Setelah 5 Tahun, Dania Wijaya kembali. Tetapi ia kembali bukan menjadi Dania Wijaya yang sebagaimana adalah istrinya Zillan Donzello. Dania kembali untuk membalas dendam sakit hatinya kepada suaminya sendiri yang adalah Zillan Donzello, yang terkenal dengan pengusaha yang kejam.
Dania terima jika Zillan ingin melumpuhkan kakinya,karena ia tahu suatu hari suaminya akan menyesal karena telah melumpuhkan kakinya.
Tetapi Dania tidak terima jika suaminya juga ingin kematiannya. Oleh karena itulah ia kembali untuk balas dendam kepada suaminya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Djli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ep 19 Sifat yang tidak bisa berubah
"Ya,,bolehkah kamu membantuku mencari mainan kesukaan anakmu.? " Ucap Zillan.
"A.. Apa.? " Ucap Dania terkejut.
"Putri mu juga adalah putri ku,walaupun anak itu bukan dari kita berdua tetapi ia tetap dari rahim mu dan kamu adalah istri ku, saya janji saya akan menyanyanginya seperti anak kandung ku walaupun anak itu tidak membutuhkan saya sebagai seorang ayahnya. Dania. " Batin Zillan.
"Apa yang kamu pikir kan Zillan.? " Batin Dania.
"Anggap saja hadiah dari kerja sama kita. " Ucap Zillan.
"Saya sangat berterima kasih kepada Pak Nelson karena mengizinkanmu membantu ku mendesain restorant saya yang sesuai dengan keinginan istri saya. " Sambungnya lagi.
"Tetapi tidak perlu dengan menghadiahi kado untuk anak saya karena itu memang pekerjaan saya. "
"Jika istriku masih ada di sisi ku sekarang dia akan melakukan hal sama denganku menghadiahi kado untuk anakmu."
Dania tertegun dengan apa yang di katakan oleh Zillan, jika Dania sekarang di sisi Zillan dan belum mempunyai anak, Dania memang akan melakukan seperti apa yang Zillan lakukan. Karena 3 tahun menikah Zillan dan Dania memang sangat menginginkan kehadiran seorang anak dan jika suatu hari mereka memiliki anak, mereka akan memberikan banyak mainan untuk anak mereka.
Dulu Dania sangat antusias jika melihat anak-anak panti asuhan, setiap kali mengunjungi panti asuhan Dania pasti memberikan banyak mainan untuk anak panti asuhan. Apalagi jika akan berkumpul dengan istri-istri rekan bisnis Zillan yang sudah mempunyai anak Dania tidak lupa membawa oleh-oleh mainan untuk anak rekan bisnis Zillan.
Hening... Tidak ada yang bersuara beberapa saat.
"Baiklah kalau begitu. " Ucap Dania akhirnya membuka suara dalam keheningan mereka.
" kalau begitu Ayo.."Ucap Zillan dengan antusias.
Dan di sinilah Dania dan Zillan sekarang sudah mengunjungi beberapa toko mainan yang ada di dalam mall yang mereka kunjungi.Di tangan mereka sudah ada beberapa bag mainan dan baju untuk Alesya.
"Sudah Pak Zillan, Cukup. tadi katanya mau beli mainan tapi kok juga beli baju dan sepatu juga sich dan cuba kamu lihat tanganmu dan tanganku sudah hampir tidak bisa memegang barang lain. " Protes Dania baru keluar dari toko baju anak.
Awalnya Dania tidak mau masuk ke dalam toko baju anak-anak, tetapi Zillan terus memohon agar Dania mau membantunya mencari beberapa helai baju untuk Alesya.Dan berkata "Ayolah .. Nona Glenn lagian kita sudah di sini. Hm? " akhirnya Dania pun pasrah di dorong masuk ke dalam toko baju anak oleh Zillan, tidak begitu saja saat di dalam toko baju anak-anak Zillan melihat beberapa sepatu anak-anak yang comel yang juga di jual di dalam toko baju anak itu , ia pun menanyakan ukuran sepatu anak ke Dania , masih sama awalnya Dania tidak mau kasih tahu ukuran sepatu anaknya tetapi melihat Zillan mengambil 1 model sepatu anak dengan beberapa ukuran dengan pasrah Dania akhirnya kasih tahu
Zillan tidak marah dengan sikap Dania, tetapi dia sangat senang melihat Dania begini memprotesnya karena memang itulah sifat aslinya suka protes Zillan jika Zillan melakukan sesuatu yang melelahkannya.
"Apa kamu capek. " Tanya Zillan
"Tentu saja saya capek, apa kamu tidak merasa sudah banyak toko mainan dan toko baju anak-anak yang sudah kita kunjungi dan sekarang tanganku sangat lelah memegang semua ini begitu juga kaki ku sangat pegal." Ucap Dania mengangkat beberapa bag yang isinya mainan anak dan baju anak.
Zillan tersenyum senang, "Baiklah kalau begitu ..biar saya ambil sebagiannya " Ucap Zillan .
"Emang bisa.? "
Setelah melihat kedua tangannya Zillan menggelengkan kepalanya dengan tersenyum.
"Kita cari tempat istirahat dulu sekaligus makan, soalnya saya juga sudah lapar. " Ucap Zillan kemudian
"Sudah seharusnya dari tadi begitu. " Jutek Dania lalu berjalan didepan Zillan mencari tempat istirahat.
Zillan yang berjalan di belakangnya tersenyum senang melihat sikap Dania yang seperti dulu.
"Ternyata sifatnya yang ini tidak bisa berubah" Gumam Zillan dengan tersenyum senang.
Setelah memasuki salah satu restorant yang di dalam mall itu Zillan dan Dania pun memesan makanan dan minuman.
Sambil menunggu makanan mereka terhidang Dania menelepon Nelson.
"Nel, kalian sekarang sudah pulang.? "
Melihat Dania menelepon Nelson, Zillan yang tadi juga mengecek ponselnya mengenggam erat ponselnya dan wajahnya pun menjadi muram. Tetapi tidak terlihat oleh Dania karena Zillan menundukkan kepalanya ke bawa melihat ponselnya.
"Apakah kalian sudah makan? " Tanya Dania lagi dan membuat Zillan semakin sesak di dadanya.
Di saat tidak bersama dengan Nelson pun Dania masih memikirkan Nelson dan mengingatinya untuk makan.
"Baiklah kalau begitu.. Hati-hati" Ucap Dania dengan tersenyum dan menutup panggilan ponselnya.
Sesaat kemudian makanan mereka pun sudah terhidang di meja mereka, tetapi baru saja mau makan tiba-tiba ada yang memanggil Zillan.
"Zillan.. " Panggil seseorang berjalan mendekati mereka.
Ayooo main tebak -tebakan yukkk... Sekiranya siapa ya yang memanggil Zillan... 😃😃😃