NovelToon NovelToon
Tirta Jayakusuma

Tirta Jayakusuma

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Petualangan / Tamat / Kultivasi / Pendekar / Fantasi Urban-Ultra-capable / system / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:6.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: joyokumo

Seorang pemuda yang rendah diri dan culun, namun baik hati. Mendadak mendapatkan warisan ilmu kanuragan yang luar biasa hebat, sehingga dia berubah menjadi seorang pemuda yang dikagumi banyak gadis.

"Tirta Jayakusuma" namanya. Dia berasal dari keluarga sederhana, mendapatkan Ilmu kanuragan ini dari tokoh sakti pada masa lalu pada jaman Mataram masih berdiri kokoh, yaitu Wasis jayakusuma, seorang Adipati Sakti. Sehingga menjadikannya seorang pemuda yang pilih tanding dan mumpuni dalam olah kanuragan.

Dengan ilmunya dia terlibat konflik-konflik yang seru dan mendebarkan dalam petualangannya bersama sahabat-sahabat setianya menyebarkan kebaikan dan membantu sesama.

Karena kebaikan dan kerendahan hatinya, dia terlibat dalam percintaan dengan beberapa wanita cantik yang berliku dan romantis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon joyokumo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Diksar

Tanpa terasa sudah hari Sabtu , Tirta menjalani penempaan yang luar biasa tiap malam di Puncak Gunung Ungaran. Hari sabtu ini Tirta minta ijin dari Mbah Hardjo untuk mengikuti acara Diksar dulu, baru nanti hari Senin nya dia akan melanjutkan berlatih kanuragan lagi. Mbah Hardjo juga sudah menyetujuinya.

Hari ini anak anak Wana Hardi bersiap siap di basecamp nya,

Tirta, Adnan dan Bayu sudah berkumpul di depan basecamp bersama-sama anggota lainnya. Sedangkan Dinda , Tia dan Nani bersiap di dalam ruangan base camp,

Mereka memeriksa bawaan mereka masing-masing. Tas ransel besar sudah terisi berbagai macam perlengkapan, Tidak ada perlengkapan yang di bawakan orang lain.

Anggota baru kali ini ada 36 anak. dibagi dalam 9 regu dengan didampingi seorang senior sebagai pembimbing. Sedang kan senior yang ikut dalam acara ini juga lumayan banyak, mereka ikut mengawasi dan memantau acara Diksar kali ini, supaya tidak terjadi hal hal yang tidak di kehendaki.

Guntur sendiri yang menjadi ketua panitianya dan bertanggung jawab penuh terhadap acara Diksar kali ini.

Tepat jam 14.00 siang. Rombongan menuju ke daerah Nglimut, Gonoharjo, dimana lokasi tersebut memang dipilih untuk acara Diksar kali ini.

Di Nglimut sendiri objek wisatanya adalah air terjun, dengan air yang mengalir sangat jernih , juga ada permandian air panas.

Dan untuk acara kali ini akan di laksanakan di sekitar air terjun.

Lokasinya sangat bagus dengan jalan jalan setapak yang lumayan terjal, dengan hutan hutan yang lumayan lebat dan yang penting kali ini adalah pengenalan akan alam serta kebersamaan.

Jam menunjukkan pukul 15.00 Wib. Rombongan WanaHardi sudah sampai di lokasi, mereka segera mendirikan tenda tenda di lokasi yang agak tinggi, dan agak sepi pengunjung.

Tirta Bayu dan Adnan masuk kelompok 5 dengan Tirta sebagai ketua regu dan ditambah seorang anggota lain, Ravi namanya dan seorang pendamping senior kak Windu.

Sedang Dinda, Tia dan Nani tergabung dalam kelompok 3 dengan satu lagi anggota, yaitu Selvi. serta seorang kakak pendamping Niko namanya.

Masing masing kelompok segera mendirikan tenda tenda kecil yang muat untuk 4 orang.

Waktu menunjukkan pukul 16.00 Wib. Terdengar ada pengumuman dengan pengeras suara untuk semua peserta Diksar segera merapat ke tenda utama.Tenda ini cukup besar yang digunakan untuk kepanitiaan dan ruangan darurat.

