NovelToon NovelToon
Pesona Suami Tetangga

Pesona Suami Tetangga

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Bareta

Kehadiran Damar, pria beranak satu yang jadi tetangga baru di rumah seberang membuat hidup Mirna mulai dipenuhi emosi.


Bagaimana Mirna tidak kesal, dengan statusnya yang belum resmi sebagai duda, Damar berani menunjukkan ketertarikannya pada Mirna. Pria itu bahkan berhasil membuat kedua orang tua Mirna memberikan restu padahal merek paling anti dengan poligami.

Tidak yakin dengan cerita sedih yang disampaikan Damar untuk meluluhkan hati banyk orang, Mirna memutuskan mencari tahu kisah yang sebenarnya termasuk masalah rumahtangga pria itu sebelum menerima perasaan cinta Damar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bareta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Awal Cinta

Tidak disangka Damar membawa satu koper kecil yang disimpan dalam bagasi. Rupaya pria itu memang sudah berniat bonding time bersama istrinya dengan menginap di hotel tanpa membawa Chika.

Di depan meja front office Mirna tampak risih, merasa semua orang memperhatikannya karena yakin kalau orang-orang itu berpikir kalau dia seorang sugar baby-nya Damar.

Amnesia yang diderita Mirna membuat ia merasa usianya baru awal duapuluhan, belum lama lulus kuliah dan belum menikah dengan Damar. Padahal Mirna sudah menjadi seorang ibu dan tahun ini udianya 26 tahun.

“Kamu kenapa ?” tanya Damar saat mereka sudah berada di dalam lift menuju lantai 12.

Mirna menghela nafas dan menggelengkan kepala, membuang muka ke lain arah. Damar hanya tersenyum, ia paham akan kegelisahan Mirna.

Sambil menggandeng Mirna, Damar menyusuri lorong menuju kamar 1220 lalu membuka pintunya dengan kartu di tangannya.

Spontan Mirna berdecak melihat kemewahan kamar yang dipesan Damar.

“Pemborosan,” gerutu Mirna.

Mata Mirna membola saat Damar memeluknya dari belakang lalu menyandarkan kepala di bahu Mirna.

“Aku bekerja keras untuk membahagiakan istri dan anakku sayangnya kamu adalah wanita yang suka berhemat dan tidak suka menghamburkan uang suami.”

“Bukankah seharusnya kamu bahagia ?”

Mirna tidak berani menoleh karena hembusan nafas Damar terasa sampai ke pipinya.

“Apapun keadaanmu aku sangat bahagia menjadi suamimu.”

Damar mengendusi leher Mirna sambil memberikan ciuman nakal yang membuat Mirna makin tegang dan tidak berani berkutik.

Melihat respons istrinya, Damar pun melepaskan pelukannya sambil tertawa.

“Jangan tegang begitu ! Aku masih sabar menunggu sampai kamu siap. Sekarang waktunya untuk menepati janjiku. Apa yang ingin kamu tanyakan ?”

“Aku… aku ke toilet dulu,” ujar Mirna dengan kikuk membuat Damar senyum-senyum dan mengangguk.

Saat Mirna keluar dari toilet ternyata Damar sudah duduk di sofa panjang hanya mengenakan kaos putih dan celana pendek.

”Kamu mau ganti baju dulu ?” Mirna menggeleng.

“Duduklah di sini,” Damar menepuk-nepuk sofa yang didudukinya.

Mirna menurut tapi sikapnya masih saja malu-malu dan sedikit tegang. Damar menahan diri untuk tidak meledeknya supaya Mirna tidak bertambah canggung.

“Apa yang Firman sampaikan padamu tentang aku dan Anita ?”

“Apa mas Damar masih mencintai mbak Nita ?”

“Apa kamu percaya kalau aku bilang kalau aku tidak pernah mencintai Anita apalagi memiliki hubungan dengannya ?”

Mirna tidak menjawab hingga malah menundukkan kepala dan memainkan jemarinya semdiri.

