Seorang gadis bernama Aisyah Larasati menemukan pria dipinggir jalan, menolong dan merawatnya.Pria tersebut ternyata amnesia dan tidak dapat melihat.Karena dianggap akan mencemari kampung jika tinggal serumah dengan yang bukan muhrimnya ,warga memberi pilihan menikah dengan pria tersebut atau salah satu dari mereka keluar dari rumah itu.Aisyah memilih menikahi pria tersebut hingga akhirnya mereka saling mencintai.Namun perjalanan rumah tangga mereka tak semulus jalan tol.Banyak cobaan yang harus mereka lalui baik dari keluarga maupun orang ketiga.Dan juga identitas suaminya yang dirahasiakan dari publik untuk menjauhkan mereka dari orang yang jahat.Bagamana kelanjutan ceritanya? Siapakah sebenarnya pria itu?Apakah Aisyah akan bahagia dengan pria tersebut?Mari baca ceritanya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana 17 Oktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 19 Masa Lalu Pak Rinto
"Ini Nyonya,"ucap Rinto meletakkan cek itu di atas meja tepat didepan Reni duduk.
Reni memungut cek itu kemudian mengernyitkan keningnya,"Cuma 50 juta"?tanya Reni dengan wajah kecewa.
"Belum ada seminggu ini Tuan Muda memberikan cek senilai 100 juta pada Tuan Danu.Dan sekarang Tuan Muda memberi lagi 50 juta.Menurut saya ini sudah terlalu banyak,"Rinto.
"Hey kamu,keluarlah dulu dari ruangan ini.Aku ingin berbicara penting dengan atasanmu,"ucap Reni menunjuk pada Kirana.
"Tidak perlu keluar Kirana,ayah ingin kamu tetap disini.Silahkan katakan apa yang ingin anda katakan Nyonya,"Rinto.
"Oh,jadi kalian melakukan nepotisme ya?!Anak dan ayahnya sama-sama bekerja dalam satu perusahaan,"sindir Reni.
"Kami berdua bekerja disini karena kemampuan kami,bukan karena nepotisme,"bela Rinto.
"Ok..ok...to the point aja.Keynan sangat mempercayaimu kan?!kenapa tidak kau manfaatkan saja?! Kamu bisa mengambil uang perusahaan tanpa sepengetahuan Keynan dengan bekerja sama dengan suamiku,"Reni.
Rinto tersenyum miring"Maaf saya tidak tertarik,"ucap Rinto.
"Kami akan membagi 20 persen untukmu, jika kamu mau bekerjasama,"Reni.
"Apa anda pikir saya semurah itu?!"cibir Rinto.
"30 persen, bagaimana?"Reni.
"Anda sangat menjatuhkan harga diri saya,"ucap Rinto dengan wajah dingin.
"40 persen kami akan memberikan 40 persen jika kamu mau bekerjasama dengan kami,'bujuk Reni lagi.
"40 persen?!Anda pikir 40 persen hasil dari korupsi bisa membeli kesetiaan seorang Rinto Saputra?!"wajah Rinto nampak mengeras.
"Ya sudah,ini penawaran terakhir,50 persen.Bekerjasamalah dengan suamiku.Kalian bisa dengan mudah mengambil uang perusahaan jika mau bekerjasama.Kamu bisa membeli properti,menanam saham atau membuka usaha baru tanpa harus menjadi kacung Keynan,"ucap Reni yang sudah kesulitan membujuk Pak Rinto.
"Saya tidak akan pernah mengkhianati Tuan Muda walaupun anda memberikan perusahaan ini pada saya.Jangankan kesetiaan,nyawa pun akan saya berikan jika Tuan Muda menginginkannya,"
"Maaf,ada banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan, silahkan keluar dari ruangan saya.Anda tahu kan dimana pintu keluarnya? Atau saya perlu memanggil security untuk menyeret anda keluar!"ujar Rinto dengan wajah dingin dan tatapan tajam,serta kedua tangan yang mengepal erat,bertanda dia sangat marah.
"Ja..jangan tidak sopan kamu!!Saya ini istri Danu Dirja, CEO disini dan juga ibu pemilik perusahaan ini.,kamu itu hanya bawahan, orang rendahan,jangan sombong kamu, perusahaan ini bukan milikmu,dasar kacung!!!"ucap Reni gugup tapi disembuhkannya tidak mau harga dirinya jatuh.
"Kirana, telpon security!!"ucap Rinto dengan suara berat dan penuh penekanan.
