NovelToon NovelToon
Derita anakku

Derita anakku

Status: tamat
Genre:Tamat / Single Mom / Janda
Popularitas:389.5k
Nilai: 5
Nama Author: Redwhite

Sepeninggal suami, Nani terpaksa harus bekerja sebagai seorang TKW dan menitipkan anak semata wayangnya Rima pada ayah dan ibu tirinya.

Nani tak tau kalau sepeninggalnya, Rima sering sekali mengalami kekerasan, hingga tubuhnya kurus kering tak terawat.

Mampukah Nani membalas perlakuan kejam keluarganya pada sang putri?

Ikuti kisah perjuangan Nani sebagai seorang ibu tunggal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Redwhite, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Janda Premium

Nina di antar ke deler oleh Budi. Bahkan Budi memberikan penjelasan motor yang sekiranya cocok dengan Nina.

Jatuhlah pilihan Nina pada motor metic berwarna putih.

Setelah selesai melakukan pembayaran, Budi mengajak Nina untuk makan bersama dan Nina menyetujuinya.

Mereka memilih kedai bakso yang cukup terkenal di kotanya. Beruntung keduanya segera dapat kursi dan tak perlu menunggu lama.

Di sela-sela makannya, Budi mengajak Nina berbincang, dia penasaran dengan status Nina

"Emm ... Mbak Nina, apa ngga papa kita jalan berdua begini?" tanya Budi gugup.

Nina sekilas mengernyitkan dahi, setelahnya mengerti akan kegugupan laki-laki di hadapannya.

Mungkin Budi tak ingin ada kesalahpahaman, terlihat sekali jika Budi tak tau statusnya.

"Saya janda mas Budi," jelasnya.

Budi terkesiap lalu menggaruk tengkuknya, "maaf," cicitnya.

"Bercerai atau ..." ucap Budi menggantung.

"Suami saya meninggal mas Budi," potong Nina.

"Sekali lagi saya minta maaf Mbak Nina," jawab Budi sungkan.

"Ngga papa mas Budi, sudah lama juga, lalu mas Budi gimana? Ngga apakah mas Budi membantu saya? Saya takut istri mas Budi—"

"Saya juga duda mbak Nina," potong Budi dengan raut wajah sendu.

"Ada apa mas Budi?" tanya Nina penasaran.

Budi menarik napas, mengingat masa lalu, mungkin. Entahlah hanya dia dan Tuhan yang tahu.

"Istri saya selingkuh dan membawa anak saya juga mbak Nina," jelasnya.

Tanpa sadar Nina menepuk punggung tangan Budi, menyemangati.

"Saya yakin mas Budi kelak akan mendapatkan jodoh terbaik," ujar Nina tulus.

Budi salah tingkah mendapatkan perhatian manis dari wanita cantik di hadapannya.

"Mbak Nina termasuk janda premium ya," ujarnya memuji.

Nina bingung dengan sebutan Budi pada statusnya.

"Janda premium? Maksudnya apa mas budi?"

"Selain cantik, mbak Nina juga mandiri, makanya bisa membeli toko pak haji Mursih," jelasnya.

Nina tahu jika banyak orang yang terkejut dengan keputusan haji Mursih yang menjual toko padanya.

Bahkan beberapa tetangga di pasar bertanya bagaimana bisa dirinya tau jika haji Mursih berniat menjual tokonya, sebab, tak pernah sekali pun lelaki tua itu mengabarkan hendak menjual tokonya.

Nina tak terlalu tau alasannya, dia berterima kasih pada Bu Wingsih karena hal itu. Hal itu juga yang membuatnya penasaran.

Namun setelah Bu Wingsih bercerita jika Pak Haji Mursih tak ingin menawarkan tokonya sembarangan, dia sendiri yang akan menawarkan pada orang yang dia pikir layak mendapatkan tokonya itu dengan pertimbangan yang hanya ia sendiri yang tahu.

Nina tau jika pak haji Mursih menawarkan tokonya sudah pasti banyak yang ingin membelinya, karena pasti mereka tau berapa omset yang bisa di hasilkan toko haji Mursih.

Mungkin juga haji Mursih memikirkan nasib para karyawannya, sebab saat itu dia juga memberi syarat bahwa Nina harus tetap memperkerjakan para karyawannya, karena memikirkan nasib mereka.

Sungguh lelaki yang baik dan bersahaja menurut Nina.

"Maaf Mas Budi, saya harus pulang, sudah mau maghrib juga," Nina memilih mengakhiri pembicaraan mereka.

Budi kembali menawarkan tumpangan untuk mengantar Nina, meski sudah di tolak oleh Nina karena merasa tidak enak, lelaki itu tetap memaksa karena tak tega.

Arah kembali pulang mereka melewati kediaman Tyas dan saat itu Tyas, Dita dan juga Titik sedang berada di depan rumah.

Tentu saja mereka melihat Nina yang berboncengan dengan lelaki tampan, merasa kesal.

"Cih lihat noh janda gatel, pulang-pulang dah gandeng cowok aja! Dasar!" ujar Tyas mencebik.

"Ya biar aja toh Yas, lagian Nina udah lama menjanda, mungkin dia udah ingin mengakhiri masa jandanya," bela Titik tanpa sadar.

Tyas yang merasa selalu iri dengan kehidupan Nina tentu saja tak terima, dia selalu ingin Nina dalam kesulitan dan tak pernah bahagia. Licik dan dengki sekali Tyas ini.

