Panglima Perang Menjadi Ratu Pengganti

"Ijin menjawab Yang Mulia, saat ini keadaan Rakyat cukup kacau, banyak gadis-gadis muda yang di bawa pergi oleh orang-orang berpakaian hitam itu," jawab Rangga tanpa menimbulkan kecurigaan.

Raja Althof dan seluruh petinggi istana lagi-lagi di kejutkan dengan apa yang baru saja mereka dengar.

"Sial!" umpat Raja Althof mengacak-acak rambut nya.

"Yang Mulia ini tidak bisa di biarkan, Anda harus segera mengambil tindakan dan melakukan sesuatu untuk mengantikan kekacauan ini, sebelum keadaan semakin kacau," ucap Taun Toni.

"Benar Yang Mulia, Anda mungkin bisa merintah sebagian prajurit istana untuk sementara waktu berjaga di perbatasan, untuk mengantisipasi terjadinya penyerang seperti ini lagi, karena tidak menutup kemungkinan, musuh-musuh kerajaan Althof yang lain akan ikut melakukan penyerangan juga," sambung Tuan Pitter salah satu petinggi istana yang tadi sempat bertarung melawan Ratu Aulia.

"Don cepat perintahkan mereka untuk pergi ke perbatasan!!" ucap Raja Althof penuh perintah.

"Baik Yang Mulia," jawab Don sopan.

Ratu Aulia diam-diam tersenyum miring, dugaan nya tidak melesat.

Raja Althof akan mengutus beberapa prajurit istana untuk pergi ke perbatasan, dan berjaga di sana, yang artinya prajurit yang berjaga di istana kerajaan Althof berkurang, itu sangat menguntungkan bagi Ratu Aulia.

Dengan begini tidak akan banyak prajurit yang ikut terlibat, saat Ratu Aulia menjalan kan misi balas dendam nya nanti, yang besar kemungkinan akan memakan banyak korban.

Semua nya sudah Ratu Aulia rencanakan dengan matang, Ratu Aulia hanya perlu membuat Rakyat kehilangan kepercayaan pada Raja Althof, dan dirinya nanti yang akan datang untuk mengulurkan tangannya pada Rakyat, dengan begitu saat diri nya menggulingkan tahta Raja Althof, maka akan lebih gampang dalam menghadapi pro kontra antar rakyat nanti nya.

Bisa saja Ratu Aulia langsung membunuh Raja Althof dan Selir utama, beserta pengikut mereka, tapi di sini Ratu Aulia bukan hanya menginginkan tahta Raja Althof, tapi Ratu Aulia juga menginginkan seluruh Rakyat kerajaan Althof ada di pihak nya.

Seperti yang pernah Ratu Aulia katakan, mereka menghancurkan adik kembar nya karena tahta, maka akan Ratu Aulia kembali kan itu semua pada mereka, akan diri nya rebut semua tahta yang mereka sombong kan selama ini.

"Lindungi mereka, jangan biarkan orang-orang misterius itu kembali berbuat ulah!" ucap Ratu Aulia tegas.

"Baik Yang Mulia," jawab Rangga tegas.

Para gadis muda yang di maksud Rangga tadi itu, saat ini mereka sedang ada di sebuah tempat yang sudah Ratu Aulia atur, dan nanti dirinya sendiri yang akan turun tangan untuk menyelamatkan mereka.

Licik? Ya Ratu Aulia bukan hanya mengerikan, tapi mantan panglima perang itu sangat licik.

"Dan Anda Yang Mulia Raja Althof yang terhormat, sebaik nya segera mencari solusi untuk masalah ini, sebelum keadaan semakin buruk," ucap Ratu Aulia melirik Raja Althof yang hanya terdiam sedari tadi.

"Pikirkan bagaimana Anda akan menyelesaikan masalah ini, karena ini adalah tanggung jawab Anda sebagai seorang pemimpin di kerajaan Althof," ucap Ratu Aulia penuh penekan.

"Kau!!"

Geram Raja Althof merasa tersindir, bahwa selama ini dirinya tidak pernah menjalankan tugas nya sebagai seorang pemimpin dengan baik.

Ya memang kenyataan nya, selama ini Raja Althof hanya mengandalkan para pejabat istana dan juga para kesatria, pria itu benar-benar tidak berguna selama menjabat sebagai Raja.

