NovelToon NovelToon
My Startling Destiny

My Startling Destiny

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis
Popularitas:79.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Arsy_La13

Kesalahan satu malam membuat Lany, gadis yang berprofesi sebagai cabin steward di salah satu kapal pesiar, setiap saat dihampiri kegelisahan karena takut kejadian itu diketahui oleh atasannya, yang bisa mengakibatkan pemulangan karena melanggar peraturan.

Belum lagi, bayang-bayang Andra, pria yang telah menghabiskan malam bersamanya begitu bersikeras ingin menikahi Lany dengan dalih ingin bertanggung jawab.

Masalah terbesar bukanlah saat ia dipecat dan melabuhkan pilihan menikah dengan Andra yang sudah seperti momok mengerikan bagi Lany. Andra mampu menemukannya, meski ke lubang semut sekalipun.

Namun, menikah dengan Andra tidaklah seburuk yang dibayangkan. Dia baik dan bisa membuatnya bahagia. Andra mengubah hidup menyedihkannya menjadi lebih berwarna.

Tetapi, masalah sesungguhnya adalah saat Lany tahu siapa Andra dan bagaimana keluarganya.


__

Ikuti Kisah AndraLany dalam “Takdiku Yang Mengejutkan”

Ya, Mengejutkan! Bahagia atau sedih itu seperti kejutan. Bisa muncul kapan saja tanpa aba-aba

❤️My Startling Destiny❤️

#Arsy_La13:-*

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arsy_La13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 19 [Welcome Back, Lany!]

Setelah hampir 26 jam terbang dari Miami, Florida, Amerika serikat akhirnya pesawat yang ditumpangi Lany tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Setelah sebelumnya sempat transit selama kurang lebih 2 jam di Dubai, Uni Emirat Arab.

Dari Jakarta, Lany kembali meneruskan penerbangannya ke salah satu kota provinsi yang ada di pulau Sulawesi. Sebut saja Kota Daeng.

Sekitar jam 10.30 malam, Lany baru tiba di kotanya. Ia melangkah menarik kopernya keluar dari ruang kedatangan (Arrival room). Ia menoleh saat mendengar seseorang memanggil namanya, dilihatnya dua orang yang begitu dia kenal melambaikan tangan sambil tersenyum lebar.

“Hey, Melany!”

“Lan!”

“Aaaa, kalian...!” Lany berlari dan merentangkan tangannya.

“Sudah dari tadi kah?” Lany yang hendak memeluk si wanita langsung urung ketika melihat bocah kecil berumur sekitar hampir 10 bulan tengah terlelap dalam gendongan wanita bernama Dewi itu.

“Baru kok, baru 3 jam..” Lany terkekeh mendengar celetukan Riswan.

“Ya, aku merepotkan lagi berarti..” Dengan wajah murung yang dibuat-buat, Lany mencebikkan bibirnya.

“Ndak kok, Riswan jangan didengar! Tau sendiri dari dulu dia ndak pernah berubah!” desis Dewi menimpali kelakaran suaminya.

“Yang Riswan bilang betul, Wi! dia saja sampai bobo begini.” setengah menunduk Lany memandang wajah mungil bayi perempuan tersebut.

“Sudah besar ya dia, 8 bulan yang lalu perasaan dia masih belum begini, masih di gendong miring begini kan, ya?” Lany mencotohkan cara menggendong bayi dengan tangannya.

“Iya lah Lan, kamu saja pergi sudah selama itu!”

“Ohiya ya.” Lany terkekeh

“Cium saja, Mel! Jangan cuma dilihat.” sahut Riswan, ternyata sedari tadi ia memerhatikan Lany yang kelihatan ingin menyentuh bayinya.

Lany menggeleng “Ndak ah, aku kan dari jauh. Tidak boleh sentuh bayi sembarangan. Mana tahu saat diperjalan nyentuh kuman atau apa, kan kasian. Bayi begini itu rentan terjangkiti.." ia tersenyum sambil terus menatap pipi gembul anak dari Riswan dan Dewi. Selain Celin, Riswan dan Dewi juga merupakan sahabat Lany saat dibangku kuliah dulu. Dan masih berhubungan baik hingga sekarang.

“Wih, Mantap! Kebersihan anak housekeeping memang sudah tidak diragukan lagi!” Riswan mengacungkan jempolnya pada Lany.

Lany hampir saja menangis kekita mendengar kata 'Housekeeping'. Pekerjaan yang selama ini ia geluti saat di kapal pesiar. Dan kini hanya tinggal kenangan yang bisa ia ingat.

Tak ingin orang lain tahu masalahnya, Lany sekuat tenaga membendung air matanya agar Riswan dan Dewi tidak mengetahui masalah Sebenarnya. Apalagi ia hanya memberi tahu sepasang suami istri itu, jika dirinya datang hanya karena memang sudah lepas kontrak dan tak berniat sambung kontrak lagi.