Guntur sebagai ketua Diksar kali ini membuka acara dengan doa bersama dan berharap acara dapat berjalan dengan lancar .

"Malam ini kita akan melakukan pendakian keatas, tidak untuk naik Gunung, tapi sekedar pengalaman berjalan pada malam hari di alam liar seperti ini!"

"Kalian persiapkan senter masing-masing, air minum dan obat obatan sebagai pertolongan pertama, walaupun kami panitia juga menyiapkannya. Oke... sekian dulu sambutan dari saya. Nanti jam 6 . setelah sholat magrib kita mulai perjalanan".Guntur menutup briefing nya. Mereka segera membubarkan diri dan segera kembali ke tenda masing-masing.

"Tirta tunggu!" kesini dulu!" panggil Guntur.

Tirta beranjak mau kembali ke tenda ketika Guntur memanggilnya.

"Iya kak", Tirta segera melangkah mendekati Guntur.

"Gimana Ta dengan tantangan Aldi kemaren? kalo gak salah satu minggu yang dia tentuin kan?"

"Iya kak, sepertinya hari senin besok" jawab Tirta.

"Bagaimana dengan persiapan mu?" tanya Guntur melanjutkan. "Tirta sudah berusaha mempersiapkan diri Kak!" jawab Tirta.

"Kemarin kan sudah aku tawarin supaya kamu berlatih di markas kita, mungkin ada beberapa senior yang beraedia juga ikutan ngelatih kamu kan?"

"Iya kak, terimakasih atas niat baik kak Guntur. Tirta kawatir ngerepotin kak Guntur dan para kakak senior, ini kan urusan pribadi , kalo merembet sampai ke WanaHardi malahan gak enak nantinya, lagian Tirta sudah ada sedikit persiapan kok kak", jawab Tirta.

"Ya sudah Ta, besok kakak tetep mau ikut ngedukung kamu!"

"Iya kak terimakasih." jawab Tirta

"Ya sudah kamu kembali ke regu kamu dulu..

***

Waktu menunjukkan pukul 18.00 Wib. Regu pertama sudah bersiap melakukan perjalanan mendaki lereng lereng terjal di daerah sekitar Nglimut. Seorang senior mendampingi mereka. ber jarak 10 menit regu kedua berangkat dan sampailah regu 3.

Terdiri dari Dinda, Tia, Nani dan Selvi dengan Dinda sebagai ketua regunya.

jarak mereka dari satu regu dengan regu yang laen adalah 10 menit, lumayan jauh jaraknya. Kalo ada apa apa akan susah mencari pertolongan.

Tia dan Nani yang ada di regu 3 segera berjalan menyusuri jalan jalan setapak dengan dikiri kanan semak belukar yang cukup rimbun yang membuat hati mereka menciut. Tia yang berjalan di depan sudah gemetaran .

"Hihh aku takut Dinda, gimana ini. Gimana kalo didalam semak semak itu ada ularnya? atau ada macannya.. hiii serrreemm.." Tia membayangkan hal hal yang membuatnya ketakutan dengan sendirinya.

"Gak papa, biasa kale", jawab Dinda.

Walaupun menjawab begitu tapi dalam hati nya juga takut setengah mati.

"Kan ada kak Niko yang ikut regu kita, iya kan jak Niko? seru Dinda

"Iya gak papa kok, aman disini, kita sudah survey tempat ini! Juga ada beberapa pos yang di jaga kakak kakak senior kok"!

Jawaban Niko membuat mereka kembali tenang.

Mereka segera menyusuri kembali jalan jalan sempit berbatu yang licin dengan kontur tanah menanjak dan kadang kadang mereka harus naik dengan berpegang pada akar akar pohon di sekitar nya..

