"Mulai sekarang kamu harus putus sekolah."
"Apa, Yah?"Rachel langsung berdiri dari tempat duduk nya setelah mendapat keputusan sepihak dari ayahnya.
"Keluarga kita tiba-tiba terjerat hutang Dan ayah sama sekali nggak bisa membayarnya. Jadi ayah dan ibu kamu sudah sepakat kalau kita berdua akan menjodohkan kamu dengan anak Presdir keluarga Reynard agar kami mendapatkan uang. Ayah dengar kalau keluarga Reynard akan bayar wanita yang mau menikahi anaknya karena anaknya cacat"
Rachel menggertakkan giginya marah.
"Ayah gak bisa main sepihak gitu dong! Masalahnya Rachel tinggal 2 bulan lagi bakalan lulus sekolah! 2 bulan lagi lho, yah! 2 bulan! Terus tega-teganya ayah mau jadiin Rachel istri orang gitu? Mana yang cacat lagi!" Protes Rachel.
"Dengerin ayah dulu. Ini semua demi keluarga kita. Kamu mau kalau rumah kita tiba-tiba disita?" Sahut Ridwan, Ayah Rachel.
"Tapi kenapa harus Rachel, pa?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon megawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 6
Saat melewati ruangan-ruangan yang dipenuhi dengan barang-barang mahal dan dekorasi elegan, Rachel semakin menyadari bahwa betapa besar dan megahnya kekayaan keluarga Reagan. Ini adalah dunia yang jauh berbeda dari kehidupan sederhana yang biasa dia kenal.
Meskipun dia terkesima oleh kemewahan ini, Rachel juga merasa sedikit canggung dan takut akan tanggung jawab yang di embannya sebagai istri Reagan.
Ya.
Ia takut akan melakukan kesalahan.
"Kamu habis ngomong apa sama orang tua saya?" Tanya Reagan yang masih terduduk di kursi roda sendirian.
"Kita berdua cuman ngobrol biasa-biasa aja kok, mas," kata Rachel.
Reagan menatap Rachel lama membuat gadis itu sedikit merasa canggung.
"Em, mas, mau ganti baju? Aku bantuin ya?" Tawar Rachel.
Tangannya hendak meraih tangan Reagan, namun tiba-tiba langsung ditepis olehnya.
"Saya bisa sendiri," kata Reagan dingin.
"Tapikan aku istri kamu, mas," kata Rachel.
"Kamu pikir saya nggak tau kalau kamu lagi pura-pura sekarang?" Sahut Reagan dingin.
"Maksud mas apa ya? Aku benar-benar tulus mau bantu mas loh. Aku nggak ada maksud apa-apa."
Reagan tersenyum. "Kamu menikahi saya karena uang. Jadi kamu berpikir kamu memang mencintai saya?"
Namun Rachel langsung terdiam.
"Cih, semua cewek sama saja gila uang!" Decih Reagan, tetapi masih bisa didengar oleh Rachel.
Rachel mengepalkan tangannya erat-erat.
"Begini saja saya akan buat kontrak perjanjian menikah kita. Kita hanya menikah sampai enam bulan dan setelah habis kita akan cerai. 1/3 harta saya akan saya kasih ke kamu," kata Reagan lalu menyerahkan selembar kertas yang telah ia siapkan.
"Em, tapi, aku nggak butuh uang ini, mas. Nggak semua cewek itu suka uang," kata Rachel dengan sungguh-sungguh.
"Pembohong," kata Reagan tajam. "Tanda tangani itu atau kamu akan saya adukan ke orang tua saya kalau kamu melakukan kdrt kesaya dan uang keluarga saya ke keluarga kamu ditarik lagi?" Ancamnya.
Rachel pada akhirnya menandatangani kertas ini, meskipun dia sedang mendumel dalam hati.
Dasar cowok sialan! Udah, nyebelin, pemaksa, serem lagi! Tapi bagus juga sih gue akhirnya bisa bebas nantinya.
Setelah selesai tanda tangan, Reagan menarik kertas itu, "saya tahu kamu senang kan? Tidak perlu munafik! Saya tau apa yang kamu pikirkan tanpa kamu ucapkan."
Rachel meneguk ludahnya. Ternyata suaminya memang seseram ini.
"Aku tau aku emang terima pernikahan ini karena paksaan orang tua aku. Tapi aku benar-benar tulus mau rawat kamu, mas, sesuai permintaan orang tua kamu, aku bakal rawat kamu sampai kamu sembuh," kata Rachel dengan sungguh-sungguh.
Kedua mata tajam Reagan menatap tajam Rachel berusaha mencari kebohongan darinya lagi. Tetapi, dia kali ini benar-benar mengatakannya dengan jujur.
"Terserah kamu. Saya nggak peduli apa yang kamu katakan atau rencanakan. Bagi saya, ini semua hanya permainan," jawab Reagan dengan nada acuh tak acuh.
"Aku tau kalau kamu mungkin masih kesal sama situasi ini, mas. Tapi aku harap kita bisa bareng-bareng jalanin pernikahan ini dengan baik," kata Rachel.
"Jalani dengan baik? Kamu lupa kita nikah atas dasar apa?" Reagan tertawa mengejek.
Rachel hanya diam.
"Asal kamu tahu, saya tidak akan pernah mencintai kamu!"kata Reagan dengan wajah angkuh.
Tanpa diduga Rachel tiba-tiba tertawa pelan. "Kamu pikir aku nantinya akan langsung cinta kamu, mas?" Balasnya.