“Waktu itu kami masih sama-sama SMA dan Anita menjadi salah satu perempuan cantik yang memiliki banyak penggemar. Aku tidak akan menyangkal kalau saat itu aku pun menjadi salah satu penggemarnya tapi semua itu hanya sesaat.”

“Karena mas Damar merasa tidak pantas untuk mbak Nita ?”

Damar tertawa melihat ekspresi Mirna berubah layaknya istri yang sedang cemburu. Direngkuhnya bahu Mirna hingga wanita itu berada dalam pelukannya.

“Aku pernah mendapati Anita merokok dan minum-minum di salah satu club tempatku bekerja sambilan di akhir pekan. Dia langsung mengajakku bicara dan memohon supaya aku tidak memberitahu siapapun di sekolah.”

“Terus mas Damar nurutin begitu aja permintaan mbak Nita ?”

“Aku bilang pada Anita kalau aku tidak peduli dengan kelakuannya karena hubungan kami hanyalah teman sekolah. Aku tidak membencinya apalagi menyukainya lagi karena perempuan semacam itu tidak pantas untuk dipikirkan.”

“Tapi bertahun-tahun mas Damar bersahabat dengannya dan kak Rangga.”

Damar tertawa melihat wajah Mirna cemberut aaat melepaskan pelukannya.

“Aku hanya bisa meminta Rangga untuk berpikir ulang sebelum menjadikan Anita kekasihnya, tapi sekalipun kami bersahabat bukan berarti aku berhak melarang Rangga. Aku tahu tujuan Anita tapi seperti yang aku bilang tadi, Anita bukan siapa-siapa untukku jadi untuk apa kebiasaan buruknya jadi urusanku.”

“Kebiasaan buruk ? Jadi mbak Nita suka clubbing waktu SMA ?”

“Aku tidak tahu tapi dia suka merokok kalau sedang kumpul dengan teman-temannya dari sekolah lain. Akhirnya Rangga tahu tapi bukan dari mulutku, kakakmu melihatnya dengan mata kepala sendiri.”

“Lalu apa yang membuat mas Damar ribut sama kak Rangga ?”

“Kamu sayang.” Damar menoel hidung Mirna sambil tertawa pelan.

“Aku ?”

“Hhhmmm.”

“Kamu yang pertama sadar kalau Anita memanfaatkan perasaan Rangga untuk mendekatiku. Caramu menyampaikan membuat Rangga langsung marah, menganggap aku yang menyuruhmu menghasutnya dengan tujuan supaya aku bisa jadian dengan Anita. Tentu saja aku langsung membantahnya malah aku bilang kalau aku menyukaimu bukan Anita.”

“Bohong banget,” cebik Mirna.

“Aku serius sayang, kamu bisa tanya langsung pada kakakmu.”

“Terus ?”

“Rangga tidak mengijinkan aku nembak kamu malah balik menganggap aku memanfaatkan perasaanmu supaya bisa tetap dekat dengan Anita. Rangga menyuruh aku menjauhimu. Tidak enak sama papa mama dengan berat hati aku menuruti permintaan Rangga tapi tidak menolak saat diam-diam kamu menemui aku.”

“Jangan suka lebay.”

Damar tertawa sambil kembali memeluk Mirna seerat mungkin dan menciumi pucuk kepala istrinya.

“Aku nggak lebay tapi bicara fakta. Kamu pernah terang-terangan bilang suka padaku di depan Rangga dan mama. Untuk pertama kalinya jantungku berdebar nggak karuan ditembak bocah perempuan tomboi.”

Damar bisa mendengar helaan nafas panjang dan berat Mirna yang masih ada di dalam pelukannya.

“Tidak masalah kalau hatimu belum percaya seratus persen.”

Mirna melepaskan pelukan Damar dan menatap pria itu dengan wajah sendu.

“Kalau benar aku mencintai mas Damar seperti itu, kenapa setelah kecelakaan aku malah melupakan semua tentang mas Damar dan Chika ? Apa benar malam itu kita bertengkar hebat sampai aku pergi malam-malam meninggalkan rumah ?”

