WARNING BUKAN UNTUK BOCIL ❤️❤️
YANG DIBAWAH UMUR
MOHON UNTUK JANGAN BACA NOVEL INI!!
KARENA INI NOVEL KHUSUS UNTUK KAUM IYA-IYA 😝
TERIMA KASIH!! SELAMAT MEMBACA!!
ANNABELLA TASYA KUSUMA pegawai di salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang terletak di Jakarta ini sudah mengabdi di perusahaannya selama hampir 4 tahun.
Pekerjaannya lancar dan mengasyikan. Dia sangat mencintai pekerjaannya. Dia orang yang mudah bergaul, itu yang membuat dia sangat akrab dengan rekan-rekan di devisinya, yaitu devisi keuangan.
Tapi semua itu berubah, ketenangan di usik. Dia merasa diawasi, dikekang, dan diperlakukan tidak adil oleh CEO baru di perusahaannya.
Mampukah Tasya bertahan, atau Tasya memilih untuk keluar dari perusahaan nya itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ssyptr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 6 - FIRASAT
"Tuan, saya sudah mendapatkan informasinya." kata seseorang di seberang sana.
Pria itu berjalan menuju tuannya dengan membawa map berisikan informasi yang dimaksud.
Setelah menerima map dari ajudannya itu, dengan cepat dia membuka map itu. Senyum di bibirnya terukir dengan sempurna.
"Kerja bagus. Ini saatnya pembalasan dendam akan dimulai. Mari kita bersenang-senang little girl!" dengan menyesap wine, pria itu tersenyum licik.
Tangannya sudah mengepal dengan sempurna, ingatan lama itu kembali. Orang yang sudah menghancurkan hidupnya. Dia bersumpah akan membalaskan dendamnya.
---------------------------------------------
Matahari dengan cantiknya menyinari bumi dengan sinarnya. Dengan malas seorang wanita bangun dari tidur cantiknya.
"Hoaamm......" mata wanita itu masih mengerjab-ngerkabkan matanya yang terkena pantulan sinar matahari dari balik gordennya.
Ia mendudukkan tubuhnya dan mengambil segelas air putih di atas nakas yang selalu ia sediakan.
Mata cantiknya itu melihat kearah jam dinding di kamarnya dan segera memasuki kamar mandi untuk bersiap kerja.
15 menit kemudian......
"Pagi adik!" seru Tasya menyapa adiknya dimeja makan yang tengah menyantap nasi goreng.
Lula mendongak melihat kakaknya lalu tersenyum dengan manis. "Pagi juga kakak sayang!"
Tasya duduk berhadapan dengan Lula lalu menyendokan nasi goreng ke dalam mulutnya.
"Gimana sekolah kamu sayang?" tanya Tasya
"Minggu depan aku ujian kenaikan kelas kak. Terus rapotan, 1 setengah bulan lagi aku udah kelas 3 SMA terus kuliah deh." kata Lula bersemangat.
Mendengar jawaban adiknya, Tasya menggangguk kecil sambil tersenyum simpul. "Iya sayang, belajar yang pintar biar bisa masuk Universitas favorit kamu. Nanti kakak Transfer 10 juta buat bayar segala keperluan kamu disekolah. Sisanya buat kamu jajan, atau beli apapun kesukaan kamu."
Lula tersenyum lebar kepada Tasya. Ini yang membuat Lula sangat menyayangi Tasya, kakaknya ini sangat loyal dengannya.
"Makasih kak, aku sayang kakak pake banget!!" kata Lula sembari mengecup pipi kanan dan kiri Tasya.
Melihat tingkah polos adiknya ini Tasya hanya geleng-geleng kepala. "Udah ayo berangkat nanti telat."
Seperti biasa di dalam mobil mereka berdua tak henti-hentinya menyanyi lagu favorit mereka hingga tak terasa sampai di sekolah Lula.
"Udah sampe, inget ya persan kakak. Jangan nakal." tutur Tasya.
"Iya kak, selalu inget kok. Aku masuk dulu kak takut keburu bel masuk." kata Lula sembari membuka pintu mobil.
Saat hendak melajukan mobilnya, kaca mobil Tasya diketuk. Ia menengok kearah ketukan itu lalu menyeringit dahinya bingung.
"Ada apa lagi dek?" tanya Tasya.
"Adik lupa ngasih tau, nanti Lula nginep di rumah Salma kak. Ada tugas kelompok, sekalian nemenin Salma yang ditinggal orang tuanya ke Lombok." jelas Lula.
Tasya sempat berfikir sejenak lalu menganggukkan kepalanya. "Iya udah, nanti kalo ada apa-apa telfon kakak ya."
"Oke sip kak!"
---------------------------------------------
Tet......Tet.....
Bel pulang sekolah pun berbunyi, para siswa-siswi pun langsung berhamburan keluar.
Apa juga yang masih di lingkup sekolah untuk sekedar bergosip atau melakukan eksul di sekolahnya.
"Lula, ayo pulang. Jadi nginep di rumah aku kan?" tanya Salma pada Lula.
"Jadi dong, kamu bawa mobilkan ?" tanya Lula.
Salma menganggukkan kepalanya, mereka berdua berjalan beriringan menuju parkiran. Dan masuk kedalam mobil Salma.
Setelah 20 menit, mobil Salma terparkir rapi di halaman rumahnya. Mereka berdua langsung keluar dari mobil dan memasuki rumah Salma.
Mereka berdua berbincang-bincang, nonton film di laptop Salma, memesan makanan di goo-food hingga tak terasa jam menunjukan pukul 10 malam.
"Hoam.... ngantuk banget Sal, tidur yuk!" ajak Lula pada Salma.
"Eh iya, gak kerasa udah malem. Yuk tidur"
Kring...kring...
Saat hendak masuk kamar tiba-tiba telfon rumah Salma berdering. Dengan cepat Salma pun mengangkat telfon itu.
"Halo." ujar Salma menyapa.
"Salma ini Tante Bella, kakak kamu kecelakaan, sekarang ada di Ruang UGD di rumah Sakit Bunda Kasih. Kamu cepetan kesini nak."
"Hah?? ap...apa???? gak mungkin!! Hikss..hiks..." Salma menangis sesenggukan.
"Sudah jangan menangis, kamu cepetan kesini."
"Iya Tante, Salma kesana."
Tut...
Panggil terputus, dengan segera Salma mengambil ponsel di atas meja makan dan mengganti pakaian dengan cepat sembari menangis dan menghiraukan keberadaan Lula.
"Salma tenang, kamu mau kemana malam-malam begini??" tanya Lula.
"Kakak aku kecelakaan sekarang di rumah sakit. Aku harus susul sekarang. Aku boleh minta tolong sesuatu sama kamu?" tanya Salma.
Dengan kaget, Lula menganggukkan kepalanya. " Iya sal, apa?"
"Jagain rumah aku ya, kamu jangan pulang."
Lula menganggukkan kepala, tapi entah mengapa firasatnya sangat tak enak. ingin rasanya Lula pulang ke rumahnya.
Salma sudah meninggalkan rumah ini, kini Lula hanya sendiri di rumah ini. Bukan Lula takut akan hantu tapi entah mengapa jantungnya berdegup kencang, seperti pertanda akan terjadi sesuatu.
---------------------------------------------
SEMOGA SUKA YA SAMA CERITA INI.
DUKUNG CERITA INI DENGAN CARA VOTE+KOMEN+LIKE.