Tirta Jayakusuma

Tirta Jayakusuma

krisis percaya diri

"Tirtaaaa..." teriak seorang pemuda yang memakai jas almamater sebuah perguruan tinggi swasta.. seorang pemuda yang cukup maco dan wajah yang keras.. Aldi namanya.

"Iii,,iyaa kak," Tirta segera berlari kecil keluar barisan mendekati Aldi.

"Heh, kamu tidak membawa tugas yang kami berikan lagi ! kamu tau kan kesepakatan kita kemaren !??" semprot Aldi.

Ya, Aldi adalah ketua panitia Orientasi Pengenalan mahasiswa baru di kampus ini. "Ma, maaf kak,, lupa." Dengan wajah ketakutan Tirta menundukkan wajah.

"Wah-wah nih anak buat masalah lagi nih,"

tiba-tiba terdengar celetukan cewek di sebelah Aldi, Erni namanya (ada tertulis di name tagnya).

"Hukum aja nih anak dari kemaren tugas gak pernah beres," lanjut Erni.

"Ahh jangan keras-keras sama anak baru !"

Terdengar suara lirih dari belakang Aldi, seorang gadis tinggi semampai dengan wajah imut mendekati mereka, juga dengan jas almamater mereka yang berwarna hijau muda, warna kas perguruan tinggi mereka.

Faiza namanya, gadis manis imut dengan kulit putih bersih, paling menonjol diantara senior senior wanita.

" Tidak apa-apa Fa, biar mereka tau mau kuliah juga harus disiplin dan kuat mental. Sekarang kamu pushup 20 kali.. ! " seru Aldi.

Faiza hanya diam, dalam hatinya dia kasihan sama cowok satu ini, wajahnya kusut dan terkesan penakut, terlihat wajahnya memerah dan hampir airmata melompat dari pelupuk matanya.

"Tunggu apa lagi kau Tirta,, !" teriak Erni.

"I,,ii ya kak," Tirta segera memposisikan diri untuk pushup.

Walaupun tubuhnya ceking dan lumayan tinggi ternyata Tirta mampu melakukan push up dengan mudah.

"Wah lumayan juga ya kamu, tapi awas besok kamu melakukan kesalahan lagi push up jadi 50 kali, paham Tirta !" Gertak Aldi.

Ya hari itu ternyata Tirta tidak membawa tugas nya, disuruh bawa tahu, toge ,wortel sama kol. Dia bawanya tahu aja.. karena kurang berkumpul sama temen-temen seangkatan jadi dia kurang ngeh kalo yang di bawa adalah tahu isi.. wwk wwk wwk..

***

Sore pukul 5.00 Wib.

Selesai sudah orientasi hari itu. Tirta dengan segera menuju parkiran motor mahasiswa, banyak anak baru yang ada diparkiran, mereka membahas tugas yang harus di bawa besok pagi.

"Tugas besok bawa mi instan satu, ditaruh dalam plastik kresek merah putih" seru anak anak cowok dan cewek yang bergerombol di parkiran.

"Hei Tirta kamu dah tau tugas besok belom ! Jangan lupa lagi hoi! kau jadi incaran kakak senior lho!" seru Nani.

Nani adalah seorang gadis lincah yang manis dengan kulit sawo mateng, dengan seragam orientasi hitam putih dan rambut kuncir dua dengan pita pink.

Manis! Itulah kata yang tepat untuk nya. Tirta segera menoleh.

"Sudah tau, tapi aku bingung nyari dimana ya?" Dengan wajah bingung sambil garuk garuk kepala yang tidak gatal, Tirta mendekati gerombolan anak anak itu.

"Kita bantu Ta..! Tapi kamu harus jadi geng kita ya.. !"

"Tapi ada syaratnya.." kata cowok bulet gede yang ada diantara mereka.

"Apa syaratnya.?!. Jangan yang berat-berat yaa !..". Tirta memasang wajah melasnya. Jurus yang menjadi andalan nya .

"Cukup besok kamu traktir kami lima orang ini ngebakso di pak Geger.. gimana Ta?" celetuk Adnan.

Ya, geng mereka ada lima orang anak baru. Tiga orang cewek, Nani, Tia yang agak subur dengan wajah bulet sama Dinda yang pendiem, putih,cantik dengan mata sayu! Cantik pokoknya men.

