Lili gadis cantik yang masi berada di bangku SMA harus menikah dengan laki laki yang bahkan ia tidak kenal sama sekali gara gara sebuah wasiat dari bapaknya.
Ia di jodohkan dengan rendi pria tampan dan populer di sekolah. Rendi adalah anak muda yang suka pergaulan bebas seperti anak muda lainnya. Yang selalu melakukan kenakalan remaja seperti balapan liar, mabok dan bahkan terlibat dengan dunia gelap.
" Apa pendapat kak rendi soalnya perjodohan ini?" tanya lili pada rendi
" Entah la mungkin gw bakal menerimanya" ucap rendi yang sudah benar2 merasa tertarik kepada lili apa lagi ketika melihat lili yang terlihat lebih cantik dari pada di foto
" Mungkin aku juga bakal menerima perjodohan ini kak" ucap lili kepada rendi
Rendi yang mendengar kata kata itu sontak kaget, ketika semua orang yang di jodohkan akan merasa tertekan dan marah akibat pernikahan yang mereka tidak inginkan tapi beda dengan mereka. Apakah kehidupan mereka akan tenang walaupun mereka saling menerima!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chiqi17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6. tinggal bersama
Saat ini rendi dan Lili sudah sampai di Apartemen milik rendi. apartemen itu tidak besar hanya mempunyai empat ruangan dapur, ruang tv yang menyatu dengan ruang tamu, dan dua kamar yang satunya di isi dengan peralatan komputer dan ps untuk bermain game. Meraka saat ini sudah ada di dalam kamar dan membereskan barang barang milik istrinya itu.
" Li ini kamu taro sini aja baju bajunya." Ucap rendi sambil membukakan lemari yang kosong. Lili yang melihat itu langsung membuka kopernya dan meletakkan pakaiannya ke dalam lemari.
Saat mereka masi sibuk membereskan barang barangnya, tiba tiba orang tuanya datang dan menerobos masuk ke dalam apartemen milik rendi. mereka pun langsung keluar dan menghampiri mira yang baru saja datang.
" Eh mama kok udah dateng, Emang di ajuin ma wawancaranya?." Ucap lili kaget karena mertuanya udah datang untuk menjemputya.
" Gak li mama sengaja kesini cepet karena kangen kamu." Ucap mira seneng sambil memeluk lili
" Akunya gak di peluk ma?." Ucap rendi yang bahkan tidak di hiraukan oleh orang tuanya itu. rendi yang merasa di Kacangin pun langsung duduk di sofa sambil Menonton tv dan memakan cemilan yang ada di atas meja.
" kita berangkat aja yu li sekarang sekalian nanti jalan jalan" ucap mira mengajak lili untuk keluar dan langsung di setujui oleh lili
lili yang mendengar itu langsung Merapinya barang barangnya untuk persiapan wawancara masuk sekolah. " Udah ma ayo berangkat" ucap lili yang sudah siap untuk pergi.
" Ayo sayang" ucap mira yang langsung menggandeng tangan menantunya itu keluar.
Mereka Seakan lupa dengan rendi, bahkan mereka tidak meminta izin atau berpamitan dengan Rendi yang dari tadi duduk menatap mereka. Mereka langsung pergi tampa Tampa rasa bersalah sedikitpun. "Bener bener ya mereka segini gw besarnya masa gak kelihatan!." Guman rendi ketus sambil menatap kearah mereka sinis
Rendi kemudian membuka hp untuk chat sala satu pembantu yang ada di rumah orang tuanya 'bi asi tolong ke apartemen aku ya. Beresin juga baju baju lili yang ada di koper.' isi pesan rendi kepada pembantunya bi Asi yang emang setiap Minggu biasanya selalu datang ke apartemen milik rendi.
Tok tok tok
Rendi yang mendengar pintunya di ketuk pun langsung pergi dan membuka pintu apartemennya
DOOR.
Suara dari balon yang di letuskan oleh satria vino dan bisma berhasil membuat rendi terkejut. dan membuat mereka semua puas tertawa dengan ekspresi konyol rendi.
