Hallo guyss ini novel aku tulis dari 2021 hehe tapi baru lanjut sekarang, yuks ikutin terus hehe.
Bagaimana jadinya jika seorang pria mengajak wanita tak dikenal membuat kesepakatan untuk menikah dengannya secara tiba tiba? ya itu terjadi dengan Laura dan Alva yang membuat kesepakatan agar keduanya menjadi suami istri kontrak, dalam pernikahan mereka banyak rintangan yang tak mudah mereka lewati namun dalam rintangan itulah keduanya dapat saling mengenal satu sama lain sehingga menimbulkan perasaan pada keduanya.
apakah pernikahan mereka akan berakhir setelah kontrak selesai atau mereka memilih mempertahankan pernikahan? yuk ikuti terus kisah Alva dan Laura
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma Yulianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 18
Beberapa jam kemudian Alva pulang dari kantor, pria itu langsung masuk kedalam kamarnya untuk membersihkan diri dan turun kebawah untuk menyantap makanan yang dihidangkan oleh pelayan kiriman dari rumah utama.
Tok..tok.. tok
Alva tidak menunggu Laura membuka pintu tapi dia langsung masuk kedalam untuk memanggil gadis itu.
"Laura bangunlah makan malam," ucap Alva.
"Mm" Laura menjawab namun matanya tetap tertutup rapat.
"Laura."
"Ya," jawab Laura.
"Ayo bangun."
Laura tetap menutup mata dan tertidur pulas memeluk bantalnya.
"Kenapa dia bisa merespon saat menutup mata," gumam Alva.
"Laura satu tambah satu berapa?" Tanya Alva.
"Dua," jawab Laura.
Alva tidak bisa menahan tawanya mendengar jawaban Laura masih tetap benar.
"Laura aku siapa?"
"Leonardo Alva Dicaprio suamiku," jawab Laura.
Alva benar benar tertegun mendengar jawaban Laura mengatakan itu bahkan Alva saja tidak pernah menganggap pernikahan mereka terlalu serius karena itu hanya tertulis dalam sebuah surat.
Laura tersadar dan langsung membuka mata, dia mengira sebuah pertanyaan tadi berasal dari mimpi tapi tidak mungkin karena Alva sedang berdiri disamping ranjangnya.
"A-Alva kapan pulang? Maaf tidak membukakan pintu aku tidak tau kau pulang," ucap Laura.
"Tidak masalah aku juga yang menyuruhmu untuk beristirahat sekarang ayo makan malam," ajak Alva.
Laura mengangguk dan berjalan menyusul Alva keluar, gadis itu tidak sadar bahwa ia tidur siang hari lalu bangun malam hari, rasanya sangat langka sebab dirumahnya sendiri mustahil bisa seperti itu.
"Ini makanlah," kata Alva sembari memberikan piring yang berisi makanan.
"Maaf."
"Untuk?"
"Aku benar-benar tidak bisa melihat waktu jadi tidak sempat memasak," jawab Laura.
"Tidak masalah aku meminta pelayan dari rumah utama datang untuk membuat makan malam," ucap Alva.
Keduanya makan malam tanpa gangguan sedikitpun dan setelah selesai Alva melarang Laura untuk membersihkan meja makan karena kembali lagi dengan program kehamilan.
"Laura pergi istirahat," ucap Alva.
Huuhh
Laura mengeluh kali ini karena terus menerus merebahkan tubuhnya diatas kasur.
"Aku lelah berada di kasur terus, minta izin diruang tamu untuk menonton televisi," kata Laura.
Alva tersenyum sembari membawa laptopnya mendekati Laura diruang tamu.
"Tidur Laura," ucap Alva.
"Baru bangun Alva bagaimana bisa tidur lagipula baru selesai makan tidak baik tidur lebih cepat," kata Laura sembari menekan remote control televisi dan mulai mencari channel yang ia sukai.
Alva mengangkat bahu lalu kembali memperhatikan laptopnya untuk melihat seberapa banyak penghabisan Tania hari ini.
"Sedang melihat apa?" Tanya Laura.
"Sedang melihat Tania menghabiskan uang," jawab Alva.
"Tania sangat beruntung memiliki kekasih royal," ucap Laura dengan senyum tipis.
"Bagaimana dengan kekasihmu?" Tanya Alva.
"Tidak ada," jawab Laura.
"Kau tidak memiliki kekasih?" Alva menutup laptopnya dan menatap Laura.
"Menurut ku tidak ada yang menarik dari sebuah hubungan, mereka hanya menghabiskan waktu untuk bertengkar dan berbaikan hingga akhirnya kandas," kata Laura.
"Artinya kau tidak pernah...."
Alva menghentikan kalimatnya namun tatapan itu membuat Laura mengerti. Gadis itu menggelengkan kepala menjawab pertanyaan terpotong Alva.
Pantas saja dia kebingungan malam itu, batin Alva.
"Baiklah sepertinya aku harus masuk kedalam kamar," ucap Laura.
Alva mengangguk lalu mengikuti Laura masuk kedalam kamar. Awalnya Laura mengira Alva naik keatas tangga tapi ternyata pria itu masuk kedalam kamar Laura.
"Ada apa?" Tanya Laura.
"Ada apa? Tidur untuk apalagi," jawab Alva.
"Eh bukankah kau berjanji datang 3 dalam satu minggu."
"Perjanjian diubah karena status mu dan aku berubah menjadi suami istri," kata Alva.
"Terserahlah."
Laura pergi mengganti pakaiannya kedalam kamar mandi karena mulai hari ini wanita itu akan berhati-hati soal cctv yang terpasang rapi didalam kamar.
Ceklek
Alva tercengang melihat Laura dengan baju tidur lengan pendek, karena memang dari sananya sudah cantik jadi menggunakan apapun Laura tetap terlihat seribu kali lipat lebih cantik dari gadis lain.
"Alva."
"Ya?"
Laura mengambil sebuah tiket dari laci dekat ranjang lalu memberikannya pada Alva.
"Ini tiket untuk datang ke acara fashion show busana rancangan ku dan para karyawan lain jika kau tertarik datanglah," kata Laura.
Alva menerima undangan VIP dari Laura, acara tahunan yang selalu ditunggu tunggu orang akhirnya akan segera dimulai bulan ini.
"Undangannya mengatakan boleh membawa pasangan," ucap Alva.
"Kau bisa mengajak Tania mungkin dia tertarik."
"Baiklah." Alva langsung menyetujui usul Laura.