NovelToon NovelToon
Hunter System

Hunter System

Status: tamat
Genre:Tamat / Sistem / Kebangkitan pecundang / Epik Petualangan / Solo Leveling
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: MeowMoe

IG : @_meowmoe_

🥇Juara 1 - lomba menulis : Hunter X Dungeon

Hunter System (Sistem Pemburu)

Di balik sebuah gerbang Dungeon terdapat beragam monster yang berasal dari dunia lain.
Monster-monster yang kapan pun siap menginvasi umat manusia di Bumi.

Alvin, seorang Hunter berperingkat rendah yang selalu diejek oleh teman-temannya saat masih berada di Akademi Hunter, hampir saja tewas di dalam sebuah Dungeon saat rekan dalam tim raid mengorbankannya sebagai umpan pada para monster.

Saat sekarat, Alvin tiba-tiba mendengar suara robot elektronik terngiang di kepalanya.

["Aku adalah Sistem Pemburu, aku akan membantumu memburu para monster dan makhluk apa pun yang mengganggumu."]

Walaupun Alvin meragukan suara dari sistem yang telah masuk ke dalam pikirannya, pada akhirnya ia menerima bantuan Sistem Hunter, yang berjanji akan menjadikannya sebagai pemburu terkuat di dunia. Seorang pemburu yang akan menghabisi seluruh monster di Dungeon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MeowMoe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 - Bertarung Di Dungeon Peringkat B

Hal pertama yang Alvin lakukan setelah hilang dari jarak pandang Miranda dan anak buahnya tentu saja melepas armor pinjaman dari Asosiasi yang kualitasnya sangat jelek dan menggantinya dengan armor miliknya sendiri yang baru saja di tempa oleh Sistem.

Armor milik Asosiasi itu bahkan hanya sedikit lebih baik dari rompi anti peluru milik militer. Kelebihannya hanya karena armor itu memiliki energi sihir untuk mengurangi sedikit dampak serangan monster peringkat F dan E, namun tidak untuk di atasnya.

Tapi, walaupun ia sudah memiliki perlengkapan yang bagus, saat ia merasakan hawa sihir gelap dari Dungeon peringkat B ini, Alvin sebenarnya merasa sedikit gugup.

Perasaan itu juga muncul karena ia tahu bahwa Dungeon ini berperingkat satu kali lebih tinggi dibandingkan Dungeon dari quest sistem yang terakhir ia masuki.

Jika di sana saja dia hampir mati berkali-kali, bagaimana dengan di Dungeon peringkat B ini?

Pikiran itu agak sedikit mengganggu Alvin.

Kecemasannya makin meningkat begitu ia sudah menghadapi monster-monster kelabang beracun di empat area yang ia datangi.

Semakin ia memasuki wilayah yang berdekatan dengan area bos Dungeon berada, tingkat kesulitan dari monster kelabang beracunnya juga meningkat.

Kelabang-kelabang beracun itu agak susah di bunuh. Selain karena tubuh mereka yang sebesar sebuah gerbong kereta api hingga membuat mereka berbahaya untuk di dekati, mereka juga sangat lincah.

Belum lagi, monster-monster itu juga terus-terusan membasahi seluruh area pertarungan dengan lendir-lendir beracun yang membuat health point nya terus menurun hanya dengan hawa beracunnya saja.

Tapi, saat Alvin akhirnya bisa mengalahkan monster-monster kelabang tersebut, secara beruntung ia mendapatkan item yang keluar dari dalam salah satu mulut kelabang.

"Item? Monster Dungeon dari zaman ku juga bisa mengeluarkan item?"

["Sepertinya Rimi membantu mu untuk menemukan item tersembunyi."]

"Apa sebenarnya ada item tersembunyi di semua Dungeon di zaman ku?"

["Mungkin saja. Coba periksa dulu item nya."]

Begitu Alvin menyentuh batu ungu kehitaman tersebut, jendela status dari item muncul di hadapannya.

...°•°•°•°•°•°•°...

...Item Name : Poison Core...

...Tipe : Magic...

...Rarity Level : A...

...Unlocked Condition : Can be used...

...Function : Poison Magic Area...

...•°•°•°•°•°•°•...

