Mohon dukungan nya untuk karya ini...
Nama ku Ayu puspita bisa di panggil Ayu, aku di jodoh kan dengan Gilang askar pratama.
Keluarga mertua ku berwatak keras terkecali bapak mertua ku, beliau sering membela ku saat aku sedang di marahi oleh ibu.
Sedang suami ku tidak pernah membela ku ketika aku sedang di pojokan oleh keluarga nya.
"apa pun yang aku kerjakan selalu salah di mata ibu, padahal aku sudah sebaik mungkin mengerjakan pekerjaan yg di beri kan ibu." monolog ayu.
suami aku juga begitu,kalau aku sedang mengutara kan kegundahan hati ku dia malah ikut memojokan ku.bukan malah membela aku.
Masalah terjadi saat Gilang yang tiba-tiba menikah lagi dengan adik bos nya, tanpa sepengetahuan ku dan ibu. Gilang juga sudah main tangan.
Harus kah aku bertahan dengan suami ku atau aku harus mencari kebahagian yang lain?
Ayo semua ikutin cerita ini sampe habis.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yeti kusmirah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19 Ibu struk
Mohon dukungaan nya gaes untuk karya ini. Terima kasih
************************
Ibu di bawa kerumah sakit tempat Ayu konsultasi kemarin karena hanya rumah sakit itu yang dekat dari rumah.
Ibu langsung di bawa ke ruang UGD untuk menjalani pemeriksaan.
"Mas Gilang sudah menghubungi paman Marno belum" tanya Ayu.
"Oh...iya belum, untung kamu ngingatin Yu.Ya sudah saya hubungin sekarang saja" ucap Gilang.
"Halo paman, ibu jatuh dari kamar mandi sekarang lagi di rumah sakit yang dekat dari rumah." ujar Gilang.
"Halo baik lah paman akan segera kesana bersama Bibi mu" ucap Paman Marno.
"iya paman akan kita tunggu" ucap Gilang.
"Sudah dulu ya paman itu Dokter nya sudah keluar dari ruangan tempat ibu di periksa." ucap Gilang
Telpon pun di matikan.
"Keluarga Ibu Nur" panggil sang Dokter.
"Saya Dok, keluarga Bu Nur. Bagaimana Dok keadaan Ibu saya" Tanya Gilang.
"Bisa ke ruangan saya sebentar pak" ucap Dokter.
"Iya Dok, ada apa yah?" ucap Gilang.
"Dari hasil pemeriksaan tadi kemungkinan besar ibu anda akan mengalami struk ringan" ujar Dokter jaga.
"Apa Dok, struk ringan.terus apa yang harus saya laku kan Dok" ucap Gilang.
"Ibu nur untuk sementara harus di rawat dulu untuk beberapa hari ke depan, untuk biaya nya bapak tanya ke bagian administrasi" ujar Dokter tersebut.
"Baik Dok, terima kasih" ucap Gilang.
Gilang keluar dari ruangan Dokter dan di lihat Paman sudah sampai di sini.
"Bagai mana ke adaan ibu kamu Lang." tanya Paman.
"Ibu terkena struk ringan paman akibat dari jatuh di kamar mandi." ujar Gilang dengan nada sedih.
Gilang berjalan ke bagian admin untuk menanya kan berapa biaya perawatan atas nama Ibu Nur pratama.
"Sus berapa biaya atas nama Ibu Nur pratama" ujar Gilang.
Ayu baru saja dari kantin habis membeli minuman dan makanan untuk sarapan pagi mereka yang sebenar nya sudah telat karna jam sudah menunjukan pukul 10 pagi.
Gilang sedang berjalan menuju kantin dan di tengah jalan bertemu dengan Ayu.
"Kamu mau kemana Mas" panggil Ayu.
"Mau cari sarapan Yu, Mas lapar" ucap Gilang.
"Tidak usah ke kantin Mas, Ayu sudah beli sarapan buat kita berdua juga buat paman dan bibi" ucap Ayu.
"Baik lah sekarang kita kembali ke UGD sambil nungguin ibu dapat ruang rawat inap." ujar Gilang.
"Memang ibu di rawat berapa lama mas di rumah sakit ini.i" tanya Ayu.
"Belum tau Yu, nanti di lihat dulu perkembangan ibu, Baru dokter bisa memutus kan kapan ibu pulang" ucap Gilang dengan nada sendu.
Sesampai nya di ruang UGD paman sedang ber bincang dengan bibi.
"Ayo Paman, bibi kita makan dulu" ucap Ayu.
"Gilang bagai mana sudah dapat ruangan belum?" tanya Paman Marno.
"Belum Paman mungkin nanti siangan baru ada yang kosong." ucap Gilang.
"Mas, Ayu pulang dulu yah. Ayu mau beberes rumah dan memasak untuk makan di rumah sakit biar hemat." ucap Ayu.
Belum sempat Gilang menjawab, Paman terlebih dahulu memotong ucapan Ayu.
"Tidak usah pulang Ayu, kamu di sini saja jagain ibu mertua kamu" ucap Paman dengan nada tidak bersahabat.
"Sudah biar saja Ayu pulang pak, Ayu juga harus mempersiap kan baju mba Nur untuk di bawa kerumah sakit" ujar Bi Lina.
"Ya sudah jangan lama lama pulang nya" ucap Paman dengan nada ketus nya.
Gilang hanya diam saja saat kami sedang berdebat.
'Selalu saja begitu saat aku di pojokin oleh keluarga nya Mas Gilang hanya diam tanpa ada pembelaan dari nya untuk ku' Ayu ber bicara dalam hati.
Bersambung.....
**************************
Mohon dukungan nya besty untuk karya ini.
Dengan LIKE KOMEN, SARAN, KRITIK dan VOTE.
TERIMA KASIH...
****************************
*****Salam pejuang receh*****