Dapat melihat mahluk tak kasat mata, bukannlah impian dari semua orang. Begitu juga dengan seorang pemuda. Akibat menolong seseorang, pemuda itu harus mengalami musibah yang menyebabkan cerita hidupnya berubah seketika. Mendadak bisa melihat hantu, pemuda tersebut mengalami perjalanan hidup yang tidak biasa. Perjalanan hidup seperti apakah yang dialaminya?
**** ******. Bijak dalam memilih bacaan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua Orang Itu
"Aku ingat sekarang, aku kenal mereka berdua!" seru Melati tapi dengan tatapan yang tajam dan penuh kebencian. Ke empat hantu yang lain sampai terperangah melihat reaksi Melati. Ozil sendiri karena berada di tempat yang berbeda, dia hanya bisa memperhatikan dengan tatapan penuh tanya dengan sikap yang Melati tunjukkan saat ini.
"Kita ikuti mereka!" Melati kembali berseru dan dia langsung bergerak maju mengikuti dua orang yang sedang melangkah menuju ke mobilnya. Hantu yang lain jelas saja langsung setuju karena mereka juga penasaran dengan apa yang akan Melati lakukan. Ozil yang hendak mencegahnya keburu melihat satpam yang sedang memandang ke arahnya. Ozil tak jadi bersuara, malah tersenyum canggung kepada satpam tersebut.
"Akhirnya, kita jadi menikah juga ya, Sayang," si wanita kelihatan sangat sumringah disepanjang jalan yang mereka lalui. "Penantianku ternyata tidak sia sia. Akhirnya Aneke dinyatakan meninggal."
Si pria terssenyum dengan mata fokus ke arah jalan. Sesekali kepalanya menoleh ke arah wanita yang terlihat sangat bahagia. "Tapi kita jangan terlalu menunjukkan kebahagiaan kita, Sayang. Kamu tahu kan keluarga besar Aneke masih belum yakin kalau Aneka meninggal."
Si wanita langsung tersenyum sinis. "Moga aja jasad sahabatku itu tidak pernah ditemukan, biar nggak jadi penghalang hubungan kita lagi."
Tanpa mereka sadari, ada kilatan amarah pada hantu wanita yang mendengarkan pembicararaan tersebut dan ke empat hantu lain juga saat ini sedang menerka nerka, antara hubungan Melati dengan dua orang di depan mereka. Mungkin karena mereka hantu, kursi belakang yang harusnya muat untuk dua orang, jadi muat untuk lima hantu itu.
"Jadi nama asli kamu Aneke?" tanya Anggrek. "Aneke apa Anuku, Mel?"
"Hihiiii ..." Selain Melati, hantu yang ada dalam satu mobil itu serentak terkikik. "Bisa aja kamu, Nggrek. Orang lagi serius juga," sungut Cempaka.
"Biar nggak terlalu tegang kayak isi celanannya Bang Ozil," Anggrek menjawab asal. "isi color Bang Ozil kan, selalu tegang kalau lagi sama kita."
"Hahaha ... iya benar. Tersiksa banget tuh Bang Ozil sejak kenal sama kita. Tegang mulu, tapi nggak ada yang bisa bantu buat lemesin," balas Mawar.
"Udah, udah. Kasihan Melati, bestie. Orang lagi genting, kalian malah becanda," ucapan Lili langsung membuat ketiga hantu kembali dalam mode serius. "Gimana, Mel, mereka siapa kamu?"
"Dia Jonas pacar aku, dan dia Amel sahabat aku. Sialan, ternyata mereka selingkuh," ucap Melati terlihat geram. "Kayaknya aku jadi arwah, gara gara mereka berdua."
"Owalah, pantes mereka kelihatan seneng banget, ternyata, mereka berharap kamu lenyap," Cempaka ikut bersuara. "Gimana kalau kita gangguin pake tiupan maut kita?"
"Jangan!" Anggrek malah melarangnya, dan pasti membuat keempat hantu yang lain merasa heran.
"Kenapa? Kamu mendukung mereka?" tuduh Lili.
"Ya elah, ya nggak mendukung lah," bantah Anggrek. "Nanti kalau kita kecelekaan bagaimana? Kita kan sexang satu mobil sama mereka."
Ke empat hantu yang lain langsung melongo. "Kamu sadar nggak sih kalau kamu sudah jadi setan?" pertanyaan yang keluar dari mulut Mawar seketika membuat Anggrek ikutan melongo, namun tak lama setelahnya dia malah cengengesan.
"Oh iya ya? Hehehe ... jadi malu," Anggrek menutupi wajahnya sendiri dengan kedua telapak tangan, dan tingkahnya sunggah membuat hantu yang lain sangat gemas.
"Udah, sekarang kita mulai hembuskan udara ke leher mereka," titah cempaka dan semuanya langsung melakukan titih tersebut.
Huuufffttt!
Sesuai dugaan, sepasang calon pengantin itu langsung menggigil dan merinding sampai bulu kuduk mereka berdiri. Mereka langsung bereaksi satu sama lain hingga beberapa saat kemudian mereka memilih menepikan mobil mereka dan lkeluar dari mobil.
"Apa di mobil kita ada hantu?" tanya Si wanita dengan kepala mengolok ke dalam mobil seperti sedang mencari sesuatu. "Jangan jangan hantunya Aneke?"
"Mana mungkin? Kalau Aneke jadi hantu, berarti dia sudah beneran mati dong, Sayang?" balas Si pria.
"Ah iya ya? Jadi kita harus gimana nih, Sayang? kalau Aneke jadi hantu, pasti dia akan ganggu kita terus?" si pria terdiam. Diapun memiliki ketakutan dan kebingungan yang sama. Sedangkan di hadapan mereka, kelima hantu tersenyum puas melihat kedua orang itu ketakutan.
"Yuk ah kita pulang. nanti kalau kita sudah punya kekuatan, baru, kita balas mereka," usul cempaka. Hantu lainnya tentu saja sangat setuju. Akhirnya mereka semua hilang dari tempat itu untuk kembali ke tempat Ozil berada.
...@@@@@@...