Baca Novel ini bikin ketawa ngakak sampai kram perut !
Tidak aku sangka aku jatuh cinta lagi dan rasa ini muncul setelah sekian lama hilang dalam diriku. Aku jatuh cinta dengan gadis cantik yang berusia 20 tahun. Apakah aku pantas bersanding dengannya ? Disaat usiaku sudah 45 Tahun !.
Akankah cinta mereka akan bersatu ?
Penasaran ? Yuk ikuti terus kisah nya !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jadilah ibu dari anak-anakku
Setelah meletakkan Jeje diatas tempat tidur,ia pun ikut berbaring di samping Jeje lalu merengkuh tubuh ramping itu dan membenamkan wajahnya di leher wanitanya.
Nyaman dan wangi itu yang dirasakan Xander saat ia mencium aroma di leher Jeje. Membuat nalurinya yang selama ini ia pendam bangkit seakan minta dituntaskan.
Xander menggeram saat sesuatu di bawah sana mengeras dan terasa sakit. Di endusnya leher putih itu dan melabuhkan kecupan-kecupan kecil disana dan meninggalkan jejak kepemilikannya.
Tanpa sadar Jeje menggeliat dan mengeluarkan suara laknat dari bibir mungilnya itu. Di dalam mimpi,Jeje sedang bermesraan dengan Oppa Lee min Ho yang drama koreanya sering ia tonton bersama Raya.
Oh Shitttt !
Xander sudah tak tahan lagi saat mendengar suara seksi Jeje, tapi akal sehatnya masih berfungsi,ia tak ingin merusak wanitanya sebelum mereka Sah dalam hukum dan agama.
"Kau membuat ku gila honey. Berdekatan dengan mu membuatku frustasi" Ucap Xander lalu mengecup bibir mungil itu dan sedikit menyesapnya.
Tapi yang di cium masih bergelut di alam mimpinya.
Setelah puas mencium wanitanya,Xander bangkit dari sisi Jeje menuju kamar mandi. Berendam dengan air dingin adalah solusi yang tepat untuk meremdam nalurinya itu.
Setengah jam berendam air dingin dan dirasa tubuhnya sudah tak seperti tadi,ia keluar dari bathtup mengambil handuk yang sudah disediakan disana dan melilitkan dipinggangnya.
Ia berjalan menuju lemari dikamar itu saat melintasi tempat tidur dimana Jeje tertidur disana. Xander dibuat frustasi lagi,bagaimana tidak ? Kaos yang di pakai Jeje tersingkap keatas memperlihatkan perut putih mulusnya.
"Ya Tuhan. Cobaan apa lagi ini?" Meraup wajahnya kasar.
Baru kali ini Xander berdekatan dengan wanita hingga membuatnya hampir gila karena menahan hasrat didalam tubuhnya.
Bahkan sebelumnya Xander sering disuguhkan dengan wanita ****** didepannya dengan pakaian seksi dan juga wanita yang ingin menggodanya tapi Xander tidak minat apa lagi berhasrat,tapi kenapa dengan Jeje ia sangat tidak tahan?.
Perlahan Xander mendekati wanitanya itu lalu menutupi tubuh ramping itu dengan selimut yang ada disana.
Setelah itu ia mengambil pakaian dilemari dan memakainya di kamar mandi.
Setelah memakai pakaiannya ia berjalan kelantai bawah menuju dapur untuk membuat makanan,mengingat tadi ia belum makan siang sama sekali.
Dibukannya Kulkas yang ada di dapur terdapat berbagai macam bahan masakan.
Diambilnya ikan gurame lalu membersihkannya tanpa rasa jijik sama sekali.
Tangannya sangat lihai memegang peralatan dapur. Saat ia sedang berkutat didapur ia mendengar langkah kaki dibelakangnya,ia pun menoleh.
"Hai,sudah bangun? Duduklah disana,masakannnya sebentar lagi matang" Ucap Xander tersenyum,membuat Jeje semakin terpesona.
'Benar-benar seksi dan tampan. Bolehkan aku memilikinya?' Batin Jeje mulai gila.
"Daddy bisa masak ?."
"Hem? Kau meremehkan ku?."
"Tidak bukan seperti itu,soalnya baru kali ini aku lihat daddy masak" Cengir Jeje memperlihatkan deretan gigi putihnya membuat wanita itu semakin manis dan menggemaskan.
"Ck, kau ini" mengacak rambut Jeje. Membuat wanita itu terpaku.
"Sudahlah sana duduk" menujuk kursi makan yang tak jauh dari sana.
"Baik lah. Oh ya Ini dimana?" Tanya Jeje saat sudah mendudukan dirinya. Tapi Xander tak menjawab hanya menoleh sekilas lalu melanjutkan memasaknya.
