Kisah Seorang Dokter Muda dengan segudang prestasi dan kesempurnaan dalam hidupnya, ternyata mempunyai masa lalu dari seorang laki-laki yang menyakitkan, semua itu membuatnya harus pergi meninggalkan kota kelahiran dan keluarganya
Dokter ALENA berasal dari Keluarga Milyarder yang hidup sederhana dengan menutupi identitasnya
Disaat Seseorang yang pernah menorehkan luka di hatinya tiba-tiba muncul kembali di kehidupannya, apa yang akan terjadi ?
Penasaran, yuk ikuti ceritanya ya
cerita ini adalah seri ke 2 dari kisah sebelumnya "POWER OF WOMAN"
Salam kenal dan jumpa dari Author
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 13
Alena berpikir bagaimana caranya agar segera pulang, hingga dia tanpa berpikir panjang segera mencegat mobil yang lewat, mobil sport yang di cegat Alena akhirnya berhenti, disana ada 3 orang laki-laki yang sudah tersenyum menggoda ke arah Alena
"Wow bro, wanita ini pakaiannya aneh, tapi lihat wajahnya, Cantiknya, ck ck"
"Hem, ayo bermain dengannya, sepertinya dia butuh tumpangan"
"Hai nona, bisa kami bantu?"
"Iya, apa aku bisa minta tolong untuk mengantarku pulang, maaf handphone ku mati dan aku tidak bisa pesan taksi online" ucap Alena polos
"Oh, baiklah, masuklah nona!"
Alena tersenyum senang, dan melangkah masuk ke pintu mobil yang sudah di bukakan oleh salah satu pemuda di dalam mobil, namun tiba-tiba tubuh Alena segera tertarik keluar kembali oleh tangan seseorang
"Edward, apa-apaan sih kamu !" Alena meronta
"Diam!, kembali ke mobilku !" Bentak Edward sambil terus menarik paksa Alena
"Aku gak mau, lepas Ed, lepaskan, jangan memaksaku !" Teriak Alena masih terus mencoba melepaskan pegangan tangan Edward
Sementara itu pemuda yang ada di mobil sport itu langsung keluar dan mengejar Edward
"Hai bung, jangan merusak suasana ya, wanita itu menginginkan ikut dengan kami, jadi jangan memaksanya !" Teriak salah satu pemuda
Edward yang sudah emosi dengan kelakuan Alena, kini makin marah dengan ocehan pemuda yang mengikutinya
"Jangan membuat masalah denganku, dia wanitaku, sebaiknya kalian segera pergi dari sini sebelum sesuatu yang buruk menimpa kalian" ucap Edward dingin dan mengancam
"Kau kira kami takut, lepaskan wanita itu, cepat !" Pemuda itu malah membentak Edward
"Kurang Ajar !" Edward benar-benar di buat geram dengan kelakuan para pemuda itu
Dengan tatapan mata yang tajam dan gerakan tangan saja, Edward menghempaskan tubuh ketiga pemuda itu hingga jatuh ke tanah
"Akh !" Teriakan ketiga pemuda itu menggema menahan sakit, detik berikutnya ketiga pemuda itu lari tunggang langgang meninggalkan Edward dengan wajah penuh ketakutan, karena Edward menyerang mereka dengan menggunakan tenaga dalamnya bahkan tanpa menyentuhnya
Sementara Alena yang melihat hal itu langsung melebarkan matanya terkejut, dia tidak menyangka kalau Edward juga mempunyai kekuatan tenaga dalam seperti yang dimiliki oleh kakaknya
"Masuk !" Ucap Edward ketus
Alena yang juga masih terkejut terpaksa mengikuti perintah Edward karena takut
"Dimana alamat rumahmu, cepat katakan, aku akan mengantarmu" kata Edward sambil menghidupkan mobilnya dan melirik ke arah Alena yang masih tampak sedikit ketakutan, Alen segera memberitahu alamatnya dan menunjukkan jalan arah pulang
Di dalam mobil sangat hening, Alena tidak berani mengucapkan kata-kata, hanya menunjukkan jalan mana yang harus di lewati untuk sampai di rumahnya
"Jangan bertindak ceroboh, seperti yang tadi kau lakukan, apa kau mengerti ?"
"Tapi tadi aku hanya minta bantuan saja, mereka juga hanya berniat menolongku, apa itu salah ?" Jawab Alena
"Dasar bocil bodoh " sahut Edward
Alena langsung emosi mendengar Edward menyebut dirinya bocil dan bodoh
"Hei, kau ! Jangan menyebutku Bocil lagi, aku sudah dewasa, umurku 22 tahun dan aku tidak bodoh ya, bahkan aku melalui semua studi dengan mudah mendapat peringkat teratas dan sudah menjadi Dokter spesialis Bedah Sekarang !"
"Kamu itu, melakukan sesuatu gak berpikir panjang, kamu kenal dengan mereka ?" Tanya Edward
"Ya tidak"
" Yakin mereka itu orang baik-baik?"
