PELANGI SEHABIS BADAI
Itulah nama yang cocok untuk Liu Ryu. Seorang Anak desa yang mencari keberuntungan di dunia Kultivator.
Masalah demi masalah yang selalu menimpa dirinya justru membawa Ryu mencapai kesuksesan hingga dia tau latar belakangnya yang berasal dari sebuah Klan besar di dunia Abadi.
Saat itulah Ryu berniat untuk membalaskan dendam kepada kelima Sosok Misterius yang telah membantai anggota Klan Liu sejak jutaan tahun yang lalu.
Mampukah Liu Ryu menggapai mimpinya dan membalaskan dendam kepada kelima sosok yang membunuh anggota Klan Liu sejak jutaan tahun yang lalu???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CH 26. TARUHAN
" Nona Hua... Apa kamu utusan Kekaisaran? " Selidik Ryu.
" Tepatnya aku salah satu Murid dari SEKTE KUIL KEBENARAN. Saat itu Ketua Cabang Xin Huo membocorkan Rencana Pemberontakan kepada Kekaisaran. Xin Huo meminta agar Klan Cabang dibebaskan dari tuduhan. Hanya itu yang aku tau. " Ucap Ling Hua.
" Nona Hua... jika Boleh tau, apa tujuanmu bisa sampai Sejauh ini?" Tanya Ryu.
" Aku ditugaskan Untuk menyelidiki keberadaan Xin Di Hai bersama Para Pengikutnya. Menurut informasi, mereka sudah melarikan diri Ke Kekaisaran Lotus Hitam. Itulah yang membuatku bisa sampai Ke tempat terpencil Seperti ini. Tapi tidak buruk juga." Ling Hua menatap Ke Arah Ryu dengan senyuman.
" Terimakasih atas Informasi dari Nona Hua." Ryu menangkup tangannya.
" Ngomong-ngomong.. Kalian ini mau kemana? " Tanya Ling Hua.
" Nona Hua... Kami berencana Untuk pergi Ke Kota Wuhu." Jawab Ryu.
" Kurasa kita memiliki Tujuan yang sama. Bagaimana jika kita melakukan Perjalanan bersama. " Usul Ling Hua.
Mendengar ucapan itu, Ryu sedikit Ragu sambil menatap Xin Chie dan Huli Yue bergantian.
" Kalian tidak perlu menjawabnya sekarang. kurasa Besok Pagi aku masih bisa menunggu Jawaban Kalian." Ling Hua meninggalkan meja tersebut menuju Ke Lantai 2 yang diikuti Para Junior.
" Ka Ryu... Aku tidak suka gaya Nona Hua. lebih baik kita bisa Pergi Sendiri." Huli Yue merasa Jijik.
" Adik Yue... Meskipun aku tidak suka dengannya, tapi ada baiknya kita ikut Rombongan mereka untuk menggali berbagai informasi yang kita butuhkan saat berada di wilayah kekaisaran." ucap Xin Chie.
" Benar juga... kurasa kita akan lebih mudah dalam perjalanan nanti" Ryu setuju.
" Ka Ryu harus ingat, jangan terlalu dekat dengan Nona Hua. Aku tidak suka caranya menatapmu" ketus Huli Yue.
" Iya aku tau. " ucap Ryu
" Sebaiknya kita Pesan Kamar. Semua badanku terasa capek. " Xin Chie menuju Kasir untuk memesan Kamar.
Hal yang wajar yang namanya Makhluk hidup, Setinggi apapun Tingkat Kultivasi mereka sudah pasti membutuhkan Makan Minum dan Tidur.
Kecuali saat mereka Berkultivasi, mereka mampu bertahan selama Satu Tahun atau lebih karena mereka sedang berada di Alam Bawah Sadar, mereka tidak merasakan rasa Kantuk haus dan lapar.
......................
Di Kamar Lain:
" Senior Hua... mengapa kamu membocorkan ini pada Orang yang baru dikenal." ucap salah satu juniornya.