"Kelangkaannya A?! Bagaimana bisa monster di Dungeon peringkat B mengeluarkan item peringkat A?"

["Bisa saja. Dan lagi, itu adalah item tersembunyi. Jika Rimi tidak membantumu, kau pasti tidak akan menemukannya. Karena itu kau tidak pernah mendengar ada hunter yang menemukan sebuah item di Dungeon."]

"Kalian luar biasa. Tapi, bagaimana cara ku menggunakannya?"

["Kau tinggal meremukkannya dengan genggaman tangan mu. Tapi..."]

Krak...!

Sistem terlambat memberitahunya. Alvin sudah meremukkan batu ungu itu di dalam genggamannya.

Begitu batu di remukkan, pecahan batu tersebut mengeluarkan asap ungu kehitaman yang berputar-putar di sekitar tangan Alvin sebelum akhirnya terserap dengan sangat cepat ke dalam tubuhnya.

"Apa memang seperti ini proses penggunaannya?" tanya Alvin saat melihat asap dan pecahan batu di genggamannya tiba-tiba saja menghilang terserap ke dalam kulit tubuhnya yang tidak tertutup armor.

["Ya. Tapi, harusnya kau simpan dulu. Item itu untuk hunter tipe Mage."]

"Apa itu masalah?"

["Kalau itu item biasa, kau mungin akan kehilangannya saja. Karena itu item yang berhubungan dengan racun, mungkin akan menjadi masalah bagi mu."]

Baru saja Sistem Pemburu memberitahunya, Sistem Kecerdasan memberikan peringatan juga.

"Apa?! Tapi, aku tidak memiliki job Mage."

Saat Alvin masih bingung dengan peringatan dari Sistem, ia merasa health point nya sedikit demi sedikit mulai terkuras. Selain itu, ia juga melihat perubahan warna kulit di tangannya secara perlahan menggelap dan berubah menjadi keunguan.

["Kau harus segera naik ke level 46! Cepat pindah ke lokasi selanjutnya!"]

"A-apa?"

["Cepat, waktu mu tidak banyak. Aku dapat merasakan sihir beracun dari item itu mulai meracuni darahmu."]

Mendengar itu, dengan cepat Alvin membuka peta Dungeon dan langsung berlari menuju area monster lain berada.

......................

Saat tiba di tempat tujuannya, Alvin merasa tubuhnya mulai melemah secara drastis karena racun dari Poison Core terus-terusan memakan health poin nya.

Wussshh... Wussshhh...

Baru saja ia memasuki area itu, tiga laba-laba raksasa langsung menyerangnya dengan jaring-jaring yang gagal ia hindari hingga berhasil melilit tubuhnya.

"Kenapa ada laba-laba si sini? Bukankah ini bukan Dungeon dari Sistem?"

["Ini Dungeon dengan jenis monster serangga. Jadi tidak aneh kalau ada serangga berbeda di dalamnya. Sudahlah, ganti job ke Warrior sekarang."]

"Tapi helth point ku menurun drastis."

["Tidak masalah. Kau tidak punya banyak waktu. Kau bisa menggantinya lagi setelah mengalahkan mereka. Mereka tidak terlalu kuat menahan serangan fisik."]

Alvin akhirnya mengikuti apa yang Sistem sarankan.

Setelah ia mengubah job nya, Alvin langsung menghancurkan jaring yang melilit seluruh tubuhnya dengan kekuatan Warrior yang ia miliki.

Tapi, saat ia hendak menyerang balik, 3 monster itu sudah mendahuluinya menyemprotkan lendir beracun dari mulut mereka.

["Jangan sampai terkena racunnya,"]

Dengan susah payah, Alvin akhirnya menemukan celah menyerang setelah 1 menit lebih berkelit kesana kemari. Ia berhasil membunuh satu laba-laba beracun, lalu menendang tubuh monster itu sebagai tempat pijakan untuk melontarkan tubuhnya menuju laba-laba kedua.

Stab...!

Alvin langsung menancapkan pedangnya pada kepala laba-laba kedua setelah ia tadi berhasil mendarat di atas kepalanya yang besar.

Hanya satu lawan lagi yang tersisa.

