Seorang wanita yang berjuang hidup sendiri. di tengah padat penduduk real estate. Dengan perut yang mulai mbuncit.
Semua itu berawal dari kecerobohannya. Dia harus di usir oleh kedua orang tuanya karena hamil.
Di usia yang masih muda Adinda Dermawan harus hidup serba susah. Mencari ayah dari anak yang ada dalam perutnya.
mau tau kisah selanjutnya..?
yukk.. ikuti kisahnya.
⚠️⚠️ Cerita ini mengandung keHALUan akud
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reva'$live, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Identitas Baru
"Om.. ini Vita om. om istirahat yaa. " jawab Vita.
Papa Dinda langsung menarik Tangan Vita sehingga Vita pun jatuh tepat di atas dada papa Dinda. Dan bibir Vita pun menyentuh dada papa Dinda.
"Om.. jangan om. Om sedang mabuk. lepaskan om.. " Ujar Vita dan berusaha untuk melepaskan diri.
Lama lama pegangan Papa Dinda mengendur. Dan terlepas dari tubuh Vita..
"Syukurlah.. om Mawan Bisa kembali tidur." gumamnya. Vita merasa lega dirinya bisa selamat. dalam hati nya selalu berkata. Keluarga Tantenya sudah rapuh. dan Vita tak ingin keluarga ini kembali rapuh. bagaimanapun Keluarga tantenya sudah baik. menerima kehadirannya.
...****...
pagi begitu cerah.
Vita sudah bangun dan menyiapkan sarapan di dapur. Setelah selesei Vita segera meninggalkan dapur dan meja makan.
Vita segera membersihkan dirinya di kamar mandi. Sebelumnya Vita sudah menyiapkan pakain kantor Papa Dinda.
Setelah selesei mandi Vita menatap tas besarnya. "Semoga ini keputusan yang tepat. Aku nggak ingin kejadian tadi malam akan terulang lagi. Maafin Vita tan. Vita harus ninggalin tante dalam keadaan seperti ini." gumamnya.
Vita keluar dengan menenteng tasnya. Papa Dinda yang baru keluar dari kamar melihat Vita dengan tas besarnya.
"Vit.. kau mau kemana?? dan ituuu? " tanya Papa Dinda.
"Maaf om.. Vita tidak bisa tinggal di sini lebih lama lagi. " jawabnya
"Apa maksudmu Vit.. Om dan tante ada salahkah sama kamu? " tanya nya
"Tidak ada om.. Vita nggak enak tinggal berdua di rumah ini." jawabnya lagi
"Katakan Vit.. apa om telah melakukan sesuatu padamu tadi malam? kalo iyaa Om minta maaf.. dan om akan bertanggung jawab." Ucapnya penuh penyesalan.
"Tidak om.. om tidak melakukan apapun. hanya saja Vita harus mandiri om. " jawabnya
"Vit.. om mohon.. hanya kamu lah saat ini yang bisa membantu kami. menghibur tante Tia." Mohon Papa Dinda
Vita diam merasa bersalah jika dirinya egois dan meninggalkan keluarga ini. tapi Vita takut kejadian tadi malam akan terulang kembali. walaupun tidak sampai melakukannya. namun Vita begitu takut.
"Tantemu kena Strok Vit. dan om tidak bisa menjaga tantemu sepenuhnya. Hanya kamu lah keponakan tantemu yang paling berarti untuk saat ini. perawat mungkin bisa... tapi tidak seperti saudara sendiri." ucap Papa Dinda.
"Om.. maafkan Vita." ucapnya begitu lirih.
Papa Dinda menghampiri Vita dan meraih tangan Vita. "Om mohon Vit. bantu tantemu untuk melewati semuanya." ucap Papa Dinda.
Vita semakin gemetar. Ingin menjauh takut omnya akan tersinggung. Vita hanya diam saat Papa Dinda meraih tanganya dan memohon pada dirinya.
"Iyaa om.. Vita akan membantu. tapi Vita mohon om jangan kembali minum lagi. Vita takut jika om melakukan nya lagi." jawab Vita dan berusaha melepas kan tangannya dari pegangan omnya.
Memang Darmawan masih sangat muda dan tampan. tubuhnya masih sangat bagus. itu karena Darmawan menjaga betul dirinya.
"Om janji tidak akan mengulangi lagi. tapi om mohon jangan tinggalkan tantemu sendiri." tambahnya
Vita pun mengangguk
"Kalo begitu om sarapan dulu. Vita sudah masakin buat om. hari ini Vita akan ke rumah sakit menjenguk tante Tia." ucap Vita. dan Vita pun segera menyiapkan sarapan untuk Papa Dinda.
...***...
Di tempat yang beda
Dinda sedang mendaftar di sebuah perguruan tinggi.
Cita cita Dinda adalah menjadi seorang dokter syaraf. Sejak sekolah di SMP Dinda sudah menyiapkannya. dengan lebih banyak belajar. mumpung ada kesempatan beasiswa Dinda pun mengambilnya.