" Itu hanya informasi umum. Cepat atau Lambat mereka juga akan mengetahuinya. Lagi pula Ayah Nona Chie dianggap Berjasa untuk Kekaisaran. Dia Rela mengorbankan Anggota Klannya sendiri demi Kebenaran.
Hal itu sangat sulit dilakukan semua Orang." Ucap Ling Hua.
Semua mengangguk setuju dengan ucapan Ling Hua. Bahkan mereka merasa diri mereka sendiri belum mampu melakukan hal seperti itu.
" Aku mengajak mereka bergabung bersama kita untuk mengetahui mereka Orang jahat atau Tidak. Kalau mereka punya niat Jahat, aku sendiri yang akan Membunuhnya. Aku tidak mau ada Api Kecil lagi. Jika dibiarkan terus, Suatu saat akan menjadi Api Besar seperti yang dialami Kekaisaran kita saat ini."
" Senior Benar, meskipun Saat ini kita berhasil memenangkan Perperangan, Namun Sekte Kita banyak mengalami Kerugian." ucap salah satu Junior.
" Bukan Hanya sekte Kita, Kekaisaran pun mengalami Kerugian. yang aku Khawatirkan, Kekaisaran Lotus Hitam akan memanfaatkan situasi Kekaisaran sekarang. " Ling Hua merasakan kekhawatiran.
" Sekarang kembalilah ke Kamar Kalian masing-masing. Besok Pagi kita akan kembali ke Wuhu." lanjut Ling Hua.
" Baik" Semua melangkah ke kamar masing-masing.
Keesokan Pagi, Ling Hua dan Rombongannya terlihat sedang menunggu sesuatu tidak lain adalah Ryu, Xin Chie dan Huli Yue.
" Maaf.. kami sedikit terlambat." Ryu bersuara.
" Kurasa kalian Sepakat. Mari berangkat Sekarang!" Ling Hua memimpin Rombongan.
Dalam perjalanan Memakan waktu 2 Hari, kini mereka mendekati sebuah Desa. Terlihat beberapa warga sedang berlarian.
" Permisi Paman Apa yang terjadi?" Ling Hua bertanya pada Salah Satu warga yang berlarian.
" Nona.. Ada 2 Ekor Naga yang sedang mengamuk di sungai besar sana." Pria tersebut menunjuk ke arah sungai.
" Terimakasi Paman." ucap Ling Hua.
" Jika begitu saya Pamit. Nona lebih baik kalian menghindar, Kedua Naga itu sangat kuat." Pria tua Pamit langsung lari.
" Sebaiknya kita Periksa" Ling Hua langsung melompat ke Arah yang ditunjukkan.
Melihat Aksi Ling Hua, Ryu dan yang lain pun bergegas untuk mengikutinya.
Terlihat Satu Ekor Naga Air yang sangat besar seakan Menggeliat menghancurkan Apapun di Sekelilingnya dengan Elemen Petir yang sangat kuat membuat Pepohonan yang berada di dekatnya Hangus seketika.
Sedangkan Satu Ekor lagi seakan terus mengitari naga yang seperti Kehilangan Kendali
" Ggooooaaarr" Tekanan Angin disertai Petir membuat Gelombang sangat besar.
" Nona Hua... Sepertinya Naga Air ini sudah mencapai Usia 10Rb Tahun Tingkat Abadi, Sedangkan Satunya Berusia Ribuan Tahun Tingkat Abadi." Ryu merasakan Kengerian dari Aura kedua Naga itu.
" Nona Hua Lebih Baik kita meninggalkan tempat ini Secepatnya!" Seru Ryu.
Sedari Tadi Ling Hua Seakan Mematung Tersadar setelah mendengar suara Keras.
Sesaat Naga yang berusia 10Rb Tahun itu menatap ke Arah Ryu dan Rombongan.