Reni yang merasa keadaan sudah tidak kondusif karena melihat aura gelap menyelimuti Rinto pun segera meninggalkan ruangan Rinto dengan langkah seribu.
"Dasar wanita sialan tidak tahu malu,brengsek.!!"umpat Rinto meninju dinding setelah Reni pergi, dengan aura kemarahan dan sukses membuat Kirana yang ada di ruangan itu tersentak.
Seumur hidup Kirana tidak pernah melihat ayahnya semarah itu.
Perlahan Kirana mendekati ayahnya,"Duduk dulu ,yah,"ucap Kirana dengan suara lembut kemudian menyodorkan segelas air putih pada ayahnya.
"Terimakasih,"ucap Rinto, berusaha tenang menerima gelas berisi air putih itu kemudian meminumnya,"Ayah benar-benar geram dengan perempuan itu, ingin rasanya ayah hajar perempuan itu,"ujar Rinto.
"Kirana bangga teryata ayah adalah orang yang sangat setia,bukan hanya kepada ibu tapi juga pada atasan ayah,"kata Kirana mencoba mencairkan suasana.
"Tuan Wishaka, almarhum kakek Tuan Muda adalah orang yang sangat berjasa bagi ayah.Ayah tidak akan pernah mengkhianatinya,"Rinto.
"Berjasa?!"Apa jasanya pada ayah?!"tanya Kirana
Rinto menarik nafas dalam-dalam kemudian menghembuskan perlahan untuk menurunkan emosinya.
"Itu terjadi 20 tahun yang lalu.Dulu ayah bekerja disebuah perusahaan.Karena kecerdasan ayah ,ayah bisa mendapatkan jabatan wakil direktur dalam usia yang relatif muda.Bahkan pendiri perusahaan itu lebih percaya pada ayah daripada anaknya sendiri,"
"Namun seperti kata pepatah,"Semakin tinggi sebatang pohon,maka akan semakin kencang angin meniup",hal itu yang ayah rasakan,"
"Ada pegawai yang iri,benci bahkan berusaha menjatuhkan ayah dari posisi ayah,bahkan anak pendiri perusahaan itu juga membenci ayah,"
"Hingga hari itu datang,ayah tiba-tiba dipecat dengan tidak hormat atas tuduhan penggelapan uang mereka tidak melaporkan ayah pada polisi karena jasa ayah beberapa tahun bekerja sudah membuat perusahaan berkembang pesat.Tapi ayah harus mengganti uang yang mereka anggap telah ayah korupsi,"
"Semua harta benda ayah habis untuk mengganti uang perusahaan.Bahkan ayah hanya bisa menyewa rumah berlantai tanah dan berdinding triplek yang sudah rusak di sana-sini,"
"Ayah sudah melamar kerja kemana-mana tapi tidak ada yang mau menerima ayah karena nama ayah sudah diblacklist,"
"Ayah bekerja sebagai kuli panggul di pasar, kadang dapat uang kadang tidak.Ibumu hamil sembilan bulan,dan kamu waktu itu baru berusia empat tahun,"
"Suatu malam.."
Flash back on
"Yah,badan Kirana panas,"kata Susi, istri Rinto terlihat panik.
"Ayah, sudah tidak punya uang lagi Bu,"kata Rinto
"Tapi badan Kirana panas sekali,yah,"Susi.
"Baiklah,ayah akan berusaha mencari uang,"ucap Rinto keluar dari rumah yang jauh dari kata layak itu.
"Ya Tuhan..kemana aku harus mencari uang?!Mau pinjam uang juga pada siapa? Tidak ada sanak saudara yang tinggal di kota ini.Ya Tuhan,tolonglah hamba-Mu ini,"monolog Rinto berjalan tanpa arah dan tujuan.
Siang harinya Rinto baru mendapatkan uang untuk membeli obat di warung dan makanan untuk keluarganya setelah menjadi kuli panggul di pasar.
Di rumah kontrakan Rinto.
"Ahkk...perutku sakit sekali, Mas Rinto juga belum pulang dari semalam.Badan Kirana juga tambah panas.Ahkkk....ya Tuhan aku sepertinya akan melahirkan,"monolog Susi yang melihat ada lelehan air ketuban dikakinya.
Dengan langkah terseok-seok karena harus menahan sakit di perutnya dan menggendong Kirana,Susi berjalan keluar rumah, meminta pertolongan pada siapa saja yang dijumpainya, namun tak seorangpun yang mau menolongnya.