"AYUNDA LARASATI.. " panggilan dari bagian informasi.
AYUNDA LARASATI adalah nama Dinda yang sekarang.
karena Dinda tak bisa melanjutkan sekolah lagi tanpa keterangan identitas . makanya Pihak panti pun mengganti nama Dinda menjadi AYUNDA LARASATI.
Dengan begitu Dinda bisa mudah melanjutkan pendidikan nya.
"Iya Pak. " jawab Dinda. saat ini Dinda tengah melakukan wawancara di Universitas yang Dinda tuju.
Dari nilai nilai yang Dinda ajukan sangt bagus sehingga Pihak Universitas pun memberikan penawaran. jika Dinda bisa mendapat nilai mata kuliah nya A. maka pihak Universitas berhak mempromosikan Dinda ke jenjang yang lebih tinggi. dan semakin besar peluang Dinda untuk mengambil beasiswa sampai keluar negeri.
Dinda bersyukur Semua nya di beri kemudahan. Dinda berjanji akan bersungguh sungguh agar bisa mencapai Penawaran yang di berikan.
Setelah wawancara selesei Dinda segera pulang ke panti. tidak sabar akan memberikan kabar baik ini pada keluarga barunya.
Dinda segera mengambil sepedanya dan segera mengayuhnya. Begitu Semangatnya Dinda sampai sampai hujan pun tidak Dinda rasakan.
pikirannya segera sampai panti bertemu dengan putri dan keluarga nya.
Thiiiiiinnnnnnn.... Suara klakson itu telah membuat Dinda terjatuh karena sngat kaget.
"Hahahaaa.... Dasar orang kampung." teriak seorang wanita. yang usia nya satu tahun lebih tua dari Dinda
Setelah itu mereka segera pergi meninggalkan Dinda yang masih duduk di tanah.
Dinda hanya diam. dirinya pernah menjadi orang kaya seperti itu. tapi Dirinya tidak pernah mempetlakukan orang lain seenaknya. Dinda hanya geleng geleng kepala.
"Mari saya bantu berdiri. " ucap seorang pria dan mengulurkan tanganya pada Dinda.
"Terimakasih saya bisa sendiri kok. " jawabnya. Dinda segera berdiri dan meninggalkan Pria yang tidak dia kenal.
Pria itu hanya tersenyum. Dan menatap Dinda tanpa kata.
Pria itu mengikuti Dinda sampai panti. Dan melihat Dinda Menghampiri seorang wanita yang sedang menggendong bayi. Dinda langsung mengambil bayi itu dan menghujani dengan ciuman. Terlihat dari kejauhan jika Dinda sangat menyayangi anak kecil.
"Jadi kau tinggal di panti ini. Sebentar lagi aku akan cari tau namamu. lihat saja." batin pria itu. yang di ketahui pemimpin BEM di kampus di mana juga Dinda sebagai calon mahasiswa di situ.
Pria itu mengambil kameranya dan segera memotert Dinda dengan banyak gaya.
"Ayo Yunda masuk. katanya mau kasih kabar baik." ucap Bu Halimah
"Ohh iyaa Dinda lupa." jawabnya
Dinda pun masuk dan masih menggendong Arsha dan menenteng tasnya.
Saat ini mereka tengah dudu di ruang keluarga. dan ingin mendengarkan berita baik dari Dinda.
Setelah semuanya berkumpul Dinda pun segera memberi kabar baiknya.
Bu Halimah sangat senang mendengarnya.
Sedangkan pria yang mengikuti nya tadi Segera pergi meninggalkan panti.
"jadi begini bunda." dinda segera menceritakan semua.
"Syukurilah.. jadi kau di Terima nak.? " tanya bu Halimah. begitu antusias menyambut kabar baik ini. apa lagi saat mendengar jika Dinda akan mendapat Promosi jika nilai mata kuliahnya berhasil mendapatkan A. dan kemungkinan Dinda akan mendapat biasiswa sampai lupa negeri.
"Selamat ya Ayunda. " ucap Neni dan segera memberi selamayt pada Dinda.
PERMISII..!!
"Ada tamu.. " ucap Neni. Neni segera keluar dan melihat tamu yang datang. begitu juga dengan ibu Halimah. sedangkan Dinda segera masuk ke kamar dengan membawa Arsha.
"Mamaa kangen banget sama kamu nak. "
...Bersambung...
( Identitas Ayunda Larasati adalah anak panti yang hilang. dan usianya selisih 4 bulan sama Dinda. pihak panti memanfaatkan identitas Ayunda Larasati untuk Dinda agar bisa masuk sekolah lagi. dan Cerita ini hanya dari sudut pandang saya pribadi. )
jika ada kesamaan tokoh dan alur itu hanya kebetulan saja.
Terimakasih untuk yang masih setia mengikuti alur cerita CEO ITU AYAH PUTRIKU. Salam Cinta dan sayang dari Author Dinda Darmawan 😘😘
kok arsha ga ada crt nya lg sekolah