" Ggooooaaarr " Auman yang sangat kuat membuat mereka mundur beberapa langkah.
" BBBOOOOM " Serangan Tiba-tiba membuat Mereka Terpental Puluhan Meter.
" Ka Ryu... " Terdengar jeritan Huli Yue Telah dililit naga Air dengan Sengatan Petir.
" Yue'er...." Ryu berusaha Bangkit sekuat tenaga.
" Adik Yue." Xin Chie Mencoba untuk Bangkit.
" GOOOAAAARR " Auman terdengar kembali membuat mereka Terpental Batuk Darah.
" Uhuk" Ryu mencoba bangkit melihat Naga tersebut telah hilang dari Pandangan.
Kini terlihat Seekor Naga Berusia Ribuan Tahun yang Sebelumnya mulai mendekati mereka.
"Adik Yue... Tidak..Tidak... Aku tidak Boleh Mati" Ryu seperti Kehilangan Kesadaran.
" ARRGGHHH" Sebuah teriakan disertai Aura Pembunuh yang sangat kuat.
" Aura Macam Apa ini?"Ling Hua mencoba Untuk Bangkit.
Semua yang Ada di Tempat itu merasakan Sesuatu yang sangat Buruk Aura Pembunuh yang dilepaskan Oleh Ryu seakan menekan mereka
Ryu Kini melepaskan Elemen Petir Bentuk Kera Bertanduk Menutupi Seluruh Tubuhnya.
Semua yang memandang Perubahan Bentuk Elemen Petir Berwarna Ungu Kini merasa ketakutan mencoba menjauh takut terkena Imbas akibat Petir milik Ryu terus Menyambar berbagai Arah.
" Mati Kau " Ryu menggunakan Langkah Kilat menyerang Naga Air yang di depannya
" BBOOMMM... Booomm.... Bbooom" Serangan Ryu dari Berbagai Arah terus Menerjang Lawannya.
" Gluug" Ling Hua menelan ludah membayangkan jika dia berada di Posisi Naga tersebut Hanya 2 sampai 3 Serangan Pasti sudah Mati.
Semua Rombongan Yang Lain pun memiliki Pemikiran yang sama jika berada di Posisi Naga Air itu.
" Ka Ryu..." Suara Pelan dari Xin Chie yang kini Seakan tubuhnya hampir tidak mampu bergerak.' beginikah rasanya saat berhadapan dengan Siluman yang berusia 10Rb Tahun' .
Di Sisi Lain Ryu terus menyerang Naga Air Tersebut. Walaupun dirinya sudah mengalami beberapa Pukulan yang membuatnya Beberapa Kali Terpental.
Namun Ryu Terus Berlari Dan Menyerang Naga Air Tesebut dengan langkah Kilat terkadang menggunakan Wujud Hantu untuk menghindar Serangan yang sangat Kuat dari Naga Air.
Para Rombongan yang ada disitu pun mulai bertanya-tanya dalam Hati Teknik Apa yang telah digunakan Ryu yang memiliki Wujud Kera Bertanduk ditambah Lagi dengan tubuhnya yang seakan seperti Sebuah Bayangan saja.
Kini terlihat Dimata Mereka Hanya melihat Naga yang sedang bertarung dengan Bayangan Saja, karena Serangan Dari Naga Air seakan tidak bisa menyentuh Tubuh Ryu.
tiba-tiba
" BOOOMMM" Sebuah serangan Milik Ryu mampu membuat Naga Air Terpental.
" BOOOM" Belum Sempat Naga Air bangkit kini terpental Lagi.
" BBBOOOOM" Belum menyentuh Tanah, Naga Air kembali terpental
" BOOOMMM... Booomm.... Booomm..." hal itu terus berkali-kali Membuat Naga Air sudah Pasrah akan Ajalnya.
" Ka Ryu...." terdengar suara Huli Yue dari udara.
Mendengar Suara yang Familiar sedang memanggilnya, Ryu pun menghentikan Aksinya lalu menoleh ke Arah sumber suara.