Untuk cowoknya Adnan dengan tubuh tidak tidak terlalu tinggi tapi badannya bagus, tegap dengan kulit agak hitam dan wajah cool dan Bayu dengan tubuh subur beratnya mendekati 125 kg dengan tinggi 175 cm, jadi keliatan bulet wajah penuh senyum seperti wajah patung buda.

Tirta berpikir sambil mengerutkan dahi, darimana dapat uang nih paling gak 200 rb dapet uang darimana nih, bodo ah dari pada kena hukuman lagi.

"Oke deh aku setuju, besok sehabis orientasi yaa." akhir nya mereka bubar.

***

Pagi harinya pukul tujuh tepat, hari ketiga Orientasi mahasiswa baru sudah berkumpul di halaman Universitas, segera ketua Orientasi memerintahkan mengumpulkan tugasnya.

Tibalah giliran Tirta.

Dengan kepala menunduk dia menghadap kakak senior, dia berdoa dalam hati semoga kali ini dia gak kena hukuman, tugas dah kumpulkan didepan senior dan dengan segera dia balik badan melangkah balik,

"aman deh" batinnya.

"Tirtaaaa !" Deg. Hatinya mencelos kaget, hampir pingsan dia mendengar teriakan seniornya.

"Coba lihat tuh sepatumu !" segera dia melihat kearah sepatunya.

"Wadaww aku salah ambil sepatu !"

Tubuh Tirta langsung lemas, keringat segede gede jagung menetes dari dahi dan lehernya.

"Apa hukumannya kalo kamu melanggar lagi Tirta !"

"I ii ya kak, 50 kali push up !" teriak Aldi,

dengan wajah jutek dan garang.

Sebenarnya bagi Tirta limapuluh kali pushup bukanlah hal yang berat, ringan, sangat ringan malah. Seratus atau dua ratus kali pun dia mampu, tapi malunya itu yang dia gak kuat.

"Aldi jangan terlalu keras pada mahasiswa baru ! Kita sudah di kasih pesan sama pak dekan !

Kalau Tirta gak kuat trus pingsan atau kenapa napa gimana!" seru Faiza.

Tirta terharu mendengar pembelaan kak Faiza, dia mencuri- curi pandang Faiza, gadis cantik lembut dan baik hati.

"Kamu Fa, tiap kali Tirta melanggar kamu pasti belain, banyak cowok kayak gitu Fa, kurus kerempeng apa menariknya, huh."

Faiza yang disembur Aldi kayak gitu diam aja tanpa menanggapi, akhirnya Tirta melakukan hukumannya.

Aldi memperhatikan sambil berkacak pinggang, sebel ngeliat Tirta saja. Tiap kali dihukum Faiza pasti mati matian membela.

Dia sudah setahun mengejar-ngejar Faiza tapi selalu gak di gubris.

Mengajak jalan bareng saja selalu ditolak oleh Faiza. Sekarang si Tirta malahan selalu dibela sama Faiza.

Jengkel dan marah menjadi satu, pengin rasanya mukulin wajah si Tirta.

Apa sih kelebihan Tirta dibanding dirinya? Sejak dia masuk kampus ini saja dirinya selalu di kejar- kejar banyak gadis, selain tubuh bagus dan tampan, orang tuanya pun sangat kaya dan disegani di kota ini. "Pak Rahman" namanya, salah satu pejabat di kota ini dengan koneksi yang luas

"Sudah kak Aldi sudah limapuluh kali." Tirta yang selesai menjalankan hukumannya memberitahukan kalau dia sudah melaksanakan hukuman itu.

"Heh siapa yang nyuruh kamu berhenti hah!" seru Aldi.

"Kan sudah limapuluh kali kak," jawab Tirta lirih.

"pushup mu gak bener! ulangi lagi! teriak Aldi juteg.

"Iya ulangi lagi!" Teriak senior cewek yang laen. Kelihatannya dia penggemarnya Aldi.

"Sudah cukup Aldi ! biar Tirta kembali ke barisannya!" seru Faiza.

Kelihatannya Faiza sudah mulai jengkel dengan tingkah Aldi.

