Menikah di usia muda sungguh bukan keinginan ku. Namun aku terpaksa harus menikah di usia muda karena perjanjian kedua orang tuaku.
Aku dengannya sekolah di tempat yang sama setelah kami menikah dan hidup bersama namun rasa ini muali ada tapi kami tidak saling mengungkapnya hingga suatu hari terjadi sebuah kecelakaan yang membuat kami.... ayo simak lanjutan ceritanya di novel Benci jadi cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pelangi senja11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7. Kerumah Azuhra
"Bang, Adek dah pulang, dan menetap disini, tapi maaf, Rena mungkin besok baru sampai, ini Nana, Anak kecil yang dulu sangat akrab dengan Abang, dia sekarang jadi yatim piatu, dia sudah besar sekarang, hampir sama dengan Putri kita." Air mata Azuhra menetes, dia sudah tidak sanggup melanjutkan kata-katanya.
Azuhra mendekati photo suaminya dan mengusap wajah suaminya dengan air mata yang sudah membasahi kedua pipi putihnya itu.
"Maaf Nyonya, Ini saya bawakan minuman, akan lebih baik Nyonya duduk dulu, Mbok yakin tuan sangat bahagia di alam sana." Mbok Darmi juga ikut sedih melihat majikannya sedih. Mbok Darmi memberikan minuman segar untuk Azuhra dan Nana berharap majikannya akan sedikit tenang.
Azuhra mengangguk dan mengambil jus jeruk yang diberikan oleh mbok Darmi, Azuhra duduk dikursi ruangan itu dan menikmati jus yang mbok Darmi buat itu.
Nana yang tidak mengerti apapun juga duduk dan menikmati jus yang sama seperti Azuhra.
"Terimakasih Mbok," ucap Azuhra pada Mbok Darmi, Azuhra di Indonesia memakai bahasa Negara kelahiran suaminya, kecuali dengan Nana, kalau dengan Nana dia akan memakai bahasa Dari Negerinya, karena Nana belum mengerti penuh bahasa di Indonesia.
Namun Azuhra yakin kalau Nana akan terbiasa dengan bahasa Indonesia dan dapat menguasainya nanti.
Sementara dirumah mewah yang satu lagi, seorang pemuda tampan, langsung menyalami Mamanya dan mencium punggung tangan wanita yang melahirkannya itu.
"Nak, kamu ganti baju dan sholat dulu, nanti ada yang Mama ingin bicarakan sama kamu!"
Rangga tidak bertanya lebih, dia langsung kekamar, seperti yang Mamanya suruh.
Sesampai di kamar Rangga langsung membersihkan dirinya dan menunaikan sholat ashar.
Setelah melakukan sholat Ashar, Rangga kemudian turun dan mencari Mamanya.
"Mbak Sri, Mama mana?" tanya Rangga pada Mbak Sri yaitu Art dirumahnya.
Mbak Sri sudah sangat lama bekerja dirumah itu, sejak umur Rangga delapan tahun, Mbak Sri sudah mengabdi di keluarga itu.
"Ibu ada ditaman belakang Den." Jawab Mbak Sri.
"O, makasih Mbak," ucap Rangga. Kemudian pemuda itu langsung menyusul Mamanya ketaman belakang.
"Ma," sapa Rangga setelah sampai didepan Mamanya.
"Duduk lah Nak!" titah Vina pada Putranya itu. Rangga mengangguk, kemudian duduk disisi Mamanya.
"Mama, mau bicara apa?" tanya Rangga memulai obrolan.
Vina menatap wajah Putranya sebelum memulai obrolan. " Nak, apa kamu serius dengan kata-kata mu tadi?" tanya Vina. Vina ingin memastikan kalau Anaknya itu serius dengan kata-katanya tadi pagi.
"Iya Ma, Rangga sudah berpikir, Rangga setuju dengan perjodohan ini." Jawab Rangga, pemuda itu tidak mau Mamanya kecewa padanya.
Vina tersenyum pada Putranya, hatinya senang mendengar jawaban dari Putranya itu.
Sedangkan Rangga dalam hatinya berkata. "Gue menerima perjodohan ini demi Mama, tapi Rangga tidak janji kalau Rangga menyayangi gadis itu." Gumam Rangga dalam hatinya.
"Kalau kamu sudah setuju, Nanti malam kita kerumah Tante Zuhra, Papa bilang, Tante Zuhra sudah sampai di disini. Jadi Mama minta kamu bersiap-siap." Mama Vina sangat yakin dan percaya kalau Putranya akan jatuh cinta pada Putri Azuhra.
"Iya Ma," jawab Rangga lagi. Setelah itu Anak dan Ibu itu, melanjutkan obrolan mereka.