"Ibu tuh harusnya pikirin nasib si Dita! Udah mau jadi perawan tua dia!" dengusnya.

Dita yang merasa namanya di sebut lalu menoleh dan memandang tajam pada kakaknya.

"Apa maksud Mbak Tyas ngomong begitu! Denger ya mbak, aku tuh ngga mau sembarangan cari jodoh, harus yang kaya dan juga tampan, emangnya Mbak! Mau aja di kawinin sama orang kaya Mas Yanto!" balasnya.

Tyas tak terima jika sang adik menghina suaminya, meski kenyataannya dirinya yang terlalu bucin pada sang suami, hingga dia buta akan kekurangan suaminya.

"Apa kamu bilang! Jadi kamu mau ngomong kalau mbak salah pilih suami HAH!" pekiknya.

Titik merasa pusing dengan pertengkaran anak-anaknya. Dirinya sudah terlalu lelah seharian ini bekerja.

Ya, Titik memutuskan menjadi buruh cuci di kampungnya demi melanjutkan hidupnya.

Kedua anaknya tidak bisa di andalkan, Tyas yang gengsian dan Dita yang pemalas. Malang sekali nasib Titik di masa tuanya.

"Bu lapar," rengek Dita seperti anak kecil.

"Kerja makanya Dit! Kamu udah dewasa harusnya udah bisa cari duit dan menafkahi ibumu ini, bukan malah bergantung terus sama ibu," omel Titik.

Dita malas sekali mendengar omelan ibunya yang selalu membahas masalah pekerjaan padanya.

"Mau kerja apa sih Bu. Ibu tau sendiri aku ngga bisa kerja di pabrik, aku kaya kerja rodi di sana," keluhnya.

"Kerja rodi, emang kamu ngga di bayar!" sungut Titik.

"Lihat noh si Widi baru dua tahun kerja di pabrik, udah bisa beli motor, sama perhiasannya banyak, padahal umurnya jauh di bawah kamu. Dasar kamunya aja yang pemalas!" gerutu Titik yang sudah hilang kesabaran menghadapi sikap malas putri bungsunya.

"Ya diakan emang cocok jadi buruh, kalau aku pantasnya jadi nyonya, makanya aku mau cari orang kaya, biar ngga sengsara," gerutunya lirih.

Sayangnya ucapan Dita masih di dengar oleh ibunya.

"Mimpi aja kamu! Bangun, orang kaya mana liat kamu kalau kamu kerjanya hanya di dalam rumah!" bentak sang ibu.

Tyas mendatangi dapur karena rasa cemasnya memikirkan Ziva yang belum juga kembali saat langit sudah semakin gelap.

"Bu, Ziva ngga bilang sama ibu mau ke mana? Kok jam segini ngga pulang-pulang ya Bu?" ucapnya cemas.

"Lagian kamu aneh mbak, harusnya kamu ngalah sama anak. Ziva kan butuh hp, kamu malah ngga peduli, repotkan kalau anak ngga bisa ngasih kabar!" ketus Dita.

Tyas merasa kesal dengan ucapan adiknya, dia sendiri tak mau lepas dari benda pintar itu, karena hidupnya bisa hampa tanpa bermain media sosial.

"Kamu itu! Harusnya kamu aja yang ngga usah maen hp, mending di kasihin Ziva aja!" balas Tyas sengit.

"Dih aku tuh maen sosmed biar bisa ketemu calon suamiku yang kaya! Enak aja, lagian kamu kan ibunya masa aku yang ngalah," Dita bangkit dan meninggalkan dapur.

Tak lama gadis yang di cari mereka datang dengan wajah sendu.

"Va! Kamu dari mana aja sih, keluyuran mulu!" bentak Tyas yang tak memedulikan penampilan anaknya.

Ziva menatap nyalang ibu kandungnya, "ini semua gara-gara mamah! Aku benci mamah!" pekik Ziva berlalu meninggalkan ibunya menuju kamar dan membanting pintunya keras.

"Astaga anak kamu kenapa lagi? Makin hari anak kamu makin ngga sopan Yas!" gerutu Titik.

"Ibu diam aja, kalian ini udah numpang malah ikut campur mulu," ketusnya lalu meninggalkan Titik dan Dita yang masih bergeming di ruang keluarga.

.

.

.

Tbc

1
Dwi Rita
ceritanya bagus. recomended
Nyai Omi
/Shy/
Nyai Omi
lanjut
Nyai Omi
/Smile/
Nyai Omi
iya ksian skli sllu d jahati
Nyai Omi
jahat skli mereka
Nyai Omi
g ada akhlak nya tu ibu tri nani
Muji Lestari Tari
Budi oh budi
Muji Lestari Tari
manusia aneh
Muji Lestari Tari
aduh bikin emosi
Muji Lestari Tari
aduh main dukun
Muji Lestari Tari
jangan mau nin
Muji Lestari Tari
keluarga toxic nggak ada lawan
Muji Lestari Tari
Dibyo gila
Muji Lestari Tari
makin nggak jelas ni orang
Muji Lestari Tari
Dibyo bodoh
Muji Lestari Tari
Yanti ni pelakunya
Muji Lestari Tari
kapok
Muji Lestari Tari
mada sih Anan SMP dah berani gituan
Muji Lestari Tari
keluarga toxic
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!