Gadis Gendut Istri Sang CEO

Jennie bersama Lanni sedang dalam perjalanan menuju perusahaan Raymond group. Yang jelas bukan untuk berbisnis tapi untuk mengejar cinta yang tak terbalas. Lebih tepatnya cinta yang sudah dia hancurkan sendiri dengan perbuatannya.

Sepertinya kedua perempuan ini akan membuat ulah lagi. Dengan mengemis meminta cintanya dibalas oleh Kendrick. Duh gak ada kapok-kapoknya ya membuat masalah. Selalu mencari gara-gara, bukannya bercermin ini malah suka mencari masalah dalam hidupnya sendiri.

Ini nih yang namanya perempuan kalau sudah digelapi oleh cinta. Dunia seisinya pun akan terus diraih sampai dapat. Lebih ke terobsesi sih ini bukan cinta lagi. Harusnya kalau memang mencintai gak bakalan mau menghancurkan cinta pasangannya sendiri. Bukan dengan selingkuh tapi lebih parah lagi ini. Mau membuat pasangannya berbuat senonoh tanpa sadar alias memberi obat bius. Entah apa yang ada dalam otaknya si Jannie. Kakak beradik yang tak ada bedanya sama-sama berhati kotor.

Mereka berdua telah sampai didepan gedung Raymond group. Walau pun nantinya pasti mereka akan diusir tapi itu tidak diperdulikan oleh Jannie dan Lanni. Yang penting sekarang mereka harus bertemu dengan Kendrick.

Security sudah melarang mereka untuk masuk, namun bukan Jannie dan Lanni namanya kalau gak keras kepala. Mereka tetap ingin masuk dan bertemu dengan Kendrick. Tapi hasilnya sama saja security tidak memperbolehkan masuk. Dan sampai Lanni menendang perut salah satu security. Sehingga Jannie memanfaatkan itu untuk masuk ke dalam.

Ia langsung masuk tanpa memperdulikan para karyawan yang melihatnya. Ledi yang bertugas juga mencegah Jannie masuk namun sifatnya bersih keras untuk masuk. Sampai ia menerobos masuk tanpa memperdulikan perkataan Ledi. Ia memasuki lift dan memencet lantai paling atas.

Ting...

Pintu lift terbuka ia segera keluar lalu menuju ruangan Kendrick. Sampai didepan pintu tiba-tiba tangannya ditarik oleh seseorang dan menghempaskannya dengan kasar.

"Michael...!!" Pekik Jannie yang terkejut saat tangannya ditarik paksa oleh Michael.

"Ngapain kau kesini.....dasar perempuan licik gak tau malu, wajah mu itu kau taruh mana sih" marah Michael saat melihat Jannie hendak masuk ke ruangan Kendrick.

Di dalam ruangan Kendrick mendengar suara keributan. Ia pun keluar untuk mengeceknya dan betapa terkejutnya Kendrick saat melihat Jannie ada di depan ruangannya sedang berdebat dengan Michael.

"Jannie....." ketus Kendrick. Jannie menoleh saat suara orang yang dia kenal sedang menyebut namanya.

"Ken sayang.." tanpa tau malu Jannie memanggil Kendrick dengan sebutan sayang. Jannie hendak menghampiri Kendrick namun dengan sigap Ken menghindar.

"Mau apa kau kesini dan siapa yang mengizinkan kau masuk" tegas Kendrick yang mulai marah saat melihat wajah Jannie.

Tiba-tiba Ledi datang terburu-buru dan menghampiri Kendrick untuk meminta maaf. "Maaf tuan Kendrick, nona Jannie menerobos masuk padahal security sudah mengusirnya dan saya juga sudah mencegahnya tadi tapi...." ucapan Ledi langsung dipotong oleh Kendrick.

"Pergilah......" sahut Kendrick kepada Ledi.

Ledi pun membungkuk dan kembali pergi untuk melanjutkan pekerjaannya.

"Dan kau ikut ke ruanganku" tunjuk Kendrick kepada Jennie.

