NovelToon NovelToon
Late To Love

Late To Love

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Diam-Diam Cinta
Popularitas:260.9k
Nilai: 5
Nama Author: fieThaa

Reyn Salqa Ranendra sudah mengagumi Regara Bumintara sedari duduk di bangku SMA. Lelah menyimpan perasaannya sendiri, dia mulai memberanikan diri untuk mendekati Regara. Bahkan sampai mengejar Regara dengan begitu ugal-ugalan. Namun, Regara tetap bersikap datar dan dingin kepada Reyn.

Sudah berada di fase lelah, akhirnya Reyn menyerah dan pergi tanpa meninggalkan jejak. Pada saat itulah Regara mulai merindukan kehadiran perempuan ceria yang tak bosan mengatakan cinta kepadanya.

Apakah Regara mulai jatuh cinta kepada Reyn? Dan akankah dia yang akan berbalik mengejar cinta Reyn?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fieThaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28. Plot Twist

Para singa jantan yang mendengar kabar Reyn hampir dicelakai oleh seseorang segera bangkit dari duduk mereka. Manusia paling sibuk sekarang adalah Reksa. Bahkan, Axel pun diturunkan untuk mencari informasi.

Wajah Abang Er sudah sangat merah. Dia begitu mengutuk siapapun orang yang ingin mencelakai adiknya itu. Meskipun, bukan adiknya yang sekarang kritis, tetap saja adiknya tengah tersiksa oleh rasa bersalah.

"Nyawa harus dibayar nyawa."

Papi Restu memang berada di samping Reyn. Namun, orang suruhannya sudah bekerja. Dia tak terlalu mau menunjukkan karena harus menemani putrinya yang tengah dilanda rasa bersalah begitu mendalam.

Mata Abang Er bagai elang. Dia memang menyuruh orang lain, tapi dia juga tak tinggal diam. Dadanya turun naik ketika melihat rekanan cctv yang baru saja dia dapat.

"Bang Sat!"

Bertepatan dengan itu Apang membuka pintu ruangan Abang Er. Wajah menyeramkan sudah dapat dia lihat dengan jelas.

"Udah tahu siapa pelakunya?"

"Masih gua cari."

Apang menemani Abang Er di sana. Dia juga sudah mengerahkan orang untuk mencari tahu. Tak ada yang diam dalam masalah ini.

"Apa lu mencurigai seseorang?"

"Hem."

Kalau sudah begitu dipastikan Abang Er sedikit mengetahui sesuatu. Diamnya Abang Er melihat Reyn dan Rega kembali dekat bukan tanpa alasan. Dia adalah pengamat begitu kejam. Sewaktu-waktu bisa keluar dari persembunyian tanpa pernah diduga.

Kerutan di dahi Abang Er membuat Apang penasaran. Dia segera mendekati soulmate-nya tersebut. Ponsel Apang pun berdenting. Dia menerima laporan dari orang suruhannya.

"Apa lu juga sama kayak anak buah gua yang lagi mencari tahu tentang mobil itu?"

"Gua udah menduga ini akan terjadi."

Keseriusan Abang Er tak bisa Apang ganggu. Lelaki tampan dan dingin itu jika sudah serius wajahnya begitu menyeramkan.

Sedikit sulit untuk mencari tahu tentang mobil tersebut. Abang Er melihat pengemudi mobil itu bukanlah lelaki, melainkan seorang perempuan. Dia segera menghubungi seseorang. Apang menduga Abang Er sudah menemukan titik terang.

"Cari tahu tentang masa lalu Regara Bumintara."

"Hah?"

"Pelakunya bukan Langit?" Apang pun mencurigai lelaki itu.

Pasalnya, Langit pernah datang ke Wiguna Grup dengan keadaan kacau. Tak sengaja dia bertemu dengan Langit dan lelaki itu memohon untuk bisa kembali mendekati Reyn.

"Gua baru menduga. Tapi, gua yakin ada hubungannya sama si berengsek."

