Bara harus bernasib sial, dia terus diikuti oleh arwah cantik karena hanya Bara yang bisa melihat dan menyentuhnya. Tubuh Gadis itu sedang terbaring koma di rumah sakit.
Bara adalah seorang ahli waris Neo Grup, dia bisa mendapatkan warisan jika dia sudah menikah, sementara dia orangnya tertutup karena itu dia terpaksa menikahi gadis koma itu, Karin Juliana. Gadis cantik dan berasal dari keluarga kaya.
Karin akan memiliki kesempatan untuk bangun jika ada pria yang mencintainya dengan tulus.
Apakah Karin akan mengenalinya jika dia bangun atau dia akan tetap mencintai kekasihnya, Revan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sampai Disini
Flashback On...
Elsa sudah lama menyukai Revan, tapi Revan dari dulu sangat menyukai Karin sampai dia meminta Karin untuk mendekatkan dia dengan Karin.
Awalnya Elsa berusaha untuk melupakan Revan walaupun hatinya sakit saat Karin dan Revan jadian tiga tahun yang lalu.
Namun semakin mencoba untuk melupakan Revan, dia semakin susah untuk melupakannya.
Saat itu Karin dan Revan pernah memiliki masalah dan hampir mau putus karena Revan meminta Karin untuk melakukan se ks dengannya, namun Karin mentah-mentah menolaknya dan memutuskan Revan. Bahkan Karin menceritakan itu ke Elsa karena dia dan Elsa selalu saling berbagi cerita. Disanalah Elsa mempunyai celah untuk memiliki Revan, walau tidak bisa memiliki hatinya, tapi setidaknya dia bisa memiliki tubuhnya.
Kejadian itu satu tahun yang lalu, saat itu Revan mabuk berat karena tidak ingin putus dengan Karin. Dan Elsa membawanya ke hotel hingga terjadi kejadian yang tidak seharusnya mereka lakukan disana.
"Maafkan aku Elsa, aku khilaf. Semalam aku mabuk parah, aku pikir kamu Karin." kata Revan satu tahun yang lalu.
Elsa memeluk tubuh Revan, "Semuanya sudah terlanjur terjadi aku bersedia melakukannya karena aku sangat mencintaimu, Van."
"Tapi maaf Sa, aku tidak bisa menerima cinta kamu. Dihatiku hanya adak Karin, aku akan berusaha untuk mengajak Karin balikan."
"Tidak apa-apa, aku bersedia menjadi patner ranjang kamu. Sebagai pria normal pasti kamu menginginkan moment seperti ini bersama Karin. Karin orangnya terlalu munafik. Aku siap mengantikannya, karena aku sangat mencintai kamu."
Flasback off...
Malam ini... Elsa dan Revan masih berada di atas ranjang dan tidak memakai sehelai kain pun, tubuh mereka hanya ditutup selimut saja.
Elsa terus mencium bibir Revan dan meraba-raba dada bidang lelaki yang sangat dicintainya itu.
"Setelah Karin kecelakaan, entah mengapa aku menjadi merasa mengkhianati Karin, Sa." lirih Revan.
Elsa menghela nafas, "Kenapa harus merasa mengkhianatinya, yang kamu lakukan bersamaku sama sekali tidak memakai hati. Sebenarnya aku lebih senang jika kamu memiliki hati padaku."
"Tetap saja rasanya aku menyakitinya, dia sedang terbaring koma sementara aku disini melakukan hal ini denganmu."
Mereka sudah mendapatkan kabar tentang Karin dari Bu Zora.
"Lalu mau kamu apa, Van?"
"Aku rasa hubungan kita cukup sampai disini saja. Aku sangat merasa bersalah pada Karin, dia membutuhkan aku sekarang, untuk menyemangatinya. Aku tidak mau kehilangannya."
Elsa sangat sakit hati mendengar ucapan Revan, "Kamu tidak bisa melepaskan aku begitu saja, Van. Bahkan aku sudah menyerahkan hal yang paling berharga untukku buat kamu."
"Itu karena malam itu kamu membawaku ke hotel, Sa!" Revan malah menyalahkan Elsa.
"Tapi akhirnya selama satu tahun ini kita menjadi patner ranjang kan? Kamu sangat menikmatinya!"
Revan menghela nafas berat, "Aku tau itu, beberapa kali aku mau mencoba untuk menghentikan hubungan kita, tapi kamu selalu menggodaku, aku pria normal, Sa."
"Mulai sekarang hubungan kita berakhir, aku ingin memperbaiki semuanya. Aku akan meminta bantuan pada orang tuaku untuk melamar Karin, aku akan akan menikahinya walaupun dalam keadaan dia koma, agar dia memiliki semangat untuk berjuang dan bertahan hidup."
Kata-kata itu sangat menyakiti hati Elsa, seharusnya dia tau bahwa suatu saat Revan akan meninggalkannya karena tidak pernah mencintainya. Tapi dia tetap saja tidak menerima dengan pernyataan Revan.
Elsa menangis, dia segera pergi meninggalkan kamar dan meraih semua pakaiannya yang tergeletak di lantai, dia memakai semua pakaiannya dan memutuskan untuk pergi dari sana.
Sementara Revan, dia masih terbaring di atas kasur. Kejadian malam ini membuatnya sadar jika dia tidak bisa melakukan hubungan terlarangnya bersama Elsa terus menerus, dia sangat takut kehilangan Karin. "Aku akan segera menikahimu Karin, aku akan mewujudkan mimpi kita untuk menikahimu agar kau memiliki semangat untuk bertahan hidup demi aku, demi masa depan kita."
...****************...
...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...
...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat!...
...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalinya....
...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya!...
