NovelToon NovelToon
Fall In Love With You

Fall In Love With You

Status: tamat
Genre:Teen / Action / Tamat / Cintapertama / Mafia / Bad Boy / Enemy to Lovers
Popularitas:19.1k
Nilai: 5
Nama Author: oviliaa

Eila Pertiwi tidak pernah membayangkan seorang Max William Lelaki Famous di Sekolahnya yang menjadi incaran banyak Gadis, tidak ada hujan atau badai tiba-tiba menyatakan perasaan padanya, padahal mereka tidak dekat sama sekali.

Namun di sisi lain, kehidupan Max William yang dianggapnya sebagai 'konglomerat manja yang hanya bergantung pada orang tuanya' ternyata jauh dari ekspetasi-nya, Lelaki itu selama ini memiliki banyak rahasia dan luka nya yang selama ini ditutupi dengan rapih.

"Gue, kan, udah bilang. Semua hal tentang Lo, Gue tau."

"Suapi, Eila.."

"Jangan coba-coba Eila. Lo cuman milik Gue, faham?"

"Gue bakal buat pelajaran siapapun yang berhasil curi senyuman manis Lo."

"Because, you are mine." Max meniup telinganya, "Cuman Gue yang boleh liat. Faham, Cantik?"

Semua ini tentang Max William dan segala sikap posesif dan manjanya yang seiring waktu membuat pertahanan Eila Pertiwi runtuh, dia terjebak dalam semua skema rangkaian yang dibuat Lelaki Berandalan itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oviliaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hot News!

"Ini nggak bisa dibiarin. Bisa-bisanya seorang The Prince Charming macam Max William pacaran sama Cewek sok kecantikan itu!"

"Bener banget, Gue setuju sama Ara. Kita nggak bisa diam aja!" Sungut Vanya, jengkel.

"Yang pantes sama Max, ya, cuman Gue!" Ujar Via, percaya diri. 

Vanya duduk di sebelah Via, menepuk-nepuk prihatin bahu Gadis itu yang terlihat lunglai.

"Kenapa bisa Gue yang secantik ini kalah sama Cewek Cupu itu?!" Via tidak terima.

"Yang sabar, Via. Gue yakin Cewek Udik itu pake guna-guna." Tuduh Ara.

Frisia, Gadis dengan rambut merah di tempat-tempat tertentu itu datang dengan Empat botol mineral di pelukannya.

"Ini." Frisia meletakkannya di hadapan Via yang terlihat seperti orang depresi. "Oh iya, gosip pagi ini kalian udah pada dengar belum? Gila sih, Sweet banget! Max kecup pipi nya Eila!" 

Vanya melotot. "Diem, jangan sebut-sebut nama dia."

"Terus, Gue harus sebut apa?" Frisia bertanya polos.

"Diem nggak Lo." Ara melirik sinis.

"Ish, iya-iya. Ini Gue diem."

"Btw, Thalita mana?" Tanya Vanya menyadari kalau Frisia hanya sendiri sejak tadi.

Frisia hanya diam tidak menjawab pertanyaan Vanya. "Lo kok diem aja sih."

Frisia menggaruk tengkuknya kebingungan. "Kan tadi di suruh diem." Jawabnya dengan raut polos.

"Astaga, nih bocah. Cantik-cantik dungu." Decak Ara sebal. "Gue nyuruh Lo diem, supaya jangan bahas si Udik. Via lagi badmood. Nah sekarang, Vanya nanyain Thalita, ya lo jawab dong 'kan yang dari tadi sama Karin itu Lo."

Frisia membulatkan mulutnya seakan faham dengan penjelasan Mutia yang penuh penekanan di setiap katanya. "Thalita lagi pacaran, katanya--"

Sebelum Frisia menyelesaikan ucapannya, suara melengking milik Thalita lebih dulu memotong perkataannya. "Girls! Lo, Lo, pada harus tau ini."

"Terutama Lo Via." Via mengangkat salah satu alisnya menunggu perkataan Thalita.

"Si Udik dianter Max sampai ke depan kelasnya. Mana pake usap-usap kepala lagi." Terangnya masih dengan nafas tersengal.

Thalita masih tidak bisa percaya ini, tadi ketika Ia berniat bertemu pacarnya di Kelas MIPA 3, Ia menyaksikan secara langsung adegan yang membuatnya tidak percaya sampai mengucek matanya berulangkali.

