NovelToon NovelToon
1 Atap Terbagi 2 Surga

1 Atap Terbagi 2 Surga

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Cinta Terlarang
Popularitas:13.2k
Nilai: 5
Nama Author: Septi.sari

Aku sangka setelah kepulanganku dari tugas mengajar di Turki yang hampir 3 tahun lamanya akan berbuah manis, berhayal mendapat sambutan dari putraku yang kini sudah berusia 5 tahun. Namanya, Narendra Khalid Basalamah.
Namun apa yang terjadi, suamiku dengan teganya menciptakan surga kedua untuk wanita lain. Ya, Bagas Pangarep Basalamah orangnya. Dia pria yang sudah menikahiku 8 tahun lalu, mengucapkan janji sakral dihadapan ayahku, dan juga para saksi.
Masih seperti mimpi, yang kurasakan saat ini. Orang-orang disekitarku begitu tega menutupi semuanya dariku, disaat aku dengan bodohnya masih menganggap hubunganku baik-baik saja.
Bahkan, aku selalu meluangkan waktu sesibuk mungkin untuk bercengkrama dengan putraku. Aku tidak pernah melupakan tanggung jawabku sebagai sosok ibu ataupun istri untuk mereka. Namun yang kudapat hanyalah penghianatan.
Entah kuat atau tidak jika satu atap terbagi dua surga.

Perkenalkan namaku Aisyah Kartika, dan inilah kisahku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septi.sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 27

Melati terperanjat bukan main. Dia yang masih shock hanya berdiam sembari membekap mulutnya dengan tangan.

"Katakan, dari mana saja kamu baru pulang malam begini?! KATAKAN MELATI...?!" bentak Bagas kembali. Wajah pria itu kian memerah, bersamaan menonjolnya urat dileher, yang menandakan emosinya benar-benar diluar kendali.

"Kamu pikir aku tidak tahu, kamu pergi sejak siang tadi, hingga baru pulang sekarang!! Dan satu lagi, sudah berapa kali aku katakan padamu, beri tahu aku jika kamu ingin pergi!! Tapi selalu saja kamu sepelekan, Melati!!" lanjut Bagas dengan suara memberat.

"Kamu menyalahkan aku, mas?! Kamu pikir aku nggak bosan apa, dirumah seharian tanpa siapa-siapa!!" jawab Melati yang mulai berjalan mendekat, "Ini semua gara-gara mbak Aisyah!! Andai dia tidak membawa putraku, pasti aku akan betah dirumah seharian!! Lagian ya, kamu sebagai suami bukanya menentang sikap lancang istrimu yang membawa Narendra, malah diam saja tanpa tindakan!!" geram Melati, yang masih saja menyalahkan sikap Aisyah.

Mendengar itu, Bagas semakin memanas dengan amarahnya. Bukanya disiram air, Melati seolah menuang gas kedalam bara api, hingga api itu bebar-benar berkobar.

"Berani kamu membantahku, Melati!!"

Plakk...

Melati terkejut, merasa pipi sebelahnya terasa kebas akibat tamparan yang suaminya layangkan.

"Ingat Melati!! Jangan pernah kamu membawa nama Aisyah dalam kesalahan yang kamu lakukan!! Hanya karena aku masih mempertahankamu, bukan berarti kamu dapat bersikap semaumu. Semua yang aku lakukan, semata-mata hanya karena aku menuruti ibu, untuk mempertahankan rumah tangga denganmu!! Jika bukan, aku sudah menceraikanmu waktu-waktu lalu!! Camkan itu!" cerca Bagas yang merasa tidak terima, jika istri keduanya selalu disalahkan.

Setelah itu, dia langsung melenggang pergi keluar, meninggalkan sang istri ditengah kesakitanya sendiri.

'Aku tidak terima dengan semua ini, mas!! Awas saja, aku akan membuat istri keduamu itu hancur-sehancur hancurnya!!'

"Arrrghh...!!" teriak Melati yang merasa frustasi. Dia melempari bantal-bantal kesembarang tempat, serta mengacak-acak sprei, hingga kamar yang biasanya selalu bersih, terlihat berantakan tak berpenghuni.

