Hi.. Kenalin aku Faisal lucky, Umurku 19 tahun. Dan ini kisah petualang hidupku bersama Tante Tiara adik dari Bundaku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon P9, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 8
Pagi harinya dimana semuanya berkumpul untuk sarapan pagi. Semenjak kejadian semalam aku menunduk malu dan gak tau kenapa ngeliat muka wajah tanteku seketika aku menjadi gugup.
"Duh gua kenapa ya kok jadi gugup gini sih ya ke tante gua sendiri" Gumamku menunduk malu
"Kamu kenapa sal, kok dari tadi tante liat kamu menunduk terus" Ucapnya tersenyum
"Anu..tann eee..gak kenapa-napa kok tan" Ucapku terbata
"Beneran enggak papa, apa kamu merasa masuk angin lagi" Katanya
"Ii..iya beneran tan enggak kenapa-napa" Ucapku
"Yaudah ayo kita sarapan pagi dulu" Ucapnya
Seberesnya sarapan seperti biasa aku langsung keluar rumah untuk melakukan ritual biasa sehabis makan yaitu ngudud
Sepp huhh..
"Sungguh nikmatnya" Ucapku sambil mengeluarkan asap
Singkatnya aku seperti biasa selalu ikut kemana pun tante ku pergi kini aku dan tanteku seberesnya nganterin bunga langsung menuju kekosmetiknya
"Selamat pagi bu, den" Ucap satpam menyapa aku dan tanteku
"Pagi juga pak rudi, oh iya pak maaf boleh parkirin mobilnya" Ucap tante tiara menyuruh ke pak rudi
"Oh boleh bu" Katanya
"Yaudah ini pak kunci mobilnya nanti kalau sudah anterin ya keruangan saya" Ucapnya sambil melangkahkan kaki kedalam
"Baik bu" Ucap pak rudi
"Yaudah ayo sal ikut keruangan tante" Ajaknya dibalas dengan anggukanku
"Wahh.. wahhh... liat-liat wulan ada si ganteng tuh" Ucap reni kepada wulan
"Wahhh iya duh gua harus kelihatan cantik nih, mana pinjem kacamu takut masih ada ileran dipipi gua rin" Ucapnya yang sibuk ini itu
"Halo selamat pagi" Ucap tante tiara
"Selamat pagi juga bu" Ucap mereka barengan dan langsung menoleh kearahku dengan senyumannya yanh dibuat semanis mungkin
"Meraka pada kenapa ya setiap gua datang kesini mereka selalu liatin gua, apa ada yang salah dengan penampilan gua" Ucapku bingung dengan tingkah wulan dan rina
"Yaudah ibu sama faisal keruangan ibu dulu yah" Ucap tante kepada mereka yang masih terus ngeliatin aku
"Ehhh di ajak ngobrol malah pada senyum-senyun kalian ya ampun, hei rina wulan" Teriak tanteku membuyarkan mereka
"Ehh..mm ii..ya kenapa bu" Ucap mereka barengan
"Ibu mau keruangan ibu dulu sama faisal kalian kenapa malah bengong sambil senyum-senyum" Ucap tante tiara
"Ahh..mm aaa..anu bu ini keponakan ibu kenapa ganteng banget ya" Ucap wulan dengan wajahnya memerah merona
"Ohhh kalian pada suka ya kepada keponakan tante ya.." Ucap tante tiara dengan candaan, mereka yang mendapatkan pertanyaan dari tanteku cuman cengengesan
"Udah ah ibu sama faisal keruangan dulu, ayo sal ikut tante" Ajaknya kepadaku
"Heh wulan lu suka ya kefaisal" Tanya rina kepada wulan
"Iya kayanya gua suka sama dia pas pandangan pertama hehe" Jawabnya dengan senyuman manis
"Yah gua juga sama suka sama dia, berarti kita sama-sama suka kedia yah" Ucap rina
"Ya mau gimana lagi gua udah terlanjur suka kedia, berarti kita harus bersaing dong haha" Candanya wulan
"Ah udahlah nanti kita pikirin baiknya gimana, sekarang kita kerja dulu oke" Ucap rina dibalas dengan anggukan wulan
( Sesampainya diruangan )
"Hahduh sumpah gua canggung banget sama tante tiara, ah tau-tau bakalan begini gak usah turutin permintaannya, tapi kalau ditolak mana bakalan nangis lagi" Gumamku yang masih terus menerus menjadi gugup dikarenakan dengan kejadian semalam.
"Ihhh kamu kenapa sih faisal, dari tadi kayak gak biasanya" Ujar tante tiara yang terus memperhatikanku.
"Mmm...gak kenapa-napa kok tan biasa aja" Jawabku terbata-bata.
"Ya terus kalau gak kenapa-napa kamu dari tadi kok jadi berbeda dengan hari-hari biasanya" Ujarnya.
"Apa gua harus ngomong aja ya supaya gak terus-terusan jadi pikiran gua, ah udahlah mending ngomong aja biar gak pusing terus" Gumamku sambil mengumpulkan keberanian.
