Tirta Jayakusuma
"Tirtaaaa..." teriak seorang pemuda yang memakai jas almamater sebuah perguruan tinggi swasta.. seorang pemuda yang cukup maco dan wajah yang keras.. Aldi namanya.
"Iii,,iyaa kak," Tirta segera berlari kecil keluar barisan mendekati Aldi.
"Heh, kamu tidak membawa tugas yang kami berikan lagi ! kamu tau kan kesepakatan kita kemaren !??" semprot Aldi.
Ya, Aldi adalah ketua panitia Orientasi Pengenalan mahasiswa baru di kampus ini. "Ma, maaf kak,, lupa." Dengan wajah ketakutan Tirta menundukkan wajah.
"Wah-wah nih anak buat masalah lagi nih,"
tiba-tiba terdengar celetukan cewek di sebelah Aldi, Erni namanya (ada tertulis di name tagnya).
"Hukum aja nih anak dari kemaren tugas gak pernah beres," lanjut Erni.
"Ahh jangan keras-keras sama anak baru !"
Terdengar suara lirih dari belakang Aldi, seorang gadis tinggi semampai dengan wajah imut mendekati mereka, juga dengan jas almamater mereka yang berwarna hijau muda, warna kas perguruan tinggi mereka.
Faiza namanya, gadis manis imut dengan kulit putih bersih, paling menonjol diantara senior senior wanita.
" Tidak apa-apa Fa, biar mereka tau mau kuliah juga harus disiplin dan kuat mental. Sekarang kamu pushup 20 kali.. ! " seru Aldi.
Faiza hanya diam, dalam hatinya dia kasihan sama cowok satu ini, wajahnya kusut dan terkesan penakut, terlihat wajahnya memerah dan hampir airmata melompat dari pelupuk matanya.
"Tunggu apa lagi kau Tirta,, !" teriak Erni.
"I,,ii ya kak," Tirta segera memposisikan diri untuk pushup.
Walaupun tubuhnya ceking dan lumayan tinggi ternyata Tirta mampu melakukan push up dengan mudah.
"Wah lumayan juga ya kamu, tapi awas besok kamu melakukan kesalahan lagi push up jadi 50 kali, paham Tirta !" Gertak Aldi.
Ya hari itu ternyata Tirta tidak membawa tugas nya, disuruh bawa tahu, toge ,wortel sama kol. Dia bawanya tahu aja.. karena kurang berkumpul sama temen-temen seangkatan jadi dia kurang ngeh kalo yang di bawa adalah tahu isi.. wwk wwk wwk..
***
Sore pukul 5.00 Wib.
Selesai sudah orientasi hari itu. Tirta dengan segera menuju parkiran motor mahasiswa, banyak anak baru yang ada diparkiran, mereka membahas tugas yang harus di bawa besok pagi.
"Tugas besok bawa mi instan satu, ditaruh dalam plastik kresek merah putih" seru anak anak cowok dan cewek yang bergerombol di parkiran.
"Hei Tirta kamu dah tau tugas besok belom ! Jangan lupa lagi hoi! kau jadi incaran kakak senior lho!" seru Nani.
Nani adalah seorang gadis lincah yang manis dengan kulit sawo mateng, dengan seragam orientasi hitam putih dan rambut kuncir dua dengan pita pink.
Manis! Itulah kata yang tepat untuk nya. Tirta segera menoleh.
"Sudah tau, tapi aku bingung nyari dimana ya?" Dengan wajah bingung sambil garuk garuk kepala yang tidak gatal, Tirta mendekati gerombolan anak anak itu.
"Kita bantu Ta..! Tapi kamu harus jadi geng kita ya.. !"
"Tapi ada syaratnya.." kata cowok bulet gede yang ada diantara mereka.
"Apa syaratnya.?!. Jangan yang berat-berat yaa !..". Tirta memasang wajah melasnya. Jurus yang menjadi andalan nya .
"Cukup besok kamu traktir kami lima orang ini ngebakso di pak Geger.. gimana Ta?" celetuk Adnan.
Ya, geng mereka ada lima orang anak baru. Tiga orang cewek, Nani, Tia yang agak subur dengan wajah bulet sama Dinda yang pendiem, putih,cantik dengan mata sayu! Cantik pokoknya men.
Untuk cowoknya Adnan dengan tubuh tidak tidak terlalu tinggi tapi badannya bagus, tegap dengan kulit agak hitam dan wajah cool dan Bayu dengan tubuh subur beratnya mendekati 125 kg dengan tinggi 175 cm, jadi keliatan bulet wajah penuh senyum seperti wajah patung buda.
Tirta berpikir sambil mengerutkan dahi, darimana dapat uang nih paling gak 200 rb dapet uang darimana nih, bodo ah dari pada kena hukuman lagi.
"Oke deh aku setuju, besok sehabis orientasi yaa." akhir nya mereka bubar.
***
Pagi harinya pukul tujuh tepat, hari ketiga Orientasi mahasiswa baru sudah berkumpul di halaman Universitas, segera ketua Orientasi memerintahkan mengumpulkan tugasnya.