Bagas memilih duduk sendiri di bangku kayu, tepi kolam renang belakang. Dia menyunggar kasar rambut kepalanya, dengan sekali teriakan frustasi.

"Arrrgghhh.....!!"

Suaranya menggema, membelah kesunyian malam saat ini. Hidupnya benar-benar hancur tak tersisa. Penyesalan menyeruat direlung hatinya, yang mungkin sudah basi termakan waktu. Sudah diberi kesempatan untuk memilih, dia dengan tenang mempertahankan mawar yang berduri. Bagas hanya terlena akan keindahan warna serta harumnya. Dia tidak sadar, jika semakin dia genggam, maka darah, kesakitan, penyesalan yang akan dia rasakan dilain waktu.

'Andai dulu aku memilih Aisyah! Andai dulu aku lebih memeprtahankan rumah tanggaku denganya, dan menceraikan Melati. Mungkin saja aku akan hidup dengan rasa tenang dan nyaman!!' apa yang terucap dalam batinya, buka hanya berandaian saja. Melainkan kebenaran atas penyesalan yang sudah mengakar, dan sulit sekali untuk dia tuai.

** **

Pagi pun tiba.

Rasa bahagia kini tengah menghampiri dua kakak beradik itu.

Senyum cerah kini terbit dibibir Dinda, bersamaan munculnya sang surya. Semalam, dia dan sang kakak saling menunggu pesan dari dosen cantik, yang berkata akan segera mengirimkan email untuknya. Dan benar saja, usaha mereka untuk menunggu akhirnya terbayar dengan sempurna.

Tap...tap...tap.

Bu Amara dan tuan Atmaja saling melempar tatap, setelah menoleh kearah sumber suara, karena tidak biasanya dua sejoli itu tampak akrab.

"Pah, ini mamah nggak mimpi kan? Coba cubit mamah!!" perintah bu Amara seraya mengulurkan tangan kearah suaminya. "Aaawww....!! Papah, sakit tau!" pekik bu Amara, setelah tuan Atmaja berhasil mencubit lenganya.

"Lha, kan mamah sendiri yang suruh nyubit. Gimana sih!!" cerca tuan Atmaja membela diri.

Dinda yang baru saja menggeser kursi dengan sang kakak, sontak menyenggol lengan Bastian dengan melempar tatap heran.

"Kenapa sih mas, mamah kamu itu?!" heran Dinda.

"Hai bocah, itu juga mamahmu!!" sela Bastian, sambil mengambil selembar roti.

"Tumben banget ya pah, bujang lapuk kita nginep dirumah!!" sindir bu Amara disela sarapanya.

Tuan Atmaja hanya tekekeh, "Iya nih mah!! Kita lihat saja, pasti bakal ada sesuatu nih!" sahut sang suami.

"Bujang lapuk-bujang lapuk!! Umur Bastian baru 32 tahun mah, pah!!" gerutunya dengan makanan penuh dimulutnya.

Tuan Atmaja menepuk pundak sang putra dengan keras, hingga membuat sang empunya menoleh tidak terima, "Umur 32 kalau di desa itu sudah mempunyai 2 anak, boy!! Dulu papah waktu ikut nenekmu, juga mau di jodohkan waktu umur 22 tahun. Lha untungnya papah nolak, dan berhasil merantau kekota. Dan dapat mamahmu ini!! Iya kan sayang?" kata tuan Atmaja sambil mengerlingkan mata kearah istrinya.

Dinda tertegun dengan sikap kedua orang tuanya itu, "Astaga papah, mamah!! Ingat nih, ada mas Bastian disini. Ntar kalau dia kepingin giamana?!" kekehnya.

"Ya biar nikah lah!! Masa udah bangkotan begitu masih setia jomblo terus!!" sindir bu Amara kembali.

"Eh, enak aja bangkotan!! Awas aja kalau Bastian sudah dapat wanita lagi, ntar Bastian mau pamerin sama mamah dan papah setiap hari!!" gumam Bastian dengan gaya tengilnya.

Pagi ini, suasana ruang makan keluarga Atmaja benar-benar pecah dengan obrolan random, antara anak dan orang tuanya.

