NovelToon NovelToon
WIDARPA

WIDARPA

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Horror Thriller-Horror / Anak Yatim Piatu / Pengasuh
Popularitas:728
Nilai: 5
Nama Author: Karangkuna

Renjana, seorang gadis muda yang baru saja pindah ke kota kecil Manarang, mulai bekerja di panti asuhan Widarpa, sebuah tempat yang tampaknya penuh dengan kebaikan dan harapan. Namun, tak lama setelah kedatangannya, ia merasakan ada yang tidak beres di tempat tersebut. Panti asuhan itu, meski terlihat tenang, menyimpan rahasia gelap yang tak terungkap. Dari mulai bungkusan biru tua yang mencurigakan hingga ruangan misterius dengan pintu hitam sebagai penghalangnya.

Keberanian Renjana akan diuji, dan ia harus memilih antara melarikan diri atau bertahan untuk menyelamatkan anak-anak yang masih terjebak dalam kegelapan itu.

Akankah Renjana berhasil mengungkap misteri yang terkubur di Widarpa, atau ia akan menjadi korban dari kekuatan jahat yang telah lama bersembunyi di balik pintu hitam itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Karangkuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

WIDARPA 28

Dokter Gio lanjut bercerita. "Trauma masa kecil yang membuatnya menjadi seperti itu, dia tumbuh dengan ayahnya yang sering melakukan pelecehan seksual padanya dan ibunya wafat akibat gangguan jiwa, sepeninggal ibunya pergi dia kabur dari ayahnya dan bertemu dengan Bu Suri, dia diadopsi dan disekolahkan hingga lulus dan membantu pekerjaan Bu Suri di panti. Beberapa tahun setelahnya, dia menikah dengan pria yang lebih tua 16 tahun darinya. Pernikahan itu cukup bahagia meski mereka belum dikaruniai anak hingga suatu ketika suami Helena membawa seorang anak kecil berumur 3 tahun dan mengatakan bahwa itu adalah anaknya dengan wanita lain. Helena murka dan membunuh suaminya serta anak itu dengan membakar rumah ketika mereka semua sedang terlelap. Dia selamat meskipun ada luka bakar dilengannya. Tapi tidak pernah ada yang mengusut tragedi itu karena  Helena membuatnya sehati-hati mungkin." Renjana terkesiap, tak menduga ada cerita tragis dibaliknya.

Dokter Gio melanjutkan ceritanya dengan suara yang semakin tegang, menyelami sisi gelap dari perjalanan hidup Helena yang semakin menakutkan. "Setelah tragedi yang menimpa suaminya dan anak itu, Helena benar-benar berubah. Dia mulai membenci anak-anak dengan cara yang sangat mendalam. Di dalam pikirannya, anak-anak adalah sumber penderitaan, dan dia bersumpah untuk menghabisi banyak dari mereka di sisa hidupnya," ujar Dokter Gio dengan hati-hati, memastikan Renjana bisa memahami betapa kelamnya niat Helena.

"Helena tidak lagi melihat anak-anak sebagai makhluk yang perlu dilindungi. Dia melihat mereka sebagai objek untuk dilenyapkan, bagian dari balas dendam yang tak kunjung selesai. Itu sebabnya dia mulai membangun panti asuhan. Tapi bukan panti asuhan yang tulus, Renjana. Ini adalah tempat yang dia bangun hanya untuk mendekatkan dirinya dengan tujuannya yang lebih gelap. Panti asuhan itu adalah alat, bukan tempat perlindungan bagi anak-anak."

Renjana mendengarkan dengan hati-hati, tubuhnya semakin terkejut dengan cerita yang terungkap. "Jadi, panti asuhan itu sebenarnya hanya untuk mengumpulkan anak-anak dan... menghancurkan mereka?"

Dokter Gio mengangguk. "Benar. Semua itu bagian dari rencananya. Panti asuhan itu adalah tempat di mana dia bisa lebih dekat dengan anak-anak yang dia anggap sebagai korban, yang bisa dia pergunakan untuk tujuan pribadinya. Dan dia tidak melakukannya sendirian."

Renjana bertanya, "Apa maksudmu?"

"Dia bertemu dengan seorang pria bernama Samuel Juanda, seorang mantan terapis di rumah sakit tempat Helena pernah bekerja. Samuel adalah sosok yang sangat tergila-gila pada Helena. Dia sangat terpesona oleh kecantikan dan kekuatan yang dimiliki oleh Helena, yang dengan mudah memanfaatkannya," jelas dokter Gio.

"Helena memanfaatkan ketergantungan emosional Samuel padanya. Tanpa ragu, dia menyuruhnya untuk mencari tempat yang jauh dari keramaian, tempat yang bisa dia gunakan untuk membangun panti asuhan yang terpencil. Samuel, yang terpesona pada Helena, tidak pernah curiga. Baginya, membantu Helena adalah segalanya."