" Anjir bikin kaget aja lu."ucap rendi kesal Sambil mengelus elus dada karena kaget.
Bwaaaahhhh
Setelah puas tertawa mereka pun langsung masuk kedalam apartemen milik rendi Tampa meminta izin dulu dari sang pemilik. Mereka kemudian langsung duduk di ruang tamu dan langsung mengeluarkan karu dan juga empat botol wine yang mereka sengaja bawa. Untuk menghabiskan waktu bersama.
Rendi yang melihat temannya itu mengeluarkan kartu dan juga wine sontak kaget dan berniat untuk mengusir mereka karena takut jika lili tiba tiba datang ke apartemennya. " jangan di sini, di basecamp aja yuk." ucap rendi yang mulai membereskan barang barang yang tadi fi keluarkan temanya.
" Dosa ren ngusir ngusir tamu!" Ucap Satria ketus gak terima barang yang tadi ia keluarkan di masukkan kembali
" Iya ren lagian kita bentar doang ya vin." ucap bisma Sambil menatap vino
" Yaudah tapi bentar aja ya!." Ucap rendi memberikan peringatan
" Iya cepet lu duduk dari tadi diri mulu." Ucap vino menarik rendi untuk segera duduk. Mereka kemudian memutuskan untuk bermain kartu dan juga mengobrol di apartemen rendi tersebut.
Sekarang ini mira dan lili sedang ada di restoran deket sekolah. mereka memutuskan untuk makan karena emang mereka belum makan dari tadi siang.
" Gimana li tadi sulit gak tesnya terus kamu di tanyain apa aja?"tanya mira penasaran
" Kalo tes lisan ma gak ada yang sulit ma cuma tes yang tertulis yang lumayan sulit!." ucap lili menjelaskan tentang wawancara ujiannya tadi di sekolah
" Rendi juga waktu masuk sekolah itu belajar mati matian, soalnya mama ancam kalo gak masuk kelas A mama sita motornya heheh."
" Hehe kak rendi nurut benget ya sama mama"
" Bukan nurut si Li tapi terpaksa. Mama cuma mau rendi pinter aja li mama takut kalo dia fokus sama pergaulan dia jadi bodoh."
Lili paham apa yang di maksud mertuanya ini dia tau sepertinya rendi ini, dia suka balapan liar dan hal nakal lainnya ia tau saat tinggal di rumah mertuanya itu. Saat tidur di kamar kak rendi banyak poto kak rendi yang sedang memegang piala di samping motornya memegang botol minum dengan muka yang agak bonyok dia tau itu. Tapi melihat kak rendi yang baik terhadapnya lili ia menutup mata akan hal itu.
" Ma habis ini kita pulang yu?." Ucap Lili yang melihat jam tangannya sudah menunjukan waktu jam delapan malam
" yaudah kita pulang ya. kalo jalan sama kamu bawaannya gak mau pulang li." Ucap mira tersenyum yang menyetujui permintaan lili
Saat ini di apartemen, rendi dan teman temanya tepar karena menghabiskan empat botol wine. Rendi yang awalnya engan untuk minum pun mala ikut mabok.
" EHeeeemm bagun... Pulang woi." Ucap Rendi memukul muka satria yang saat ini sedang tidur di lantai
" Aehhhmm gak.. g. .k mau" ucap satria gak jelas
Rendi yang kuwalahan untuk membangunkan teman temanya itu pun kemudian langsung pergi keluar meminta tolong. dengan langka yang sempoyongan ia keluar untuk meminta tolong. Bak seperti kebetulan saat rendi keluar dari pintu ada scurity yang sedang lewat
" Pak tolong bantu bawa temen aku." Ucap rendi sambil menggoyang goyangkan tangan pak satpam
" Temennya kenapa mas sakit ya?."
" Gak mabok!. Tolong sekalian pangilin temennya bapak ya tolong anterin kerumah mereka." Ucap Rendi sambil membuka dompet dam mengeluarkan sepuluh lembar pecahan seratus ribu untuk satpam itu.
