NovelToon NovelToon
Ceraikan Aku, Mas!

Ceraikan Aku, Mas!

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cerai / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Keluarga / Penyesalan Suami / Chicklit
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: lafratabassum

setelah tiga tahun menjalani rumah tangga bersama dengan Amran, Zahira tetap tidak bisa membuat lelaki itu mencintainya. Amran selalu memperlakukan Zahira dengan sangat kejam. Seakan Zahira adalah barang yang tidak berguna.
sebaik apapun hal yang sudah Zahira lakukan, selalu saja tidak bernilai dan kurang di mata Amran.

" aku ingin bercerai!" ucap Zahira dengan lugas. meskipun tanganya mengepal kuat, namun semua itu adalah refleksi dirinya agar kuat dan tidak goyah dengan rayuan Amran.

" memangnya kau bisa apa setelah bercerai dariku?" Amran selalu bisa menghina Zahira dan melukai harga diri wanita itu.

Amran membuang wanita itu dan Zahira bertekad untuk tidak memberikan kesempatan bagi Amran. Lelaki yang tidak bisa lepas dari hutang budinya pada wanita lain, tidak akan Zahira pikirkan lagi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lafratabassum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 4

Kini Amran dan Zahira terlibat pertikaian ranjang, Amran sudah kembali berada di atas tubuh Zahira.

Amran merasa harga dirinya sedikit di lukai dengan permintaan cerai Zahira. Dia lalu membuka laci nakas dan mengambil sebuah bungkusan kecil.

Mengetahui hal itu, manik Zahira melebar. Dia lupa jika Amran masih menyimpan benda itu.

Drrt drrtt

Suara ponsel Amran ikut memeriahkan situasi di kamar itu.

Namun Amran tidak menggubris, lelaki itu lebih tertarik pada bahu dan dada mulus milik Zahira yang tersingkap karena ulahnya.

Sayangnya, ponselnya tidak kunjung berhenti dan terus mengeluarkan suara.

Karena merasa kesal, Amran dengan kasar mengambilnya.

Mamanya menelpon, dan mau tidak mau dia akhirnya menerima panggilan dengan tubuhnya masih berada di atas tubuh Zahira yang terlihat sangat kasihan.

Setelah mengangkatnya, ternyata dari sebrang ayahnya yang berbicara. Mengatakan jika ibunya sakit dan meminta bertemu dengan Zahira.

Dengan tidak rela, Amran menyanggupi dan akan membawa Zahira ke sana.

Bersamaan dengan itu Zahira memanfaatkan kesempatan untuk melepaskan diri dan pergi menuju kamar mandi.

Amran mendengus karena rencananya gagal.

Setelah beberapa saat Amran masih berfikir jika istrinya sedang mengujinya dengan semua permintaanya, jadi tidak terlalu serius menanggapi permintaan cerai itu.

Berfikir amarah istrinya akan surut besok. Malam ini semuanya tampak seperti biasa.

Namun begitu terbangun, Amran sudah tidak menemukan Zahira di sebelahnya. Istrinya pasti sedang mempersiapkan sarapan, seperti biasa. Dengan santai Amran menyelesaikan urusan paginya.

Saat memasuki Walk in Closet Amran menyadari jika barang-barang Zahira berkurang. Khususnya pada gaun yang biasa di pakai istrinya.

Merasa ada yang tidak beres, Amran berjalan turun ke dapur. Disana tak terlihat ada Zahira.

“ dimana Zahira?”

Seorang pelayan langsung menoleh dan menjawab dengan nada biasa. “ nyonya pagi-pagi sudah pergi sambil membawa koper, tuan. Bahkan tidak meminta supir untuk mengantar”

Barulah Amran mengerti, jika Zahira serius dengan ucapannya.

istri nya terlah pergi dari kediaman.

Lelaki itu harus mengajak istrinya berbicara serius setelah ini.

Sebelum ke rumah sakit, Zahira mampir ke rumah keluarga Malik terlebih dahulu. Menaruh koper dan segala barang yang dia bawa pagi ini dari Villa Amran.