Sayangnya, lawan terakhir itu berada terlalu jauh hingga ia agak susah untuk menjangkaunya.

.........

Setiap Alvin maju menyerang, monster itu menggunakan jaringnya untuk pindah dari satu pohon ke pohon lain yang memenuhi area pertarungan mereka.

'Aku harus bisa membuatnya lengah. Andai aku punya skill serangan jarak jauh...'

Membayangkan lawan mungkin akan lengah jika ia bisa menyerang dari jarak jauh, Alvin kemudian membuka jendela inventory dan mengambil 5 buah pedang dari sana.

Alvin melempakan satu per satu pedang di tangannya pada laba-laba yang mencoba menangkis dengan jaring-jaringnya.

Sementara Alvin melemparkan pedang pada laba-laba, ia juga berlari mendekati laba-laba tersebut.

Sesuai dengan yang diperkirakannya, ia bisa mendekati lawan yang lengah karena harus menahan serangan-serangan jarak jauhnya.

Saat ia sudah berhasil mencapai target, Alvin langsung membenamkan pedang terakhir di tangannya pada kepala laba-laba itu.

Crakkk!!!

'Berhasil...'

"Hosh... Hosh..."

Walaupun ia akhirnya bisa menang, namun health point nya terus menurun akibat racun yang berada di dalam tubuhnya.

["Cepat pergi ke area bos. Kau tidak memiliki banyak waktu."]

"Y-ya..."

Dengan langkah kaki yang tidak stabil, Alvin berusaha berlari dengan kecepatan maksimal yang ia bisa menuju area bos berada.

Alvin juga menuruti apa yang Rimi katakan. Sambil berlari, ia terus meningkatkan health point nya.

......................

Saat Alvin tiba di area bos, ia kaget melihat monster jenis serangga berbeda lagi menunggunya di sana.

Bos Dungeon itu adalah ratu lebah beracun yang, sialnya, memiliki puluhan tentara lebah di sekitarnya.

Walaupun demikian, Alvin sebenarnya lebih mengkhawatirkan health point nya yang sangat lambat meningkat karena mana point nya juga hampir habis.

“Rimi, berapa banyak health dan mana point yang ku miliki?” tanya Alvin pada Rimi.

Dalam keadaan terkepung seperti ini, ia tidak memiliki waktu untuk membuka jendela statusnya. Dan lagi, ia juga tahu bahwa Rimi bisa memberitahu tentang hal-hal teknis seperti itu.

"Dungeon ini ternyata susah juga."

["Tapi ini lebih baik di bandingkan saat kau berada di Dungeon sebelumnya. Cara mu bertarung sudah cukup baik."]

Mendapat pujian di saat hampir mati seperti ini, Alvin hanya bisa tersenyum miris.

......................

Lebah-lebah beracun, yang masing-masingnya memiliki tubuh sebesar seekor panda, menyerang Alvin dengan sengat mereka yang bahkan bisa menembus armor kulit yang Alvin kenakan.

Sambil sempoyongan karena pandangannya juga sudah mulai kabur, Alvin berusaha membunuh beberapa lebah yang berada di depannya, juga terkadang menebas lebah-lebah yang menyerangnya dari arah belakang.

Namun, saat kesehatannya sudah berkurang sampai di angka 5%, Alvin akhirnya mulai kesusahan untuk berdiri. Kedua kakinya lemas, hingga ia akhirnya jatuh saat sudah tidak sanggup untuk berdiri lagi.

Melihat lawannya sudah tidak berkutik, tentara lebah langsung mengeroyok Alvin dengan menancapkan sengat-sengat mereka yang sebesar dan setajam sebuah pedang.

Stab… Stab… Stab… Stab…

Walaupun armor dan tubuhnya mulai tertembus sengatan lebah, Alvin tetap berusaha untuk menyerang lebah-lebah itu dengan pedang di tangannya yang juga sudah sangat lemah.

"Sialan, aku belum boleh mati. Aku harus menyingkirkan Miranda Lewis dulu!" umpat Alvin dengan suara lemah.

