Kupikir aku akan bahagia menikah dengan seorang Arjuna Raka Sastrowardoyo. Wajahnya yang sangat tampan dengan tubuh atletis tenyata tak bisa memberikan kenikmatan di ranjang.
Pria itu impoten dan mempunyai keanehan lain saat berada di ranjang.
Aku merasa kecantikan dan kemolekan tubuhku tak berguna. Hanya saja ia sangat baik dan loyal padaku. Semua hartanya yang banyak itu bebas aku gunakan yang penting ia puas menyiksaku.
Aku tidak tahu apakah aku akan bertahan atau memilih mencari kebahagiaan lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bhebz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19 Dukungan Orang Terkasih
Mayang Sari terdiam dan sibuk menimbang-nimbang apa yang harus dikatakannya pada suaminya agar pria itu tidak tersinggung atau salah paham.
"May?" panggil Arjuna lagi. Pria itu ingin tahu apa yang sedang dipikirkan istrinya sehingga tidak menjawab pertanyaannya.
Mayang Sari tersenyum kemudian memeluk lengan kokoh pria itu.
"Gak mas. Aku gak bilang apa-apa sama mama tentang kamu kok. Aku tadi cuma cari buah delima yang pernah aku lihat di lemari pendingin. Kali aja ada. Aku ingin buat jus delima agar kamu meminumnya sayang,"
"Lho apa hubungannya dengan buah delima? Katanya mama buat jamu."
"Aku baru baru dapat informasi dari Mbah google mas, ternyata buah delima itu sangat bagus untuk para suami."
"Buah delima?" tanya Arjuna bingung.
"Iya mas. Nanti deh mas cari sendiri aja supaya tidak bingung."
Arjuna penasaran dan langsung meraih handphonenya kemudian mengetik buah delima di mesin pencarian.
Buah delima mengandung antioksidan tinggi yang baik untuk meningkatkan kadar testosteron atau hormon **** pada pria. Tidak hanya itu, antioksidan juga ampuh untuk meningkatkan kesehatan tubuh termasuk dalam menjaga mood. Nah, kemampuan ejakulasi pada pria dapat lebih maksimal dengan kombinasi manfaat tersebut.
Selain menjadi antioksidan, delima juga diketahui mengandung asam folat. Apa pentingnya untuk pria? Asam folat ini sangat penting dalam pembentukan ****** yang tidak hanya sehat tetapi jumlah semakin banyak. Ini akan membuat hubungan intim lebih berpotensi menghasilkan pembuahan.
"Udah dapat mas?" tanya Mayang seraya mengintip handphone suaminya. Arjuna hanya mengangguk tapi tidak memberikan komentar hingga wanita itu jadi tidak nyaman sendiri.
"Tapi sayangnya buah delimanya udah habis mas. Jadi mama nawarin jamu dari ginseng merah yang baru dibuatnya untuk papa," ucap Mayang tersenyum. Ia berusaha mengalihkan pembicaraan kembali ke soal jamu.
"Trus aku iyakan untuk kamu mas, gak apa-apa 'kan?" lanjut wanita itu lagi.
Arjuna hanya diam saja hingga Mayang jadi khawatir. Ia takut kalau suaminya itu jadi salah paham maksudnya.
"Kamu mau 'kan minum jamu buatan mama sayang?" lanjut wanita cantik itu membujuk seraya mengecup bibir pria itu singkat.
"Aku gak suka minum jamu May. Rasanya eneg gitu." Arjuna menjawab seraya menatap wajah sang istri.
"Coba aja mas untuk menyenangkan hati mama. Udah repot lho dibuatin," ucap Mayang memberikan alasan.
Wanita itu sungguh berusaha menahan dirinya agar tidak mengucapkan kalimat yang berhubungan dengan disfungsi ereksi, lemah syahwat, dan Impoten agar pria yang dicintainya itu tidak merasa rendah diri. Pria yang mengidap penyakit seperti yang diderita suaminya itu gampang tersinggung dan salah paham.
"Tumben lho mama bikinin aku juga. Selama ini kan mama tahu aku gak suka jamu."
"Ya kali aja sekarang mas mau coba dan bisa seperti papa yang sudah tua tapi semangat dan staminanya sangat bagus."
