TERDAMPAR DI PONDOK JANDA PERAWAN

  " Tuan rey..ada apa, kanapa wajahmu pucat sekali " ucap nino yang barusan muncul dari arah dapur.

Reyhan menoleh ke arah suara dan ia bernafas lega setelah melihat nino berdiri di pintu pembatas ruang tamu dan dapur.

" Kamu dari mana saja, kenapa kamu tinggalin aku sendiri, kenapa kamu tidak membangunkanku " kata reyhan dengan banyak pertanyaan.

" saya dari belakang,.perutku sakit tuan " ucap nino.

" Apa kamu tadi yang menarik kakiku "

nino mengeryitkan dahinya dan menggeleng.

" Aku dari tadi di belakang tuan " ucap nino tak mengerti.

reyhan menghela nafasnya dan berdiri dari duduknya.

" berarti tadi tidak mimpi, itu pasti nyata, dan suara itu...hihihi " gumam reyhan sambil bergidik ngeri.

nino yang melihat dan sedikit mendengar gumamannya reyhan hanya mengeryitkan dahinya.

" antar aku ke belakang no, aku mau cuci muka dan sekalian buang air kecil " ucap reyhan.

" pergi aja sendiri tuan, perutku sudah lapar aku mau makan "

" nanti saja antar aku dulu, nanti kalau si mbak kun ngintip gimana " ucap reyhan.

" ini siang hari tuan, noh lihat matahari sudah di atas kepala, nggak akan ada hantu gentayangan di siang hari, ini waktu mereka untuk istirahat, semalam sudah capek gangguin orang " ucap nino.

" Jangan bercanda disini masih ada si mbak kun, sudah ayo anterin " ucap reyhan sambil memiting kepala nino dan menariknya ke belakang.

" Cek...hobinya nonton film horor dan mau buat film horor, lah giliran di temui dan di sapa langsung di dunia nyata, malah ciut nyalinnya " .

" ini dadakan no, hatiku belum siap ..."

" kayak mau kawinin anak orang saja tuan "

" sudah ku bilang jangan panggil aku tuan nino cahyadi " ucap reyhan dan masih terus membawa tubuh nino kebelakang.

" Jangan tinggalin ya, awas saja kalau berani, aku balikin kamu ke rumah muhammad cahyadi " ucap reyhan.

 saat di kamar mandi reyhan langsung buang air kecil tanpa menutup pintunya.

" Bos tutup pintunya, itu belut kamu kelihatan, jorok sekali " seru nino kesal.

" masa bodoh..." ucap reyhan.

tapi kemudian tiba-tiba ada angin kencang yang langsung menutup pintu itu sendiri, dan hawa langsung serasa dingin.

nino dan reyhan sama-sama terkejut.

" bukan aku bos yang menutup pintunya, pintunya nutup sendiri " teriak nino dari luar.

" shit...jangan ganggu aku, tidur saja kalian, ini kan waktunya kalian tidur" umpat reyhan yang masih sedang buang air kecil, dan dia segera menyelesaikan hajatnya dan buru buru menyiram mukanya dengan air, dan langsung membuka pintu kamar mandi.

dan untungnya pintu itu langsung terbuka, tidak seperti di film film yang pintunya akan terkunci dan dia akan terjebak di dalam kamar mandi, saat dirinya sudah di luar, ia tidak melihat nino di situ.

" nino cahyadi...awas saja kamu akan aku bantai kamu, ini juga kenapa siang siang kalian masih eksis saja " kata reyhan yang merasa bahunya ada yang merabanya.

Sontak reyhan langsung berlari masuk ke dalam tanpa menoleh kebelakang.

" hii...hii...hii...dia lucu sekali, dia

terlihat imut sekali " tawa melengking dari sosok wanita bergaun putih yang berada di atas pohon jambu.

Di dalam rumah reyhan langsung duduk di dekat nino yang juga nampak pucat mukanya.