Di lain tempat, Reksa menatap ke arah kakak iparnya sekaligus sahabatnya. Tatapannya membuat Agha kedua alis Agha beradu.

"Tolong cari tahu silsilah keluarga Langit."

Baik Reksa maupun Abang Er menemukan sebuah plot twist. Apa yang mereka sangkakan sepertinya sedikit salah.

Di rumah sakit, Rahang papi Restu sudah mengeras. Sebuah laporan yang diberikan oleh anak buahnya membuat aliran darahnya memanas. Dia mulai mendekati sang istri. Wajahnya dia dekatkan ke telinga Mami Sasa. Anggukan pelan Mami Sasa bertanda ijin diberikan.

"Jaga Mami dan adik kamu. Papi keluar dulu sebentar." Rayyan hanya mengangguk.

"Jangan pernah lepaskan orang yang sudah mencelakai Kak Rega. Reyn gak akan pernah ikhlas."

Kalimat yang begitu pelan dan lirih. Sayangnya, sang papi sudah menjauh hingga ucapan lirih itu tak mampu didengar.

Reyn masih belum tenang karena penanganan akan Rega belum mendapatkan kabar. Rasa takut masih mendominasi hatinya. Dia akan hidup dalam rasa bersalah jika terjadi sesuatu kepada Rega.

.

Mobil papi Restu melaju dengan kecepatan tinggi. Begitu juga dengan Abang Er yang sudah menginjak pedal gas dengan hati penuh amarah. Di sampingnya ada Apang yang terus merapalkan doa karena dia seperti sedang membuang nyawa.

Sudah terparkir sebuah mobil yang tak asing di depan gudang kosong yang begitu gelap. Papi Restu turun dari mobil dan menghampiri mobil tersebut. Kaca mobil mulai turun dan tatapan penuh kekejaman sudah ditunjukkan oleh seorang pria di dalam sana.

Tak lama, satu buah mobil berhenti. Turunlah Abang Er dan Apang. Di belakangnya sudah ada Reksa juga Agha. Mereka sama sekali tak janjian, tapi inilah hasil dari pelacakan.

"Mobil putih itu ada di sana," ujar Daddy Aksa begitu dingin.

"Apa pelacakan Abang sama dengan pelacakan Papi dan Daddy juga air raksa?"

"Plot twist." Jawaban singkat Daddy Aksa.

Mereka pun membenarkan ucapan Daddy Aksa. Pria sangar itupun tersenyum tipis ketika seseorang menghubunginya. Sengaja dia loudspeaker.

"Tuan Aksara, Anda di mana? Saya sungguh minta maaf. Saya akan melakukan apapun. Bahkan bersujud di kaki Anda pun akan saya lakukan. Berapapun uang yang Anda minta akan saya beri."

"Bagaimana jika saya yang akan memberikan uang kepada Anda untuk membeli nyawa anak Anda."

"Tuan Aksa--"

Sambungan telepon itupun Daddy Aksa matikan. Dia turun dari mobil dan diikuti oleh para singa yang lain. Ada dua orang yang sudah diikat dengan tambang yang begitu besar.

"Lepasin gua, Erzan! Gua gak tahu apa-apa."

Wajah Abang Er begitu datar. Dia mulai mendekat ke arah Langit.

"Lepasin gua."

Permintaan Langit dijawab dengan Bogeman mentah yang begitu keras. Bibir Langit pun pecah.

"Gua gak akan pernah lepasin orang yang udah ganggu adik gua," tekannya.

Abang Er kembali menonjok wajah Langit dengan penuh tenaga. Tubuh Langit terjengkang ke belakang.

"Gua selalu memantau setiap inchi langkah lu. Gua diam karena akan ada saatnya emosi gua meluap. Dan sekarang waktunya."

Papi Restu, Daddy Aksa, serta Agha kompak melipat kedua tangan mereka di atas dada melihat Langit yang tengah dihabisi oleh Abang Er. Beda halnya dengan Reksa dan Apang yang hanya terdiam melihat adegan kekerasan itu.

"Hentikan!"