Beberapa menit kemudian masakan Xander sudah siap,tinggal menyajikan di meja makan.
"Kau butuh bantuan Dad ?."
"Tidak perlu. Kau diam saja disitu".
"Tara ini adalah masakan Chef Xander. Spesial for you" Ucap Xander menyajikan makanan tepat dihadap Jeje dengan mengerlikan sebelah matanya,membuat Jeje tersipu malu.
"Ayo kita makan Jen" Tapi Jeje masih berdiam dengan menatap Xander dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Hei,apa yang kamu lihat?" Tanyanya pada Jeje
.
"Tidak Dad. Hem,terimaksih" Ucap Jeje.
"Apa pun untuk mu" Jawab Xander,membuat Jeje membeku ditempat dan jantungnya berdetak lebih cepat.
Entah ini hanya perasaan Jeje saja,perlakuan Xander kali ini sedikit berbeda dan sedikit lembut. Bahkan lelaki arogant dihadapannya selalu tersenyum sejak tadi.
Mereka makan dengan tenang,apa lagi Jeje sangat menikmati masakan Xander yang begitu sangat enak.
"Makannya pelan-pelan dong,honey" Ucap Xander pelan,membuat Jeje tersedak dengan cekatan Xander mengambilkan minum untuk Jeje.
"Honey?" Ulang Jeje bingung.
"Yeah. Apa salah?" Jawabnya santai.
Sumpah demi apa pun Jeje ingin segera lari dari sana,pria didepannya ini selalu saja membuat jantungnya berdetak dengan cepat.
"Salah. Bukan kah itu panggilan kesayangan untuk seseorang?" Tanya Jeje lalu menyendok nasi dan memasukan kemulutnya.
"Ya memang benar. Karena kau kesayanganku" Jawabnya santai membuat Jeje kembali tersedak.
"Kalau makan itu dengan benar! Dari tadi tersesak terus" Ucapnya lalu berpindah duduk di kursi samping Jeje.
"Maaf. Tapi apa maksudnya?" Ucap Jeje memandang pria di sampingnya.
"Maksud? Yang mana?". Tanya Xander.
Pura-pura lupa? Atau memang bodoh? Kesal Jeje dalam hati.
"Ah. Sudahlah lupakan Dad" bibir Jeje sudah mengerucut sebal,membuat Xander terkekeh.
Sungguh demi apapun Jeje melihat sisi lain Xander jika seperti ini.
Pria arogant dan dingin ini bisa tertawa? Apakah dia merupakan wanita yang beruntung,karena bisa melihat senyum manisnya?.
"Tetaplah tersenyum seperti itu,Dad". Ucap Jeje tersenyum tipis.
"Ya kau benar Jen. Bahkan aku sendiri lupa kapan aku bahagia seperti ini!" Membuat Jeje mengerutkan keningnya mendengar perkataan Xander.
"Aku bahagia saat bersama mu. Sungguh aku sudah tak bisa menahan apa yang aku rasakan saat ini. Saat kau berdekatan dengan pria lain,aku marah dan cemburu. Awalnya aku menyangkal semua rasa ini tapi semakin hari semakin besar rasa ini untukmu. Dengarkan aku Jen, aku memang bukan pria muda dan aku juga bukan pria yang romantis yang pandai merangkai kata-kata,akan tetapi percayalah aku mencintaimu" Ucap Xander mengungkapkan isi hatinya.
"Jadilah ibu dari anak-anakku" Xander menangkup wajah Jeje dengan kedua tangannya. "Katakan Iya Jen" Ucap Xander penuh harap.
Jeje tak sanggup mengucapkan sepatah katapun dari mulutnya,lidahnya terasa kelu saat mendengar ungkapan hati Xander.
Benarkah ini pria arogan itu? Kenapa bisa berkata lembut seperti ini?.
Jeje menatap kedua mata berwarna abu itu. Yang biasa menatap dengan tatapan tajam tapi kali ini berbeda. Mata itu memancarkan ketulusan,cinta dan ketakutan.
Melihat Jeje masih berdiam,Xander menarik kedua tangannya dari pipi Jeje lalu beranjak dari duduknya. Tapi saat ia akan melangkah tangannya ditahan.
"Daddy tak ingin mendengar jawabanku?". Tanya Jeje dengan menahan tangan Xander.
"Diam mu, aku anggap sebagai jawaban dari mu Jen". Sahutnya Dingin.
Jeje terdiam saat mendengar Ucapan Xander yang begitu dingin.
Daddy, Author padamu😘😘😘😜
Dan ini penampakan Jeje waktu bangun tidur,semakin bikin Daddy tergila-gila.
Aduh Jeje nerima cinta Om duda gak ya?
Penasaran? Kasih Vote dan likenya dulu dong biar Author upnya gak lama-lama Hi hi hi hi.