Kini Terlihat Huli Yue Sedang berada di Atas Kepala Naga Air Sedang Terbang menuju Ke arah mareka.
Melihat Keadaan Huli Yue yang masih Baik-baik saja, Ryu pun menarik kembali Aura Pembunuh dan Wujud Petir Berbentuk Kera Bertanduk seketika keadaan mulai normal.
Naga Air itupun menundukkan Kepalanya di atas tanah menurunkan Huli Yue lalu Menuju ke Arah Naga yang sudah tidak berdaya dan membawanya pergi menuju kedalaman Sungai besar tersebut.
" Yue'er... Syukurlah Kamu tidak terluka." Ryu memeriksa bagian Tubuh Huli Yue.
" Ka Ryu... Maaf telah menghawatirkan mu." ucap Huli Yue.
Semua pun berkumpul menuju arah Huli Yue dan Ryu sedang berdiri menarik napas lega.
" Adik Yue... Syukurlah kami Selamat." Xin Chie juga memeriksa keadaan Huli Yue.
" Syukurlah Kalian Sepertinya sudah baikan. Kedua Naga Air itu tadi tidak ada niat Jahat. Hanya saja Naga Air yang membawaku tadi tidak mampu mengendalikan Elemen Petir Baru Miliknya. Itulah yang membuat dia kesakitan karena tidak bisa mengontrol kekuatannya." Huli Yue menatap mereka Bergantian.
" Jadi... Bagaimana Naga Itu bisa Pulih Kembali?" Ling Hua Penasaran.
" Naga Air memindahkan Semua Elemen Kekuatan Petir Barunya Kepadaku" Huli Yue mengeluarkan Petir mengelilingi Tubuhnya.
"SEMUA!!?" Mereka semua Membulatkan Mata.
" Mmmm" Huli Yue mengangguk Santai.
" Monster bertambah Lagi" Gumam Mereka membayangkan Kengerian Elemen Petir Milik Naga Air tersebut.
Kini Ling Hua dan Semua Juniornya harus berpikir dua kali jika bermusuhan dengan mereka.
Ditambah lagi Kekuatan Petir Milik Ryu, membuat mereka sangat yakin bahwa ketiga sosok yang baru mereka kenal bukan orang sembarangan.
" Uhuk." tiba-tiba Ryu batuk mengeluarkan Darah.
" Ka Ryu " kedua terlihat Khawatir memegang tangan Ryu lalu membawanya ke tempat tanah datar.
" Tidak apa-apa... Aku hanya kelelahan" Ryu menyembunyikan Rasa sakit di dadanya.
" Ka Ryu " Xin Chie memberikan beberapa pil ke mulut Ryu.
" 100 Persen?" Suara itu kembali lagi. membuat mereka saling berpandangan.
" Nona Chie... Siapa Nama Master Alkemis yang mampu membuat Pil bisa mencapai Kemurnian 100 Persen?" Ling Hua Antusias.
" Kami membeli beberapa dari Pedagang Misterius. Jadi kami tidak tau siapa pembuatnya" Xin Chie menyembunyikan identitas pembuatnya.
" Apa Nona Chie tau ciri-ciri Pedagang Misterius itu?" Ling Hua kembali bertanya.
" Kami tidak tau persis, Karena Pedagang Misterius Selalu memakai Topeng hitam dan berpakaian hitam" Huli Yue ikut menjawab.
" Aku Harus mencari Pedagang misterius itu." Ling Hua mengepal tangannya.
" Sepertinya Kondisiku Sudah Pulih, kita bisa melanjutkan Perjalanan." Ryu kini mulai bangkit dari tempat duduknya.
" Tuan Ryu...Sepertinya kita harus berjalan memutar melewati Hutan. mengingat jembatan itu telah Hancur. Sungai ini sangat luas kita tidak mampu melewatinya dengan meringankan tubuh." ucap Ling Hua.