Tiba-tiba seorang dosen yang mengawasi orientasi mendekati mereka.

"Sudah cukup, kembalilah ke dalam barisanmu Ta!" kata sang dosen tadi.

"Aldi jangan keras-keras pada mereka,, kalo ada apa-apa dengan mereka kalian jugalah yang akan repot!"

Akhirnya kemarahan Aldi tidak bisa tersalurkan, dia diam saja.

***

Sore itu Adnan, Bayu, Dinda, Nani dan Tia sudah menunggu Tirta di parkiran kampus.. Tirta berjalan tanpa semangat mendekati mereka.

"Maaf prends, nunggu ya ? Tadi aku dipanggil lagi sama kakak senior," Tirta memberi keterangan.

"Ada apa lagi Ta ? kamu nglakuin salah lagi ?" tanya rekan-rekannya.

"Ah tidak ada apa-apa kok cuman diajak ngobrol-ngobrol doang," jawab Tirta.

Sebenarnyalah dia tadi dipanggil sama Aldi dan sohib-sohibnya supaya dia gak macem-macem di kampus dan harus menjauhi Faiza. Kalo melanggar tau sendiri akibatnya.

Tirta hanya mengangguk-angguk kan kepala saja, gak berani membantah apalagi melawan. Tirta juga gak tau kenapa Faiza begitu membela dirinya.

"Ayo lets go kita meluncur ke bakso pak geger.. uhuy, " teriak Bayu. Motor mereka beriringan menuju bakso pak geger yang lokasinya sekitar 15 menit dari kampus mereka.

Sesampainya di bakso pak Geger ternyata sudah lumayan ramai.. untungnya masih ada meja kosong buat mereka berenam.