[“Kau masih memiliki dua kesempatan lagi untuk menggunakan kekuatan tersembunyi Sistem. Kau bisa tunggu sampai health poin mu berada di angka satu persen..."] Setelah mengatakan itu, sistem terdiam sebentar. Ia memerhatikan keajaiban yang terjadi di sekeliling mereka.

"Aku tidak ingin menggunakannya hanya untuk Dungeon peringkat B."

["Ganti job mu ke Healer dan pulihkan health point mu sekarang.”]

“Kenapa bukan ke Tank saja?” Walaupun ia memberikan usul, namun Alvin tetap mengikuti saran Sistem.

“Tapi, kenapa aku harus berganti job saat aku sedang bergulat dengan mereka?” tanya Alvin sembari bergulingan untuk tidak membiarkan lebah yang baru ia tangkap melarikan diri.

[“Perhatikan lebah-lebah yang berada di sekeliling mu. Mereka mati setelah menyengat mu tadi.”]

Sambil bergulat dan berusaha mencabuti sayap lebah yang baru ia tangkap, Alvin memerhatikan sekelilingnya. Benar saja, banyak lebah yang sudah menggeletak di tanah dengan tubuh hangus.

"Bukankah tentara lebah memang langsung mati setelah mereka menyengat?"

["Lebah monster berbeda. Mereka tidak akan mati setelah menyengat."]

“Apa mereka tertular racun di tubuh ku?”

[“Ya. Itu sungguh keberuntungan. Sekarang kau konsentrasi saja untuk terus mengisi health point mu. Biarkan mereka menyengat mu dan mereka akan mati setelahnya. Atau…,”]

“Atau?”

[“Berdiam diri saja dan biarkan aku yang menghabisi mereka dengan kekuatan tersembunyi.”]

“Tsk… Jika aku kalah melawan mereka ini, bagaimana aku bisa melawan wanita gila di depan sana?”

Sistem tertawa, [“Sepertinya aku mulai menyukai mu.”]

“Apa? Jadi selama ini kau tidak menyukai ku?”

.........

Alvin berusaha bangkit berdiri saat health point nya sudah naik kembali menuju angka 15%.

Dengan seluruh kekuatan yang ia kumpulkan di kedua kakinya, ia berusaha pergi berlari meninggalkan lebah-lebah yang terus saja menyengatnya.

[“Hei, kemana kau pergi?”] tanya Sistem bingung. Padahal, harusnya Alvin diam saja dan terus fokus untuk mengisi health point nya.

"Aku tidak punya waktu lagi, mana point ku hanya tersisa dua persen." Ucap Alvin, sambil terus berlari menuju lebah yang memiliki tubuh lebih besar dibandingkan lebah lainnya.

[“… Kau gila. Sengatnya sangat besar. Itu bisa menembus tubuh mu.”]

Tanpa memerdulikan apa yang Sistem ucapkan, Alvin langsung melompat untuk menyergap bos Dungeon yang terbang di belakang tentara lebah.

Saat Alvin sudah berada di dekatnya, ratu lebah itu langsung mengarahkan sengatnya pada Alvin yang sudah menduga bahwa monster itu pasti akan melakukannya.

Crakkkk…!

.........

Benar apa yang Sistem katakan. Saat sengat itu menancap di tubuhnya, sengat bos Dungeon itu bahkan langsung menembus dada Alvin hingga ke bagian punggungnya.

“Arghh…!”

‘Sial, ini sangat sakit.’

Alvin agak menyesali tindakannya ini karena sengat itu benar-benar membuat tubuhnya sangat kesakitan.

[“Harusnya kau tadi berbaring saja di sana menunggu health point mu turun sampai 1% sementara racun di tubuh mu membunuh penyengat-penyengat itu.”]

“Tapi ini tidak sesakit saat tubuh ku diremukkan golem,” Alvin memaksakan diri untuk tertawa.

Saat Alvin hampir sekarat, ratu lebah yang membawanya terbang itu tiba-tiba tiba terjatuh saat racun yang berasal dari dalam darah Alvin mulai bekerja di dalam tubuhnya.

Tahu bahwa monster itu akan segera mati, dengan kekuatan terakhir yang ia miliki, Alvin segera mencabut tubuhnya dari sengat.