"Ya sudah mah, pah...Dinda langsung berangkat ya. Pagi ini ada kelas, mungkin pulang agak siang!!" kata Dinda, setelah berhasil menggeser kursinya. "Oh ya mah, satu lagi. Nanti siang ada guru privat Dinda yang datang!! Mamah ingat ya, jangan galak-galak, okey!!" lanjutnya sambil mencium pipi sang ibu, dan juga ayahnya.

"Hati-hati Dinda!! Pelan-pelan kalau bawa mobil!" teriak bu Amara, setelah sang putri hilang dibalik pintu, "Perasaan lebih galak dia dari pada mamah! Aaa..entahlah, anak satu itu benar-benar bikin pusing!!" gerutu bu Amara, yang merasa bingung.

Tepat pukul 9 pagi

"Dinda, nanti bisa keruangan saya, setelah kelas ini?!" seru Aisyah setelah selesai dengan kelasnya.

Dinda mengangguk, "Baik bu! Nanti saya segera kesana!!"

Aisyah memulai kelasnya. Dan seperti biasa, bunda Narendra itu mulai menjelaskan dengan sabar kurikulum serta manfaatnya. Hingga berselang waktu, tepatnya pukul 11 kurang, Aisyah sudah mengakhiri kelasnya.

Dia segera melangkahkan kakinya menuju ruangan, dengan mencoba menghubungi sang kakak, untuk segera menjemput putranya.

"Iya mas, mungkin aku pulang agak telat, karena aku langsung kerumah mahasiswaku, untuk mengajar les privat!!" seru Aisyah disebrang telfon.

"Oh ya, mas hanya mau memberi tahu, kalau mas sudah mendaftarkan gugatanmu di pengadilan. Mungkin 2 hari lagi, kamu diminta kesana untuk mediasi!!" terang Mahar disana.

Aisyah meraup nafas berat, "Baik mas, terimakasih!! Aku titip Narendra dulu, karena bunda sedang ada pengajian. Ya sudah aku matikan, assalamualaikum mas!!"

Aisyah segera menuju ruangan, untuk mebahas jam dan hari yang akan dia beri tahu pada anak didiknya, Dinda.

Di saat dia melewati kerumunan mahasiswa, yang sedang duduk. Samar-samar Aisyah mendengar obrolan mereka, yang pada membahas kedatangan seorang rektor baru pindahan dari negara Swiss.

Aisyah sempat mengernyit, dan menghentikan langkahnya sejenak, sebelum dia benar-benar mengenyahkan dan langsung masuk kedalam ruangannya.

Sementara diluar halaman kampus, semuah mobil mewah baru saja tiba dihalaman parkir khusus dosen dan rektor, yang menjadi akhir perjalanan rektor muda tersebut.

Para mahasiswa yang sedang berkerumun, tampak antusias dengan kedatangan rektor muda tersebut. Kharisma rektor muda itu bak bunga yang baru saja mekar, dengan semerbak harumnya.

Dinda yang baru saja keluar dari ruang kelasnya, sontak tertegun beberapa detik, saat rektor muda itu berjalan didepanya, dengan wajah bersahaja.

'Ganteng banget!! Duhh, siapa pria itu?!' gumam batin Dinda, yang matanya masih saja mengikuti langkah rektor muda tersebut, hingga benar-benar hilang ditelan pintu.

Singkat waktu, Dinda sudah berada didalam ruangan dosenya. Aisyah menjelaskan dengan detail, perihal waktu dan hari, untuk les privat yang nanti akan Dinda lakukan.

Tokk..tokk..

"Permisi bu, anda sudah ditunggu pak Arman diruang rapat!!" seru salah satu dosen, yang sudah masuk didalam ruangan Aisyah.

Aisyah memicing, "Memang, ada apa ya bu?"

"Penyambutan rektor baru, di kampus kita!! Dia baru saja tiba, mungkin lusa sudah mulai mengajar!" jawabnya.

Aisyah hanya mengangguk, "Baik, setelah ini saya segera kesana!!"

"Saya permisi dulu!!" pamit rekan dosennya.

"Ya sudah, saya juga permisi dulu bu!! Saya tunggu anda dirumah!" pamit Dinda, seraya bangkit dari tempat duduknya.