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

c

2024-10-25

0

Anonymous

Anonymous

keren

2024-10-23

0

Arif Arifin

Arif Arifin

mulai

2024-09-22

1

lihat semua
Episodes
1 krisis percaya diri
2 Awal persahabatan
3 malam syahdu dan awal permusuhan
4 perundungan
5 Pertemuan dengan Abdi dalem
6 Asal usul Mbah Hardjoikoro"
7 Mulai berlatih
8 Dinda yang cantik
9 bergabung dengan kelompok pecinta alam
10 WanaHardi
11 Tantangan terbuka
12 Damar
13 Delima
14 Kedekatan
15 Kehangatan keluarga
16 Iza
17 pendakian 1
18 Latihan Keras di Puncak Gunung Ungaran
19 Diksar
20 Sabotase
21 sang penyelamat
22 kecurigaan
23 kunjungan ke camp
24 bentrok
25 kekuatan Tirta
26 Kebenaran
27 Tirta yang culun
28 Keluarga Dinda
29 Terkenal
30 Ke rumah
31 Kemampuan Tirta
32 Wasis Joyokusumo
33 Aji Lembu Sekilan
34 Latihan kanuragan bagi Bayu dan Adnan
35 Tameng Waja, Tapak Geni
36 Panen Rambutan
37 Pandu
38 Perubahan Bayu
39 Vs Master Karate
40 Kekalahan sang Master
41 undangan Dinda
42 Pak Fajrul
43 Preman suruhan
44 penyesalan
45 motor sebagai penebus dosa
46 antara dua pemuda
47 resah gelisah menunggu
48 habis gelap terbitlah cinta
49 perpisahan
50 Ikatan Iza
51 juragan cantik
52 tamu tak diundang
53 hancurnya tamu tak di undang
54 markas kelompok Hendra
55 Hans
56 jatuhnya markas kelompok Hendra
57 hati juragan cantik
58 kota Tegal
59 pembunuh bayaran
60 Leo sang pembunuh bayaran
61 godaan si resepsionis
62 rayuan maut
63 pertarungan di pinggir pantai
64 tentang Leo
65 hari yang santai
66 menuju Ibukota
67 Nadine
68 kegilaan seorang Bayu
69 persembunyian Hendra
70 ki Suromenggolo
71 kesadaran Ludiro
72 menuju Vila
73 godaan wanita sexy
74 lagi! godaan wanita sexy
75 godaan berlanjut
76 Ancaman pembunuhan
77 ketegangan
78 penyerbuan orang-orang tak di kenal
79 pertarungan hidup dan mati
80 akhir pertarungan hidup dan mati
81 Mr Budiman
82 pulang
83 kembali ke padepokan dan kembali ke Jakarta
84 pasukan pembunuh
85 si kaki kilat
86 Reno, kepala pasukan pembunuh
87 tandang Damar dan Leo
88 air mata pria perkasa
89 Hari Baru suasana baru 21+
90 Denis lagi
91 sahabat Nadine
92 Mama, Rani dan Randi
93 hampir
94 pulang
95 Tirta yang romantis ?
96 kembali berlatih di puncak ungaran
97 menuju Tengger Bromo
98 Dukuh rahasia
99 ki ranu
100 keluar hutan
101 menuju puncak Bromo
102 Penanjakan 1
103 Bayangan Nastiti
104 pulang tanpa Tirta, Bayu dan Adnan
105 kembali ke padukuhan Srengseng
106 aji Suryo Dahono
107 Bayu Bajra
108 pengawal padukuhan
109 kedatangan Aryo Seto
110 perang tanding
111 perang tanding
112 Akhir dari perang tanding
113 tentang permintaan ki Ranu
114 lengsernya ki Ranu
115 pemilihan Jagabaya
116 adu kanuragan
117 bersiap pulang
118 mulai kuliah lagi
119 rencana pembalasan Mr Budiman
120 kembali berlatih bersama di Gunung Ungaran
121 latih tanding dengan eyang Pandu dan mbah Hardjo.
122 gerakan Mr Budiman
123 pertandingan beladiri di pulau terpencil
124 kepulauan Anambas
125 pertarungan seru
126 pertarungan sengit
127 akhir dari pertandingan
128 bakat Irman
129 pergerakan pasukan Mr Budiman
130 penculikan
131 pertarungan di halaman rumah pak Michael
132 Mahardika
133 jejak penculik
134 pertemuan Tirta Jayakusuma dan Aryo Seto
135 pak Joyo
136 penyelamatan Iza.
137 penyelamatan Dinda
138 rencana pak Fajrul
139 pertemuan pak Fajrul dan pak Joyo
140 suasana padepokan
141 keadaan Dinda
142 rasa bersalah
143 lamaran
144 penculik
145 penyelamatan calon istri
146 mendadak nikah
147 tugas dari eyang
148 road to Ijen
149 Surabaya
150 Gunung Ijen
151 perguruan silat
152 perkumpulan perguruan silat
