Perjodohan Terindah

Seperti biyasa setiap pagi Dara dan Daniel disibukan dengan persiapan mereka memulai aktifitas rutinnya.

Tapi ada yang berbeda kali ini Daniel tidak lagi mengantar Dara tapi ada supir sekaligus pengawal lebih tepatnya pengawas untuk Dara sesuai dengan janji Daniel kemaren.

'Hari ini supir buat kamu udah ada, mulai nanti berangkat sama dia ya' ucap Daniel saat dimeja makan.

'Hah, kirain Abang udah lupa masalah supir' ujar Dara

'Gak mungkin Abang lupa sayang, ya udah ayo dia udah didepan' ujar Daniel kemudian beranjak dari duduk.

'Dia siapa?' kata Dara sengaja memancing emosi Daniel pagi pagi

Daniel langsung berhenti berjalan dan menghadap Dara yang menunjukan deretan giginya, kemudian merangkul Dara seperti anak kecil karna memang postur Dara yang lebih pendek dari Daniel.

Saat mereka sudah sampai diteras depan nampak terlihat seorang laki laki seumuran dengan Daniel atau lebih tua sedikit darinya datang menghampiri mereka.

'Sayang kenalkan ini Romi dia yang akan menjadi supi sekaligus pengawal buat kamu' kata Daniel

Romipun memeprkenalkan diri pada Dara.

Kenapa gak yang lebih mudaan dikit si kata hati Dara, maklum diusia yang masih muda dara masih suka melihat laki laki tampan.meski hanya melihat sekilas saja.

'Ingat jangan pulang telat, aku harap sebelum aku pulang kantor kamu sudah dirumah ya' kata Daniel mendpat anggukan dari Dara kemudian pamit pergi ke kantor, sebelum itu dia tidak lupa mencium kening Dara meski dihadapan Romi supir baru.

'Siap Pak Bos' ucap Dara bercanda.

'Kita berangkat sekarang Nyonya' tanya sopir Romi

'Nentar pak, aku ke dalem dulu' kata masuk mengambil tasnya.

Setelah siap mereka pun betangkat menuju Kampus.

Sesampainya ditempat parkir Kampus kebetulan Vio baru dateng bersama Sisil.

'Ra lo dateng sama siapa?' tanya Sisil

'Sopir pribadi gw'

'Wihhh hebat Dara sekarang pakenya sopir pribadi' ujar Vio takjub.

'Eh pak mau kemana' kata Dara saat merasa sang Sopir mengikutinya.

'Ikut nyonya kedalem Kampus' ujar Sopir

'Gak usah, ngapain si malu tau diikutin terus! ' kata Dara.

'Tapi nyonya ini perentah Tuan '

'Gak usah nanti biar aku bilang sama Bang Daniel, sekarang Pak Romi disini aja ya!' perentah Dara.

'Baik nyonya' kata Romi.

Dara dan teman temannya melanjutkan perlajalanan mereka menuju kelas sambil bercerita

'Suami lo posesif juga ya ra, pake di kasih pengawal aja' goda Sisil

'Takut Dara berpaling dianya' jawab Vik, Dara hanya diam saja mendengarkan kedua sahabatnya sedang menggoda dirinya.

.

'Hai ra?' sapa Alex tiba tiba datang saat Dara sedang duduk dikelasnya.Dara hanya memperhatikan Alex tanpa niat menjawab sapaannya.

'Ada yang mau gw omongin sama lo?' ujar Alex

'Apa?' jawab Aara

'Bisa bicara berdua aja gak' pintanya

'Biacara aja disini, mereka udah kaya sodara buat gw' ujar Dara menujuk kesuq sahabatnya.

Alex membuang nafas kasar mendengar penolakan Dara yang kesekian kalinya. 'Kemaren siapa yang jemput lo' tanya Alex to the poin

'Ohh itu Suami gw kenapa?' pernyataan Dara berhasil membuat Alex sok

'Suami?' tanya Alex lagi, dan diangguki oleh Dara

'lo jangan bercanda deh Ra, gak percaya gw lo udah nikah' tanyanya lagi yang masih belum percaya

'gak percaya, nih ' ujar Dara menunjukan cincin pernikahannya.

'Emang bener Ka Dara udah nikah sebulan yang lalu' kata Sisil yang sejak tadi mendengarkan obrolan mereka.

'Kokk kamu gak pernah bilang!' serkas Alex yang merasa dibohongi oleh Dara

'Lah orang gak pernah ada yang nanya, masa iya tiba tiba gw kasih pengumuman kalo gw udah nikah gitu' ujar Dara mencoba membela diri.

'Tapi gw suka sama lo, sejak pertama kali ketemu Ra' ujar Alex terus terang.

'Maaf ya kak tapi gw gak pernah suka sama lo, Dan lagi gw ini udah nikah jadi mendingan hilangin deh perasaan itu' ujara Dara, Sisil yang mendengarkan pun merasa sesak didada orang yang dia taksir ternyata menyukai sahabatnya sendiri.

Alexpun pergi tanpa mengucapkan satu kata pun,dia sendiri bingung harus bagaimana sekarang orang yang disukai sudah memiliki suami.Tapi perasaannya juga tak semudah itu untuk dihilangkan, dia butuh menenangkan dirinya untuk saat ini.

'Kasian banget ya Kak Alex' ucap Sisil adengan wajah memelasnya.

'Kesempatan lo tu buat deketin Kak Alex, gw tau lo naksir berat kan sama dia' kata Vio yang sejak tadi hanya diam memeperhatikan mereka semua.

'Hati hati jangan sampai lo jadi pelampiasaan rasa kecewanya dia' kata Dara yang menjadi khawatir sendiri.

'Gw takut lo jadi sakit hati nantinya' lanjutnya lagi

Sisil memeluk dara sebagai rasa sayang dan terimakasih atas perhatian padanya.

membuat keharuan ditiga sahabat itu.

......................

terimakasih atas sukungannya semua.

jangan lupa

like

comen

vote

terimakasih 🙏🙏