Selepas kepergian Dinda, Aisyah langsung menutup laptop kerjanya, da segera babgkit untuk menemui rektor baru tersebut.

Baru saja dia tiba didepan pintu ruang rapat, seketika ponselnya kembali berdering.

Drett...drett...

Aisyah sontak mengehntikan langkahnya, dan segera menjawab panggilan tersebut.

"Iya, hallo mas. Ada apa ya?"

"Aisyah, mas minta maaf!! Ini mas belum bisa jemput Narendra, karena setelah dari pengadilan ini, mas ada temu dengan client. Kamu nggak papa kan, jemput Narendra sebentar?!" tanya sang kakak memastikan.

"Oh, ya sudah mas. Biar aku jemput Narendra sekarang!!" Aisyah membalikan badan, setelah memutus panggilan telfon sang kakak.

Bu Winda yang baru saja akan masuk, sontak mengernyit, saat melihat Aisyah tidak jadi masuk kesalam ruangan.

"Loh, kok nggak jadi masuk, ada apa ya bu?" tanya bu Winda, yang bersamaan akan masuk juga.

Aisyah tersenyum, "Saya harus segera menjemput putra saya, bu!! Tolong sampaikan maaf saya untuk pak Arman, karena tidak bisa hadir! Kalau begiti saya permisi!" pamit Aisyah yang sudah terburu-buru.

Winda hanya mengangguk, hingga dia berhasil masuk kedalam.

Rektor muda itu memicing, saat melihat Aisyah dari cela jendela, yang tidak jadi masuk, malah keluar dengan begitu terburu-buru.

'Apa yang terjadi, kenapa Ara terburu-buru?!' batin rektor muda tersebut.

** **

Inem yang menunggu kedatangan nonanya, sontak memicingkan mata, saat melihat madu dari nonanya tampak berjalan anggun menuju ke arah tuan mudanya.

"Non Melati?! Benar, anda non Melati kan?? Mau apa, anda kesini?!" tegur Inem yang begitu khawatir, dengan keberadaan wanita didepan.

"Saya ingin menjemput putra saya pulang!! Jadi tolong jangan halangi saya, karena anda hanyalah seorang pelayan!!" balas Melati dengan senyum remeh.

Inem semakin mengeratkan genggamanya kepada tuan mudanya, seolah takut jika wanita didepanya itu, akan membawa kabur Narendra.

Melati mensejajarkan tubuhnya dengan Narendra. Dia mengusap lengan putra sambungnya dengan lembut, "Sayang, Narendra mau kan pulang dengan mamah?! Mamah kesepian tau nggak, kalau dirumah sendiri tanpa Narendra!!" lirihnya, dengan sorot mata memohon.

Inem yang merasa geram, langsung saja mengeluarkan ponselnya, dan segera memberi pesan untuk majikanya, bahwa Melati sudah berada disekolahan Narendra.

'Maaf non, ini non Melati sudah ada disini, katanya ingin menjemput aden untuk diajak pulang!! Tolong non Aisyah segera kesini, karena non Melati masih kekeh dengan ucapanya!!'

Aisyah yang membaca pesan dari sang pelayan, langsung saja menambah kecepatan mobilnya, agar segera sampai disekolah sang putra.

"Kurang ajar!! Mau apa lagi Melati masih mengganggu putraku. Hah....!!" desah Aisyah yang merasa geram, dengan sikap madunya itu.

Melati masih sibuk meyakinkan Narendra dengan ucapan-ucapan manisnya. Dia meyakini, jika dia berhasil membawa Narendra pulang, maka Bagas pasti akan gampang diluluhkan kembali.

"Narendra nggak mau mah!! Kasian bunda nanti sendirian," tolak Rendra mengehmpas tangan Melati.

Beberapa upaya, rupanya tidak mampu menggoyahkan hati bocah kecil itu. Melati yang mulai geram, langsung saja menarik lengan Narendra dengan kencang.

"Ayo Rendra!! Jangan bantah ucapan mamah! Eyang putri sudah menunggu dirumah!! Ayah juga ada dirumah. Ayo cepat, Rendra!!"

"Bik, Rendra nggak mau!!" lirih Rendra mendongak kearah sang pengasuh, dengan sorot mata memohon.