153 pertemuan dengan Ludiro
154 para sesepuh perguruan silat
155 rasa penasaran
156 es mosi Intan
157 cerita masa lalu
158 ganteng ganteng jorok
159 ujian sebelum turun gelanggang
160 turun gelanggang
161 Jadug
162 Mawar
163 akhir ritual
164 pemuda ringkih yang mengejutkan
165 babak ketiga
166 Mawar yang berduri
167 pertarungan yang melelahkan
168 Mahardika vs Roy
169 pertarungan terakhir
170 pertarungan terakhir
171 akhir dari pertarungan
172 perpisahan
173 kembali lagi ke Srengseng
174 pagi di dukuh Srengseng
175 persiapan menghadapi orang-orang Wuni
176 perubahan di padukuhan Wuni
177 Rencana orang orang Srengseng
178 kakek tua dan cucunya
179 Ki Wigati
180 berita dari Telik sandi
181 orang orang luar
182 kedatangan Mahardhika dan kawan-kawan
183 aksi Mawar
184 kemunculan musuh lama
185 penyerangan
186 pertarungan di mulai
187 masa lalu Ki Ranu dan Ki Pradigdo
188 jatuhnya korban
189 Sampyuh
190 permainan kyai Wonokerti
191 Akhirnya...
192 Akhir hidup Wulungan
193 Sepasang pedang Iblis
194 Selamat jalan Aryo Seto
195 pertemuan ayah dan anak
196 perpisahan
197 kota Batu
198 kembali ke padepokan
199 Kebersamaan
200 berkunjung ke rumah ibu dosen
201 Devania
202 Bos Diky
203 kemunculan cakar besi
204 mencari petunjuk
205 lokalisasi
206 bergerak
207 pertarungan seru melawan kelompok Cakar Iblis
208 penguasa Jakarta
209 Gandok baru
210 kedatangan Patrik dan Ujang
211 penculikan
212 persiapan menghadapi cakar iblis
213 perintah leluhur
214 Vs Patrik
215 tinju Maut
216 Patrik
217 pertarungan
218 Leo vs Ujang
219 persiapan menyambut kedatangan Mahardika dan kawan-kawan
220 keakraban di padepokan
221 kebersamaan di padepokan
222 ngrogo Sukmo
223 Ikhwal persahabatan dengan si kumbang
224 si Kumbang
225 Irman dan si Kumbang
226 hukuman
227 tetua Cakar Iblis
228 Sangga Buana
229 keberangkatan Dika dan Ludiro
230 kedatangan Tirta Jayakusuma
231 Di rumah pak Michael
232 kantor pak Michael
233 rapat
234 Stefan ternyata....
235 pemerasan oleh Cakar Iblis
236 awal bentrokan
237 Cakar Emas yang licin
238 usaha Stefan
239 kedatangan Kapten Waringin Jati
240 kedatangan Irman yang mengejutkan
241 pagi di rumah pak Michael
242 rencana
243 penjajagan
244 Scratch Goblin
245 rencana penyerangan
246 Nadine dan Nastiti
247 putri cantik sang Ketua
248 semua bergerak
249 pertarungan dua gadis
250 pertarungan seru dimulai
251 Jatuhnya markas Cakar iblis Jakarta Utara.
252 Tirta vs Tetua Sangga Buana
253 kemarahan pemimpin besar Cakar Iblis!
254 jatuhnya markas-markas cabang Cakar Iblis
255 markas Depok
256 keberhasilan
257 kakak katrina
258 kekuatan Windu
259 Tirta vs Windu
260 pertaruhan
261 Pecahnya aji Reco Pitu
262 jati diri ketua Cakar Iblis
263 rencana penyerangan lagi
264 menuju Alas Purwo Banyuwangi
265 Ki Lodaya
266 padepokan di tengah Alas Purwo
267 mulai penyerbuan markas Cakar Iblis
268 gugurnya tetua Sangga Bumi
269 adu jiwa
270 Brazilian Jiu Jitsu dan Capoeira
271 Badak, ketua cabang Cakar Iblis
272 markas Bogor
273 gugur
274 akhir dari markas cabang Cakar Iblis
275 rencana besar sang big Bos
276 puncak kekuatan Tirta Jayakusuma
277 Akhir
278 rencana kepulangan
279 kembali
280 Keputusan Tirta Jayakusuma
281 harapan
282 kembali ke kampus
283 Paksaan Dinda
284 usaha memisahkan Iza
285 penabrak adalah orang yang sial
286 pengakuan Jody
287 keputusan pak Fajrul
288 walimatul urs
289 malam pertama
290 menghadiri undangan bang Leo dan Mawar
291 keinginan Nadine
292 Mall dan Resto
293 bulan madu yang tertunda
294 bujukan dari tetua dukuh Srengseng
295 calon cucu
296 cucu kembar- Tamat
297 pengumuman
Episodes

