BACA NYA PELAN-PELAN, MAACIHH.
Su Luxie memutuskan untuk bunuh diri menggantung lehernya dengan sebuah selendang setelah sang tunangan mengakhiri hubungan mereka dan lebih memilih untuk bersama sepupunya, Su Manman.
Setelah kematian nya, dokter yang bodoh dan juga jelek sepertinya itu hidup kembali dan berubah 100% dari dirinya yang sebelumnya.
Rupanya ada sebuah jiwa yang berasal dari abad 22 masuk kedalam tubuh Su Luxie akibat mengalami kecelaan pesawat.
Apa saja yang bisa dilakukan oleh jiwa baru itu? Apakah dia akan membalas dendam atas perbuatan Su Manman yang sudah merebut tunangannya?
"Aku adalah Medical Spirit, apapun bisa ku lakukan dengan kemampuan ku ini!"
"Menjadi kaya adalah target utamaku. Bersiap-siap lah menghadapi dokter hantu ini."
Yuk baca ceritanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon risa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 19 : Mendiaknosa
...episode 19...
...Mendiaknosa...
...****************...
Dibawah sinar mentari yang terik, Su Luxie dan Merlyn dipandu menuju sebuah taman yang terbentang luas dengan taman mawar merah.
Setiap jalan menuju istana pangeran mahkota selalu terjejer rapi oleh mawar merah itu.
Pemandangan disana sangat bagus namun sangat awkward untuk Su Luxie. Dia merasa jika mawar-mawar itu ditanam bukan untuk memperindah melainkan sebagai rasa duka cita seseorang.
Namun, Su Luxie memilih untuk diam dan terus mengikuti langkah kaisar menuju sebuah kastil megah nan mewah itu.
"Apa maksud mawar-mawar, ini? Mawar ini bukan berasal dari daratan Xiao melainkan didatangkan langsung dari tibbet kerajaan Libbey. Ini berasal dari luar negri, tempat asal Merlyn."
"Ini tidak sesederhana yang dipikirkan. Tapi... bukan berarti aku ingin ikut campur dengan urusan mereka. Urusan ku saja belum selesai maka aku tidak mau terlibat cukup jauh."
Benaknya tidak mau ambil pusing tentang kecurigaannya terhadap makna lain dari mawar-mawar itu.
Dia terus melangkah dan melangkah sampai sesuatu hal yang sangat aneh terjadi. Sebuah aliran mana yang sangat kuat terpancar dan melesat kearah Su Luxie seolah-olah aliran mana itu sedang menyerang Su Luxie seperti musuh.
"!"
Kedua netra Su Luxie membesar tat kala mendapat serangan itu. Dengan segala siap siagaan Su Luxie yang terbilang sangat bagus, dia menghindar sehingga aliran mana itu melesat kebelakang dan menyondong kearah kanan.
Sikap yang terlalu tiba-tiba itu cukup mengagetkan ketiga orang yang sedang bersama dengannya. Mereka melihat Su Luxie keheranan, sedangkan Su Luxie?
"Ada apa, nona?" Tanya Merlyn.
Begitu juga kaisar dan kasim yang ikut bingung sambil memperhatikan Su Luxie.
"Tidak, tidak ada yang terjadi. Aku hanya menghindari serangga yang baru saja terbang kearah ku." Jawabnya santai.
Naifnya, mereka hanya mengangguk dan mempercayai perkataan Su Luxie.
"Baiklah, kita lanjutkan perjalanan," Ucap kaisar dan kemudian berjalan kembali "Istananya sudah ada didepan. Lihatlah, disana." Lanjutnya.
Kaisar sedang menunjuk kepada sebuah kastil yang megah dengan segala keamanan yang sangat ketat. Su Luxie dan Merlyn bisa melihat dengan jelas pada penjaga-penjaga yang memiliki tubuh besar dan juga memiliki kultivasi yang terlampung tinggi.
Mereka bisa merasakan jika bulu kuduk mereka berdiri karena bersinggungan dengan para penjaga itu. Tapi Lagi-lagi mereka bersikap cuek dan santai, meskipun merasakan rasa mengintimidasi yang cukup kuat dari mereka.
"Hell yeah!! Lagi-lagi aku merasakan rasa ini!" Benaknya karena harus merasakan sebuah rasa yang benar-benar membuatnya terintimidasi secara paksa. (sebuah reaksi tubuh yang sebenarnya tidak bisa diintimidasi tapi dipaksa terintimidasi oleh sesuatu)
Merlyn hanya bisa memperhatikan Su Luxie dari belakang. Dia cukup merasakan rasa khawatir pada Su Luxie. Dia beranggapan jika Su Luxie sedang dalam keadaan yang tidak sehat.
"Mungkin saja kepalanya pusing sehingga terhuyung seperti tadi." Benak Merlyn secara naif mulai menerka-nerka kejadian barusan saja terjadi.
Mereka sudah berada didepan kastil. Secara sigap para penjaga membuka pintu kastil untuk kaisar dan yang lainnya. Tanpa mau berleha-leha, kaisar segera masuk pada ruangan kastil yang amat teramat megah. Interior yang tergeletak maupun bergelantungan disana memiliki harga yang sangat mahal dan langka.
Disana memiliki sebuah ruangan depan dengan dua tangga besar yang terbentang tinggi menuju lantai dua. Terdapat tangga kiri dan kanan, sementara kaisar menuntun Su Luxie dan Merlyn melewati tangga kanan daripada harus melewati tangga kiri.
Su Luxie hanya mengikuti sambil berbisik didalam hati "Inilah susahnya hidup diistana. Kau harus berjalan kaki dalam beberapa menit hanya untuk pergi kekamar." Ucap manusia yang pernah hidup dimension yang terbentang luas mengalahi kastil yang sedang dia pijaki itu.
