NovelToon NovelToon
Kesalahan Satu Malam

Kesalahan Satu Malam

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta setelah menikah / Hamil di luar nikah / Nikah Kontrak / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ikromatul Fasila

Kesalahan satu malam yang mengubah hidup Hanum, dimana di malam itu seseorang datang dan merenggut kehormatan yang selama ini Hanum jaga. Steven Nicholas Dirgantara adalah lelaki yang telah memperkosa Hanum, Steven adalah aktor terkenal juga seorang pengusaha, keluarganya juga adalah keluarga paling kaya di kota ini. Hingga hari dimana Hanum mengandung anak dari Steven dan Hanum harus melahirkan anak itu karena bagi keluarganya dia adalah pewaris selanjutnya dari keluarga Dirgantara. Akan tetapi kejadian tidak terduga terjadi dimana Hanum mengalami keguguran hingga membuat keluarga Steven merasa kecewa dengan Hanum karena tidak bisa menjaga anak itu dengan baik.

Saat itu juga Hanum memutuskan untuk pergi dari kehidupan Steven di saat benih cinta mulai tubuh.

Bagaimana kelanjutan cerita nya, apakah Steven akan mencari Hanum atau membiarkan cinta itu pudar seiring berjalannya waktu simak terus kelanjutan ceritanya dalam novel Kesalahan Satu Malam..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikromatul Fasila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1

Seorang wanita cantik juga sederhana terlihat sedang sibuk membuat kue di sebuah toko kue kecil. Hanum, wanita itu bernama Hanum, Hanum adalah seorang wanita mandiri yang sudah bekerja keras bahkan di umur nya yang masih sangat muda. Saat ini Hanum berumur 20 tahun, di usia nya yang masih muda Hanum harus menjadi tulang punggung keluarga nya karena semenjak Ayah nya meninggal tidak ada lagi yang bekerja untuk menafkahi keluarganya apalagi saat ini ibu Hanum sedang sakit dan adik nya juga masih sekolah jadi mau tidak mau Hanum lah yang harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan nya sehari-hari.

"Hanum, apa kue nya sudah siap?" tanya Ibu Dwi pemilik dari toko kue tersebut.

"Ah iya Bu, ini sebentar lagi sudah siap," jawab Hanum sambil mengemas kue tersebut.

"Ya sudah, kalau sudah siap kamu berikan sama Ibu Angga, dia sudah menunggu di depan toko," kata Ibu Dwi lalu pergi meninggalkan Hanum.

"Baik Bu," jawab Hanum dan bergegas memberikan kue tersebut.

Hari mulai gelap dan kini Hanum juga sudah bersiap untuk pulang.

"Hanum, ini gaji kamu. Ini Ada lebih nya sedikit karena kamu sudah rajin dan juga kerja kamu sangat bagus. Banyak pelanggan baru yang datang karena kue kamu sangat enak," kata Ibu Dwi dengan memuji kerja Hanum.

"Alhamdulillah terima kasih banyak Bu. Saya benar-benar terima sama Ibu karena Ibu sudah mau menerima saya untuk bekerja di sini dan juga terima kasih banyak Bu karena saat saya dalam kesusahan Ibu selalu membantu saya," jawab Hanum dengan menangis terharu akan kebaikan Ibu Dwi yang selama ini banyak membantu diri nya.

"Sudah sudah, kamu jangan nangis lagian kamu sudah Ibu anggap seperti anak Ibu sendiri. Baiklah, sekarang kamu cepat pulang keburu malam ini,"

"Baik Bu, sekali terima kasih banyak Bu, Assalamualaikum," pamit Hanum.

"Waalaikumsalam."

Hanum pun menaiki sepada ontel nya untuk kembali ke rumah nya, di sepanjang perjalanan Hanum tampak terlihat bahagia karena dengan gaji nya ini Hanum bisa membeli obat untuk ibu nya. Hanum langsung pergi ke apotik untuk membeli obat untuk ibu nya dan setelah itu Hanum langsung bergegas pulang ke rumah nya.

Setelah tiba di rumah nya, Hanum tampak langsung menaruh sepada nya dan berjalan masuk ke dalam rumah nya.

"Assalamualaikum," salam Hanum dengan tersenyum bahagia.

"Waalaikumsalam," jawab Ibu Hanum dan juga adik nya yang saat ini berada di ruang tamu.

Saat ini Adik Hanum dan juga Ibu nya sedang duduk berdua dengan adik Hanum yang memijat kaki Ibu nya.

"Mbak? Mbak sudah pulang?" tanya Adik Hanum dengan tersenyum lebar melihat kedatangan Kakak nya.

"Iya Rika, Mbak sudah pulang. Oh iya Alhamdulillah hari ini Hanum gajian dan ini obat untuk Ibu, sisa uang nya buat kebutuhan sehari-hari kita dan Alhamdulillah Ibu Dwi memberikan uang lebih kepada Hanum. Ini pegangan buat Ibu," ucap Hanum sambil memberikan amplop yang berisi uang tersebut kepada Ibu nya.