Sungguh bagaimana bisa, Laki-laki The Prince Charming-- Zenith High School seperti Max William bisa melakukan hal itu pada Cewek beasiswa seperti Eila.

"Huaa..." Tangisan Via membuat Thalita dan yang lain menatap Gadis itu iba, Gadis bak Dewi seperti Via tidak pantas bersaing dengan Eila si Udik itu.

"Sabar ya Via. Gue ngerti kok perasaan Lo sekarang." Ara turut sedih melihat sahabatnya seperti ini.

"Liat aja, harus kita kasih pelajaran tuh Si Cupu."

"Bener kata Lo, Va. Kalo perlu sampe buat dia dikeluarin dari Sekolah." Kata Thalita menyetujui perkataan Vanya.

Sedangkan itu, Ara memeluk Via agar Gadis itu berhenti menangis. Ara tidak tau kalau saat ini Via tengah tersenyum puas, berteman dengan mereka sangat menguntungkannya.

Via tidak harus bersusah payah mengotori tangannya, karena mereka akan setia menggonggong untuk melindunginya

Mereka begitu bodoh dan mudah dimanfaatkan olehnya.

****

Akibat ulah Max, Eila rasanya sudah tidak punya wajah lagi. Semua orang memperhatikan dengan bisik-bisik menyebalkan, padahal sebelumnya kehidupan Eila aman, tentram, dan damai.

Gadis itu menelungkup, kan, wajahnya dalam-dalam ke lipatan tangan bak orang yang baru mengalami kemalangan seumur hidup.

"Dih, Babi! Gue nungguin dari tadi di Kantin, bilangnya mau nyusul eh malah tiduran di Kelas." Sungut Natalie dengan tidak santai.

Bayangkan saja, Ia sudah menunggu Eila yang katanya 'Akan menyusul' itu, hampir se jam-an di Kantin, Gadis itu tidak kunjung datang dan membuat kesabarannya seakan terkikis abrasi.

Karena ini hampir jam masuk, Natalie hanya bisa memakan roti untuk mengganjal perut laparnya.

Menyebalkan, memang!

"Gue tuh malu, Nat! Bayangin aja, Gue digosipin satu Sekolah." Eila sampai tidak habis pikir, sebagian Guru bahkan turut bertanya padanya.

Ya, orang gila mana yang tidak heboh mendengar berita Max William, si Kulkas 20 Pintu berjalan itu mengecup pipi seorang Gadis didepan semua orang.

Dan Gadis itu dirinya, damn! Lengkap sudah sumpah serapah yang Eila keluarkan pada Lelaki Idola Zenith High School.

Oh, God.. Tolong selamatkan wajahnya kali ini saja.

Tapi Eila bersyukur, sudah melampiaskan kekesalannya itu sendiri mengigit lengan Lelaki itu, haha..

"Wah, Gue liat-liat, penyakit setres Lo makin kronis ya.." Celetuk Natalie, setelah misuh-misuh Gadis itu justru tertawa sendiri.

"Nyebelin Lo! Mirip sama Sepupu Lo itu."

Natalie tergelak, melihat Eila menampilkan wajah sengit penuh permusuhan padanya.

Tapi, sedetik kemudian gelak tawanya terhenti. Natalie dapat melihat sosok yang dikenalinya berjalan berniat menghampiri Eila.

Gadis itu sendiri tidak dapat menyadarinya karena dalam posisi membelakangi pintu masuk Kelas.

Natalie jadi memiliki ide menjahili Eila, ya, itung-itung sebagai balas dendamnya karena telah membiarkan Natalie celingukan sendirian di Kantin bak orang linglung.

"Oh ya, La. Besok kan Valentine nih, mau ngasih Coklat ke siapa Lo?"

Sebelum sempat Eila menyahut, Natalie menjentikkan jari. "Gue tau, kaya tahun sebelumnya, kan, Lo mau ngasih Senior Ganteng itu?"

Eila mengernyit, melihat wajah Natalie yang nampak mencurigakan. "Maksud Lo, Kak Liam?"

"Siapa Liam?!"

Deg

Bersamaan dengan itu, Lelaki yang sedang Eila hindari itu berdiri menjulang di depan mejanya dengan mata jelaga pekat yang mengintimidasi.

