Vindra adalah menantu yang tinggal di rumah keluarga istrinya dan selama itu juga, Vin selalu mendapatkan hinaan dan di rendahkan karena kastanya yang rendah.
Namun suatu hari, tanpa sengaja ia mendapatkan batu permata dan mengaktifkannya kembali yang membuatnya memiliki kemampuan medis dan berhasil menyelamatkan seorang anak yang berada diambang Kematian. Berkat pertolongannya membuat Vin mendapatkan black Card yang mampu mengubah hidupnya.
Bagaimana kisah Vindra, Mengubah hidupnya dari menantu hina menjadi Penguasa tak tertandingi bersama batu permata dan keahlian Medis yang dimilikinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dina Auliya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10 menolong Memei
Setelah memeriksa Keadaan Memei Vin meminta semua orang untuk keluar, Namun salah satu dokter bersikeras tidak mau keluar.
"Aku tidak akan keluar, aku ingin memastikan pada pria yang sok ingin jadi penyelamat ini melakukan sesuatu di luar medis dan melanggar peraturan dunia medis." Ucap dokter Lin. Dia adalah dokter spesialis akupuntur Medik.
"Tuan Vin , aku percaya padamu, kalau kamu bisa menyembuhkan putriku." Ucap Ambar sebelum keluar bersama dokter yang lainnya.
"Aku akan berusaha sebisaku. doakan saja, semoga putrimu masih bisa diselamatkan." Jawab Vin sebelum Ambar keluar dan Ambar pun mengangguk.
Vin segera memeriksa titik pembuluh arteri di pergelangan tangan Memei, lalu Vin segera mengeluarkan jarum akupuntur yang terbuat dari perak. Iya pun segera menusuk ke sepuluh jari tangan Memei dengan mengeluarkan darahnya. Setelah itu Segera saja Vin menusukkan jarum perak yang lainnya tepat di pergelangan tangan hingga tembus dan membuatnya beberapa kali.
'Selamatkan gadis itu dengan mengunakan metode yang sudah kamu pelajari. Letakkan aku pada titik akupuntur di bagian kepala agar aku bisa membantumu menyelamatkan gadis itu' ucap permata itu sambil mengeluarkan cahaya dan berubah bentuk menjadi sebuah jarum akupuntur bewarna emas.
'Baiklah aku kan mencobanya, aku harap ini akan berhasil dan bisa menyelamatkan gadis ini.' gumam Vin pada permata.
Vin segera berpindah di posisi dan berdiri di belakang kepala Memei dan mencari titik yang tepat untuk menusukkan jarum emas itu.
Dokter Lin yang terus memperhatikan Vin, tak begitu yakin teknik yang digunakannya benar. Dokter Lin yang paham akan akupuntur berusaha menegur Vin.
tetap bertahan ia ingin melihat apa yang dilakukan Vin, dokter tersebut tidak terlalu percaya. Dari penampilannya saja dokter tersebut meyakini jika Vin tidak akan bisa menyelamatkan memei.
Saat Vin hendak menusuk kepala Memei dengan jarum akupuntur untuk merangsang saraf otaknya agar bisa kembali merespon, tiba-tiba di tarik dokter Lin mundur, menjauhi tubuh Memei.
"Hentikan tuan, jangan di lanjutkan teknik yang salah itu. Asal anda tau, menusukkan jarum akupuntur di area kepala itu tidak boleh sembarang dan itu bisa berakibat Batal walaupun pasien sudah meninggal. Jika anda tetap melakukan itu Anda bisa berurusan dengan Polisi." Gertak Dokter Lin namun Vin tetap mengabaikannya.
"Jangan ganggu aku dokter, nyonya Ambar sudah memberi kepercayaan padaku jadi biarkan aku menyelesaikannya." Ucap Vin lalu menepis tangan dokter itu.
Vin sudah tidak perduli dengan apa yang di katakan dokter Lin. Saat ini dia masih harus fokus untuk menyelamatkan Memei.
Dokter Lin pun diam-diam merekam apa yang di lakukan Vin sebagai barang buktinya nanti. Kenapa jika Ambar menuntut pada dokter, bisa memanfaatkan Vin sebagai tersangka.
Vin menusuk titik tengah kepala Memei dengan jarum akupuntur selain itu, setelah itu di bagian leher.
Setelah menunggu beberapa saat, peredaran darah Memei kembali mengalir dan detak jantungnya perlahan mulai berdetak walaupun belum stabil, seperti nyawa yang baru di tarik masuk dan hal itu terlihat dari monitor
Dokter Lin tercengang saat melihat monitor tanda vital memperlihatkan jantung Memei kembali berdetak dan Dokter Lin juga melihat jemari Memei mengeluarkan darah kembali.
"Darimana anda mengetahui teknik pengobatan ini? Aku tak percaya jika teknik anda ini hampir berhasil dan anda berhasil membuat gadis ini hidup lagi." Tanya dokter Lin.
"Jangan banyak tanya dan membubarkan konsentrasi ku. Biarkan aku menyelesaikan terlebih dahulu agar kalian tau hasilnya." Jawab Vin dengan dingin.
Dokter Lin akhirnya memilih mundur dan membiarkan Vin menyelesaikan pengobatannya. Dokter Lin diam-diam kembali merekam semua yang dilakukan Vin untuk di pelajari kedepannya
Setelah semua titik akupuntur sudah tertancap oleh jarum, Vin menunggu beberapa saat dan perlahan detak jantung, denyut nadi dan pernafasan memei kembali stabil hal itu membuat Vin lega kerena sudah berhasil menyelamatkan Memei.
'Akhirnya Memei bisa diselamatkan, terimakasih batu permata, tanpa bantuan mu tidak mungkin aku bisa menyelamatkan gadis malang ini.' gumam Vin yang merasa senang karena berhasil menyelamatkannya.
Vin meminta Dokter Lin untuk memanggil tim dokter yang lain untuk membantu menangani Memei kembali.
Sebelum keluar Vin mencabut Jarum akupuntur emas yang menancap di kepala memei dan kemudian kembali berubah menjadi cincin.
Sifa tertegun dengan apa yang dilakukan Vin, Sifa merasa Vin bukanlah laki-laki yang ia kenal karena suaminya tidak mungkin bisa menyelamatkan nyawa seorang anak.
" Siapa sebenarnya dia, bagaimana dia bisa menyelamatkan orang yang sudah mati, Apakah dia benar-benar suamiku yang memiliki hati sangat lembut yang perduli pada keselamatan orang lain?" gumam Sifa seraya menatap Vin yang baru keluar dari ruangan ICU.
"Kenapa kamu melamun? Apa kamu terkejut aku bisa melakukannya?" Tanya Vin saat menghampiri Sifa.
"Darimana kamu belajar ilmu pengobatan? Selama kamu bersamaku tak sekalipun aku melihat kamu belajar itu?" Tanya Sifa namun Vin hanya tersenyum.
"Tidak perlu kamu tau darimana. yang terpenting saat ini aku sudah berhasil menyelamatkan nyawa Memei dari kematian dan tinggal menunggu hasil pemeriksaan dari para dokter, apa memei benar-benar selamat atau tidak." Jawab Vin.
To Be Continued ☺️☺️☺️