Di tempat laen Tirta bersama regunya berjalan melewati jalan jalan yang dilewati regu laen. Tirta berjalan di depan sebagai ketua regu dan Windu sebagai pendamping berjalan di belakang. Jalanan hanya cukup untuk satu orang aja, jika dua orang berjalan bersamaan pasti akan memenuhi jalan dan terkena semak belukar di sisi sisi jalan. Jarak antara pos sekitar satu kilo meter. tapi walaupun jarak hanya 1 kilometer saja, tapi waktu tempuhnya sekitar 15 menitan, karena jalan terjal berbatu dan licin.

Tirta berjalan dengan tanpa halangan apapun karena hal seperti ini adalah makanan dia sehari hari, bahkan sampai puncak pun tidak masalah! Tapi bagi Bayu, perjalanan seperti ini adalah perjalanan yang sangat menyiksa dirinya.

"Ta jangan cepet cepet dong! teriak Bayu!".Tirta segera memperlambat langkahnya.

"Iya iya ku perlambat nih Bay" jawab Tirta

"kalo aku gak kuat kamu gendong aku ya Ta!" seru Bayu.

"Waduh,! aku kamu suruh gendong kamu yang sebesar anak gajah?? Bisa mati aku Bay !" gurau Tirta.

"Iya ta biarin aja tertinggal biar di bawa aja sama mbak Kunti.."

"Waaaa.. jangan jangan ..!" ternyata Bayu sangat takut akan hantu, dia segera berlari kencang kedepan mendekati Tirta dan Adnan di depan.

"Nah gitu dong semangat" seru Adnan.

Ravi dan Windu hanya senyum senyum saja melihatnya.

Tanpa terasa grup 3 sudah sampai pos pertama, mereka segera melaporkan keadaan regunya pada kakak senior yang bertugas di pos pertama tersebut, dan segera melanjutkan perjalanan menuju ke pos ke dua.

Perjalanan menuju pos kedua semakin terjal dan semakin gelap, karena melewati hutan hutan di lereng bukit , mereka berjalan dengan makin hati hati. Terdengar juga suara suara binatang malam di sepanjang perjalanan menuju pos ke 2.. suara burung hantu yang membuat bulu kuduk berdiri , juga suara suara khas hutan lainnya.

Di kelompok 3.

Dinda , Tia, Nani dan Selvi berjalan berdekatan dengan Niko yang berada di paling Depan

"Dinda aku takuuut , Hii " ..seru Tia..

" Kak Niko suara apa itu Kak, selvi takuuut..." bisik Selvi yang segera bepegangan pada lengan Niko.

"Itu hanya suara burung hantu yang sedang mengincar mangsa, enggak papa" sahut Niko menenangkan mereka.

Setelah melewat hutan pinus segera mereka mendapati pos ke 2 ada di depan mereka.

Mereka segera mendapati ada seseorang yang bukan senior sedang merebahkan diri, dan sedang dirawat oleh petugas pos 2.. Ternyata ada seorang anggota kelompok 2 yang terkilir kakinya, sehingga satu kelompoknya menungguinya. Para senior kemudian memutuskan regu 2 supaya berhenti sampai di pos dua saja dan kembali ke perkemahan.

1
dhani satria
ternungging
dhani satria
Luar biasa
Dede Hendra Irawan
boleh v
hairul amin
Luar biasa
Arif Arifin
masih mantau
Arif Arifin
lanjut
Arif Arifin
mulai
aliff mocet
Buruk
jack
anjay rawa bebek gk jauh dr rumah🤔😁
erwin mnoor
rendah hati...mungkin..
Ben Sukses
Susah dapat uangnya, kl mau nerima uang kurang sekilan mulu /Sob/
Ben Sukses
Wong Pati ternyata /Proud/
Ben Sukses
Ben Sukses
wulansari
critanya bagus thor makasih lanjut
Adril Piliang
ceritanya ..menarik...
Qim
gak ada kelanjutannya Thor..kan Nadine agresif 🤭
Qim
tersisa 2 calon lawan tangguh..

jadug dan windu
Kanda Prabu
ngeselin jadinya sikap MC gagah tp terlalu lembek terhadap musuh apalagi wanita,terkesan jadi playboy🤦🤦
Kanda Prabu
iya terlalu naif thorrr🤦🤦
Ben Sukses
Kuda
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!