"Ya nggak"
"Lah terus, apa maksud kamu tadi, main ikut aja ma orang-orang itu, kalau mereka memperkosa kamu gimana?"
"Ya aku lawan lah, aku bisa jaga diri kok, aku juga bisa bela diri"
"Kamu kira bisa bela diri saja cukup, gak ingat kejadian di hotel sama si Exel bajing*n itu"
"Itu _" Alena terdiam
"Masih mau ngeyel lagi, merasa dah bener, merasa dah dewasa, bisa jaga diri sendiri, gitu ?" ucap Edward lagi
"Kamu itu jangan dibiasakan mengikuti emosi, di kendalikan itu nafsunya, biar otak kamu kerjanya maksimal, gak main memutuskan sesuatu seenaknya saja tanpa pikir panjang, yang ada kamu sendiri entar yang rugi" omel Edward
"Iya " sahut Alena manyun
"Iya apa, ngerti apa yang aku omongin tadi ?"
"Iya iya, aku ngerti, bawel banget jadi laki"
"Pengennya aku ogah panjang lebar ngomongi kamu, peduli amat kamu mau ngapain, masa bodo"
"Ya udah, ngapain repot-repot ngomelin aku" sahut Alena
"Ya aku gak bisa"
"Kenapa gak bisa"
"Ya aku gak mungkin biarin kamu kenapa-napa"
"Emang kenapa"
"Aku peduli sama kamu, gak mungkin orang yang kusayangi aku biarkan terluka !" ucap Edward tanpa sadar
Seketika keduanya terdiam seribu bahasa
"Sial*n, kenapa aku jadi keceplosan gini" batin Edward dalam diamnya
"Brengs*k si Edward ini, ngapain ngomong sayang sayangan gini sih" batin Alena dalam keheningan
Tiba-tiba Alena berteriak kencang
"Edward !"
CIIIT
Edward mengerem mobilnya mendadak, hingga Suara berderit keras ban mobilnya
"Apa sih Al !" tanya Edward masih kaget
"Kebablasan tu, tadi harusnya belok kiri"
"Kamu itu, gitu aja teriak-teriak bikin aku jantungan"
"Ya kalau gak teriak takutnya kamu gak cepet nge rem, hehe" Alena nyengir kambing
"Ya bahaya juga nge rem dadakan kayak tadi, untung belakang sepi, kalau nggak, dah terjadi tabrakan beruntun dari belakang, mau kamu ?"
"Ish, ya nggak lah, doanya jelek amat"
Tak lama akhirnya sampai juga di gang masuk jalan kontrakan Alena
"Udah turun sini aja, jangan bawa masuk mobilnya!" Kata Alena
"Lha emang kenapa ?"
"Mobil kamu itu, masuk jajaran mobil mewah kelas atas, atas banget malah"
"Terus apa hubungannya ?"
"Kalau sampai di parkir didepan kontrakan, semua tetangga dan orang-orang yang ada di sana bisa heboh"
"Aku gak mau tambah pusing tujuh keliling menghadapi pertanyaan mereka semua"
"Tanya ya tinggal jawab aja, gitu aja kok repot"
"Mereka itu tanyanya kayak rel kereta api, gak ada ujung pangkalnya Ed, udah deh, kamu ngantar dari sini aja, makasih ya " Alena langsung keluar dari mobil Edward, dan melangkah pergi menuju kontrakannya
Di belakang Alena tanpa disadari Edward mengikutinya, sampai akhirnya Alena di depan pintu kontrakan, karena merasa ada yang mengikuti Alena segera berbalik
"Edward " ucap Alena terkejut mendapati Edward ada di depannya sambil tersenyum
"Ngapain kamu ngikuti aku?" Tanya Alena gusar
"Mau mastikan kamu aman sampai depan pintu"
"Ish, alasan, pengen tau tempat tinggal ku kan, biar kamu bebas ganggu aku lagi nantinya "
"Kurang kerjaan banget aku mau ganggu kamu, sekalian mau ambil jas ku yang waktu itu aku pinjamkan buat nutupi darah menstruasi di bagian bo_mmph" mulut Edward langsung di bekap oleh Alena
"Apa sih Al, main bekap mulut orang aja" kata Edward sambil menyingkirkan tangan Alena dari mulutnya
"Kamu itu disini kalau ngomong jangan vulgar, nanti dikira kita ada hubungan serius" ucap lirih Alena memberikan peringatan ke Edward
"Yuk ah, masuk,duduk dulu, biar aku ambilkan jas kamu" kata Alena berjalan masuk dan mempersilahkan Edward duduk di ruang tengah, karena memang ruang tamu di kontrakan itu adanya di ruangan tengah bangunan
Sementara Alena pergi ke kamar membersihkan diri dan berganti pakaian, ternyata Edward di bawah sudah diserang oleh beberapa wanita penghuni kontrakan
Bersambung
Terimakasih, jangan lupa jejak dukunganya (like komen, vote dll)