Updated 297 Episodes

1
krisis percaya diri
2
Awal persahabatan
3
malam syahdu dan awal permusuhan
4
perundungan
5
Pertemuan dengan Abdi dalem
6
Asal usul Mbah Hardjoikoro"
7
Mulai berlatih
8
Dinda yang cantik
9
bergabung dengan kelompok pecinta alam
10
WanaHardi
11
Tantangan terbuka
12
Damar
13
Delima
14
Kedekatan
15
Kehangatan keluarga
16
Iza
17
pendakian 1
18
Latihan Keras di Puncak Gunung Ungaran
19
Diksar
20
Sabotase
21
sang penyelamat
22
kecurigaan
23
kunjungan ke camp
24
bentrok
25
kekuatan Tirta
26
Kebenaran
27
Tirta yang culun
28
Keluarga Dinda
29
Terkenal
30
Ke rumah
31
Kemampuan Tirta
32
Wasis Joyokusumo
33
Aji Lembu Sekilan
34
Latihan kanuragan bagi Bayu dan Adnan
35
Tameng Waja, Tapak Geni
36
Panen Rambutan
37
Pandu
38
Perubahan Bayu
39
Vs Master Karate
40
Kekalahan sang Master
41
undangan Dinda
42
Pak Fajrul
43
Preman suruhan
44
penyesalan
45
motor sebagai penebus dosa
46
antara dua pemuda
47
resah gelisah menunggu
48
habis gelap terbitlah cinta
49
perpisahan
50
Ikatan Iza
51
juragan cantik
52
tamu tak diundang
53
hancurnya tamu tak di undang
54
markas kelompok Hendra
55
Hans
56
jatuhnya markas kelompok Hendra
57
hati juragan cantik
58
kota Tegal
59
pembunuh bayaran
60
Leo sang pembunuh bayaran
61
godaan si resepsionis
62
rayuan maut
63
pertarungan di pinggir pantai
64
tentang Leo
65
hari yang santai
66
menuju Ibukota
67
Nadine
68
kegilaan seorang Bayu
69
persembunyian Hendra
70
ki Suromenggolo
71
kesadaran Ludiro
72
menuju Vila
73
godaan wanita sexy
74
lagi! godaan wanita sexy
75
godaan berlanjut
76
Ancaman pembunuhan
77
ketegangan
78
penyerbuan orang-orang tak di kenal
79
pertarungan hidup dan mati
80
akhir pertarungan hidup dan mati
81
Mr Budiman
82
pulang
83
kembali ke padepokan dan kembali ke Jakarta
84
pasukan pembunuh
85
si kaki kilat
86
Reno, kepala pasukan pembunuh
87
tandang Damar dan Leo
88
air mata pria perkasa
89
Hari Baru suasana baru 21+
90
Denis lagi
91
sahabat Nadine
92
Mama, Rani dan Randi
93
hampir
94
pulang
95
Tirta yang romantis ?
96
kembali berlatih di puncak ungaran
97
menuju Tengger Bromo
98
Dukuh rahasia
99
ki ranu
100
keluar hutan
101
menuju puncak Bromo
102
Penanjakan 1
103
Bayangan Nastiti
104
pulang tanpa Tirta, Bayu dan Adnan
105
kembali ke padukuhan Srengseng
106
aji Suryo Dahono
107
Bayu Bajra
108
pengawal padukuhan
109
kedatangan Aryo Seto
110
perang tanding
111
perang tanding
112
Akhir dari perang tanding
113
tentang permintaan ki Ranu
114
lengsernya ki Ranu
115
pemilihan Jagabaya
116
adu kanuragan
117
bersiap pulang
118
mulai kuliah lagi
119
rencana pembalasan Mr Budiman
120
kembali berlatih bersama di Gunung Ungaran
121
latih tanding dengan eyang Pandu dan mbah Hardjo.
122
gerakan Mr Budiman
123
pertandingan beladiri di pulau terpencil
124
kepulauan Anambas
125
pertarungan seru
126
pertarungan sengit
127
akhir dari pertandingan
128
bakat Irman
129
pergerakan pasukan Mr Budiman
130
penculikan
131
pertarungan di halaman rumah pak Michael
132
Mahardika
133
jejak penculik
134
pertemuan Tirta Jayakusuma dan Aryo Seto
135
pak Joyo
136
penyelamatan Iza.
137
penyelamatan Dinda
138
rencana pak Fajrul
139
pertemuan pak Fajrul dan pak Joyo
140
suasana padepokan
141
keadaan Dinda
142
rasa bersalah
143
lamaran
144
penculik
145
penyelamatan calon istri
146
mendadak nikah
147
tugas dari eyang
148
road to Ijen
149
Surabaya
150
Gunung Ijen
151
perguruan silat
152
perkumpulan perguruan silat
153
pertemuan dengan Ludiro
154
para sesepuh perguruan silat
155
rasa penasaran
156
es mosi Intan
157