"Mmm..gini tan ingin ada yang aku tanyakan ketante" Ucapku dengan menunduk.
"Mau nanyain apa, yaudah ayo tanyain" Ngebetnya yang gak sabaran sekali.
"Mmm..gini tann..kan aaa.kuuu pas kemarin malam k3lu4rinnya did4l4m, apa nantinya akan jadi tan?" Tanyaku dengan berkata dengan terbata-bata.
"Oh ini yang menjadikan kamu berbeda hari ini. Baiklah tante akan jawab oke, ya kalau pun jadi kamu harus tanggung jawab dong" Jawabnya yang menjadikan aku langsung terkejut.
"Hah...ttaaa..tanggung jawab bagaimana tan?" Ucapku menanyakan kebingungan dengan maksud apa aku harus tanggung jawab.
"Ya kalau pun jadi kamu harus nikahin tante dong" Jawabnya dengan sangat santai seolah tiada beban dalam hidupnya.
" APAAAA...." Kagetku dengan apa yang aku barusan dengar.
"Yhahahahah kamu lucu banget sihhh" Ujarnya langsung tertawa terbahak-bahak. Dan aku pun heran kenapa dengan tante tiara dia malah ketawa sedangkan aku disini masih terkejut juga.
"Tante kenapa ketawa? " Tanyaku bingung dengan sikapya.
"Hahduh tante enggak kuat dari tadi nahan tawa soalnya lucu banget sih muka panik kamu hahah" Ucapnya yang masih tertawa.
"Maksudnya tante gimana, aku enggak ngerti" Tanyaku yang sedang kebingungan tidak mengerti apa yang terjadi.
"Tante tuh bercanda dan ingin menjahili kamu dengan untuk membohongi kamu kalau tante bakalan jadi padahal tante lagi tidak dalam masa subur, jadi kamu tenang aja walaupun kamu ngeluarin did4l4m tapi nantinya tidak akan jadi soalnya tante lagi tidak dalam masa subur." Jawabnya, aku pun yang mendengarnya langsung merasakan lega.
"Hufhhhh syukurlah kalau begitu jadi gak terus-terusan jadi pikiranku" Ucapku lega.
"Makasih ya sayang" Ujarnya.
"Hah, makasih apa tan? " Ucapku bingung.
"Makasih untuk semalam hehe" Ucapnya cengengesan.
"Oh itu, ya sama-sama tante aku juga terima kasih banyak hehe" Ujarku cengengesan.
"Eh tapi kenapa semalam tante nangis" Tanyaku kebingungan dengan sikap semalam.
"Habisnya tante sakit hati tau kamu nolak tante terus" Ucapnya cemberut dengan bibirnya manyun kedepan.
"Yaudah aku minta maaf lagi ya dengan kejadian semalam yang aku sama sekali gak tau kalau tante sakit hati karenaku. " Ucapku mencoba untuk meminta maaf.
"Iya tante maafin, lain kali jangan diulangi lagi ya" Pintanya untuk tidak mengulangi lagi.
"Hah mm mmaa..maksudnya gimana tan aku gak ngerti? " Ucapku memang bingung apa yang dia maksud.
"Hih kamu ya gak ngerti mulu. Jadi maksud tante nanti kalau tante minta lagi kamu jangan nolak ajakan tante oke" Jawabnya dengan tersenyum.
"Mmm..ggaaa..ggakk tau tan hehe" Ujarku bingung harus jawab apa.
Dan ya benar sekali ekpresi tante tiara langsung menunduk dengan mata berkaca-kaca hendak ingin menangis.
Tesss...
Keluarlah air mata dari lubuk matanya.
Aku pun yang melihat jadi panik dan hah apa yang harus aku lakukan.
"Ehhh ehh tan kok..kok jadi nangis sih tan" Ucapku.
"Hahduh gua harus gimana ini apa yang harus gua lakukan yaaa supaya dia berhenti menangis" Gumamku kebingungan.
"Oke oke aku akan turuti kalau tante mau" Jawabku pasrah dan ya benar dia langsung berhenti menangis dan langsung tersenyum kearahku.
"Pelukkkk" Ucapnya sambil meregangkan kedua tangannya.
Aku pun menuruti keinginannya dan setelah itu aku kembali duduk dikursi yang tadi aku duduki.
"Huh gini amat punya tante manja kayak anak kecil aja kalau ada kemauan terus gak dituruti ya nangis lah solusinya" Gumamku.
"P3ng3nnnn..." Rengek manja tante tiara.
"Mmm..pee.peeengan apa sih tan" Ucapku ketakutan takut dia meminta.
"Ihhh p3ng3nnn"Rengek manjanya tante tiara.
"Nanti kalau ada orang masuk gimana coba" Jawabku berusaha untuk menghindar.
"Ihhh gak bakalan ada orang masuk, lagian mau ngapain juga masuk ruangan tante" Ucapnya dengan bibir yang manyun kedepan.
"Iya iyaaa ribet amat sihh" Jawabku jengkel.
"Hehe" Cengengesnya dengan senyum senang.