Arjuna terdiam. Ia tahu betul kalau istrinya itu sedang berusaha untuk menyampaikan maksudnya secara tersirat. Ia yakin Mayang dan mamanya ingin ia sembuh dari penyakit yang baru beberapa tahun ini ia rasakan.
Pria itu menghela nafasnya. Ia menatap wajah cantik itu istrinya dengan perasaan campur aduk.
"Mas, aku dan mama sangat menyayangi kamu. Ini hanya cobaan yang insyaallah sangat mudah kita lewati. Kamu pasti bisa sembuh mas, aku yakin itu," ucap Mayang kemudian meraih bibir suaminya dan mengulumnya lembut.
Ia harus memberikan dorongan semangat untuk pria itu agar memiliki kepercayaan diri untuk sembuh.
Arjuna terbawa suasana. Ia pun menekan tengkuk istrinya dan memperdalam ciuman yang telah dimulai oleh wanita itu. Lama mereka saling berbagi perasaan cinta yang sedang mereka rasakan sampai Arjuna melepaskan tautan bibir mereka.
Pria itu tersenyum. Ia sangat bahagia karena istri dan mamanya tak meninggalkannya saat ia sedang terpuruk seperti sekarang ini. Dan sekarang ia merasa harus ikut berusaha juga untuk sembuh daripada menyalahkan keadaan dan terpuruk sendirian.
"Baiklah, aku akan mencoba jamu buatan mama," ucap pria itu akhirnya. Mayang tersenyum senang. Ia berharap pada Tuhan bahwa usahanya ini bisa berhasil.
Pria itupun segera membawa Mayang ke dalam ruang makan dimana mamanya sudah menunggu dengan dua gelas jamu yang sudah siap untuk diminum.
"Duduk sini sayang. Mama udah siapin makanan dan minuman yang sangat bagus untukmu nak," ucap Dyah dengan senyum diwajahnya.
"Makasih banyak ma," balas Arjuna kemudian menarik kursi di depan meja makan itu dan mendudukkan dirinya.
Di hadapannya sudah tersedia berbagai macam makanan yang ia tahu bisa menambah dan meningkatkan libido dan hasrat sekksual.
"Kata Mayang, mama buat jamu untuk aku ya ma?" ucapnya seraya menatap sang mama.
"Iya Jun. Nih, coba deh. Manfaatnya sangat luar biasa nak. Papamu itu rutin lho minum ini. Tanaman herbal yang lebih dikenal sebagai ginseng merah ini juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh, konsentrasi, detoksifikasi dan meningkatkan stamina."
Dyah tersenyum kemudian menyerahkan segelas jamu dari bahan akar ginseng merah dari Korea itu. Wanita paruh baya itu sudah seperti seorang penjual jamu yang sedang mempromosikan produk jualannya.
"Jangan lupa baca bismillah dan sholawat atas nabi Jun. Supaya lebih berkhasiat," ucap sang mama mengingatkan sebelum meminum ramuan itu.
"Iya ma," ucap Arjuna seraya menyebut nama Tuhan yang maha penyembuh.
"Aaargh, rasanya kok kayak jamu ya ma?"
"Hahaha, kamu itu bercanda ya mas. Ya memang itu jamu kok," ucap Mayang tertawa. Arjuna hanya tersenyum dengan wajah meringis. Ia bahkan ingin memuntahkannya karena memang tak suka aroma jamu.
"Ueeek!"
"Mas, cepat minum air putih." Mayang segera memberikan segelas air putih sebagai penawar.
"Pahit ya?"
"Gak. Cuma rasanya kayak gimana gitu? Aku gak suka."
Mayangsari dan Dyah saling berpandangan dengan bahu terangkat.
"Gak apa-apa mas. Kamu makan aja dulu. Nanti juga lupa rasanya," ucap Mayang seraya memberikan sebuah piring yang berisi sup kerang kesukaan pria itu.
"Humm, iya," ucap Arjuna kemudian makan dengan lahap.
Dua wanita yang mendampingi pria itu kembali saling bertatapan. Mereka berharap semua yang mereka usahakan bisa berhasil dengan sangat baik.
🌺
*Bersambung.
Like dan ketik komentar agar author semangat updatenya oke?