Suara seorang wanita terdengar. Dia yang juga terikat tambang sudah berurai air mata melihat saudaranya tak berdaya.

"Diam kamu!!"

Itu bukan suara para singa. Melainkan suara pria yang baru saja masuk ke dalam gudang dengan penuh kemurkaan. Langkahnya begitu lebar dan suara nyaring terdengar.

PLAK!

Ya, dengan sekuat tenaga pria itu menampar keras pipi perempuan tersebut.

"Saya anti melakukan kekerasan kepada perempuan, tapi jika perempuannya macam iblis seperti kamu bukan hanya tamparan saja yang akan saya berikan. Nyawa kamu pun bisa saya hilangkan!" Tuan Abimana begitu murka.

Tangannya sudah mencengkeram pipi perempuan itu dengan begitu kasar. Berapapun banyak air mata yang dikeluarkan, tak akan pernah mampu membuat Tuan Abimana iba.

"Apa kamu tidak kapok berurusan dengan saya?" tanyanya dengan penuh penekanan.

"Dan sekarang, kamu malah dengan terang-terangan memulai peperangan."

"A-aku ha-nya i-ingin mem-percepat ke-matian Reyn. Su-paya Re-ga ti-dak la-gi menge-jarnya. Begitu juga de-ngan se-pupu a-ku. A-ku i-ngin mem-bebaskan mere-ka da-ri je-rat cinta Reyn."

"MEGAN!!! GUA BUNUH LU SEKARANG JUGA!!"

...*** BERSAMBUNG ***...

Kencengin atuh di bab ini. Katanya mau triple up

1
Indrijati Saptarita
koq kak fiiThaa buat cerita jadi begini...
bunda DF 💞
keren ka ceritanya,, tp kasih tau dong silsilah novelnya biar urutan bacanya
Mukmini Salasiyanti
Ember dah penuh, Thor😁
Mukmini Salasiyanti
isshhhh Author suka maksa deh
kyk Rega.....
😂
jgn merusljak ya, Thor
semungguuutttttt😃
Mukmini Salasiyanti
itu si Er...
atau si Rayy??
huhhh rega..
Poor, rega...
Mukmini Salasiyanti
aishhhhh
kata author nunggu tembus 50 comment
itu mah udah 63..
yaahh gk jd comment deh aqu..

😂🤣🤣
Mukmini Salasiyanti
yg mana yg lemes, Thor??
kaki atau..
kepala??
eh...
jgn jgn tangan ya, Thor..

hihiii becanda..... 😃🥰
Mukmini Salasiyanti
syokoriiinnnn
tapi....
itu SUDAH terjadi!!!
apa loe bisa kembalikan waktu, Ga??
Mukmini Salasiyanti
nah gitu dong, bung!
jantan dikit. lemah bgt!
tegas!
Mukmini Salasiyanti
alamakkk
kissing pulak..
kurang h*jar!!!
Mukmini Salasiyanti
😭😭😭😭😭
Mukmini Salasiyanti
makin rumit jln si Reyn..
jd sad deh....
Mukmini Salasiyanti
aaaa Abang tersayang...
syg bgt ma adiknya
Mukmini Salasiyanti
Ya Alloh
knp cerita anak2 muda ni gak ngebosenin yak??
sll seru dan mendebarkan.
aaa berasa muda....
Mukmini Salasiyanti
aihhhh
siapa itu ???
kukira wajah gadis Asia, Thor..
Asia Tenggara
Asia Tengah
Asia Timur
wkwkwk
😂😅
Mukmini Salasiyanti
Salken, Thor...

aaishhhh awal yg mendebarkan..
begitu akrabnya 3 bersaudara ini..
aaa pasti seru ya pny abg kandung..
Heni Linda Oriflame
haha....kelakuan bang er sama yayan bener2 bikin ngakak 😀😀
Chusnul Smilly
langsung lanjut dooonk🥰
Chusnul Smilly
😭😭😭😭gak kuat nahan air mata
Chusnul Smilly
ya allah kok makin kenceng aja nangisnya😭😭😭, gak sanggup buatan baca bab ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!