Tak lama kemudian, suara yang ia tunggu-tunggu sejak tadi akhirnya terdengar.

"Yosh!"

Alvin tahu bahwa kondisi fisik beserta seluruh status yang turun akan dipulihkan begitu ia naik level. Karena itulah ia tadi langsung menghampiri bos Dungeon saat tahu mereka akan mati saat terinfeksi racun di dalam tubuhnya.

Walaupun tubuhnya telah kembali pulih, namun racun dari Poison Core kembali menggerogoti health point nya.

"Racunnya tidak hilang? Ku kira akan hilang setelah aku naik level."

[“Tidak, aku meminta mu naik ke level 46 bukan karena itu. Buka dan aktifkan job baru mu sekarang. Cepat!”]

Alvin membuka jendela hadiahnya dan langsung mengaktifkan job barunya.

"Apa? Racun nya di ubah menjadi skill?!"

["Kau sangat beruntung!"]

"Benarkah?"

["Coba gunakan skill baru mu untuk menyerang lebah-lebah itu."]

Alvin menoleh ke sisa tentara lebah yang sedang mengerumuni ratu lebah yang telah mati.

Ia kemudian mengarahkan telapak tangannya pada pasukan lebah itu.

"Poison Attack."

Setelah Alvin mengucapkan nama skill yang ia baca di jendela status job Mage nya, asap ungu menyembul keluar dari kedua telapak tangannya dan terbang menuju sisa-sisa pasukan lebah.

Tidak sampai 5 detik setelah asap itu menyelimuti seluruh lebah, tubuh mereka menghitam dan mereka pun jatuh dan mati seketika.

"Gila! Apa skill ini ku dapatkan dari Poison Core tadi?"

["Ya. Kau beruntung. Berterima kasihlah pada Rimi."]

.........

Alvin masih berada di area bos sampai 30 menit lagi. Ia akhirnya pergi dari sana setelah menghancurkan pilar sihir yang merupakan kunci untuk menutup gerbang Dungeon

......................

1
Akbar
Luar biasa
Nika: thank you kak 💖🙏
total 1 replies
Argon wisnu handoko
good
Argon wisnu handoko
keindahan mata-mata
Akbar
Luar biasa
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
.
AHMAD BAIHAKI
Luar biasa
Nika: thank you kak 💖🙏
total 1 replies
Another Heaven
good!
Madara_kw
Aku madara mengakui novel ini sebagai novel terhebat pernah kubaca
karyaku: hi kk, mampir yuk di cerita author." transmigrasi menjadi istri mafia " jangan lupa ya, di jamin seru deh.
Nika: terharu 😭
total 2 replies
Madara_kw
novelnya seru kak endingnya juga ok kok
Nika: terima kasih kak 💖🙏
total 1 replies
Madara_kw
seru terus happy ending?hahaha liat sendiri lah/Chuckle/
Nika: thank you kak 💖🙏
total 1 replies
Madara_kw
nah ini nih yang dikatakan happy ending,kalo sad ending alvin hilang orh dicintai,kalo bad ending dunia musnah,kalo perfect ending ga ada yang mati ato kehilangan orang tersayang kayak alvin kehilangan mina #INEEDPERFECTENDING/Sob/
Madara_kw
kok nangis ya ketika tau angka 10 itu
Nika: ada cerita tentang Mina kak di novel satunya Godess Of War
total 1 replies
abdillah musahwi
banyak kali ESnya, nggak kedinginan tuh😁
Nika: wkwkkwk /Joyful/
total 1 replies
abdillah musahwi
selamat meninggal Shiva🙋
Nika: /Smirk/
total 1 replies
Razfiqh
hrs nya begitu kan? "hingga kini ia berada di level 62" kl gini kan kek kurang pas aja "hingga ia kini berada di level 62"
Ridwan Maulana
Luar biasa
Nika: thank you kak 🙏💖
total 1 replies
abdillah musahwi
sistem geblek😁
abdillah musahwi
sistemnya nakalan 😁😁😁😁
Razfiqh
Bodoh.... knp ninggalin surat njingg....kan bisa nanti ngomong berdua
Tatang
makin lama baca makin ga ngerti inti cerita nye kasihan otak gue yg minimalis ini...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!