NovelToon NovelToon
Pembalasan Istri Terbuang

Pembalasan Istri Terbuang

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Cinta Seiring Waktu / Angst / Penyesalan Suami
Popularitas:229.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Naya_handa

Cantik dan kaya, dua hal yang tidak dimiliki oleh Anjani. Hal ini membuatnya diperlakukan secara tidak adil oleh suami dan keluarganya. Dihina, diselingkuhi dan diperlakukan dengan kasar, membuat Anjani akhirnya menyerah.

Keputusan bercerai pun di ambil. Sayangnya, sesuatu hal buruk terjadi pada wanita itu dan membawanya bertemu dengan seorang Kelvin Stewart yang merubah hidupnya.

Keinginannya saat ini hanya satu, yaitu membalaskan dendamnya pada Andrew Johanson Sanjaya, mantan suaminya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naya_handa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Putus asa

“Jadi, kamu seorang dokter spesialis bedah plastik kecantikan?” pertanyaan itu dilontarkan Anjani dalam perjalanan pulang dari rumah sakit. Ia terduduk di kursi penumpang, sementara Kelvin di balik kemudi. Ia memandangi Kelvin yang fokus pada kemudi yang tengah ia kendalikan, dengan penuh rasa penasaran.

“Aku udah berhenti,” laki-laki itu menjawab dengan ringan.

“Karena?” Anjani semakin penasaran. Padahal ia mendengar dari Bobby bahwa Kelvin adalah dokter yang hebat dan berbakat. Pria itu bahkan menawari kembali Kelvin untuk membuka prakteknya di kota ini. Bukankah itu penawaran yang bagus?

“Karena, aku ingin berhenti.” Laki-laki itu kukuh dengan jawabannya. Melirik Anjani sedikit lantas tersenyum kecil.

“Ya, keinginan berhentinya itu karena apa? Agak unik soalnya. Di antara banyaknya klinik kecantikan yang menjamur belakangan ini, banyaknya penggila operasi plastik hingga banyaknya dokter muda yang memilih menjadi dokter kecantikan di banding spesialisasi lainnya, kamu seperti putar balik dengan memilih untuk berhenti.“ Kalimat Anjani terdengar menggantung, seperti perasaannya. Tetapi Kelvin memahami benar maksud pertanyaan Anjani.

“Aku tidak capable di bidangku.” Jawaban pria itu singkat dan membuat Anjani mengernyitkan dahinya, tidak percaya.

“Jujur, aku tidak terlalu percaya.” Anjani mengendikkan bahunya, menyangsikan ucapan Kelvin.

“Kenapa?” Kelvin balik bertanya pada wanita itu. Ia menahan tawanya mendengar jawaban spontan Anjani.

“Karena, orang yang mengakui kelemahannya pada orang yang baru dia kenal, biasanya karena dia merasa putus asa. Entah itu pada keadaan, pada dirinya sendiri atau pada hal lain yang membuat dia merasa tidak pantas,” ungkap Anjani dengan penuh keyakinan.

Kelvin menoleh Anjani dan tampak penasaran mengapa wanita itu bisa berpikir demikian.

“Tidak usah heran begitu, aku bukan seorang psikolog. Aku hanya mengungkapkan pemikiranku karena aku pernah merasakan hal demikian.” Kali ini suara Anjani terdengar sedikit bergetar. Tatapanya nanar pada boneka anjing pegas yang bergerak-gerak di atas dashboard.

“Kamu putus asa?” Berganti Kelvin yang semakin penasaran. Ia memilih menepikan mobilnya karena ia merasa lebih baik ia berbincang dalam kondisi tidak melakukan hal lain. Ia butuh fokus untuk berbagi cerita dengan wanita ini.

“Ya, aku pernah sangat putus asa ketika apa yang aku upayakan tidak mendapatkan hasil yang aku harapkan.” Anjani menjeda kalimatnya beberapa saat, dengan hembusan napas yang terdengar berat.