"Aku baru tahu, ada andil Samuel dalam membangun panti itu." Renjana masih tak percaya.

"Ya," jawab dokter Gio dengan tegas. "Helena menggunakan uang tabungan yang dia kumpulkan dari dua panti asuhan sebelumnya—uang yang seharusnya digunakan

Dokter Gio melanjutkan ceritanya dengan suara yang lebih rendah, seakan ingin memastikan bahwa setiap kata yang diucapkannya bisa dipahami dengan jelas.

"Sejak saat itu, semuanya berjalan dengan lancar bagi Helena, hingga Samuel mengetahui sisi gelap yang lebih dalam dari dirinya," ujar Dokter Gio, matanya penuh dengan keprihatinan. "Samuel mulai menyadari bahwa dia tidak hanya sekadar membantu Helena, tetapi juga terjerat dalam tindakan yang lebih mengerikan. Meski begitu, perlahan-lahan, dia mulai menutup mata terhadap kenyataan itu. Bahkan, dia merasa terjebak dalam dunia yang telah diciptakan oleh Helena."

Renjana mendengarkan dengan seksama, merasakan ketegangan yang semakin mendalam.

"Namun, segalanya berubah ketika keponakan Samuel, datang ke panti asuhan," lanjut dokter Gio. "Kiwi meminta kepada Samuel untuk bisa bekerja di WIDARPA, Samuel yang mulai merasa tidak nyaman dengan dunia yang ada di sekitarnya, segera menyadari bahwa Kiwi memiliki sisi gelap yang sama. Dia bisa melihat tanda-tanda bahwa Kiwi bukanlah gadis biasa pada umumnya, dan dia mulai khawatir." Renjana memiringkan kepala, mendengar nama Kiwi.

"Kiwi memiliki ambisi yang besar, dan dia sangat tertarik. Samuel, yang semakin merasa terjebak, memberitahu Helena tentang keberadaan Kiwi dan sisi gelap keponakannya itu. Namun, alih-alih merasa khawatir, Helena malah merasa senang mendengarnya."

Dokter Gio berhenti sejenak, menatap Renjana dengan serius. "Helena merasa lega. Dengan Kiwi yang bergabung, dia tidak perlu lagi melakukan semuanya sendirian. Kiwi akan menjadi tangan kanan Helena yang baru, yang akan membantu mengeksekusi rencana-rencana jahat mereka."

Renjana merasa ngeri, seolah setiap lapisan cerita yang terungkap semakin menambah kegelapan dari situasi ini. "Ya tuhan."

"Ya," jawab dokter Gio dengan tenang. "Dengan iming-iming uang yang banyak, Kiwi bergabung dengan Helena dan Samuel. Dia siap untuk melakukan apa saja demi mendapatkan kekuasaan dan kekayaan yang ditawarkan oleh Helena. Untuk Helena, memiliki Kiwi di sisi kanannya adalah keuntungan besar. Dia bisa melaksanakan lebih banyak rencana kejamnya tanpa harus khawatir soal pelaksanaannya."

Renjana terdiam sejenak, memikirkan semua yang baru saja dia dengar. "Tapi, bagaimana dengan Samuel? Apa dia benar-benar setuju dengan ini?"

Dokter Gio menghela napas panjang. "Samuel tidak bisa lagi mundur. Meskipun dia tahu apa yang terjadi, meskipun dia menyadari betapa kejamnya rencana Helena, dia merasa terperangkap. Ketika kau sudah terjerat begitu dalam dalam sebuah jaringan, tak mudah untuk keluar. Apalagi, dia sudah terikat pada Helena dalam banyak hal."

Renjana merasa tubuhnya kaku, dengan perasaan ngeri yang semakin menguasai dirinya. "Jadi, semuanya semakin besar... dan semakin berbahaya?"

"Benar," jawab dokter Gio dengan tegas. "Semua ini semakin melibatkan lebih banyak orang. Setiap keputusan yang diambil membawa mereka lebih dalam ke dalam kegelapan yang tak terbayangkan. Dan itu juga yang membuat rencana mereka semakin sulit untuk diungkapkan."

Renjana menatap ke luar jendela, berusaha memproses semua informasi yang baru saja dia terima. Dunia yang dia kenal semakin terbalik, dan dia merasa terperangkap dalam sebuah permainan yang lebih besar dari yang dia duga.

 

 

1
Nicky Firma
awal yang bagus, ditunggu part selanjutnya
Karangkuna: terima kasih /Smile/
total 1 replies
Senja
bagus. lanjut thor
Karangkuna: terima kasih /Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!