Sequel dari novel Pesona Ayah Mertua.
Terpaksa menikah dengan Uncle Dom yang super dingin datar, membuat Emily merasa seperti tokoh protagonis wanita yang ada di dalam novel yang berperan menjadi istri yang tidak di inginkan oleh suaminya sendiri.
Penasaran dengan kisahnya? Jangan lupa subscribe agar kalian tidak ketinggalan pemberitahuan update Novel ini.
Follow IG emak @Thalinda Lena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penjelasan Dante
"Kenapa mendadak?" tanya Hana dan Emily bersamaan saat Bibi Jasmine pamit pulang ke Toronto.
"Bibi ada urusan mendadak," jawab Bibi Jasmine lalu memeluk Hana, Emily dan Arra bergantian. Tidak lupa, ia mengucapkan banyak terima kasih, dan juga mendoakan rumah tangga Emily dan Dom agar selalu bahagia.
"Aku akan merindukanmu, Bi." Emily menggenggam tangan Bibi Jasmine dengan erat.
"Dom akan mengajakmu ke Toronto suatu hari nanti." Bibi Jasmine menepuk punggung tangan Emily yang menggenggam tangannya.
"Semoga selamat sampai tujuan, Bi." Dante memeluk Bibi Jasmine sesaat.
"Ya, terima kasih." Bibi Jasmine tersenyum lalu segera beranjak sembari berjalan menuju mobil Dom yang terparkir di halaman Mansion tersebut.
Dom akan mengantarkan Bibi Jasmine menuju bandara, dan di kawal oleh Black.
"Apakah kamu tidak merasa curiga kepada Bibi Jasmine yang mendadak kembali ke Toronto?" Arra bertanya dengan nada berbisik kepada Emily, sembari menatap mobil yang di naiki Dom dan Bibi Jasmine melaju keluar dari gerbang Mansion.
"Mungkin Bibi ada urusan mendadak, apalagi Bibi juga mempunyai keluarga di sana," jawab Emily.
"Iya, kamu benar," jawab Arra.
Hana dan Dante masuk ke dalam rumah. Hana menarik tangan suaminya, ia yakin jika kepulangan Bibi Jasmine ada hubungannya dengan suaminya itu.
"Jadi jelaskan yang tidak aku ketahui, Dad," ucap Hana kepada suaminya sembari menyilangkan kedua tangannya di dada. Mereka saat ini berada di dekat tangga.
"Sweetie, aku tidak bisa menjelaskannya," jawab Dante gusar.
"Oke! Bersiaplah nanti malam tidur di luar!" ancam Hana tidak main-main. Ia sangat kesal dengan suaminya yang belakangan ini selalu menyembunyikan sesuatu darinya.
Mendengar ancaman istrinya yang sangat mengerikan, tentu saja Dante langsung takut, kemudian ia segera memeluk istrinya dengan sangat erat.
"Sayang, jangan berkata seperti itu. Nanti jika aku tidur di luar dan kamu kedinginan bagaimana?" rayu Dante sambil mengecupi pucuk kepala istrinya dengan mesra.
"Ada selimut dan pengahangat ruangan! Kenapa harus repot!" jawab Hana sewot.
"Oke, maafkan aku. Aku akan menjelaskan semuanya kepada dirimu," ucap Dante pada akhirnya, kemudian ia segera menjelaskan semuanya kepada istrinya, mulai dari Cosa Nostra dan nyawa Emily yang sedang terancam, dan keputusan Dom yang ingin memulangkan Bibi Jasmine ke Toronto.
"Bukan hanya nyawa Lily yang terancam tapi kita semua! Lagi pula kenapa ketua Mafia itu mengincar Lily sebagai istrinya? Seperti tidak ada wanita lain saja!" ucap Hana lalu memeluk suaminya dengan sangat erat ketika rasa takut menyelimuti hatinya.
"Sweetie, kamu masih ingat saat aku dulu pernah kecelakaan dan tanganku patah? Dan apakah kamu masih ingat pria keci yang ada di Sempione Park saat kamu sedang mengandung Emily?" tanya Dante kepada istrinya.
Hana mengurai pelukannya seraya mendongak dan menatap suaminya sambil mengerutkan keningnya. "Ya, tentu aku masih mengingatnya, kalau tidak salah pria kecil itu bernama Carlos," jawab Hana.
Hana tidak mengerti dengan semua ini? Lalu apa hubungannya Carlos dengan Mafia? Apakah pria kecil itu menjadi bagian dari Mafia? Dan apakah orang yang dulu membuat Dante celaka adalah Mafia juga?
Berbagai pertanyaan bersarang di kepala Hana yang membuat kepalanya menjadi pusing.
"Aku menjadi pusing," ucap Hana kepada suaminya.
"Dulu yang membuatku kecelakaan adalah Cosa Nostra, dan Carlos adalah anak angkat mereka yang sekarang menjadi ketua Mafia di Cosa Nostra. Aku sudah menyelidiki semuanya." Dante menjelaskan kepada istrinya.
"Carlos masih mengingat pertemuan kita saat di Sempione Park. Maka dari itu saat ia mengetahui jika anak kita adalah gadis yang sangat cantik, dari situlah ia menginginkan Emily menjadi istrinya."