"Panggil ksatria elite, agar mereka ikut turun tangan!!" perintah Raja Althof entah pada siapa.

Ratu Aulia hanya memutar bola matanya malas, mendengar perkataan Raja Althof.

Sudah di bilang, pria itu memang sangat tidak berguna, bukan nya memikirkan cara bagaimana masalah yang terjadi segera selesai, ini malah di lempar pada ksatria elite.

Cih

"Maaf Yang Mulia, setahu saya token pasukan untuk kesatria elite kerajaan Althof di pegang oleh panglima yang bertugas di perbatasan, tapi sekarang," ucap Tuan Toni tidak meneruskan perkataan nya.

"Sialan!!!" umpat Raja Althof paham apa maksud dari perkataan Tuan Toni.

BRAK

"bagiamana aku bisa melupakan hal sepenting itu!!!" teriak Raja Althof membanting sebuah kursi.

Rangga dan para kesatria nya diam-diam tersenyum miring, begitu juga dengan Ratu Aulia yang menyunggingkan seringai iblis nya.

Siapa dia sehingga berani ingin memerintah para ksatria elite.

Heh! Hanya satu orang yang bisa memerintah kan mereka, siapa lagi kalau bukan Yang Mulia Ratu Aulia Xavier.

"Pikir kan cara lain, jangan hanya mengandalkan orang lain, dan hanya tahu nya marah-marah, itu benar-benar sangat memuakkan," ucap Ratu Aulia mengendus.

"Diam kamu!!" sentak Raja Althof.

Cih

Tanpa menghiraukan keadaan di ruang pertemuan itu, Ratu Aulia memilih untuk berlalu pergi, keluar dari ruang pertemuan.

Bahkan Ratu Aulia tidak meminta ijin pada Raja Althof, yang mana kelakuan Ratu Aulia semakin membuat Raja Althof meradang

Hari ini cukup sampai di sini saja, karena setelah ini Ratu Aulia harus pergi ke suatu tempat, yang cukup beresiko.

Tapi demi melancarkan misi balas dendam nya, apa pun akan Ratu Aulia lakukan, adik kembar nya harus mendapatkan keadilan.

Dendam memang tidak baik, tapi sakit di balas maaf, itu tidak adil🤧

Raja Althof semakin naik pitam, melihat kepergian Ratu Aulia, yang menurut nya tidak sopan.

"DASAR TIDAK SOPAN!!"

Teriak marah Raja Althof.

Tanpa menghiraukan kemarahan Raja Althof, Ratu Aulia tetap berjalan dengan langkah anggun nya, dengan perasaan puas.

Walupun diri nya belum menghabisi nyawa Selir utama dan juga Raja Althof, tapi setidak nya saat ini Ratu Aulia cukup luas, karena sudah memberikan sedikit pelajaran untuk kedua iblis itu.

Setelah ini Ratu Aulia hanya perlu melakukan rencana selanjutnya.

Perlahan-lahan semua orang yang terlibat atas penderitaan adik kembar nya, akan Ratu Aulia singkirkan, bahkan Ratu Aulia tidak berniat sedikit pun, untuk mengampuni satu nyawa sekalipun orang itu hanya sebatas mengetahui rencana Selir utama waktu itu, dengan kata lain, Ratu Aulia akan menyapu bersih semua nya.

"Alifia, sebentar lagi kakak akan membalaskan rasa sakit mu yang pernah kamu terima, bahkan akan kakak pastikan, mereka mendapat kan kesakitan ratusan kali lipat dari rasa sakit yang kamu rasakan," batin Ratu Aulia mengepal kan tangan nya kuat.

Dada Ratu Aulia kembali sesak saat mengingat mendiang adik kembar nya, seharusnya mereka berdua sekarang bisa berjalan berdampingan, dan bahagia bersama.

Kembali ke Raja Althof....

Di ruang pertemuan saat ini Raja Althof sedang mengamuk, menghancurkan semua barang yang ada di sana.

BRAK

BRAK

PYAR

"SIALAN!!!"

"CEPAT KALIAN PERGI, DAN SELESAIKAN KEKACAUAN DI LUAR SANA!!!"

"AKU TIDAK MAU TAHU, HARI INI JUGA KALIAN HARUS MEMBERESKAN SEMUA NYA!!!"