"Alhamdulillah, tapi Hanum sebaik nya uang ini kamu pegang sendiri saja karena bagaimana pun juga kamu yang lebih membutuhkan uang ini dari pada Ibu," kata Ibu Hanum dengan menolak uang yang di berikan kepada nya.

"Udah Ibu pegang aja, kalau Ibu pengen sesuatu Ibu tinggal beli lagian Hanum ada kok uang pegangan nya," kata Hanum sambil memberikan lagi uang tersebut kepada Ibu nya.

"Baiklah, terima kasih banyak ya Nak. Maafkan Ibu karena Ibu kamu harus bekerja keras seperti ini. Seharusnya Ibu lah yang bertanggung jawab kepada kalian berdua, maafkan Ibu, hiks hiks," tangis Ibu Hanum saat melihat ketidak berdayaan nya atas penyakit yang di derita nya.

"Ibu, Ibu jangan bilang seperti itu. Sekarang Ibu dan juga Rika adalah tanggung jawab Hanum, Hanum juga sama sekali tidak keberatan jika harus bekerja keras demi kalian berdua karena sekarang yang Hanum punya di dunia ini hanya Ibu dan juga Rika jadi bagaimana pun keadaan nya Hanum akan berjuang untuk kalian berdua," kata Hanum sambil memeluk Ibu dan juga adik nya.

Hari semakin malam, saat ini Hanum bersiap untuk tidur tapi saat Hanum berjalan menuju kamar nya, Rika memanggil nya.

"Mbak!"

"Iya Rik, ada apa?"

"Ada sesuatu yang ingin Rika katakan sama Mbak," kata Rika dengan wajah yang sedikit lesu.

"Ada apa Rika?" Hanum menyuruh Rika untuk duduk di sebelah nya.

"Mbak, Rika rasa nya ingin berhenti sekolah saja,"

"Tapi kenapa Rik? Kenapa kamu tiba-tiba ingin berhenti sekolah?" tanya Hanum dengan ekspresi wajah terkejut saat mendengar bahwa Rika ingin berhenti sekolah.

"Mbak, selama di sekolah Rika tidak pernah di perlakukan baik oleh teman-teman Rika bahkan salah satu guru Rika juga sering mengejek Rika karena Rika sering telat bayar uang SPP. Mereka selalu mengucilkan Rika karena penampilan Rika yang lusuh, salah satu guru Rika juga mengatakan bahwa kalau Rika gak mampu bayar uang SPP mending Rika gak usah sekolah saja. Rika capek Mbak setiap hari selalu di cemoh oleh teman juga guru Rika," ucap Rika menceritakan tentang kejadian selama dia berada di lingkungan sekolah nya.

Hanum tampak terlihat sedih saat mendengar cerita adik nya tersebut, Hanum tau bahwa untuk menyekolahkan Rika bukan lah sesuatu yang mudah. Hanum selalu berjuang agar Rika bisa mendapatkan masa depan yang baik suatu hari nanti maka dari itu meskipun keadaan keuangan Hanum pas-pasan tapi Hanum ingin Rika mendapatkan pendidikan yang lebih baik dari diri nya.

Hanum langsung memeluk Rika yang saat ini sedang menangis.

"Rika, kamu harus sabar ya. Jangan berhenti untuk sekolah, bukankah kamu punya cita-cita untuk menjadi seorang dokter. Kejar cita-cita kamu, Mbak di sini juga akan berusaha supaya kamu bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik dari Mbak suatu hari nanti. Jangan dengarkan omongan-omongan yang membuat kamu kesal, anggap saja semua itu hanya angin berlalu. Ingat tujuan kamu dan buktikan kepada mereka semua bahwa kamu bisa meraih kesuksesan. Jadikan setiap cemohan yang mereka katakan sama kamu sebagai motivasi agar kamu semakin bersemangat untuk mengejar cita-cita kamu," Hanum tampak memberikan semangat dan juga pengertian kepada Rika agar dia tidak berhenti sekolah.

"Tapi Mbak, Rika juga tidak tega melihat Mbak harus berjuang sendiri untuk memenuhi kebutuhan kita. Rika mau bekerja saja untuk membantu Mbak mencari uang agar Mbak tidak kecapekan lagi. Rika benar-benar tidak tega melihat Mbak bekerja siang dan malam untuk mencari uang," kata Rika sambil menatap sedih ke arah Hanum.

1
tina
lanjut kak
tina
lanjut
tina
next
tina
lanjut
tina
lanjut kak
tina
lanjut
tina
next
tina
lanjut
tina
lanjut kak
tina
lanjut
tina
lanjut kak
tina
lanjut
tina
lanjut kak
tina
next
tina
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!