Selena mengalami penindasan baik di rumah maupun di sekolah. Semua orang menganggapnya sebagai beban yang tidak berguna. Namun, sebenarnya Selena adalah serigala berbulu domba yang telah menipu semua orang. Dia selalu membalas dendam berkali-kali lipat dan tak ada satupun yang menyadarinya.
Ares Kairos, seorang jenderal yang bertempur gagah berani di garis depan. Namun, dia hampir berubah menjadi monster gila yang kehilangan akal karena tidak bisa menemukan partner yang cocok. Suatu hari ada gadis aneh yang jatuh ke pelukannya dan dengan kurang ajar meraba tubuhnya.
Selena : Hei tampan, tubuhmu terlihat bagus. *hampir meneteskan air liur*
Ares : Siapa kau?
Selena : Belahan jiwamu. *mengulurkan cakar serigala*
Pangkalan militer.
Tentara : Lapor jenderal! Istrimu kabur lagi!!!
Ares : Kemana dia?
Tentara : Lapangan latihan, dia memerintahkan kami untuk melepaskan pakaian atas.
Ares : *menggebrak meja hingga hancur* SELENA!!!
Selena : Otot yang bagus~~~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Destiyana Cindy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33 - Selena Sadar
“Apakah kau ingin mendengarnya?”
Gaia terlihat ragu tapi dia ingin mendengarnya, sejak memiliki kemampuan aneh dia dijauhi oleh temannya dan mengalami perudungan. Oleh sebab itu, dia keluar dari sekolah dan nasibnya di rumah tak lebih baik karena orang tuanya juga takut padanya.
Sejak bumi mengalami bencana besar dia tidak pernah menerima ilmu.
“Apakah itu baik-baik saja bagimu, kakak?” tanya Gaia sadar.
Gaia menyadari bahwa orang di depannya tidak berasal dari ruang dan waktu yang sama dengannya.
Sepertinya dia berasal dari masa depan.
“Aku baik-baik saja,” jawab Selena tenang tanpa mengetahui akibat yang akan diterimanya.
“Kalau begitu bisakah kau menceritakannya?” mohon Gaia dengan tatapan berbinar.
Selena menceritakan semua hal yang telah dia pelajari bahkan menjelaskan tentang pembagian manusia menjadi dua sub-ras. Dia terlalu asyik dengan topiknya karena belum pernah berbagi dengan orang lain. Selama ini dia harus berpura-pura dan menyembunyikan kecerdasannya.
Informasi yang Selena katakan terlalu banyak sehingga Gaia harus mencatatnya di buku. Untungnya kemarin dia tidak sengaja menemukan buku itu dan berniat menggunakannya untuk menyalakan api. Lagipula buku tidak bisa dimakan sehingga tidak berguna.
“Kelemahan zerg ada di jantungnya, jangan pernah mendekat kecuali kau benar-benar memastikan jantungnya hancur karena zerg bisa pura-pura mati.” Selena pernah mendengar karakteristik zerg dari Ares dan merasa informasi ini sangat penting.
“Benarkah?” Gaia sangat terkejut karena selama ini manusia berusaha menemukan kelemahan zerg namun kulitnya yang keras membuatnya sulit di bunuh.
“Bagaimana menebus kulit zerg yang keras?” tanya Gaia serius.
“Ada beberapa senjata yang dibuat dengan bahan khusus.” Selena menceritakan berbagai senjata yang dia tahu. “Tapi ada logam yang bisa menembus kulit zerg dengan mudah.”
“Logam itu namanya lyranium, warnanya hitam dengan bintik-bintik emas. Logam ini sangat kokoh dan kuat jika diolah menjadi senjata tajam bisa mengiris kulit zerg seperti tahu,” jelas Selena dan ingin menunjukkan belatinya tetapi dia tidak bisa mengeluarkannya dari ruang penyimpanannya.
“Namun, logam ini sulit diolah dan memiliki daya tahan yang rendah sehingga tidak banyak digunakan untuk melawan zerg,” ujar Selena sambil menghela napas panjang.
“Andai saja tentara dipersenjatai dengan logam ini maka zerg bisa dimusnahkan dengan mudah.”
Wajah Gaia semakin serius karena dia menyadari betapa pentingnya logam ini. Jika di masa depan tentara manusia masih belum bisa mengalahkan zerg yang mengalami evolusi maka umat manusia akan musnah.
Logam lyranium adalah kunci keselamatan masa depan.
“Kakak, aku akan membantumu,” janji Gaia yang akan menyelamatkan masa depan Selena.
“Jangan berpikir terlalu jauh,” ujar Selena sambil mengusap kepalanya.
“Aku yakin suatu hari nanti manusia bisa terbebas dari zerg.”
oOo
“Selena tolong bangunlah.”
Samar-samar Selena mendengar ada yang memanggil namanya, dia ingin membuka matanya tapi rasanya berat sekali. Namun, dia tidak menyerah dan terus berusaha hingga akhirnya matanya terbuka dan melihat Irene bersama Athena.
“Akhirnya kamu sadar juga.”
Irene merasa lega karena akhirnya Selena sadar setelah mengalami koma yang panjang.
“Nyonya Irene,” lirih Selena.
“Jangan memaksakan dirimu dan berbaringlah dengan tenang,” kata Irene sambil menghentikannya yang hendak bangkit.
“Athena, panggil dokter!”
“Ya, nenek.”
Athena meninggalkan ruang perawat Selena untuk memanggil dokter.
“Di mana ini?” tanya Selena sambil mengedarkan pandangannya.
