Dipaksa Menikah Dengan Seorang Gay

Meninggalkan keivano yang mengantarkan Julian,dan sisanya berpencar mencari keberadaan Kanaya.

fiona dan Olivia mencari ke ruang guru sampai ke toilet.sedangkan yang lainnya, mencari ke belakang sekolah, rooftop bahkan sampai ke gudang sekolah tempat di mana Kanaya berada.

"Kanaya!" teriak gerry dari luar gudang.dia mencoba membuka pintu gudang itu namun terkunci.

"Pintunya di kunci, nggak bisa di buka!" seru gerry ,yang sedang berusaha membuka pintu gudang.

Kanaya yang mendengar samar-samar suara gerry,berusaha bergerak agar menimbulkan suara.namun semua itu tidak berhasil,ikatan di tubuhnya sangat kuat, sehingga dia sangat kesulitan untuk bergerak.

Tak terdengar lagi suara dari luar gudang,Kanaya terisak merasa putus asa,mungkin benar yang di katakan giselle jika tidak akan ada orang,yang menemukan dirinya di tempat ini.

Di depan sekolah,fiona dan yang lainnya telah berkumpul,tak ada satu pun dari mereka yang berhasil menemukan Kanaya.

"Lo kemana sih, nay?" gumam fiona khawatir.

"Kita sudah cari ke semua tempat, tapi gue heran Kanaya sebenarnya ada di lingkungan sekolah atau enggak?" Gerry pun mengeluarkan kegelisahannya.

Semua orang terdiam,ketika mendengar perkataan gerry.

"Gue udah tanya sama semua guru,bahkan tidak ada salah satu pun dari mereka,yang memanggil Kanaya ke kantor."

Setelah lama terdiam galleo pun membuka suara.fiona dan Olivia tersentak,jika bukan guru yang memanggil Kanaya,berarti seseorang telah sengaja merencanakan ini semua.

"Wooi...! tunggu lo, jangan pergi!" teriak fiona,yang melihat siswa perempuan yang pergi bersama Kanaya.

Semua orang yang berada di hadapan fiona terkejut,saat mendengar teriakannya.

"Apaan sih,lo! telinga gue sakit!" seru gerry mengusap telinga,yang terasa sakit.

"Itu cewek yang pergi bersama Kanaya,kita harus tanya sama dia kemana Kanaya pergi!"

Fiona pun segera mengejar siswa perempuan itu.mendengar perkataan fiona, semuanya pun ikut menyusul langkahnya.

Menyadari kehadiran fiona yang berlari ke arahnya. siswi itu pun berlari sangat kencang,tak perduli dengan orang yang berada di depannya, dia terus berlari sampai akhirnya dia menaiki sebuah taxi, yang kebetulan melintas di depan sekolah.

"Argghhh... sial!dia kabur!" pekik fiona kesal.

"Gila tu cewek,larinya cepat banget!" seru gerry dengan nafas yang ngos-ngosan.

"Gue yakin,dia pasti tahu dimana Kanaya berada.kesal gue! kemana lagi kita harus mencari dia, nay lo dimana...." ucap fiona yang berputus asa.

Waktu semakin sore,Kanaya belum juga di temukan.fiona dan Olivia pun memutuskan untuk pamit pulang, karena orang tua mereka sudah menyuruhnya untuk segera pulang.berharap,jika Kanaya dalam keadaan baik-baik saja.

Saat mereka berdua hendak keluar dari halaman sekolah,keivano pun datang kembali ke sekolah, menatap tajam ke arah mereka.

"Gimana,apa dia sudah ketemu?" tanya keivano dingin.

Fiona pun menggeleng pelan.melihat hal itu membuat keivano menghela nafas kasar,dan pergi menghampiri teman-temannya, yang masih berada di lingkungan sekolah.

"Gimana udah ketemu?"

Galleo dan yang lainnya menggelengkan kepala.mereka menceritakan hasil pencarian mereka,yang tidak membuahkan hasil.bahkan mereka menceritakan tentang siswi yang membawa pergi Kanaya.

Seketika emosi keivano memuncak,mata tajamnya terlihat memerah,urat-urat tangannya pun menonjol karena dia,mengepalkan tangan sangat erat.

Semua yang ada di sana saling melemparkan pandangan,merasa heran atas sikap ketua mereka,yang tampak sedang marah.galleo memperhatikan sikap keivano dalam diam, dia yakin jika di antara keivano dan Kanaya ada sesuatu.pasalnya yang mereka tahu, jika keivano tidak pernah mau perduli dengan urusan orang lain, apalagi ini menyangkut seorang wanita yang tidak dia kenal.

