Ratu Gyeo Wol adalah ratu yang tidak pernah mendapat kasih sayang Yang Mulia Raja Hyeon. Mereka menikah karena politik. Raja Hyeon menikahi Ratu Gyeo karena mebutuhkan kekuatan militer dari panglima perang Kyung Sam yang tidak lain adalah kakak kandung sang ratu.
Selama menjadi ratu, Gyeo Wol tidak pernah disentuh oleh Hyeon. Hal tersebut tentu saja ia sembunyikan dari sang kakak karena dia tidak ingin membuat kakaknya khawatir.
Gyeo Wol pun memilih diam hingga sebuah peristiwa membuat dirinya bangkit dan melawan.
" Akan ku buat kau bertekuk lutut di hadapanku!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Queen 19. Bertemu
Jin Sang benar-benar melakukan rencananya. Ia bertolak ke ibu kota Negara Mae untuk menemui beberapa orang. Jin Sang sampai di ibu kota sekitar senja. Ia pun memutuskan untuk mencari penginapan terlebih dahulu untuk tidur. Baru besok dia akan menemui orang-orang itu.
" Sangat ramai, aman dan damai. Tapi ini tidak akan lama lagi. Aku akan membuat ini akan lebih riuh dari pada sekarang."
Sambil menikmati teh nya Jin Sang bergumam pelan menyaksikan keramaian ibu kota. Ia teringat saat dirinya masih kecil, juga hidup di situ. Namun semua tidak berlangsung lama saat peristiwa nahas itu terjadi.
Jin Sang memejamkan mata dan mengepalkan tangannya setiap mengingat peristiwa tersebut. Tanpa sadar gelas teh yang ia pegang pecah dan melukai tangannya.
" Tuan, tangan Anda berdarah. Apakah Anda baik-baik saja."
Jin Sang seketika menengadahkan wajahnya mendengar suara lembut tersebut. Dia yang selama ini tidak pernah dekat dengan spesies yang bernama wanita itu tentu merasa terpesona dengan wajah ayu nan lembut yang berada di depan matanya.
" Tuan, apa kau mendengar ku? Apa Anda merasa sakit."
" Mama, maksud saya nyonya sebaiknya kita pergi dari sini."
Jin Sang yang masih ingin melihat wanita itu akhirnya berbicara sebelum kedua wanita itu pergi dari sana.
" Apakah nona memiliki obat. Seperti yang nona katakan, tanganku berdarah dan terluka."
Wanita itu pun duduk di depan Jin Sang dan mengeluarkan sapu tangannya. Ia meminta air kepada pelayan. Tak berselang lama pelayan rumah makan itu membawakan air hangat di sebuah wadah yang cukup besar.
" Ini nyonya."
" Terimakasih."
Ia kemudian menarik tangan Jin Sang tanpa ragu dan membersihkannya. Dengan cekatan ia lalu membalut luka Jin Sang dengan sapu tangan tersebut.
" Sudah, aku rasa ini cukup. Tapi sebaiknya Anda mencari tabib tuan. Agar luka Anda dapat segera diobati."
" Terimakasih Nona. Jika boleh tahu, diapa nama Anda."
" Namaku? Aaah, nama ku ya, panggil saja aku Gyeo. Baiklah tuan saya permisi dulu."
Ternyata wanita yang menolong Jin sang adalah Gyeo. Ya, Gyeo yang bosan berada di istana menyelinap keluar bersama dengan Dosam dan Kasim Ho. Namun Gyeo mengerjai kasim Ho sehingga kasim Ho entah tertinggal dimana. Gyeo yang mengenakan pakaian biasa tentu tidak dikenali oleh orang-orang. Gyeo sangat rindu suasana malam di ibu kota dan memutuskan untuk berjalan-jalan.
Hal tersebut tentu saja ditentang oleh Du Ho. Namun dengan kecerdasan Gyeo Wool ia berhasil mengelabui Du Ho. Gyeo wool yang sedikit mengerti mengenai obat-obat an dari Jae Hwan membuat Du Ho tertidur setelah memberi pengawalnya itu makanan. Gyeo Wool memasukkan sedikit obat tidur di sana.
" Mama, ayo lekas kembali sebelum pengawal Du Ho bangun."
" Tck, kau sungguh mengacaukan kesenanganku Dasom. Masih banyak yang ingin aku datangi sebenarnya."
Dasom sungguh khawatir terhadap ratunya itu. Mereka pun segera kembali ke tempat dimana mereka meninggalkan Kasim Ho sendirian.
" Mammaaa, Anda sungguh tega terhadap hamba."