Sedangkan di Negeri seberang. Rena yang sudah kembali kerumahnya. Gadis cantik itu langsung berkemas, menyiapkan pakaian dan juga barang-barang yang perlu dia bawa.
Setelah itu barulah Rena membersihkan diri, Rena ingin tidur cepat malam ini karena besok pagi-pagi dia akan terbang ke Indonesia.
Di Indonesia, yaitu di rumah Pak Andi, semua sudah berada didalam mobil saat ini. Keluarga itu akan pergi kerumah Azuhra, seperti yang dikatakan Pak Andi tadi.
Rangga dapat dilihat saat ini wajah pemuda tampan itu, seperti bunga yang masih kuncup, tidak ada terlihat ceria sedikitpun.
Rangga juga seperti tidak bersemangat, walaupun di mulut dia mengatakan setuju dengan perjodohannya, namun dihatinya yang paling Rangga sangat membenci perjodohan ini.
Mobil yang dikemudikan oleh Pak Andi kini sudah hampir sampai dikediaman Azuhra.
Vina sangat senang dan bahagia, karena sebentar lagi dia akan bertemu dengan Kakak sebutnya itu. Begitu juga dengan Pak Andi, lelaki paruh baya itu terlihat sangat antusias mengemudikan mobilnya kerumah Azuhra.
Vina dan Pak Andi mengira kalau Putranya sudah menerima perjodohan ini, namun kedua paruh baya itu tidak tau apa yang ada didalam hati Putranya itu.
Tidak lama kemudian, mobil Pak Andi sudah memasuki kediaman Azuhra. Pak Andi memarkirkan mobilnya tepat didepan teras rumah tiga lantai itu.
setelah mobil terparkir, Pak Andi, Vina dan Rangga turun dari mobil itu. Ketiganya melangkah menaiki teras rumah itu.
Tok...tok...tok... "Asalamualaikum." Pak Andi memberi salam sembari mengetuk pintu rumah mewah itu.
Tidak lama kemudian pintu rumah itu terbuka, nampak lah seorang gadis cantik berkulit putih dan bersih tidak ada cela sedikitpun. Hanya saja gadis cantik itu memiliki tubuh yang agak gemuk sedikit.
"Waalaikumsalam." Jawab Nana yang membuka pintu rumah itu. Nana menelisik satu persatu wajah orang yang berdiri diambang pintu rumahnya.
Mata Nana sedikit lama menatap pemuda yang berdiri dibelakang Vina. Dalam hati gadis itu berkata.
"Oh my good, lelaki ini handsome sangat." Gumam Nana. Nana sangat mengagumi ketampanan Pemuda itu yang tidak lain adalah Rangga.
Sedangkan Rangga hanya diam tanpa ekspresi. walaupun gadis di depannya sekarang sangat cantik, namun lelaki itu cuek aja.
"Apa ini yang namanya Rena, apa mungkin gadis ini yang akan dijodohkan padaku." Gumam Rangga dalam hatinya.
Rangga sangat tidak suka melihat Nana. Rangga menatap benci pada gadis itu.
"Kalau benar gadis ini yang akan di jodohkan denganku, matilah aku, cantik sih cantik tapi buat apa? Tubuhnya aja seperti badak." Gumam Rangga lagi.
'Wah, kamu sangat cantik, sudah lama Tante tidak melihat mu, ternyata kamu sudah besar." Ucap Vina mengira kalau Nana adalah Rena, Putri Kakak sebutnya itu.
Nana hanya tersenyum, dia tidak terlalu pandai bahasa Indonesia. Nana sedikit bingung dengan perkataan Vina tadi.
"Mak cik, cari sape?" tanya Nana dengan bahasa Negerinya.
"Tante ingin ketemu dengan Mama mu, apa dia ada?" tanya Vina pada Nana.
Nana yang sedikit paham dengan perkataan Vina, gadis cantik itu hanya mengangguk.
Azuhra yang penasaran dengan orang yang memberi salam, wanita itu langsung menyusul Nana.
"Sape Na?" tanya Azuhra sembari berjalan ke pintu utama. Saat Azuhra melihat kalau yang datang Vina dan Pak Andi. Wanita paruh baya yang masih modis itu langsung berteriak senang.
"Vina, Andi, ternyata kalian." Azuhra langsung berhamburan memeluk tubuh Vina.
Setelah melerai pelukannya pada Vina. Kemudian Vina menyalami Pak Rudi dan juga Rangga.
"Silahkan masuk, kita bisa bicara didalam." Azuhra menyambut Adik sebutnya itu dan meminta mereka masuk terlebih dahulu.
Bersambung.