“Aih, sudah yuk. Kenapa malah ngobrol di sini! Ayo pergi sekarang, Lany pasti lapar..” ucap Dewi sambil membenarkan gendongan bayinya.

“Mau makan dimana, Mel?” Riswan yang memang lebih suka memanggil Lany dengan sebutan 'Mel' pun kembali bertanya.

“Aku belum lapar, kalau bisa ya aku maunya langsung pulang, perjalanan kita ke kota P juga masih jauh kan” Lany yang kelihatan begitu lelah pun menguap saat itu “Tapi kalau kalian lapar kita singgah saja,,,”

“Sama kok, kita juga ndak lapar. Tadi sebelum menunggu kamu. Sempat ke resto dulu."

“Kalu begitu makannya di rumah saja, mumpung tadi memang sengaja masak banyak.." Bahkan Dewi pun ikut menguap.

Mereka bertiga pun segera keluar dari bandara.

“Ris, bantu bawa dong!” perintah Dewi sambil mengerling, melirik Lany yang menarik koper menuju halaman parkir

Riswan hanya mengedipkan mata sambil mengacungkan jempol tanda setuju pada Dewi.

“Mel, sini biar ku bantu!” Riswan meraih paksa koper Lany

“Eh, ndak usah Ris! Aku bisa bawa sendiri.”

“Biarkan saja, Lan! kamu pasti capek kan” kelakar Dewi sambil mensejajarkan langkahnya di samping Lany.

“Iya, Mel santai!” cicit Riswan yang kini sudah sampai di mobil dan memasukkan koper Lany ke bagasi.

“Wah, ini mobil rumah makan kita ya?” tanya Lany antusias saat melihat mobil jenis Toyota Rush dengan tulisan di kaca belakang “Rumah Makan LaperPool Mrs Mel-Mel”

Nama warung makan yang ia bangun dari hasil jeripayahnya selama kerja di kapal pesiar. Ah, kota apung mewah itu lagi. Perasaannya selalu saja sedih setiap kali mengingat tentang kapal pesiar. Mungkin hanya masalah waktu, namun rasanya begitu menyakitkan jika mengingat insiden yang membuatnya harus berakhir seperti ini.

“Bagaimana, kerenkan stikernya?” pungkas Riswan memamerkan hasil variasi karyanya. Ya, tentu karyanya Riswan, karena selama ini dia dan Dewi lah yang mengelola aset milik Lany selama ia bekerja di kapal pesiar.

“Iya lah, kamukan paling jago kalau menyangkut otomotif, Ris..” seloroh Lany sambil masuk ke mobil dan Riswan hanya terkekeh geli mendengar ucapan Lany. Saat sekolah dulu, dia memang berasal dari SMK otomotif, namun ilmunya sama sekali tak dipergunakan di bidang yang tepat, sebab lebih memilih membantu Lany mengurus rumah makan LaperPool yang juga memiliki usaha katering dan cukup terkenal di kota mereka.

“Kenapa di belakang, Wi?” tanya Lany heran saat melihat Dewi malah memilih duduk dengannya.

“Mau temani kamu, mau ngobrol. hehe” Dewi mulai meletakkan sofa bayi dipanggkuannya.

“Tolong bantu lepas, Lan!” Dewi menyerahkan punggungnya pada Lany, memintanya untuk membuka pengait gendongan bayi tersebut.

Setelah itu, Dewi lalu meletakkan bayinya di atas sofa yang berada di pangkuannya.

“Ututuu lucunya ponakan onty..” Lany tersenyum lebar melihat bayi Dewi yang menggeliat namun tetap pulas “Onty sudah ndak sabar peluk dan cium baby Kiya, nih!”

Sepanjang perjalanan mereka bertiga terus bercerita tentang banyak hal, berbagi kisah satu sama lain bahkan beberapa kali terbahak ketika mendengar cerita lucu. Hingga dua wanita di belakang ikut terlelap seperti baby kiya yang sedari bandara memang sudah tidur lebih dulu, hanya bangun untuk minum asi dan kembali terlelap setelah kenyang.

Hampir 4 jam mereka berkendara dari kota Daeng menuju kota kecil tempat tinggalnya.

Sesampainya di depan rumah, Lany sempat memandang rumah minimalis dua lantai yang juga hasil keringatnya mengais rejeki di tengah laut. Ah, laut lagi.

“Welcome back, Lan.!” seloroh Dewi, yang mana membuat Lany tersentak dari lamunannya.

“Yank, bawa Kiya ke kamar dulu! Aku mau panasin makanan”

Setelah selesai makan, Kini Lany dan Dewi berada di kamar yang berada di lantai atas dan Lany langsung membongkar isi kopernya, lalu memasukkannya ke dalam lemari.