Jannie pun mengekor Kendrick dari belakang. Sementara Michael dilarang Kendrick untuk masuk karna ia ingin tau maksud kedatangan Jannie ke kantornya. Dan diluar sudah ada Lanni yang menghampiri Michael. Dengan marah Michael menyuruh Lanni untuk menunggu diluar saja tanpa harus ikut campur.

Michael juga mengumpat tentang Lanni yang suka sekali ikut campur. Ia juga menyayangkan sifat Lanni yang sama saja dengan Jennie. Harusnya kakak memberikan perilaku baik kepada adiknya bukan malah sebaliknya. Perbuatan jahat malah didukung, ini mah sebelas dua belas. Udah gak bisa dinasehati. Dirinya sendiri saja tidak bisa menasehati adiknya.

🌴

🌴

"Cepat katakan apa mau mu, jangan membuang-buang waktukku yang berharga" ketus Kendrick.

"Aku mau kamu kembali padaku dan menceraikan istrimu yang tak berguna itu" tegaa dan jelas ucapan Jannie ditelinga Kendrick.

Karna marah Kendrick menggebrak meja dengan keras sehingga membuat Jennie terkejut. "Ck....sampai kapan pun aku gak sudi kembali sama perempuan murahan sepertimu"

"Kendrick....!" pekik Jennie yang tak terima saat dirinya disebut sebagai wanita murahan.

"Emang benar kan, dirimu itu murahan. Bukan murahan karna gonta-ganti pasangan, melainkan kau lebih dari itu. Perempuan tanpa rasa malu yang mau menyerahkan kehormatannya sendiri kepada laki-laki. Kau kira semua lelaki akan mau seperti itu?.......TIDAK!!" Jelas Kendrick menekankan perkataannya.

"Ken bukan itu maksudku.....tolong mengertilah" Jennie mencoba terus menjelaskan kepada Kendrick. Namun semua itu sia-sia, bahkan kepercayaan Kendrick saja sudah dia hancurkan.

"Pergilah jika tidak ada kepentingan.....aku malas meladenimu dan ingat aku ini lelaki beristri jadi jangan coba-coba mendekatiku lagi" tegas Kendrick tanpa memperdulikan Jennie. Ia malah membuka laptop dan fokus dengan layar laptop. Jemarinya menari diayas keyboard. Jennie seolah tidak dihargai sama sekali keberadaannya oleh Kendrick.

Ia merasa kesal dan marah. Betapa hancurnya hati dia. Tapi bagus deh kalau Kendrick cuek dengannya. Itu artinya hati Kendrick sudah tidak lagi terukir nama Jennie.

"Kamu harus kembali padaku, kalau kamu tidak mau Clarissa dalam bahya karna deritanya" ancam Jennie.

Wajah Kendrick langsung menyorot kepada Jennie. "kenapa Ken? Setelah aku bicara seperti ini kamu baru melihatku seperti itu" sindir Jennie.

"Kau tidK usah macam-macam" tegas Kendrick yang mulai terbawa emosi. Entah lah dia saat ini tidak mau terjadi apapun kepada Clarissa.

"Aku bukan ingin melukai fisiknya namun batinnya" Jennie tersenyum licik.

Kendrick terdiam sejenak dengar ucapan Jennie. "Lakukan saja permintaanku Kendrick dan aku tidak akan membuat batin istrimu menjadi kacau"

Kendrick masih terdiam tanpa mau menyahuti ucapan Jennie. Posisinya tetap pada tempatnya tanpa berubah. Hanya saja tatapannya sangat tajam mengarah ke Jennie.

"Aku hanya ingin kamu menjadi kekasihku lagi.....tak masalah kalau kamu tidak mau menceraikan istri jelekmu itu. Yang penting kamu harus menjadi kekasihku lagi" ucap Jennie membuat Kendrick semakin kesal dengan sikap Jennie.

