NovelToon NovelToon
CINTA YANG DIABAIKAN

CINTA YANG DIABAIKAN

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Sudah Terbit / Patahhati
Popularitas:21.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: mama reni

Gibran Erlangga terpaksa menikahi Arumi Nadia Karima karena perjodohan orang tuanya yang memiliki hutang budi.

Dua tahun pernikahannya Gibran selalu perhatian dan memanjakan Arumi.

Arumi mengira dirinya wanita paling beruntung, hingga suatu hari kenyataan pahit harus ia terima.

Gibran ternyata selama ini menduakan cintanya. Perhatian yang ia berikan hanya untuk menutupi perselingkuhan.

Arumi sangat kecewa dan terluka. Cintanya selama ini ternyata diabaikan Gibran. Pria itu tega menduakan dirinya.

Arumi memutuskan untuk mengakhiri pernikahan mereka. Saat Arumi telah pergi barulah Gibran menyadari jika ia sangat mencintai istrinya itu.

Apakah Gibran dapat meyakinkan Arumi untuk dapat kembali pada dirinya?.

Jangan lupa tekan love sebelum melanjutkan membaca. Terima kasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19. Sekedar menguji Kebenaran?

Gibran menyantap sarapan pagi dengan lahap ditemani Arumi. Gibran berjanji akan memutuskan hubungan dengan Joana nanti malam.

"Rumi, bagaimana kalau kamu ikut Mas menemui Joana nanti malam."

"Mas aja yang pergi, Aku percayakan semua pada Mas."

"Biar lebih enak dan nggak ada lagi kecurigaan antara kita."

"Jika di antara Mas dan Joana ada aku, pasti nanti kalian akan canggung ngobrolnya."

"Untuk lebih meyakinkan Joana."

"Mas, aku ini wanita sama seperti Joana. Aku bisa mengerti perasaannya pastilah akan kecewa dan sedih saat nanti Mas memutuskan hubungan."

"Mas dan Joana telah berhubungan lebih dari delapan tahun. Pasti tak mudah baginya nanti untuk dapat menerima keputusan yang akan Mas ambil."

"Mas takut Joana tak mau saat diputuskan, jual ada kamu bisa untuk menguatkan nantinya."

"Apa Mas yakin akan dapat bicara dengan nyaman jika ada aku."

"Tentu saja."

"Baiklah, Mas. Aku juga ingin berkenalan dengan Joana."

"Mas pamit dulu."

Arumi menyalami tangan Gibran dan mengantar hingga ke mobil. Sebelum masuk mobil, Gibran mengecup dahi, pipi dan terakhir bibir Arumi.

Gibran mengendarai perlahan mobilnya menuju perusahaan. Arumi masuk ke rumah setelah mobil menghilang dari pandangannya.

Sampai di perusahaan, Gibran langsung menghubungi Joana. Hampir satu minggu ia tidak bertemu dengan wanita itu.

Gibran duduk dan menekan nomor ponsel Joana. Wanita itu langsung mengangkatnya. Terdengar nada sambung. Tidak berapa lama suara Joana menyahut.

"Ada apa Gibran? Kemana aja satu minggu! ini tak ada kabar. Telepon tak diangkat, Chat tak dibalas."

"Aku sibuk, Joana. Nanti malam aku mau bicara. Apakah kamu ada waktu? "

"Sejak kapan seorang Gibran bertanya dulu saat ingin bertemu."

"Tapi aku tak bisa menjemput. Kamu bisa pergi sendiri ke restoran X."

"Tentu saja bisa. Tumben tak bisa menjemput! Biasanya juga nggak membiarkan aku pergi sendirian."

"Aku belum selesai rapat, makanya meminta kamu datang sendirian. Atau aku kirim supir untuk menjemput."

"Jangan kuatir, aku bisa datang sendiri. Aku bukan Arumi istrimu yang manja itu."

"Baiklah, sampai bertemu di restoran X nanti malam."

Gibran menutup sambungan ponselnya dan melanjutkan pekerjaannya. Sebenarnya Gibran tidak konsentrasi dengan apa yang ia kerjakan. Gibran memikirkan apa yang akan terjadi nanti saat Arumi dan Joana bertemu.

Jam lima sore Gibran pulang dari kantor, ia melihat Arumi yang sedang berdandan. Istrinya itu memang selalu begitu menyambut kedatangannya.

Gibran memeluk Arumi dari belakang dan mengecup pipi istrinya. Arumi membalas dengan senyuman.

"Kamu selalu tampak cantik."

"Bukankah kamu nggak suka wanita yang berdandan?"

"Maksud kamu apa?"

"Aku mendengar saat Mas menelpon Joana. Mas mengatakan tidak pernah mencintaiku dari pertama kita menikah karena aku ini manja,hanya bisa berdandan."

"Maafkan, Mas. Mungkin emang telat mengakui semuanya, Mas mulai merasa kehilangan saat kamu pergi menghilang seminggu kemarin. Baru Mas menyadari perasaan dalam diri ini."

"Apakah aku harus percaya ucapan Mas? Aku memberikan Mas kesempatan bukan berarti aku percaya sepenuhnya."

"Mas mengerti, tak mudah bagimu bisa mempercayai seseorang yang telah menipu dan mengkhianati kamu. Mas akan buktikan jika kamu nggak salah memberikan kesempatan kedua."

"Aku bukan hanya memberikan kesempatan kedua, tapi terakhir. Jika terbukti Mas berbohong, aku tak akan pernah memaafkan Mas. Pembalasanku akan lebih menyakitkan dari yang Mas lakukan?" gumam Arumi tapi dapat didengar Gibran.

Aku tau Arumi, saat ini kamu bukan sekedar memberikan kesempatan kedua, tapi lebih mengujiku. Kamu hanya ingin membuktikan kebenaran kata-kataku. Apakah aku benar berubah, atau hanya sekadar janji?

Bersambung

1
Dianaazam
Luar biasa
Erna M Jen
sedih sekali...apa yg dialami arumi sangat sakit aku yang baca ikut sedih
Erna M Jen
cinta bertepuk sebelah tangan...
Verawati Khaira
Luar biasa
Amy Amillia Wijaya
koq aku bukan penggoda & malah novel² Susanti 31 tdk bisa dibuka
Mawar Merah
Luar biasa
Hafifah Hafifah
awas g bisa jalan lho entar pas acara resepsi
Maria Mebanua
duuuhhh mesakne menyayangi kok mendua
Hafifah Hafifah
sishaka udah nyuri start duluan
Hafifah Hafifah
awas jangan sampai tergoda lagi ama si mantan
Hafifah Hafifah
selamat atas kelahiran sibaby
Hafifah Hafifah
aduh baru juga mau bahagia eh si biang rusuh dateng
Hafifah Hafifah
sekarang nyeselkan udah jahat ke anak sendiri
Hafifah Hafifah
itu kan dulu arumi sebelum dia mencintaimu
Hafifah Hafifah
😭😭😭😭😭😭
Hafifah Hafifah
jangan" tuh selingkuhan sering keluar masuk keapartemennya lagi
Hafifah Hafifah
semoga aja ya alana
Hafifah Hafifah
nah kan bener dia hamil ama orang lain tapi ngakunya hamil ama sigibran
Hafifah Hafifah
mungkin itu udah direncanakan ama joana karna dia tau suatu saat dia pasti akan membutuhkannya
Hafifah Hafifah
harus buru" pergi nih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!