“Aku ini wanita yang tidak memiliki apa-apa, Vin. Bahkan di mata suamiku, aku hanya setumpuk lemak yang membuatnya muak. Hahahaha… ya seperti itulah kurang lebih analogi posisiku dulu.” Wanita itu tertawa di tengah kalimatnya, tawa getir saat mengingat apa yang terjadi pada hidupnya selama satu tahun kemarin.

“Sikap orang terdekat yang memperlakukanku seperti itu, membuatku sering kali merasa kecewa dan putus asa pada diriku sendiri. Setiap kali aku berkenalan dengan seseorang, alih-alih menunjukkan apa kelebihanku, aku lebih cenderung mengungkapkan kekuranganku. Karena ku takut, aku takut mereka tidak bisa menerimaku.”

“Pernah suatu waktu, aku bertemu kembali dengan teman SMA ku melalui akun media sosialku. Dia mengajakku bertemu dan yang aku katakan pertama kali adalah, gue sekarang gemukan. Lo yakin mau ketemu gue? Padahal yang akan aku temui itu teman wanita yang dulu sangat dekat denganku. Seputus asa itu aku dulu hingga yang aku ingatkan padanya adalah kekuranganku terlebih dahulu.” Anjani tersenyum miring mengingat kondisi perasaannya dulu.

“Aku sadar aku salah, dan aku baru menyadari itu salah setelah aku mendapatkan kesempatan hidup yang kedua ini. Mungkin tuhan ingin menyadarkanku bahwa aku harus bersyukur dengan apa yang aku punya. Tuhan ingin aku memperbaiki diriku sendiri dan menyadarkanku kalau ada loh orang-orang yang bisa menolongku tanpa alasan apapun. Misalnya kamu dan dokter Bobby.” Anjani tersenyum kecil ada pria yang sedang menyimak ceritanya.

“Tidak semua orang kecewa dengan keadaan kita dan tidak semua orang enggan menerima kondisi kita. Benar kan?” Anjani kembali bertanya, kali ini cukup serius.

Kelvin terangguk paham, ia sepakat dengan pemikiran Anjani. “Apa putus asa itu yang membuatmu terjun ke laut?” timbul kembali pertanyaan yang sangat ingin Kelvin tanyakan dan selama ini ia tahan. Dari kondisi tubuhnya, ia yakin Anjani bukan mengalami kecelakaan, tetapi ia berusaha menahan penasarannya karena  tidak mau mengorek luka lama Anjani.

“Tidak,” Wanita itu menggeleng. “Sekalipun aku putus asa dengan keadaanku, aku tidak berniat untuk mengakhiri hidupku. Aku orang yang sedikit pendendam, terkadang muncul di benakku keinginan dimana aku ingin melihat orang yang jahat terhadapku menderita di dunia dan aku menyaksikannya. Urusan di akhirat, itu urusan dia dengan tuhan yang tidak perlu aku tahu. Aku jahat bukan?” Anjani tersenyum kelu pada dirinya sendiri. Kelvin tidak menimpali, karena ia pun pernah merasakan hal semacam itu. Ingin melihat orang yang menghancurkannya membayar lunas apa yang mereka perbuat.

“Lantas, apa yang membuatmu berenang bebas di lautan berkarang itu?” Kelvin semakin penasaran. Baginya, apa yang Anjani katakan cukup manusiawi, wajar dirasakan oleh manusia yang memiliki hati. Tekadnya adalah usaha Anjani untuk memeluk hatinya yang hancur dan untuk menguatkan dirinya sendiri.

“Dua orang menginginkan kematianku. Kematian seorang wanita bodoh yang sebenarnya tidak pernah berharga di mata mereka.” Kali ini Anjani berujar sambil menatap awan putih yang berarak dihadapannya. Bayangan wajah Andrew dan Cheryl mendadak muncul seperti kolase di benaknya.

Kelvin melihat tangan Anjani yang mengepal kuat penuh kemarahan yang tertahan. Ia bisa membayangkan rasa bergejolak yang ada dalam dada wanita disampingnya. Bukankah itu berarti wanita ini adalah korban pembunuhan yang selamat? Tidak hanya pembunuhan terhadap fisiknya, tapi juga pada mental, dengan semua perlakuan yang tidak adil itu.