" Senior... Jika kita melewati hutan itu akan sangat beresiko. Kudengar dari para Kultivator banyak yang meninggal saat melewati Hutan itu. Terlalu banyak Silumannya. Salah satu Junior merasa merinding.
" Aku tau itu. Tapi kita tidak Punya Pilihan Lain. Aku harus memberitahukan ini kepada Walikota di Kota terdekat. Jika tidak, akan lebih banyak lagi yang akan jadi Korban. Terutama warga biasa." ucap Ling Hua.
' Sepertinya Nona Hua memiliki kepadulian juga' Batin Ryu.
" Kurasa kita bisa mengurangi Populasi Para Siluman disana." ucap Ryu.
Para Junior saling berpandangan mendengar ide Gila dari Ryu.
" Tuan Ryu itu terlalu berbahaya. lebih baik kita menghindari Pertempuran agar cepat sampai tujuan." ucap Ling Hua.
" Pembangunan Jembatan membutuhkan waktu paling cepat 1 Tahun bahkan lebih. Pasti akan banyak korban selama pembangunan itu belum selesai. Apalagi ini adala jalan utama para warga. " ucap Ryu.
" Apa yang dikatakan Ka Ryu benar. Bukankah sebagai Kultivator harus melindungi Warga?" ucap Huli Yue.
Mendengar ucapan itu, mereka sangat malu pada diri mereka sendiri. Dimana seharusnya sebagai Seorang Kultivator memang untuk melindungi.
" Lebih baik kita berangkat Sekarang!" Ryu berjalan ke arah Hutan.
Melihat Ryu, Xin Chie dan Huli Yue sudah masuk ke Hutan, mereka pun langsung berlari untuk menyusul.
Baru saja berjalan 200 meter kini terlihat Bayangan yang berjumlah banyak di balik Semak dan Pepohonan seakan mengintai mereka.
" Chie'er... Yue'er... Bagaimana jika kita Bertaruh siapa yang terbanyak membunuh Siluman ini Akan ditraktir semua Kebutuhan Selama 1 Bulan" Ryu sengaja untuk menyemangati Junior yang nyalinya sudah Ciut.
" MMmmm" Kedua mengangguk setuju mengerti akan tujuan Ryu.
" Nona Hua... Apa kau tidak ingin bertaruh untuk juniormu?" Ryu sudah memegang Pedang.
" Mmmm... Para Junior. Setiap 1 Kepala Siluman tingkat Petarung 10 Koin Perak, 1 Kepala tingkat Raja 50 Koin Perak dan 1 Kepala Tingkat Surgawi 100 Koin Perak." Ling Hua menyemangati Para junior merasakan Siluman yang ada disitu masih berusia ratusan tahun memiliki tingkat Petarung sampai tingkat Surgawi saja.
" Baik " semua bersemangat mendengar Taruhan yang begitu menggiurkan.
" Sekarang!" Ryu merasakan Getaran dari Siluman dari berbagai arah.
" Ssssstttt" Siluman Ular Sisik Merah bermunculan tak terhitung Jumlahnya.
Ryu, Xin Chie , Huli Yue dan Ling Hua kini sudah melancarkan serangan mereka.
Terlebih Huli Yue yang menggunakan Panah telah menghabiskan beberapa Ular Sisik merah sebelum mendekat.
Tidak ingin Kalah, Xin Chie langsung melancarkan Tekanan Elemen Api dengan Pedangnya membuat Ular Sisik merah mati terbakar dalam satu serangan.
Di Sisi lain, Ryu yang memiliki Pedang yang sangat Besar. Dengan Satu Ayunan bisa memotong 2 hingga 4 Siluman ular sisik merah.
jadi semakin tinggi ranahnya dan semakin kecil usianya maka kualitasnya semakin bagus
memang kita tidak boleh menyela atau mengkritik terlebih dahulu sebelum mengetahui secara menyeluruh
respect gua thor