"Tolong lepaskan non. Tangan aden sampai merah begitu!!" bantah Inem, sembari melepaskan tangan Melati dari tangan Narendra.

Melati yang sudah kesal, langsung mendorong pundak Inem dengan kuat, hingga pengasuh itu terhuyung kebelakang.

"Kamu jagan ikut campur urusan saya!!" bentak Melati kepada pengasuh Narendra.

Melati yang baru akan membalikan badan, seraya menarik lengan Narendra, sontak terkejut karena Aisyah sudah ada didepanya.

"MAU KAMU BAWA KEMANA, PUTRAKU?!" tandas Aisyah menajamkan soror matanya.

1
Faiha Nada Zalfa
Sama bastian aja
cinta semu
q lebih sreg Aisyah sm Bastian .... daripada sm Dava bukan apa2 kalo dava mah seperti dewa penolong nah ibu ny Bu Dewi kayak Dewi petir ... menggelegar penuh amarah ...lanjut thor...😁😎
Septi.sari: emang iya ya kak, 🤣🤣🤣 emaknya kek mak lampir 😭🤣
total 1 replies
aca
mending ma bastian aja males aja dpet mertua kek emaknya dava
Septi.sari: ntar di votting ulang ya kak, siapa pemenangnya 🤣
total 1 replies
Lee Mba Young
mending dng bastian saja drpd dava. dava kn masih saudara bagas, pa lagi ibunya dava gk suka dng aisyah.
Septi.sari: tim abang Bastian😍
total 1 replies
Adinda
kalau menurut aku aisyah sama babang bastian aja jangan dava dan bagas mereka masih saudara
Septi.sari: wah pada tim abang Bas nih 😍
total 1 replies
Sity Herfa
Di tunggu updatenya thor
Septi.sari: tetap stay ya kak, update jam 10 pagi 🦋
total 1 replies
Adinda
jambak aja aisyah atau lempar pakai sepatu kepala pelakor itu
Septi.sari: ngakak banget kak 😭🤣
total 1 replies
Siti Aeni
tlong Thor cerai saja ara sm bagas biar bagas sm melati dan tau busuk nya melati biar nyesal seumur hdp,, jodohkan ara dan dan dava thor
Septi.sari: hai kak, buat tim Dava salam kenal ya 😍
total 1 replies
Mundri Astuti
biar rasa si Bagas, gimana rasanya dikhianatin, dasar playboy
Septi.sari: Author udah siapin baku hantamnya kak 🤭
total 1 replies
aca
lanjut up yg banyak Thor q ksih bunga
Septi.sari: syukron kakak 🙏😍
total 1 replies
aca
cerai akan gampang kan
Septi.sari: hai kak, bab selanjutnya lebih seru. tatap ikuti updetan terbaru dari author🦋

terimakasih 🌹
total 1 replies
aca
bagas uda cinta ma. melati najis
aca
semoga aja cerai entah jijik aja ma bagas playing victim
aca
hahaha gmna gas dpt istri jalang bekas/Curse//Curse/ qm uda pernah coba kn pastinya
aca
melati uda tidurin belom klo uda say goodbye bay aja lah cerai uda gk pake koma/Smug/
Septi.sari
kak bab selanjutnya lebih seru. tetat stay. makasih partisipasi komentarnya. 🤗🌹
cinta semu
Bagas g rela kalo Dava mendekati Aisyah....😁🤣kelama,an bergaul sm Kunti g sadar apa kalo diri ny sendiri rela hidup sm makhluk halus 😁🤣🤣😁
cinta semu: makasih Thor ... selalu respon tiap ada komentar dari q... semangat Thor ...sungguh novel u bikin candu🙏😁
Septi.sari: ya Allah ngakak bacanya kak 🤣🤣😭
total 2 replies
Gjam Mariput
cepat cerai dgn Bagas , lelaki ga guna hempaskan
Lee Mba Young
Semoga cpt selesai urusan cerainya. kn bukti nya ada bagas nikah lagi tanpa izin. kl gk mau cerai tinggal masukin penjara saja.
Medeia
katanya sayang kalian berdua, tapi tega memadukan istrinya /Cleaver/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!