NovelToon NovelToon
Istri Kesayangan Si Tuan Lumpuh

Istri Kesayangan Si Tuan Lumpuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.4
Nama Author: Vie Alfredo

James, adalah anak tertua dari keluarga Yomana, Keluarga itu adalah keluarga kaya raya. James adalah pewaris sah keluarga itu, namun posisinya digantikan oleh adik tirinya setelah dia mengalami kecelakaan dasyat yang membuat kedua kakinya lumpuh.

Semenjak James lumpuh dia sangat menyendiri, meski dia lumpuh dia masih diberikan kehidupan luar biasa oleh ayahnya.

Namun James sangat temperamental karena kondisinya, sudah 5 tahun James duduk di kursi roda. James sudah 3 kali menikah dan 3 kali bercerai.

Ibu tirinya yang mencarikan istri, namun semua pilihan ibu tirinya hanya bertahan tidak lebih dari 3 bulan saja.

Sampai pada akhirnya Ayah James yang mencarikan istri untuk James sendiri, James dinikahkan dengan anak seorang petani, orang tuanya menjual anaknya pada keluarga Yomana, karena ingin hidup lebih baik.

Gadis itu bernama Bulan, dia anak yang manis, lucu dan tidak membosankan.

Apakah pernikahan mereka akan bertahan lama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vie Alfredo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19. Aturan Baru

Lindam segera turun dan menjelaskan pada Lala jika mereka tidak bisa menemui Rio di perusahaan, jika ada perlu mereka diminta untuk membicarakannya di luar perusahaan.

Lala dan Yasmin pun pergi dengan rasa dongkol, karena baru satu hari James bekerja, sudah merubah peraturan yang begitu ketat dan tidak masuk akal.

Namun saat akan kembali Lala dan Yasmin berpapasan dengan Bulan dan Sanny.

"Hey, kau tidak akan diterima masuk!, pulanglah!" Ujar Lala dengan wajah tidak bersahabat.

Tapi Bulan mengabaikan ucapan Lala dan tetap masuk bersama dengan Sanny, Lala mengikuti Bulan dari belakang, ingin melihat bagaimana Bulan dan Sanny itu di usir.

Namun Lala malah terkejut, karena resepsionis itu malah mempersilahkan Bulan dan Sanny menggunakan lift khusus.

"Tante, kenapa ****** itu bisa masuk?" tanya Yasmin tak terima.

Lala langsung menghampiri resepsionis itu dan memarahinya.

"Maaf Nyonya, tapi Nyonya Bulan dan supir pribadinya pengecualian!" Ujar resepsionis itu jujur.

Lala merasa sangat marah bagaimana bisa begitu, padahal dia ini istri dari ayahnya, kenapa tidak ada pengecualian untuknya.

"Tapi aku ibu CEO di sini, apa kau itu tidak tahu?, dia tunangan putraku, apa tidak boleh masuk?" tanya Lala.

"Tapi Tuan Rio, tidak mengijinkan anda masuk dengan tunangannya!" jawab resepsionis itu.

"Anak itu!" Lala pun segera berbalik pergi dengan Yasmin.

Bagaimana bisa begini, aku tidak bisa seperti ini, anak kampungan itu lebih dihargai dari pada aku, bibi tua ini juga tidak bisa mengendalikan anaknya, benar - benar tidak membantuku untuk masuk keluarga Yomana.

Dalam hati Yasmin.

Lala meminta maaf terus menerus pada Yasmin karena perlakuan tidak baik anaknya.

"Tante, aku antar pulang ya, tiba-tiba Yasmin teringat sesuatu." Ujar Yasmin beralasan.

Yasmin pun segera mengantar Lala pulang, lalu dia segera pergi.

Lala masuk rumah dengan uring-uringan tak karuan.

Di Ruangan James.

" Tuan, ayo makan siang." Bulan pun membukakan dan menata bekal yang di bawanya untuk James.

"Tolong suapi!" Pinta James sambil memeriksa buku yang menumpuk banyak di hadapannya, Bulan menurut tanpa protes, menyuapi James dengan hati-hati sampai selesai makan.

Sanny sangat geregetan melihat adiknya menyuapi James bak seorang raja.

Setelah selesai Bulan segera membereskan taperwernya.

"Tuan, jalanan macet sekali bisakah saya menumpang di sini sampai jam 3 an?" tanya Bulan.

" Ya." jawab James.

James masih sibuk dengan semua dokumennya, Bulan duduk di sofa lain dan meminta Sanny duduk di sampingnya.

Lalu Bulan menceritakan kekesalannya pada abangnya jika dia kehabisan kunciran karakter di olshop.

"Nanti Abang carikan kunciran yang kau inginkan!" ujar Sanny mengusap kepala Bulan.

"Bul- bul, kunciran seperti apa yang kau inginkan?" tanya Betran.

" Seperti ini Kak, ini hanya ada beberapa saja, tapi harganya murah kok tidak mahal, tapi aku kehabisan!" ujar Bulan.

"Beres nanti kakak suruh produksi lagi pabriknya!" ujar Betran.

"Tidak perlu, kau tidak usah lebay, biar aku yang membelikan adikku kunciran seperti itu, kau tidak usah repot!" ujar Sanny.

"Terserah akulah, kau tidak bisa mengatur kemauanku!" sahut Betran.

"Aku bilang tidak usah, ya tidak usah!" Sanny sangat kesal dengan Betran yang suka sok perhatian pada adiknya.

"Aku bilang ya terserah, kok kamu yang ngatur!" Betran tidak pernah mau kalah dari Sanny.