cerita masa lalu
158
ganteng ganteng jorok
159
ujian sebelum turun gelanggang
160
turun gelanggang
161
Jadug
162
Mawar
163
akhir ritual
164
pemuda ringkih yang mengejutkan
165
babak ketiga
166
Mawar yang berduri
167
pertarungan yang melelahkan
168
Mahardika vs Roy
169
pertarungan terakhir
170
pertarungan terakhir
171
akhir dari pertarungan
172
perpisahan
173
kembali lagi ke Srengseng
174
pagi di dukuh Srengseng
175
persiapan menghadapi orang-orang Wuni
176
perubahan di padukuhan Wuni
177
Rencana orang orang Srengseng
178
kakek tua dan cucunya
179
Ki Wigati
180
berita dari Telik sandi
181
orang orang luar
182
kedatangan Mahardhika dan kawan-kawan
183
aksi Mawar
184
kemunculan musuh lama
185
penyerangan
186
pertarungan di mulai
187
masa lalu Ki Ranu dan Ki Pradigdo
188
jatuhnya korban
189
Sampyuh
190
permainan kyai Wonokerti
191
Akhirnya...
192
Akhir hidup Wulungan
193
Sepasang pedang Iblis
194
Selamat jalan Aryo Seto
195
pertemuan ayah dan anak
196
perpisahan
197
kota Batu
198
kembali ke padepokan
199
Kebersamaan
200
berkunjung ke rumah ibu dosen
201
Devania
202
Bos Diky
203
kemunculan cakar besi
204
mencari petunjuk
205
lokalisasi
206
bergerak
207
pertarungan seru melawan kelompok Cakar Iblis
208
penguasa Jakarta
209
Gandok baru
210
kedatangan Patrik dan Ujang
211
penculikan
212
persiapan menghadapi cakar iblis
213
perintah leluhur
214
Vs Patrik
215
tinju Maut
216
Patrik
217
pertarungan
218
Leo vs Ujang
219
persiapan menyambut kedatangan Mahardika dan kawan-kawan
220
keakraban di padepokan
221
kebersamaan di padepokan
222
ngrogo Sukmo
223
Ikhwal persahabatan dengan si kumbang
224
si Kumbang
225
Irman dan si Kumbang
226
hukuman
227
tetua Cakar Iblis
228
Sangga Buana
229
keberangkatan Dika dan Ludiro
230
kedatangan Tirta Jayakusuma
231
Di rumah pak Michael
232
kantor pak Michael
233
rapat
234
Stefan ternyata....
235
pemerasan oleh Cakar Iblis
236
awal bentrokan
237
Cakar Emas yang licin
238
usaha Stefan
239
kedatangan Kapten Waringin Jati
240
kedatangan Irman yang mengejutkan
241
pagi di rumah pak Michael
242
rencana
243
penjajagan
244
Scratch Goblin
245
rencana penyerangan
246
Nadine dan Nastiti
247
putri cantik sang Ketua
248
semua bergerak
249
pertarungan dua gadis
250
pertarungan seru dimulai
251
Jatuhnya markas Cakar iblis Jakarta Utara.
252
Tirta vs Tetua Sangga Buana
253
kemarahan pemimpin besar Cakar Iblis!
254
jatuhnya markas-markas cabang Cakar Iblis
255
markas Depok
256
keberhasilan
257
kakak katrina
258
kekuatan Windu
259
Tirta vs Windu
260
pertaruhan
261
Pecahnya aji Reco Pitu
262
jati diri ketua Cakar Iblis
263
rencana penyerangan lagi
264
menuju Alas Purwo Banyuwangi
265
Ki Lodaya
266
padepokan di tengah Alas Purwo
267
mulai penyerbuan markas Cakar Iblis
268
gugurnya tetua Sangga Bumi
269
adu jiwa
270
Brazilian Jiu Jitsu dan Capoeira
271
Badak, ketua cabang Cakar Iblis
272
markas Bogor
273
gugur
274
akhir dari markas cabang Cakar Iblis
275
rencana besar sang big Bos
276
puncak kekuatan Tirta Jayakusuma
277
Akhir
278
rencana kepulangan
279
kembali
280
Keputusan Tirta Jayakusuma
281
harapan
282
kembali ke kampus
283
Paksaan Dinda
284
usaha memisahkan Iza
285
penabrak adalah orang yang sial
286
pengakuan Jody
287
keputusan pak Fajrul
288
walimatul urs
289
malam pertama
290
menghadiri undangan bang Leo dan Mawar
291
keinginan Nadine
292
Mall dan Resto
293
bulan madu yang tertunda
294
bujukan dari tetua dukuh Srengseng
295
calon cucu
296
cucu kembar- Tamat
297
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!