" gila bos, hantu sekarang pada gak tahu waktu, siang bolong gini masih nongol "

" hemmm....hantunya gak tahu diri juga, ini kemana yang punya rumah no, masak tamu di tinggalin sendiri " ucap reyhan sambil menyisir ruangan.

" nyonya muda mungkin sedang di sekolah tuan, dan di antar tuan muda, tapi lihatlah, nyonya sudah menyiapkan kita makan siang " ucap nino sambil membuka tudung saji yang ada di atas meja.

" ya udah ayo kita makan, di mana ponselku no "

" tuh " tunjuk nino dengan dagunya.

reyhan membuka ponselnya dan ingin mencoba menghubungi tuan badra, tapi ia menghela nafas panjang karena ia melihat di ponselnya tak ada sinyal sama sekali.

" Sebenarnya kita ini di mana no, kenapa tidak ada internet di sini, bukannya Internet sudah sampai di pelosok manapun, kenapa di sini tidak ada, dan desanya banyak sekali dedemit nya, mengerikan sekali " gerutu reyhan.

nino tak memperdulikan reyhan ia terus menyantap makanannya.

******

" kang...apa akang belum bisa menyingkirkannya " ucap seorang wanita yang duduk di hadapan seorang pria yang bersila di lantai.

pria itu menghela nafas berat dan kemudian menatap perempuan yang bernama jamilah itu, salah satu istri juragan manto.

" akang harus membalas kematian hafid kang dan juga rasa sakit hati adikmu ini " ucap jamilah.

" mereka masih melindungi gadis itu, dan kekuatan mereka semakin besar dan ..." pria itu menghela nafasnya.

" Apa arwah hafid juga ikut melindungi hanifah " pria itu mengangguk.

umar nama pria itu, orang tua dari hafid, suami pertama hanifah, yang meninggal karena menyelamatkan hanifah yang akan di jadikan tumbal oleh juragan manto dan umar.

CERITA HAFID DAN HANIFAH.

Hafid memandang rumah hanifah yang memang tak jauh dari rumahnya, matanya memancarkan kesedihan, ada setetes air mata yang menetes dari pelupuk matanya.

" kita memang bukan jodoh han, semoga nantinya kamu bisa menemukan jodoh yang terbaik, maafkan akang " gumam hafid.

hanifah dan hafid memang memiliki hubungan, mereka saling mencintai, tapi keluarga hafid tidak merestui hubungan mereka, karena keluarga hanifah yang dari kalangan biasa dan latar belakang kakek yang di kenal sebagai dukun dan penganut ilmu hitam, membuat keluarga umar yang di kenal orang kaya di kampung itu melarang putra satu satunya untuk menjalin asmara dengan hanifah.

Akhirnya keluarga umar memutuskan untuk menjodohkan hafid dan mawar putrinya pak yusuf lurah di desa itu.

hafid tak kuasa menolak perjodohan itu, karena ia tahu bagaimana bapaknya.

hafid tahu siapa dalang di balik kematian kekek dan orang tuannya hanifah, dari situlah ia selalu berusaha melindungi hanifah dari keluarganya.

ketidak sukaan orang tuannya umar pada keluarga hanifah itu berawal dari penolakan bapaknya hanifah saat akan di jodohkan dengan jamilah adik dari umar bapaknya hafid, bapaknya hanifah yang bernama aswin lebih memilih kekasihnya rahma .

Dari situlah ketidaksukaan mereka menjadi dendam, pertama keluarga umar mengatakan kepada masyarakat kalau kakek Anwar kakeknya hanifah adalah seorang dukun hitam dan melakukan ritual yang menggunakan tumbal.

Sehingga di suatu waktu banyak sekali anak anak yang meninggal dengan tidak wajar di desa itu, sehingga semua warga menuduh kakek anwarl ah melakukan ritual tumbal untuk ilmunya.

Dan dari situlah keluarga hanifah selalu di kucilkan.

#####

Assalamualaikum readers HAPPY READING, jangan lupa jejak cintanya.