“ kakak.. “ panggil Arfan saat menyambut kedatangan Zahira.

Rani sedang mengupas buah langsung menoleh.

“ bagaimana keadaanmu?” Zahira mendekati ranjang sambil mengelus tangan Arfan.

“ lebih baik”

 Zahira dan Arfan lalu terlibat perbincangan ringan sebelum suara pintu terbuka membuat semua seisi kamar menoleh.

Dokter datang dan melakukan pengecekan rutin. Setelah itu Zahira dan dokter tersebut keluar. Mereka berhenti di tengah Lorong tak jauh dari kamar inap Arfan.

“ kenapa kondisinya bisa drop lagi, apa penyakit nya semakin parah dok ?” Zahira memulai perbicangan.

Dokter Reno menatap Zahira dengan tatapan simpati. Sebenarnya mereka adalah teman masa kecil. Bahkan Zahira memanggilnya kakak sebelum dia menikah dengan Amran.

Sekarang hubungan mereka semakin berjarak, Reno merasa sedikit kehilangan.

“ Tumor Hati nya masih di sulit untuk di kendalikan kemungkinan beberapa sel masih berkembang, kami juga masih berusaha mencarikan pendonor yang  cocok. Selama Arfan terus mendapatkan perawatan maka kemungkinan sembuhnya akan terus meningkat”

Zahira menarik nafas panjang, dia harus menyediakan biaya yang cukup untuk jangka waktu yang panjang.

“ aku memiliki rekomendasi dokter yang bagus di luar negeri, jika kau mau aku bisa membantumu menghub..”

“ Zahira.. “ sebuah panggilan membuat pembicaraan itu terhenti.

Sejenak membuat Zahira tidak percaya jika Amran bisa dengan mudah menemuinya.

Tak ingin menimbulkan kecurigaan, Zahira menunjukkan rasa senangnya melihat Amran di depan Dokter Reno.

“ perkenalkan dia Reno, dokter yang menangani Arfan”

Amran dan Reno saling berjabat tangan dengan erat. Keduanya seakan memiliki dendam satu sama lain.

Sebagai lelaki tentu saja Amran bisa menilai, pandangan macam apa yang Reno tunjukkan saat berbincang dengan istrinya.

“ Reno”

“ Amran, suami Zahira” ada sedikit penekanan saat Amran memperkenalkan diri.

Setelah meminta pamit, Zahira dan Amran berjalan menuju ke kamar Arfan.

Tidak sulit bagi Amran untuk mengetahui keberadaan istrinya. Wanita itu tidak akan jauh-jauh dari keluarganya.

Dan pemikirannya ternyata terbukti. Untung saja dia datang tepat waktu, sehingga istrinya tidak berlama-lama berbincang dengan Reno.

Sebagai lelaki, dia tidak suka kepemilikannya di ganggu orang lain. Meski tidak mencintai Zahira, dia juga tidak mau ada orang lain yang memilikinya.

Ini soal harga diri lelaki.

 “ selamat pagi semua” Dengan sopan Amran menyapa saat masuk kamar inap.

Amran memang sangat berbeda saat menemui keluarga Zahira. Dia begitu ramah dan sopan santun.

 “ nak Amran, mari silahkan masuk”

Rani menyambut dengan riang kedatangan menantunya. Begitupula dengan Arfan, dia hanya tau jika kakaknya begitu mencintai suaminya sehingga tak ada yang aneh dengan kedatangan Amran saat ini.

“ bagaimana keadaanmu?, maaf baru bisa kemari, “

Zahira tidak menolak saat Amran berjalan sambil merangkul pinggangnya mesra. Wanita itu tidak mau Arfan mengetahui keadaan rumah tangganya.

Amran memang hebat memanfaatnya situasi. Di depan Arfan, Zahira tetap menunjukkan rasa sayangnya kepada Amran.

“ sudah lebih baik, aku juga sangat tau jika kakak pasti sibuk” balas Arfan ramah.

Semuanya terlihat sebagaimana biasanya, tak ada kejanggalan sedikitpun. Bahkan Rani sempat berfikir jika Zahira mengurungkan niatnya untuk meminta cerai pada Amran.

