Ini kisah tentang dua insan yang awalnya saling membenci. Sebut namanya Rangga(26th) dan Mawar(20th). Rangga yang mengalami kecelakaan lima bulan lalu, mengakibatkan kakinya lumpuh. Keadaannya yang cacat membuat kekasihnya(Rena) meninggalkannya satu bulan pasca kecelakaan. Sehingga membuat Rangga semakin depresi dan putus asa. Yang membuatnya menjadi sosok yang pemarah dan emosional.
Dan hadirlah Mawar, seorang gadis desa yang sedang terlilit hutang pada seorang juragan teh, bekas biaya operasi ayahnya, membuat Mawar terpaksa harus bekerja sebagai Art di rumah Rangga, yang bertugas khusus merawat dan melayani Rangga. Dan dengan sikap Rangga yang emosional, mampukah Mawar bertahan...
Yuk ikuti keseruan kisahnya...
Selamat membaca...🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ida Kitty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PART 19
Malam semakin larut, semua orang pun sudah tertidur, termasuk bi Odah yang lelah seharian bekerja. Dan dalam keheningan itu, akhirnya Mawar mendapatkan jawaban dari usahanya mempertimbangkan lagi keputusannya. Dia sekarang benar-benar sudah yakin, kalau dia akan tetap bekerja merawat Rangga. Dia sadar, kalau dia tidak boleh egois, karena sudah pasti akan banyak yang terluka dan kecewa, kalau dia memilih pulang kampung dan menikah dengan sang juragan. Bu Wiryo, pak Wiryo, Fery, bi Odah, kedua orang tuanya di kampung, adiknya Alfi. Semua pasti akan kecewa dan sedih. Dan dia tidak mau itu semua terjadi.
Dia beranjak dari tempat tidur dan bergegas keluar kamar, menuju ke kamar Rangga.
Dibukanya pintu kamar Rangga perlahan. Dan saat dia melihat ke arah Rangga, mata mereka saling bertatapan. Karena Rangga yang belum tidur pun, melihat ke arah pintu kamar yang terbuka. Rangga jelas belum tidur, karena pikirannya sangat gelisah dan kacau, memikirkan Mawar yang akan meninggalkannya besok pagi.
Namun ketika melihat Mawar datang ke kamarnya, dia jadi salah tingkah. Ditambah tatapan mata mereka yang saling bertemu pandang membuat keduanya, jadi malu-malu dan grogi.
Mawar melangkah dengan malu-malu, dan Rangga yang duduk di ranjang sambil menyandarkan kepalanya pun terlihat gugup bercampur senang. Namun dia berusaha menyembunyikan perasaannya itu dari Mawar. Dia berusaha terlihat tenang.
Mawar yang gugup pun, hanya berdiri di dekat Rangga. Dan dia pun berusaha terlihat tenang di depan Rangga.
"Duduklah, dan mulailah bicara. Aku mendengarkan mu," ucap Rangga, Mawar pun duduk didekat Rangga.
"Apa den Rangga sungguh-sungguh dengan ucapan den Rangga, kalau den Rangga akan membayar hutang keluargaku?"
"Iya, aku sungguh-sungguh soal itu. Memang berapa hutang keluargamu?"
"Tiga puluh juta den,"
Bagi Rangga, jumlah uang tersebut tidaklah terlalu banyak, karena tabungannya masih cukup banyak untuk membayar hutang keluarga Mawar tersebut.
"Berikan saja nomor rekening keluargamu dikampung, saya akan menyuruh kang Usep mentransfer nya.
"Terimakasih den Rangga, saya bersedia bekerja lagi di sini, saya akan menyicil hutang saya sama den Rangga, den Rangga bisa langsung potong gaji saya tiap bulan,"
"Tidak usah kamu kembalikan, karena saya ikhlas membantu kamu. Pakai saja uang kamu untuk keluargamu, karena mereka sangat membutuhkannya. Aku memintamu tetap disini karena keluargaku sepertinya sangat menyukaimu, termasuk Fery. Aku hanya tidak mau kalau dia sedih lagi harus kehilanganmu, sementara aku pun telah meninggalkannya,"
Mawar mengerti dengan maksud ucapan Rangga, karena walaupun Rangga dan Fery dekat, namun hati mereka berjauhan. Dan memang Rangga lah yang menjauhi dan meninggalkan Fery.
"Sekali lagi terimakasih ya den, dan saya juga minta maaf, karena sehari tadi saya melalaikan tugas saya. karena saya masih..."
"Sudahlah, tidak apa-apa. Aku juga minta maaf, sudah berburuk sangka sama kamu. Sekarang tidurlah, sudah malam,"
Bukannya beranjak dari tempat duduknya, Mawar justru memperhatikan Rangga dengan penuh kagum. Dia tidak menyangka, kalau Rangga bisa diajak bicara baik-baik. Sesuatu yang sangat sulit untuk dipercayai. Namun itulah kenyataannya.
"Kenapa kamu lihat-lihat saya, kamu mulai suka ya sama saya?"
"Idih, siapa yang suka sama den Rangga. Galak gitu,"
"Kamu berani ngatain saya ya, apa kamu mau aku berubah pikiran?"
"Tidak den, tidak. Ya udah, aku tidur. Permisi den," jawab Mawar yang langsung keluar kamar Rangga.
Dan Rangga hanya tersenyum melihat kepergian Mawar, dia merasa sangat lega dan senang. Karena Mawar tidak jadi pergi meninggalkannya.
wah si Rena ini bener-baner minta di cekik Kaya nya 😡😡😡😡
untung ada yang liat mawar di bawa ke gudang dan kasih tau Marsel , kalo kaga aduh lagatau dah nasib mawar gye mna 😭😭😭😭😭😭😭
bener tuh feryy kata mawar , manja nya lebih baik sama cewe kamu ajah Fery 😁😁😁😁
Marcel kamu sama aku ajah , aku siapa gantiin mawar di hati kamu 😂😂😂😂😂😂😂🤭
hoalah Rena.. nasi pecel aja masih enak lohh kokya mau bundir benar2 sempit pikiran kamu Rena. untungnya ada Marsel.. selain jadi penyelamat juga jadi belahan jiwamu sekarang.
selamat juga buat Rangga Mawar.. 👏👏👏👏
SEMANGAT Thor 🤗
SEMANGAT Thor 🤗
SEMANGAT Thor 🤗
SEMANGAT Thor 🤗
boleh takut tapi jngan berlebihan Rangga tidak bagus juga , percaya lah Kalo mawar tidak seperti mantan mu itu 😁😁😁😁😁😁
SEMANGAT Thor 🤗
mawar ya gitu gak berusaha berjuang membersihkan namanya malah pulkam.
SEMANGAT Thor 🤗
SEMANGAT Thor 🤗