Di pinggir jalan yang padat kendaraan, akhirnya Susi tidak sanggup lagi melangkah, duduk dipinggir jalan menangis memeluk putrinya menahan rasa sakit yang luar biasa.
"Ya Tuhan,jika memang Engkau ada , tolong kirimkan malaikat penyelamat untuk hamba-Mu ini,"ucap Susi putus asa, meraung-raung.
"Nak,kamu kenapa ?"Tanya seorang pria paruh baya.
"Nak,"panggilan tersebut terasa menyejukkan hati Susi.
"Tuan, tolong saya,..saya mau melahirkan,anak saya demam tinggi,"ucap Susi berlinang air mata.
"Pak Tarjo,Tono, cepat bantu saya membawa mereka ke rumah sakit,"teriak pria paruh baya yang tak lain adalah Wishaka itu pada sopir dan karyawannya.
"Tuan,nama suami saya Rinto,kami tinggal di alamat xxx.Tolong beritahu dia Tuan,"ucap Susi ketika sudah berada dalam mobil.
"Baiklah,saya akan menyuruh orang untuk mengabari suamimu,"jawab Wishaka.
"Terimakasih, Tuan,"ucap Susi.
Akhirnya mereka pun sampai di rumah sakit.Kirana dan Susi langsung ditangani dokter.Susi harus menjalani operasi Caesar karena air ketubannya kering.
Sedangkan Rinto kebingungan mencari anak dan istrinya saat pulang tak menemukan siapapun dirumah,hingga seorang pria menghampirinya dan mengatakan bahwa anak dan istrinya ada di rumah sakit dan majikannya menyuruhnya untuk menjemput Rinto ke rumah sakit.
Di rumah sakit..
Rinto mengikuti pria yang mengaku bernama Tono itu masuk ke dalam rumah sakit hingga pria itu berhenti dan menyapa seorang pria yang berdiri di depan ruang rawat membelakangi mereka berdua.
"Tuan,ini orang yang bernama Rinto,"ucap Tono pada majikannya.Pria didepan mereka itu pun membalikkan tubuhnya.
"Kamu suami Nak Susi?'"tanya pria yang tak lain adalah Wishaka itu kepada Rinto.
"Iya, Tuan,"sahut Rinto.
"Maaf sebelumnya,saya tanpa izin darimu telah menandatangani surat persetujuan untuk operasi Caesar.Itu semua karena air ketuban istrimu sudah kering dan jalan satu-satunya untuk mengeluarkan janinnya adalah operasi Caesar,"jelas Wishaka.
"Iya Tuan.Tidak apa-apa,saya justru sangat berterimakasih karena anda mau menolong istri saya,"ucap Rinto.
"Istri dan anak-anakmu selamat.Saya menempatkan mereka dalam satu kamar,"Wishaka.
"Terimakasih, Tuan,"Rinto.
"Dokter apa pasien sudah bisa dijenguk?"tanya Wishaka pada dokter yang baru saja keluar dari ruangan didepannya.
"Sudah Tuan,silahkan masuk saya permisi,"ucap dokter kemudian berlalu.
"Terimakasih,dok,"sahut Rinto dan Wishaka bersamaan.
"Ayo kita lihat istri dan anakmu," kata Wishaka
"Iya , Tuan,"sahut Rinto.
Di dalam ruangan rawat itu Rinto menangis bahagia melihat istri dan anak-anaknya sehat.Dan sangat berterimakasih kepada Wishaka yang telah menolong mereka,bahkan menanggung seluruh biaya rumah sakit untuk mereka.
Wishaka bahkan memberi pekerjaan dan tempat tinggal yang layak untuk keluarga Rinto, setelah Rinto menceritakan kisah hidupnya.
flash back off
"Itulah jasa Tuan Wishaka pada keluarga kita,Nak.Dan sebelum Tuan Wishaka meninggal beliau meminta ayah untuk menjaga Tuan Muda.Jadi sampai matipun ayah akan tetap setia pada Tuan Muda,"Rinto.
"Kalau begitu, Kirana juga akan selalu setia pada Tuan Muda,dan akan bekerja sebaik mungkin untuk Tuan Muda,"ucap Kirana penuh semangat.
...🌟"Seorang manusia dikenang karena dua hal, yaitu dikenang karena kebaikannya atau dikenang karena keburukannya.🌟...
..."Author"...
Terimakasih atas komentar, like,hadiah, vote dan dukungannya.🙏🙏🙏🙏🙏
To be continued....
buat author semangat nulis nya
bahasanya pun puitis tp tidak terlalu berat
semangat terus ya Thor...
abis lah kamu aldo