Ia hendak menyeret Jennie keluar dari ruangannya namun ucapan Jannie membuat dia melepas cengkraman tangannya kepada lengan Jannie.

🌴

🌴

🌴

Clarissa berada dikamarnya. Ia sedang membuat desain baru yang akan digunakannya untuk merancang motif baju yang baru. Sehari saja Clarissa bisa membuat lebih dari lima desain yang berbeda-beda. Dan semua yang dia buat tidak ada yang mengecewakan sama sekali. Bahkan nyonya Cantika sangat menyukai hasil dari Clarissa.

Sambil mendesain Clarissa juga sambil menulis. Disitulah dia mencurahkan isi hatinya. Walau pun ada tempat nyaman untuk bercerita yaitu mamanya. Namun karna suah berbeda tempat tinggal, Clarissa jadi tidak bisa lagi curhat kepada sang mama. Melainkan diary itulah yang menjadi tempat untuk meluapkan isi hatinya.

Tak mudah untuk menjadi Clarissa. Walau pun hidup serba mewah namun semua itu tidak akan menjamin kebahagiaan yang akan didapat. Memang dalam hal ekonomi dia tidak pernah kekurangan namun batinnya sellau tertekan. Dari semenjak sekolah hingga sudah beranjak dewasa.

Karna kebetulan Clarissa berada dibalkon kamar, ia melihat mobil Kendrick memasuki halaman. Dengan segera Clarissa membereskan semuanya dan turun ke bawha untuk menyambut kepulangan sang suami. Diterima atau tidak Clarissa tetap menjalankan tugasnya sebgaai seorang istri.

Clarissa menawarkan diri agar tas suaminya dia yang bawa saja. Tanpa menolak Kendrick menyerahkan tasnya dan berlalu pergi. Ia masuk ke kamarnya untuk membersihkan diri dan mandi. Clarissa mengekor dibelakangnya dan meletakkan tas suaminya di atas meja. Lalu ia menyiapkan pakaian Kendrick. Setelah itu Clarissa turun ke bawah untuk membuatkan teh buat suaminya.

Clarissa pun kembali dengan membawa secangkir teh hangat. Ia letakkan di atas meja disamping ranjang. Tak lama Kendrick keluar dari ruang ganti. Tatapannya melihat Clarissa yang sedang duduk di deoan meja rias. "Mas itu tehnya sudah aku buatkam diatas meja" ucap Clarissa.

Kendrick tak menjawab ucapan Clarissa dan berlalu pergi keluar. Clarissa bernafas panjang melihat sikap suaminya yang dingin tanpa senyuman saat berhadapam dengannya. Lalu Clarissa bangkit dari duduknya dan mengantarkan teh tersebut ke ruangan Kendrick. Ya jelas Clarissa tau setiap malas berhadapan dengannya Kendrick selalu pergi ke ruang kerjanua.

Tok.....

Tok....

Dua kali ketukan pintu. Dan benar saja ada sahutan suara Kendrick dari dalam. Clarissa masuk dengan membawa teh tersebut. Kendrick lagi-lagi memperlihatkan wajah ketikdaksukaan kepada Clarissa. Ia lebih memilih fokua dengan berkas yang sedang dibawahnya.

"Mas ini kan sudah dirumah.....apa perlu kamu harus terus bekerja seperti ini. Istirahatlah aku tau kamu juga capek" ucao Clarissa khawatir.

"Bisa gak kamu itu tidak usah mengurusi urusanku......terserah aku mau kerja kek atau tetap disini. Kenapa jadi kamu yang cerewet" sahut Kendrick dengan ketus.

"Tapi aku khawatir dengan kesehatan mas Ken. Kalau memang mas Ken tidak mau sekamar denganku tak apa, aku akan tidur di kamar tamu saja lagian mama sama papa tidak ada. Aku gak mau mas Ken sakit karna harus menghindariku terus" Clarissa selalu mengalah dan mengkhawatirkan keadaan Kendrick. Namun suaminya tidak pernah perduli dengan keadannya.