berpisah
LISA
Aq mampir Kak
Jannah Sakinah: Makasih kakak❤
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!