Setapak dua tapak dirinya menaiki anak tangga sambil melihat pada lukisan besar yang berjejer rapi didinding ruangan. Saat ini mereka memasuki koridor ruangan.
Pada sisi kiri hanya memiliki tembok kosong dengan segala lukisan. Sementara disisi kanan memiliki pintu-pintu megah yang cukup memeliki jarak-jarak yang berjauhan. Kamar satu saling berjauhan dengan kamar dua. Bisa dibayangkan, sebesar apa kamar tersebut.
"Kita sudah sampai, mari kita masuk." Ajak kaisar.
"Tidak. Aku harus memeriksa putra mahkota secara pribadi. Berikan kami ruang." Tukas Su Luxie menghentikan niat kaisar untuk masuk kedalam ruangan.
Langkah kaisar mendadak terhenti. Dia menoleh sambil berkata "Apa jaminanmu untuk keselamatan putraku?" Tanya dirinya yang berubah menjadi dingin hanya dalam sekejab mata.
Keadaan menjadi awkward. Namun Su Luxie berusaha untuk santai lalu menjawab "Tangan kananku ada disini, bersama kalian." Jawabnya.
"Merlyn, aku percaya padamu." Ujarnya menoleh pada Merlyn.
Merlyn mengangguk, "Kau bisa mengandalkanku, nona." Jawab Su Luxie.
Kaisar menghembuskan napas kasar dan kemudian mulai menepi untuk membiarkan Su Luxie masuk seorang diri didalam kamar putra mahkota.
"Khmm... sekali ini saja." Ujarnya.
"kau bisa mengandalkanku, kaisar." Sahut Su Luxie dan kemudian mulai masuk kedalam pintu megah yang sedikit terbuka itu.
Srett... suara pintu yang perlahan-lahan ditutup kembali oleh Su Luxie terdengar menggema diruangan. Keadaan menjadi sunyi dalam sekejab.
Sebuah mata yang dipenuhi dengan harapan yang sangat besar itu terlihat dimata kaisar. Dia bersandar diantara dinding-dinding yang kokoh itu sambil berkata
"Seharusnya... ini adalah usaha terakhirku...benarkan?" Gumam kaisar.
...****************...
Digermelap ruangan yang hanya terpapar oleh remang-remangnya cahaya, Su Luxie berjalan menuju sebuah ranjang megah dengan kelambu-kelambu putih terawang yang dengan setia bergelantungan disana.
Karena keterbatasan cahaya, Su Luxie sedikit merasakan kewalahan karena harus berjalan begitu pelan demi bisa terhindar dari barang-barang yang akan melukainya.
Pelan-pelan sekali, Su Luxie menggait kelambu tipis itu dan kemudian mulai membukanya. Dengan membuka helaian dari kelambu itu, secara perlahan-lahan Su Luxie melihat sesosok pria dengan penampilan rapi dan juga bersih sedang terbaring selayaknya orang yang sedang tertidur dengan lelap.
Rambut panjang hitamnya tergerai begitu indah diantara bantal-bantalnya. Wajah yang sangat tampan itu cukup membuat Su Luxie terpana saat baru pertama kali melihatnya. Memang, Su Luxie juga mengakui bahwa pria itu memiliki wajah tampan dengan rahang yang tegas, kulit putih, bertubuh atletis dan juga mata yang indah.
Hal itu sungguh menjadi pengalaman bagus untuk Su Luxie. Melihat seorang pria tampan yang tidak sadarkan diri, sungguh nikmat mana lagi yang dapat kau dustakan?
Namun, kembali lagi pada pandangan Su Luxie. Dia tidak terlalu fokus pada fisik pria itu melainkan lebih fokus pada sesuatu yang membuat pria itu tidak sadarkan diri dalam waktu yang cukup lama.
Ditubuh pria itu terpancar sebuah aura besar sehingga sankin besarnya aura pria itu terlihat sebuah kelombang-gelombang cahaya yang memiliki banyak cahaya sedang menyelimuti tubuh pria tersebut.
"izinkan aku untuk memeriksamu, pangeran." Gumam Su Luxie, mulai naik keranjang itu. Hal itu perlu dia lakukan karena tubuh putra mahkota terbaring ditengah-tengah ranjang sehingga tidak memungkinkan bagi Su Luxie untuk memeriksanya ditepian.
Pelan-pelan dia menaiki ranjang itu dan kemudian memegang tangan yang dua kali lipat lebih besar dari tangannya itu. Dengan kedua jarinya dia periksa denyut nadi tangan putra mahkota.
...........
Terbilang cukup lama Su Luxie memeriksa denyut nadi pangeran mahkota. Dengan wajah seriusnya dia mulai berkata.
"Aihh, kau ini tidak memiliki penyakit apapun! Lalu apa yang membuatmu sampai tidak sadarkan diri?"
"Denyut nadinya teratur, detak jantungnya juga teratur. Napasnya...yah ini juga tidak memiliki masalah apapun. Ah... apa ada masalah pada otak nya?"
Su Luxie kembali bertindak. Dia terlihat sedang mengeluarkan sesuatu dari dalam jubahnya. Terlihat sebuah kotak yang berisikan jarum akupuntur milik, Su Luxie.
Dia mulai mengambil satu jarum dan kemudian mulai mengarahkan jarum itu pada jari telunjuk putra mahkota.
"Ini akan sedikit sakit, tahan ya." Ujarnya lalu menusukan jarum itu kejari telunjuk putra mahkota.
^^^To be continued_^^^