“Rumah sakit militer di Planet Atlas,” jawab Irene sambil duduk di samping ranjangnya.
“Kau mengalami koma selama 3 bulan setelah kehabisan energi karena memberikan guiding pada Ares,” jelas Irene.
“Apakah Ares baik-baik saja?” Selena teringat tatapan khawatir Ares sebelum dia pingsan.
“Kau malah mengkhawatirkannya daripada dirimu sendiri,” geram Irene tidak percaya.
“Kau hampir saja mati karena energimu terkuras,” pekik Irene marah karena dia tidak mempedulikan dirinya sendiri.
“Aku bersedia melakukannya,” ucap Selena dengan suara lemah.
“Dasar wanita bodoh!”
Sebelum Irene mencercanya, Dokter telah datang dan dia melakukan pemeriksaan pada Selena.
“Dokter, bagaimana keadaannya?” tanya Athena khawatir.
“Sistem pemulihan pada tubuhnya sudah mulai bekerja dan dengan istirahat yang cukup maka energinya akan kembali sepenuhnya,” jelas Dokter.
“Tetapi aku memiliki berita baik dan berita buruk,” sambung Dokter sambil mengerutkan keningnya.
“Apa berita baiknya?” tanya Irene.
“Berita baiknya kapasitas penyimpanan energinya telah meluas sehingga kelasnya mungkin naik.” Jarang ada Guide yang mengalami peningkatan cepat seperti Selena dan dia adalah kasus langka.
“Lalu bagaimana dengan berita buruknya?” tanya Irene cemas.
“Jika dia mengalami kekurangan energi sekali lagi maka tubuhnya tidak akan bertahan dan akan berubah menjadi manusia biasa.” Dengan berat hati Dokter harus mengatakannya karena kondisi Selena sangat mengkhawatirkan, dia tidak bisa membantunya.
“Tidak mungkin!” Athena menutup mulutnya tidak percaya karena itu terlalu mengerikan bagi Selena.
Berubah menjadi manusia biasa berarti dia tidak akan menjadi Guide dan umurnya akan berkurang cepat selayaknya manusia yang hidup di era Bumi kuno yang kebanyakan hidup di bawah usia 100 tahun.
Itu sama saja dengan hukuman mati.
“Kali ini aku akan berhati-hati,” ucap Selena menenangkan mereka.
“Omong kosong!” seru Irene marah sambil menatap Selena. “Jika kau memberikan guiding pada Ares, hal seperti ini akan terus terjadi karena perbedaan kekuatan kalian yang terlalu besar.”
“Putuskan kontrak kalian!”
“Tidak!” tolak Selena tanpa berpikir panjang.
“Kami adalah partner dan tingkat kecocokan kami tinggi,” ucap Selena keras kepala.
“Persetan dengan tingkat kecocokan itu,” rutuk Irene kesal. “Kau akan mati.”
“Aku tidak peduli,” jawab Selena tegas.
“Akkhhhhhhhh …… kau keras kepala sama seperti Ares,” pekik Irene frustasi.
“Tolong diam karena ini rumah sakit dan biarkan pasien beristirahat,” kata Dokter mengingatkan kemudian mengusir mereka.
“Tekan bel jika terjadi sesuatu,” tunjuk Dokter pada bel di atas ranjangnya.
“Terima kasih, Dokter.” Selena merasa lega karena akhirnya suasananya tenang.
Dia memejamkan matanya dan memasuki lautan kesadarannya. Dia melihat tubuh Maomao sangat kecil dan transparan seolah-olah akan menghilang.
“Maafkan aku.” Selena mendekati Maomao kemudian memeluknya di lengannya.
“Aku tidak berhati-hati sehingga menyebabkan energiku terkuras.” Selena merasa menyesal karena menyebabkan Maomao terpuruk padahal mereka terikat erat.
Selena mengalirkan energinya dan berusaha memulihkan kekuatannya. Dia juga memasukan kekuatannya pada Maomao sehingga tubuhnya membaik. Kali ini dia bisa mengedarkan kekuatannya dengan mudah seolah penghalang yang membatasinya sudah runtuh.
“Se … le …” lirih Maomao lemah.
“Jangan bicara dan fokus pulihkan energimu.” Selena mengelus tubuh Maomao dengan lembut.
Mereka berbagi kekuatan sehingga lupa waktu dan Dokter yang hendak mengecek kondisinya mengurungkan niatnya. Dia membutuhkan suasana yang tenang untuk memulihkan energinya sendiri sehingga memperingati orang lain untuk tidak mengganggu Selena.
Raaaawwwwrrrrrr
Selena mendengar raungan yang keras hingga membuatnya keluar dari lautan kesadarannya.
“Ares.”
Dia bisa merasakan pancaran kekuatan yang besar dan itu berasal dari Ares.
“Apakah dia sudah berubah wujud menjadi bentuk binatangnya?” Selena sangat khawatir karena kondisi Ares sangat buruk dan sulit mengembalikannya menjadi manusia normal.
“Jangan pergi!” Maomao menghentikan Selena yang hendak turun dari ranjang.
“Aku harus menolongnya,” jawab Selena tegas.
“Kau ingin mati?” Maomao tidak ingin merasakan perasaan buruk itu lagi ketika ikatan spiritualnya dengan Selena melemah.
“Kali ini aku akan berhati-hati dan memastikan energiku tidak terkuras,” ucap Selena berusaha membujuk Maomao.
“Tapi-“
“Maomao, Ares adalah partner kita dan aku tidak bisa membiarkannya mati.”
-TBC-