Setelah teman temanya pergi rendi langsung membersihkan meja tersebut dan membuang botol wine dan semua kartu ke dalam tong sampah.
Mira dan lili sudah sampai di depan apartemen yang sekarang sudah di tempati oleh Lili dan rendi.
"Makasih ya ma Aku masuk dulu, hati hati ma."ucap lili Sambil melambai ke arah mobil yang membawa mertuanya pergi.
" Iya dah Li"
Sesampai di depan pintu apartemenya lili kaget dengan pintu yang terbuka sedikit kok gak di kunci batin lili. Ia kemudian membuka pintu itu dan terlihat tidak ada orang di sana
" Kak rendi?." teriak lili tapi tidak ada yang menyahuti
" Kak rendi?." ucap lili masi mencoba lagi. Ia kemudian langsung masuk dan berniat membuka pintu kamarnya, tapi saat ia hendak membuka pintu kamar tersebut. Tiba tiba ia di kagetkan dengan tangan yang melingkar di pinggangnya.
Grep
" sayang ehm__aku kangen__" ucap rendi dengan nada yang sedikit tidak jelas yang kemudian melingkar kan tanganya ke pinggang istrinya dan menggesek gesekan pipinya ke pipi lili
" Kak rendi. Mabok?" Tanya lili kaget dengan bau alkohol yang menyengat dari mulut suaminya ini.
" Dikitttttt Dikit doang heheh!." Ucap Rendi kemudian melepas pelukannya dari tubu lili dan memutar tubuh lili agar mereka berhadapan. Setelah tubuh mereka berhadapan rendi mulai memeluk lili lagi dan menenggelamkan mukanya di leher jenjang istrinya itu.
" Kak rendi?." Tanya lili kaget yang tidak percaya dengan tingkah rendi yang kaya anak kecil
" ehem sayang?." ucap rendi sambil memeluk lili dengan erat. ia kemudian mulai mencium lembut dan sedikit menyesep leher lili sampai meninggalkan jejak kemerahan di leher istrinya itu.
lili yang lehernya di ciumi oleh rendi pun langsung merasa geli dan aneh yang kemudian tampa sadar suara yang menggelikan itu keluar dari mulut lili. " Ahaaa...."Desa Lili dan langsung menutup mulutnya dengan tangannya. Mendengar itu rendi sentak berhenti mencium lili tapi dengan posisi yang masi memeluk lili.
Pelukan itu cukup lama sampai membuat lili tidak kuat lagi menopang tubuh rendi, pasalnya rendi yang memiliki tinggi 182 cm ini lebih tinggi dan besar darinya yang hanya punya tinggi 158 cm
" Kak rendi! "ucap lili dengan kaki yang mulai menurun
Lili yang akan terjatuh Karena sudah tidak kuat lagi menopang tubuh rendi langsung di gendong dari depan seperti kuala oleh suaminya itu. Lili yang di perlakukan seperti itu sepontan langsung melingkarkan tangannya ke leher rendi.
" Kak lepasin lili, aku kan berat!" ucap lili protes tapi tidak di gubris oleh rendi
rendi membawa lili menuju kamar dan langsung meletakan istrinya itu di ranjang dalam keadaan rendi di atas lili, lili masi dalam keadaan kaget bingung dengan apa yang di lakukan rendi. Jujur dia masi belum siap Seandainya ia melakukan hal dewasa sekarang dengan rendi batin lili.
" Li temani aku tidur ya, dan tolong peluk aku juga" ucap rendi yang kemudian turun dari atas lili dan berbaring di samping lili
Rendi kemudian melingkarkan tangannya di tubuh lili dan mulai tertidur dengan posisi miring memeluk istrinya itu.