"Cukup!" James benar-benar terganggu pada keduanya, dan langsung menyuruh keduanya keluar ruangan.

Keduanya pun saling menyalahkan sambil berjalan keluar ruangan, di luar ruangan pun mereka masih ribut.

James menggoyangkan jarinya memanggil Bulan untuk mendekat padanya.

Bulan pun mendekati James, yang terlihat kesal, lalu James memberikan beberapa tumpukan buku pada Bulan.

"Moon kau bisa membaca bukan?" tanya James.

"Bisa Tuan, apa yang bisa saya bantu?" tanya Bulan.

"Kau lihat dengan jeli adakah di dalam laporan-laporan ini yang tidak sesuai menurutmu!" pinta James.

Tapi Bulan ragu, karena dia tidak berani melihat laporan perusahaan.

James mengusap kepala Bulan dengan lembut,

" Beri tahu adakah kejanggalan dalam laporan ini, aku akan membelikan kunciran itu!" menunjuk layar ponsel Bulan yang masih menyala.

Bulan dengan semangat segera membuka buku laporan milik perusahaan Yomana itu.

Bulan segera mencatat laporan yang menurutnya tidak wajar di notebook yang selalu dia bawa kemana-mana.

Setelah 2 jam membaca, Bulan memeberikan catatannya pada James.

"Tuan, ini yang menurut saya agak mengganjal, menurut saya!" ujar Bulan menyerahkan catatannya.

James membaca catatan Bulan, James mengerutkan dahinya karena melihat tulisan Bulan yang sulit di baca.

" Ada apa Tuan?" tanya Bulan.

" Kau belum menjadi dokter, tapi tulisanmu sangat sulit dipahami, bagaimana nanti jika sudah menjadi dokter?" ujar James tersenyum.

Bulan segera mengambil catatanya kembali, sambil malu - malu, memang tulisan dia sangat jelek.

"Bacakanlah!" pinta James.

Bulan membacakan catatannya, bahwa dilaporan itu ada dana pengeluaran yang menurutnya tidak jelas, dari perjalanan bisnis tiap karyawan yang harus keluar kota dan negeri, biaya yang ditangguhkan cukup fantastis padahal yang pergi bisa dihitung dengan jari dalam sebulan itu mungkin paling banyak 20 staff, tapi pengeluarannya bisa seperti membiayai satu perusahaan untuk perjalanan dinas, Bulan membacakan banyaknya laporan yang tidak masuk akal lainnya sampai selesai.

James tampak terkejut dengan kecakapan istrinya, kenapa dia tidak menjadi anggota kpk saja, karena dia mencatat dengan jelas.

James memegang pipi Bulan dan mengusap dengan ibu jarinya dengan lembut.

"Terimakasih Moon, karena sudah membantuku, bagaimana kuliah hari ini?" tanya James.

"Lancar Tuan, Bulan sangat senang, terimakasih ya Tuan, aku benar - benar bisa kuliah!" Ujar Bulan terlihat begitu kegirangan.

"Bagus, pulang dan istirahatlah, nanti pulang dari sini aku akan membelikan kunciran itu, tunggu di rumah dengan baik!" pinta James.

"Baik Tuan, oh ya Tuan, apa aku bisa menemui Rio?" tanya Bulan.

"Kenapa?" tanya James heran.

"Sebentar saja boleh?" tanya Bulan lagi.

" Ruangannya ada di lantai 9 kau minta Betran mengantarkan!" ujar James.

James mengijinkan Bulan menemui Rio.

Bulan pun keluar ruangan dan meminta Betran mengantarkan ke ruangan Rio, sementara Sanny teringat jika ada hal yang harus dia sampaikan pada James tentang Paul.

Sanny pun masuk dan mengatakan semuanya pada James tentang keberadaan Paul yang tiba-tiba menjadi dosen di universitas tempat Bulan belajar.

"Kau bisa membantu mengawasinya!" ujar James.

" Ya Tuan, kalau begitu saya permisi!" Sanny pun keluar dan menyusul adiknya ke lantai 9, dia tidak boleh kalah dari Betran.

James tidak akan melakukan apapun pada Paul jika Paul tidak kelewatan, karena hubungan mereka cukup baik selama ini.

Bulan pun tiba di depan ruangan Rio dengan Betran, Lindam memberitahu tuannya jika Bulan datang menemui tuannya, tapi Bulan ingat wajah Lindam yang menanyainya waktu itu.

"Kau rupanya asisten Rio?" ujar Bulan.

Lindam hanya merenges dan mempersilahkan Bulan masuk.

Bulan membawakan bekal untuk Rio juga rupanya, Bulan meletakkan di atas meja Rio dan langsung pergi dengan Betran.

1
Wirda Lubis
lanjut
Wirda Lubis
lanjut.
Wirda Lubis
lanjut
Wirda Lubis
lanjut.
Wirda Lubis
lanjut
Wirda Lubis
mengapa si Sanny ada penyakit serius
Wirda Lubis
lanjut
Wirda Lubis
hati hati Sanny si Wira dan Erik niat jahat
Wirda Lubis
lanjut.
Wirda Lubis
lanjut
Wirda Lubis
kasihan ibu celsih
Wirda Lubis
semoga chelse mau menerima kekurangan betran
Wirda Lubis
lanjut.
Wirda Lubis
lanjut
Wirda Lubis
lanjut.
Wirda Lubis
lanjut
Wirda Lubis
lanjut.
Wirda Lubis
lanjut
Wirda Lubis
lanjut.
Wirda Lubis
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!