Tibalah giliran Tirta.
Dengan kepala menunduk dia menghadap kakak senior, dia berdoa dalam hati semoga kali ini dia gak kena hukuman, tugas dah kumpulkan didepan senior dan dengan segera dia balik badan melangkah balik,
"aman deh" batinnya.
"Tirtaaaa !" Deg. Hatinya mencelos kaget, hampir pingsan dia mendengar teriakan seniornya.
"Coba lihat tuh sepatumu !" segera dia melihat kearah sepatunya.
"Wadaww aku salah ambil sepatu !"
Tubuh Tirta langsung lemas, keringat segede gede jagung menetes dari dahi dan lehernya.
"Apa hukumannya kalo kamu melanggar lagi Tirta !"
"I ii ya kak, 50 kali push up !" teriak Aldi,
dengan wajah jutek dan garang.
Sebenarnya bagi Tirta limapuluh kali pushup bukanlah hal yang berat, ringan, sangat ringan malah. Seratus atau dua ratus kali pun dia mampu, tapi malunya itu yang dia gak kuat.
"Aldi jangan terlalu keras pada mahasiswa baru ! Kita sudah di kasih pesan sama pak dekan !
Kalau Tirta gak kuat trus pingsan atau kenapa napa gimana!" seru Faiza.
Tirta terharu mendengar pembelaan kak Faiza, dia mencuri- curi pandang Faiza, gadis cantik lembut dan baik hati.
"Kamu Fa, tiap kali Tirta melanggar kamu pasti belain, banyak cowok kayak gitu Fa, kurus kerempeng apa menariknya, huh."
Faiza yang disembur Aldi kayak gitu diam aja tanpa menanggapi, akhirnya Tirta melakukan hukumannya.
Aldi memperhatikan sambil berkacak pinggang, sebel ngeliat Tirta saja. Tiap kali dihukum Faiza pasti mati matian membela.
Dia sudah setahun mengejar-ngejar Faiza tapi selalu gak di gubris.
Mengajak jalan bareng saja selalu ditolak oleh Faiza. Sekarang si Tirta malahan selalu dibela sama Faiza.
Jengkel dan marah menjadi satu, pengin rasanya mukulin wajah si Tirta.
Apa sih kelebihan Tirta dibanding dirinya? Sejak dia masuk kampus ini saja dirinya selalu di kejar- kejar banyak gadis, selain tubuh bagus dan tampan, orang tuanya pun sangat kaya dan disegani di kota ini. "Pak Rahman" namanya, salah satu pejabat di kota ini dengan koneksi yang luas
"Sudah kak Aldi sudah limapuluh kali." Tirta yang selesai menjalankan hukumannya memberitahukan kalau dia sudah melaksanakan hukuman itu.
"Heh siapa yang nyuruh kamu berhenti hah!" seru Aldi.
"Kan sudah limapuluh kali kak," jawab Tirta lirih.
"pushup mu gak bener! ulangi lagi! teriak Aldi juteg.
"Iya ulangi lagi!" Teriak senior cewek yang laen. Kelihatannya dia penggemarnya Aldi.
"Sudah cukup Aldi ! biar Tirta kembali ke barisannya!" seru Faiza.
Kelihatannya Faiza sudah mulai jengkel dengan tingkah Aldi.
Tiba-tiba seorang dosen yang mengawasi orientasi mendekati mereka.
"Sudah cukup, kembalilah ke dalam barisanmu Ta!" kata sang dosen tadi.
"Aldi jangan keras-keras pada mereka,, kalo ada apa-apa dengan mereka kalian jugalah yang akan repot!"
Akhirnya kemarahan Aldi tidak bisa tersalurkan, dia diam saja.
***
Sore itu Adnan, Bayu, Dinda, Nani dan Tia sudah menunggu Tirta di parkiran kampus.. Tirta berjalan tanpa semangat mendekati mereka.
"Maaf prends, nunggu ya ? Tadi aku dipanggil lagi sama kakak senior," Tirta memberi keterangan.
"Ada apa lagi Ta ? kamu nglakuin salah lagi ?" tanya rekan-rekannya.
"Ah tidak ada apa-apa kok cuman diajak ngobrol-ngobrol doang," jawab Tirta.
Sebenarnyalah dia tadi dipanggil sama Aldi dan sohib-sohibnya supaya dia gak macem-macem di kampus dan harus menjauhi Faiza. Kalo melanggar tau sendiri akibatnya.
Tirta hanya mengangguk-angguk kan kepala saja, gak berani membantah apalagi melawan. Tirta juga gak tau kenapa Faiza begitu membela dirinya.
"Ayo lets go kita meluncur ke bakso pak geger.. uhuy, " teriak Bayu. Motor mereka beriringan menuju bakso pak geger yang lokasinya sekitar 15 menit dari kampus mereka.
Sesampainya di bakso pak Geger ternyata sudah lumayan ramai.. untungnya masih ada meja kosong buat mereka berenam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 297 Episodes
Comments
Anonymous
c
2024-10-25
0
Anonymous
keren
2024-10-23
0
Arif Arifin
mulai
2024-09-22
1