" Kak Rendi? " Tanya Lili tapi tidak ada respon dari sang suami. Lili yang saat ini mukanya ada di depan muka suaminya langsung menatap lekat lekat waja tampan suaminya itu. " Ternyata kalo dilihat dari dekat gini kak rendi lebih tampan ya." Ucap Lili takjub dengan muka rendi yang seperti tidak punya pori pori itu. Mereka kemudian tertidur dalam keadaan rendi yang masi memeluk istrinya itu.
Lili yang merasa matahari yang masuk dari sela sela jendela pun bangun dari tidur nyenyaknya tapi ia di kagetkan dengan rendi yang ada di bawah tempat tidur dengan posisi sedang bersujud. Lili pun langsung bangun dan menyuruh suaminya itu untuk berdiri
" Kak rendi lagi apa? Bangun kak lantainya dingin."ucap Lili berusaha mengangkat bahu rendi.
" Li aku minta maaf ya. Gara gara mabok Aku sampe berbuat yang gak pantas semalam sama kamu" ucap rendi lirih merasa menyesal atas perbuatannya semalam.
" Gak papa kak, lili ngerti kok sekarang tolong kak rendi bangun ya." ucap lili yang kemudian di turuti oleh rendi.
Rendi kemudian bangun dari sujudnya tapi dia sujud lagi saat melihat bekas cupang di leher Lili karena ulahnya semalam. 'Aghrrr kok gw bego banget si untung gw gak sampe ke arah sana, kalo terjadi apa apa mau di bawah kemana muka gw' batin rendi merasa kesal atas kejadian kemarin.
" Kak udah dong, bangun aku udah maafin kak rendi kok."ucap lili bingung yang melihat suaminya itu tidak kunjung bangun dari sujudnya.
Rendi akhirnya bangun dengan perasaan yang masi bersalah terhadap isterinya itu apa lagi saat melihat leher Lili yang merah karena bekas cupang semalam membuat dia kesal dengan dirinya sendiri.
" Aku mandi dulu ya kak. Dan Jangan sujud sujud kaya tadi ya!." Ucap lili sambil berjalan ke arah kamar mandi
" Iya li."ucap rendi pelan
Sambil menunggu lili mandi, rendi pergi menuju arah dapur dan membuat sandwich untuk sarapan mereka berdua.
" Kak rendi sedang apa" tanya lili yang baru selesai mandi dan langsung berjalan ke arah dapur
"Masak sandwich. Maaf ya li cuma ada roti dan telur di kulkas aku belum blanja soalnya."
" Gak papa." Ucap lili kepada suaminya itu.
" Yaudah aku pergi mandi ya. " ucap rendi yang kemudian beranjak pergi untuk menuju kamar madi
Rendi saat ini masi bengong di depan cermin kamar mandi. Jujur saja dia Masi memikirkan perbuatan dia tadi malam terhadap Lili, bagai mana manjanya ia ke pada lili, cara dia menggendong Lili bahkan yang paling diinget adalah desahan lili yang keluar saat ia mencupang leher Lili.
" Untung gw bisa nahan diri! "Ucap rendi yang sudah ingat perbuatan nya semalam.
" Tolong dong tubuh hawa nafsunya di ilangin gw gak mau kalo lili nanti benci sama gw gara-gara gw egois, gw sayang banget soalnya sama dia" guman rendi yang kesal dengan diri sendiri
Lili yang sudah siap dari tadi menunggu di meja makan untuk makan bareng dengan suaminya. Tapi tiba tiba hpnya berbunyi mendapatkan telepon dari teman SMP yang dulu pernah tinggal di Surabaya yang kini sudah sekolah bersama dengan dirinya di jakarta.
" Hallo selly" ucap lili
" Li lu jadi pindah kan ke tunas bangsa?"
" Iya sel, bentar lagi ini mau berangkat!."
" Bareng gw aja li, ini gw lagi di depan apartemen lu. Cepet turun ya!." Ucap Selly kemudian langsung mematikan teleponnya
" Sel, La ni anak malah matiin telfon nya." Ucap lili heran, Lili pun langsung meminta izin kepada rendi untuk berangkat bersama temannya itu.