Setelah beberapa saat, sudah saatnya Amran undur diri.

Dengan suara lembut penuh perhatian, Amran menatap wajah istri sambil berkata “ baiklah, mari sayang kita pamit. Mama sudah menunggu”

Zahira menatap Amran dengan tatapan kesal. Dengan begini dia tidak bisa berkutik, mau tidak mau Zahira akan pergi Bersama dengan suaminya.

Saat masuk ke mobil, Zahira hanya diam. Amran juga tidak memulai pembicaraan.

Lelaki itu tidak berbohong jika saat ini mama nya memang sedang menunggu kedatangan Zahira di kediaman utama Renaldi.

Amran melajukan mobil dengan sedikit pelan. Karena dia ingin berbicara dengan Zahira terlebih dahulu. Dengan penuh pengertian Amran memulai  “ aku sudah menyuruh Erisa untuk mengalihkan persetujuan bank menjadi atas nama mu. Jadi kau bisa mengambil uang kapanpun kau mau..”

Tidak ada jawaban, Amran menoleh ke tempat istrinya. Zahira terlihat tenang dengan pandangan mengarah ke jendela mobil.

“ tidak perlu..” jawaban halus Zahira.

Amran mengerti, itu artinya Zahira tetap pada pendiriannya untuk meminta cerai.

Jika saja sejak awal Amran mau sedikit melembut seperti ini, mungkin Zahira tidak perlu bersusah hati. Sayangnya sejak awal pertengkaran mereka, Amran sama sekali tidak menyinggung tentang Amel.

Itu artinya Amran tidak merasa jika pertengkaran mereka ada sangkut pautnya dengan wanita itu. Dan itu membuat Zahira yakin, jika negosiasi mereka berhasil maka Zahira tetap akan menjalani rumah tangga dengan bayang-bayang kehadiran Amel.

Saat tiba di lampu merah, Amran kembali mengamati istrinya. Dan matanya menangkap jika ada hal yang berbeda.

Dengan nada ketus, Amran bertanya “ kemana cincin pernikahanmu?!”

1
Yati Syahira
buang waktu ama ludah zahira masih bodoh buaknya pergi cuma nangis nangis trus baikan lagi muaaaaak
Yati Syahira
amran laki egois arogan semoga zahira bisa pergi jauh
Yati Syahira
laki egois dan arogab zahira cape hati ,fisik,mental.ngadepin orang tempramen lekas cerainya,amran nikah dgn amelia zahra berjodoh dgn reno
Rike
semangat tinggalin tuh amran
Yati Syahira
semqngat zahira lekas pidah dari lali mjnafik
Yati Syahira
semangat zara demi harga diri bisa lepas dari monster
Yati Syahira
makin rumit lebih baik cerai pergi
Yati Syahira
laki egois
Yati Syahira
laki egois angkuh walaupun gantheng kaya tapi aqlaqnya minew bertahan sakit istri tdk anggap hnya sebagi pelngkap
Yati Syahira
oh perjodohan pantes amran tsk mencuntainya ,good zahra pergi dan cerai
Yati Syahira
laki egois tsk mencintai zahira ,selingkuh sdh 5 nikah sakut sekali wajar minta cerai ,pergi jauh zahira arfan blm tentu berhasil semoga ada jln yg terbaik zahira bisa pergi jauh
Yati Syahira
good zahra ambil sikap ,lakinya selingkuh trus
Ma Em
Kasihan Zahira yg selalu tertekan dgn kelakuan Amran semoga ada penolong yg baik hati untuk Zahira agar bisa terlepas dari Amran
Ma Em
Kasihan Zahira demi membiayai adiknya Zahira kerja banting tulang walau punya suami kaya tapi Zahira tdk mau dirinya direndahkan oleh Amran semangat Zahira semoga hidupmu bisa bahagia setelah melewati cobaan yg dialaminya
lafratabassum
luar biasa
Ma Em
Zahira kamu benar kalau punya suami angkuh dan sombong itu jgn takut lawan saja tunjukan bahwa Zahira tdk akan takut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!