“Minumlah,” Kelvin tiba-tiba memberikan botol minumnya pada Anjani. Ia yakin wanita ini sedang membutuhkannya.

Anjani menoleh Kelvin dan menatapnya beberapa saat. Bagaimana bisa laki-laki ini memahami kemarahannya? Meskipun demikian, ia tetap meneguk air itu untuk membasahi tenggorokannya yang kering.

“Kamu benar, aku putus asa,” ungkap Kelvin tiba-tiba.  Ia menyandarkan kepalanya pada headrest lantas memandangi tangannya yang sesekali ia kepalkan dengan kuat.

“Jika seseorang menginginkan kematianmu, maka orang lain menginginkan kematian karakterku.” Pria itu menoleh Anjani dan menatapnya dengan sendu. Sekilas terlihat ada banyak kemarahan di balik senyumnya yang menawan itu.

“Maksudmu?” Anjani berbalik penasaran.

Kelvin mengatupkan bibirnya yang terasa kelu dan saliva yang terasa pahit saat di telan. “Seseorang ingin menghancurkanku dengan menuduhku melakukan kesalahan saat tindakan pada pasien,” ungkap laki-laki itu menggantung. Ia belum melanjutkan kalimatnya karena dadanya terlalu sakit saat mengingat kejadian itu. Dua orang itu akhirnya hanya bertatapan beberapa saat sebelum melanjutkan kalimat yang mungkin akan mengorek luka lamanya. Bukankah mereka harus menyiapkan hatinya terlebih dahulu?

****

1
Ida Idato
Luar biasa
Ida Idato
Lumayan
Wayan RaNa
anjani masih plinpan, kebanyakan perempuan kyk gitu, takut menjanda
Helen Nirawan
ngomong sono ma ember , gk sadar diri , prett , siluman kecoa sinting
Helen Nirawan
bikin jd penghuni rsj tuh laki bini kampret , biar rasain , emosi
Helen Nirawan
kasian anak ny , py ortu gk beres 😓
Helen Nirawan
kasi obat impotent aj tuh playboy cap semut 😈😈
Helen Nirawan
najis cowo gratisan gk py malu , lu klo mo obral sana sini , sono noh di lampu merah x aj ada tua tua keladi yg nawar 😈😈
Helen Nirawan
klo mo operasi wajah , jgn pake wajah yg asli ny donk , cari yg laen aj , biar gampang and gk mudah dikenalin ama duo siluman rayap tuh yg gila
Helen Nirawan
dasar bego ( maaf kasar )🙏 , emosi , blg mo cerai , skr di rayu dikit lgs mau , oon jgn dipiara ,
Helen Nirawan
ini laki mau ny apa seh , lu benci ma.bini lu ampe lu py pacar gelap tuh cacing bau , trus bini minta cerai lu marah mau lu apa ? takut di minta harta lu , itu mah DL , sukurin
Helen Nirawan
harta ? tuntut aj semua ny , biar jd gembel.tuh laki
Helen Nirawan
gk.usah cengeng , laki murah gk usah ditangisin , di pasar byk , prett buang aj tuh laki ke kandang singa 😈
Helen Nirawan
br baca dah emosi , pengen gw rebus tuh orgil ,isshh
Elok Pratiwi
sampe bab ini cerita nya datar ga menarik
Agnes Theresia Tuto linang
terima jhanra
Agnes Theresia Tuto linang
uuuh... Andrew cowok playboy sangat murahan 😡
Agnes Theresia Tuto linang
Kisah perjalanan percintaan seseorang penuh Lika liku terkadang diawali dengan niat baik tetapi di hancurkan dengan niat jahat ada juga sebaliknya ♥️
Shaa Erahh
Luar biasa
Agnes Theresia Tuto linang
tetap kuat jharna kamu bisa melalui beratnya persoalan hidup mu.
ingat di ujung cambuk kehidupan ada emas berlian intan menanti mu✌️
Helen Nirawan: yg kuat donk , jgn lemah ntar ketahuan tuh ,
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!