Sumpah, Eila dapat melihat wajah tengil yang ditunjukkannya Natalie seolah mengejeknya.

Babi Gendut itu!

Eila ingin melempar Natalie ke Laut saat ini juga. Dengan wajah tanpa merasa bersalah Natalie menyingkir, membiarkan Max duduk di kursinya.

Gadis itu beranjak pergi dengan kemenangan. Awas saja, Natalie!

"Eila, siapa Liam?"

Seolah kembali menghadapi kenyataan, Eila menatap wajah menyeramkan Max ketika mengaktifkan mode Posesif-nya itu.

"Mm, anu.."

Max berdecak, tidak sabaran. "Jawab yang benar."

Bahu Eila terkulai lemas. "Kak Liam kelas dua belas MIPA 1. Dulunya Gue sempat suka. Eh! Tapi," Eila cepat-cepat memberi jeda kalimatnya agar Max mengamuk. "Itu waktu Gue masih kelas 10, itu juga karena kagum doang sama prestasi nya."

Liam Nugraha, Lelaki yang ditunjuk menjadi perwakilan Olimpiade Sains berturut-turut mewakili Zenith High School.

Eila sebagai Gadis normal, merasa kagum. Tapi karena desakan dari Natalie yang ingin kalau sesekali Eila harus pernah berpacaran seumur hidupnya jadi Eila dengan bodohnya membeli Coklat dan memberikannya pada Liam pada hari Valentine.

Mereka sebelumnya dekat, tapi entah kenapa beberapa Minggu kemudian Liam begitu sangat menghindarinya dan menatap Eila seolah baru saja melihat Hantu!

"Lo.. Marah?" Dengan ragu Eila bertanya saat mendapati wajah sedatar dinding khas Max.

Lelaki itu tidak menjawab, mood nya hilang entah kemana mendengar penuturan dari Gadisnya itu.

Max menyodorkan paper bag yang dibawanya tadi. "Makan."

Eila mengintip isi dari paper bag itu. Matanya membelak terkejut dengan rahangnya yang hampir jatuh, mendapati hampir semua camilan yang ada di Kantin Elit ada di dalam paper bag yang besarnya hampir menutupi wajahnya itu.

"I-ini semua buat Gue?" Tanya Eila tidak percaya.

"Hn, habisin. Itu hukuman Lo karena berani cuekin waktu Istirahat buat menghindar dari Gue."

Eh, tunggu! Bagaimana Lelaki itu bisa tau?!

Max tersenyum miring mendapati ekspresi shock Eila, yang menurutnya nampak menggemaskan. 'Hei, Baby, ini bahkan belum termasuk hukuman sebut nama Cowok lain didepan Gue!'

1
sunshine wings
Pengakhiran yg bahagia..
Selamat ya author..
👍👍👍👍👍
👏👏👏👏👏
♥️♥️♥️♥️♥️
Oviaa
Akan ada extra part, harap tunggu~
strawberry milk
wah makasih author, udh ngasih ceritanya yg seru dan menarik ❣️
Mayyasa Adzras
ga sabar liat lanjutannya, cepet up ya kaka author
Neneng Dwi Nurhayati
double up kak
Alfatihah
jangan lama-lama upnya thorr...semangat semoga sehat selalu
Mindarsih 19
ya allah beneran aku baca prolog nya aja udh senyum senyum sendiri 🤭 semoga bab selanjutnya lebih seru lagi☺️
sunshine wings
Yesss.. 💃💃💃💃💃♥️♥️♥️♥️♥️
Mayyasa Adzras
Luar biasa
Neneng Dwi Nurhayati
bagus ceritanya
Neneng Dwi Nurhayati
double up kak
strawberry milk
apakah Felix jga mafia, atau itu musuhnya si max, ulah ayahnya nih keknya
Neneng Dwi Nurhayati
double up kak
musuh siapa yaa
sunshine wings
Mantap 👍👍👍👍👍
Lanjut author 💪💪💪💪💪
♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings
🥰🥰🥰🥰🥰
sunshine wings
♥️♥️♥️♥️♥️
Neneng Dwi Nurhayati
doubel up kak
sunshine wings
😍😍😍😍😍
😘😘😘😘😘
sunshine wings
💃💃💃💃💃
♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings
😅😅😅😅😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!