Hari semakin sore, mereka semua memutuskan untuk pulang kecuali keivano.dia ingin memastikan sekali lagi,keberadaan Kanaya dan berharap,dirinya bisa menemukan wanita yang menjadi istrinya itu.

"Lo yakin,mau tetap di sini?" Galleo menatap ragu keivano.

Keivano pun menatap tajam. "Gue mau memastikan sekali lagi.kalo dia nggak ketemu,gue akan suruh orang-orang bokap gue buat bantu cari dia."

Galleo mengernyitkan dahi, mendengar perkataan keivano yang terlihat perduli pada kanaya.

"Sepertinya,lo perduli sama dia!apa kalian mempunyai suatu hubungan?" menatap penuh kecurigaan.

"Dia,sepupunya richard.kebetulan papah menitipkan wanita itu sama gue.jadi mau nggak mau gue harus melakukan yang di perintahkan bokap gue!"

Keivano menjelaskan semuanya dengan kebohongan, karena tidak mungkin dia mengungkap semua rahasianya sendiri.galleo pun mengangguk paham,tak lagi bertanya kemudian pun memutuskan membantu keivano mencari Kanaya sekali lagi.

Hari sudah mulai gelap, bahkan penjaga sekolah meminta agar mereka segera pulang.keivano dan galleo pun,terpaksa meninggalkan sekolah.

Sementara di gudang,Kanaya tidak berhenti menangis,melihat sekeliling ruangan gudang yang gelap,bahkan hawa dingin menerpa kulit tubuhnya yang tanpa penghalang.dia merasa tubuhnya menggigil,kepalanya pun terasa berat.meratapi nasibnya kini, entah sampai kapan dia akan terikat seperti ini.

Kanaya merasakan cemas,gelisah, bahkan kini dia terkena serangan panik,karena phobia nya pada kegelapan,membuatnya merasakan semua hal itu.

Dia menangis dan terus menangis meminta tolong, walaupun hanya berucap di dalam hati, dia berharap akan ada orang yang menemukan dan menolongnya.

BRAAAK!BRAAAK! BRAAAK!

Tiba-tiba pintu gudang terbuka,namun sayangnya kanaya, tidak dapat melihat siapa yang berhasil membuka pintu gudang itu.keadaan di sana sangat gelap, sehingga dia tidak bisa melihat keadaan sekeliling.

Matanya terpejam,saat ada cahaya lampu menerangi ke arah wajahnya.terdengar suara langkah kaki mendekat kearahnya.kanaya harap-harap cemas,takut jika yang berjalan ke arahnya adalah orang jahat.

Tatapan mereka bertemu,saat cahaya dari lampu emergency mendekatinya.keivano mematung, saat melihat keadaan Kanaya yang terikat terlihat kacau,bahkan setengah telanjang.

Keivano segera mengalihkan pandangan,saat dirinya tidak sengaja melihat ke arah dada kanaya yang hanya tertutup tank top saja. hatinya merasakan sakit, saat melihat wanita yang dia benci terlihat seperti ini.

Perlahan keivano mendekat,melepaskan semua tali yang mengikat tubuh kanaya dan membuka lakban yang menutupi mulut kanaya.

"Jangan masuk, diam lo di sana!" teriak keivano,saat seorang penjaga sekolah akan ikut masuk kedalam gudang itu.

"Sudah ketemu tuan?" Penjaga yang tersentak pun,melemparkan tanya karena penasaran.

"Sudah, sekarang gue minta jaket, cepat!"

Penjaga sekolah pun terkejut,seketika dia merasa bingung dengan perkataan keivano.

"Maaf tuan,maksudnya jaket siapa," tanya penjaga ragu.

"Jaket punya lo.cepat lepas dan lemparkan ke sini!"

Setelah mengerti dengan maksud keivano, penjaga itu pun melepaskan jaketnya,dan melemparkannya kepada keivano.sekilas matanya melihat seorang wanita,yang tengah terduduk dengan keadaan yang sangat memprihatinkan.

"Lihat apa lo!sudah gue bilang, jangan lihat ke sini,atau mata lo gue congkel!"

"Maaf tuan." Membalikkan badan cepat.

Seketika dirinya bergidik takut, setelah mendengar ucapan keivano yang tak main-main,dan memutuskan menunggu di ambang pintu saja.