“Hhhmmm. Untuk pertama kalinya kita bertengkar hebat malam itu sampai aku pun memilih tidur di ruang kerja dan tidak tahu kalau kamu pergi keluar malam itu.”

“Apa yang membuat kita ribut malam itu ?”

“Sebentar !”

Damar beranjak bangun dan mengambil botol air mineral yang disiapkan hotel. Satu diberikan untuk Mirna dan satu lagi diteguknya sampai setengah botol.

“Makasih,” ujar Mirna.

“Sekitar 2 bulan sebelum kecelakaan, kita mulai sering bertengkar. Tidak seperti yang sudah-sudah kita cepat baikan lagi, kali ini butuh satu atau dua hari, itu pun tidak langsung normal.”

“Kenapa ? Apa ada orang ketiga dalam pernikahan kita ? Firman atau Mbak Nita ?”

Damar meraih kedua jemari Mirna dan menggenggamnya dengan erat. Senyum tipisnya membuat Mirna kembali tenang.

“Keduanya. Firman dan Anita jadi orang ketiga yang selalu membuat kita selalu salah paham sampai akhirnya kita jadi sering adu mulut. Tentu saja aku juga salah karena tidak sabar menghadapimu yang sedang tidak stabil secara emosi karena…..”

“Tidak stabil bagaimana maksud mas Damar ? Apa aku sudah menunjukkan tanda-tanda amnesia sebelum kecelakaan ?”

Damar menggelengkan kepala. “Bukan.”

“Lalu kenapa ?”

“Sebentar !”

Damar kembali beranjak dari sofa dan membuka tas laptopnya. Mirna megernyit saat melihat Damar mengeluarkan sebuah amplop besar.

Begitu kembali duduk di samping Mirna, Damar membuka simpul penutup amplop dan mengeluarkan satu amplop kecil dari dalamnya.

“Apa ini ?” tanya Mirna dengan alis menaut.

“Bukalah ! Aku yakin kamu sudah cukup kuat untuk mengetahui faktanya.”

Mirna tampak ragu dan dengan anggukkan kepala Damar berusaha meyakinkannya.

1
Herman Lim
bgs Rangga yg jls anita juga ikut terlibat di dlm nya
Andri Yukarthi
kog jd berdebar² bacanya /Shhh/
Aningrum
next
Herman Lim
moga Mirna CPT ingat kembali ssemua ingat dan obat yg buat Mirna lupa ingatan segera di temukan
Andri Yukarthi: yg sabar pak Damar...kasian istrimu
Baretta: Terima kasih karena selalu setia memberikan komentar kak Herman 🙏🙏
total 2 replies
Andri Yukarthi
dari awal udh seru...bikin penasaran
Herman Lim
apa Thor jgn buat penasaran terus 😭
Bunda HB
lebih baik mirna gk kluyuran kemana2 sbb amnesia jdi mudah di hasut org2 dengki ,iri. otak nya gk singkron. koyo org b***h....
Herman Lim
gila memutar balik kan fakta sungguh keji kalian berdua
Herman Lim
lanjut Thor semangat utk up ❤️
Herman Lim
ahhh moga Mirna CPT ingat kembali semua yg ilang dari ingatan nya
Herman Lim
apa bnr istri damar adalah Mirna yg mn karna kecelakaan ilang ingatan Mirna nya Thor jgn buat penasaran donk
Baretta
Maaf agak lambat kak Herman 🙏🙏
Herman Lim
lanjut Thor makin penasaran aja
Herman Lim
kayak nya Mirna tuh istri damar cuma karna kecelakaan dia melupakan semua waktu yg telah di lwtkan bersama damar
Aan
lanjutkan Thor 😍 can't wait too long
Aan
lanjutkan Thor 😍
Aan
Berani ya pegang2 adik orang
Aan
mgkin sdh pergi
pergi ke akhirat mgkin
Baretta
Sudah ada di depan mata Kak 😊😊🤭
Aan
Seperti ya
ah... lama2 jadi maminya sendiri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!