“Aku ndak bawa oleh apa-apa, Wi! Tidak sempat beli, pulangya mendadak..”

“Ndak apa, Lan! Kamu balik saja kita sudah senang..” Dewi tersenyum “Ohiya, kamu ndak berniat ke kampung, temui bapakmu?”

“Hmmnt, Ndak tau Wi! Tapi mungkin nanti dulu, aku masih mau istirahat”

“Ya sudah kamu istirahat lah, Lan. Aku ke bawah dulu!”

Sepertinya ia baru saja memejamkan mata ketika suara ketukan di pintu kamar membuatnya menggeliat namun makin menarik selimutnya.

“Lan, mau makan apa? Aku mau ke rumah makan, siapa tahu kamu ada request makanan tertentu?”

Ia bisa mendengar suara Dewi dari balik pintu, yang mana membuatnya harus mengumpulkan tenaga untuk bangun dan membuka pintu kamarnya. Sepertinya pengaruh jetlag membuatnya kesulitan untuk bangun.

“Titip apa saja, hmmmt!” dengan wajah bantal ia membuka pintu “Capek sekali, Wi. Aku boleh lanjut tidur lagi kan?”

Dewi tersenyum mendengar pertanyaan Lany “Ya boleh lah, Lan. Memangnya siapa yang mau larang! Toh ini kan rumah kamu..”

“Ah, iya Wi.” dengan sempoyongan Lany kembali ke arah kasur dan merebahkan dirinya di sana.

Sepertinya kelelahan akibat perjalanan benar-benar membuatnya tak mencerna dengan baik ucapan Dewi. Biasanya dia paling tak suka jika Dewi mengatakan hal seperti itu. Bagi Lany, entah ini rumahnya atau bukan, ia tak ingin Dewi mengatakan hal seperti itu. Apalagi selama ini, Dewi dan Riswan juga sudah sangat banyak membantunya.

“Wi, Tolong tutupkan pintunya ya!”

“Siap, BuLan!”

1
Andariya 💖
lany kamu ini yg sabar ya, Andra ada bersama kamu 👍😘
Tuti Hayuningtyas: lanjuuuuuut teruuuuus thooooooooor
total 1 replies
Andariya 💖
rivak, tertangkap...wah rasakan itu hukuman buat kamu val😅😅
Andariya 💖
tetap setia dan menunggu kisah lany dan Andra selanjutnya ☺️🤗
Andariya 💖
lany, yg sabar ya 😂
Elisabeth Ratna Susanti
sip 👍
Ghina Novita
Alhamdulillah up juga 🤗
semoga Lany dan Andra selalu bahagia 🤗
Elisabeth Ratna Susanti
mampir lagi di karya keren ini 😍
Ghina Novita
tambah seru
Rival menikah dengan Riana aja
Ghina Novita
Alhamdulillah up lagi..
lanjut terus kak 💪🤗
Ghina Novita: kembali kasih 🤗🥰
Arsy-Khalid: Iya kak, Alhamdulillah 🥰
makasih masih mau lanjut baca🥰
total 2 replies
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠
Makin Seru Kk
Rival pantas mendapatkan bogam
Rival hrs menikah dgn Rihana
Ry Benci Pakpol Mampit
Adila Ardani
adu Gusti akhirnya up juga, hampir lupa sama alur ceritanya.. kasian lany udh tinggal aja di apartemen lany dari pada tinggal sama mertua yg tdk mau menerima keadaan mu
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠
Hwaiting Ya Kk
Rasa udh 1 tahun novel ini Gak Up
Ry Benci Pakpol Mampir
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠: Setiap manusia yg hidup pasti punya masalah tersendiri Kk
Jd Kk harus semangat dan melewati semuanya
Kk pasti bisa melewati semuanya
Kk Author tanpa Outline yg hilang pasti bs melanjutkan Alur novel ini
Arsy-Khalid: Makasih Ry💜
iya nih Ry, akhir² ini banyak masalah dan gak bisa up, lebih lagi outline novel ini hilang 😭
total 2 replies
Lia Aja
tetap lanjut donk
Sun_Lee
ahhh kenapa harus balik ke rumah keluarga Antara sih. aku jadi sedih😪
Adila Ardani
udh enak tinggal di apartemen malah balik lg kerumah neraka itu lg si andranya lg ni nga benar,,udh tau keluarganya nga suka sama lany yg ada nanti lany setres
Andariya 💖
Andra..Andra jadwal kamu padat banget ya 👍💖
Andariya 💖
wah.mlany jadi serba salah nih..kasihan banget neng..yg sabar ya👍👍😘
Andariya 💖
vote buat adiiku 😘😘😘😘
Ary Cantora
gimana mau betah dirumah sama orang macam situ bertiga
Rhesinta Saipul
next
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!