Tanpa banyak bicara lagi Gyeo wool langsung menarik tangan kasim Ho dan segera membawa nya pulang ke Istana. Rupanya selama 3 bulan Gyeo Wool berada di istana, dia menemukan sebuah jalan rahasia untuk keluar masuk istana tanpa melalui gerbang dan tentu saja tanpa diketahui oleh para prajurit.
" Ya dewa, jika yang mulia raja tahu, bisa dihukum mati aku," keluh Kasim Ho dalam hati. Sedangkan Dasom ia sudah tidak bisa berpikir kali ini. Bagaimana tidak, mengetahui ide sang ratu keluar istana saja sudah membuat separuh nyawanya melayang. Dia bahkan tidak berani membayangkan jika rajanya tahu apa yang diperbuat oleh ratunya.
Sedangkan di rumah makan sekaligus penginapan itu Jin Sang masih menatap intens sapu tangan yang membalut telapak tangannya. Ia tersenyum simpul mengingat wajah cantik wanita yng mengenalkan dirinya bernama Gyeo itu.
" Cantik, aku harap kita akan bertemu lagi nanti."
Jin Sang benar-benar merasa tertarik dengan Gyeo. Bagi Jin Sang Gyeo adalah wanita pertama yang berhasil membuat Jin Sang penasaran. Selama ini ia tidak pernah tertarik sedikitpun terhadap wanita manapun. Bahkan Sung Im ataupun anak buahnya yang lain memberinya wanita selalu diacuhkan olehnya.
Jika mereka pergi ke rumah bordil, Jin Sang hanya akan minum arak saja. Ia selalu enggan didekati oleh wanita. Pernah suatu ketika ada seorang wanita yang mencoba meraynya, pria itu malah mengelurakan pedangnya dan mengarahkan ke leher wanita tersebut hingga tergores. Tentu saja wanita penghibur itu berlari ketakutan. Setelah itu tidak ada yang berani lagi mendekatinya.
" Aku harus mencaritahu siapa dia. Bahkan dia tidak memakai riasan tebal, tapi mengapa dia begitu cantik.
🌿🌿🌿
Di dalam istana Du Ho yang baru saja terbangun tentu panik bukan kepalang. Bagaimana bisa dia tertidur di depan kediaman ratu. Du Ho pun melihat kesekeliling, semuanya masih sama dan tidak ada yang mencurigakan. Namun tiba-tiba Du Ho memikirkan ratu.
" Apa aku dikerjai oleh ratu?"
Pikiran Du Ho sudah kemana-mana. ia pun tanpa pikir panjang langsung masuk ke kediaman ratu sembari berteriak memanggil ratunya tersebut.
" Tck, ada apa? Mengapa kau begitu ribut? Aku sedang menulis, kau sungguh mengganggu konsentarasiku."
" Maafkan hamba yang mulia ratu. hamba bersalah. Hamba pikir ratu kenapa-napa. Jika ratu baik-baik saja, hamba undur diri . Selamat menulis yang mulia ratu."
Braak.
Dengan cepat Gyeo Wool menutup pintunya. Tubuhnya langsung merosot ke lantai diiringi nafas kelegaan.
" Hampir saja," ucap Gyeo Wool lega.
" Mama, besok-besok lagi hamba tidak mau ikut-ikut an. Hamba sungguh tidak bisa main kucing-kucingan dengan pengawal Du Ho. Jika ketahuan bukan hanya yang mulia raja saja yang akan marah tapi panglima Kyung Sam juga, bahkan tabib Jae Hwan pun begitu. Yang ada hamba akan langsung dicabik oleh beliau-beliau itu."
Dasom berbicara panjang lebar lalu diikuti anggukan kepala oleh kasim Ho. Sungguh malam ini mereka dibuat olah raga jantung oleh sang ratu. Akan tetapi Gyeo wool tersenyum puas. Ia benar-benar menikmati hari tanpa adanya Hyeon dan selir itu. Gyeo wool merasa harinya sangat indah dan berwarna.
" Dosam, apa ya kira-kia yang dilakukan wanita itu."
" Paling saat ini dia sedang kesusahan tidur karena tempat tidurnya pasti tidak nyaman sama sekai. Dia pasti akan mengeluh, hamba berani jamin itu mama."
Gyeo wool tertawa terbahak. sungguh ia sangat bahagia membayangkan wajah kesusahan Selir Da Eun.
" Memangnya kau pikir jalan-jalan. Hei di sana itu raja sedang bekerja bukan bertamasya."
Gyeo Wool tertawa terbahak membayangkan wajah Da Eun yang pastinya sangat jelek saat ini.
TBC
his knp sih ratu hrs punya niat merebut raja...knp enggak di cuekin aja jg pedulikan lagi...jual mahal gitu...