Mikayla gadis cantik berusia 19 tahun ini harus menjadi Kekasih Kontrak seorang Dosen, selain menjadi Pacar kontrak ia juga harus menjadi budak ranjang Dosen nya yang bernama Theo Felix yang berumur 29 tahun. Wajah tampan nya memang memikat hati semua kaum hawa, namun sikap nya yang Arogan membuat Mikayla harus banyak bersabar demi kesembuhan Nenek nya yang sedang berada di rumah sakit. Theo selalu melampiaskan kekesalan nya kepada Mikayla, padahal semua itu di sebabkan oleh kelakuan Chealsea yang selama ini mengikatnya tanpa hubungan yang pasti. Sikap Theo yang munafik membuatnya tidak sadar wanita mana yang ia cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitryas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26
Mata Theo yang sudah mengantuk dengan tubuh yang sudah lelah kini berusaha menatap ke arah Mikayla yang sejak tadi sibuk menari-nari sambil menyanyi dengan suara jeleknya.
Perubahan sikap Mikayla juga berkali-kali
Mengagetkan Theo yang nyaris tertidur, kadang tertawa kadang pulak menangis tiba-tiba.
Theo sejak tadi dibuat lelah, karena harus menjaga Mikayla yang banyak tingkah dan berusaha membantu tubuh wanita ini agar tidak terbentur benda-benda di sekitarnya.
“Sudah cukup kamu melampiaskan kekesalanmu,” ucap Theo sambil menarik Mikayla yang sejak tadi berloncat-loncat di atas ranjang yang di tiduri Theo.
Pria itu menarik tubuh Mikayla dan masuk kedalam pelukanya, Mikayla yang kini tengah menangis kembali meronta-ronta seperti sebelumnya.
“Kay! Berhentilah, aku tidak akan membuatmu sedih lagi. Tapi aku mohon berhentilah,” ucap Theo akhirnya dia tidak tahan lagi melihat wanitanya yang sudah menjadi gila karena pengaruh minuman keras.
Sungguh Theo sangat menyesal membuat Mikayla mabuk, walaupun tadi ia tertawa meihat beberapa adegan lucu yang di lakukan wanita mabuk ini.
Namun karena energi yang di miliki Mikayla sampai melakukan hal-hal gila selama berjam-jam membuat Theo kesal juga karena dia harus berusaha menahan kantuknya karena Mikayla tidak mengijinkanya tidur dengan cara membuat pria itu ikut berloncat-loncat di atas ranjang.
Mikayla terdiam lalu menoleh ke arah Theo, pria yang sudah kehilangan energinya itu masih berusaha membuka matanya dan menahan kantuk hanya untuk menatap Mikayla yang kini juga menatap dirinya.
“Bapak janji?” Tanya Mikayla dengan kelingking yang mengarah ke wajahnya.
Theo yang melihat itu hanya menghela nafasnya lemah, “iya aku janji.” Ucap Theo sambil menautkan kelingkingnya di kelingking Mikayla. “Sekarang tidurlah.” Pinta Theo masih memeluk Mikayla agar wanita itu tidak kembali beraksi.
Mikayla menganggukan kepalanya pelan, lalu memejamkan matanya. Theo akhirnya bisa bernapas lega, seteah beberapa jam lamanya menahan diri untuk tidak marah dan membujuk Mikayla agar tidur.
Theo mengerutkan keningnya karena rupanya Mikayla langsung benar-benar tertidur tanpa harus menunggu lama. “Hah! Jika tau semudah ini membuat mu tertidur, sudah sejak tadi aku pasti akan berjanji seperti itu.” Keluhnya tidak percaya dengan kecepatan tidur Mikayla.
Dia pun ikut memejamkan matanya, dan tertidur sambil memeluk Mikayla.
keesokan harinya, Mikayla bangun karena merasakan sakit dan pusing di kepalanya.
“Ah, sakit sekali kepalaku.” Gumam Mikayla dengan tubuh yang terasa berat.
Dilihatnya ada lengan yang melingkar di bagian perutnya, ia terkejut melihat Theo yang juga tidur di sampingnya.
Saat berusaha menjauhkan lengan itu, tiba-tiba kepalanya terasa sakit dengan bayangan-bayangan kejadian semalam tiba-tiba muncul di ingatanya.
Bayangan dimana ia mencubit hidung dosenya, muntah di dada pria itu, bahkan mengajak pria itu menari dan memukul Theo dengan penuh amarah.
Hal yang paling memalukan adalah saat dirinya menyanyi dan memaki Dosenya sendiri.
“Haa…” ia terkejut sampai menutup mulutnya sendiri, karena tidak menyangka sudah bertindak sedemikian gilanya malam itu. “Mampus, mati aku.” Ucap Mikayla sambil memekik dirinya sendiri.
Mikayla hendak bangun dan bergegas pergi sebelum pria itu terbangun, namun lenganya tiba-tiba tertahan.
“Mau lari kemana?” Tanya Theo dengan suara seraknya, tubuh Mikayla tiba-tiba merinding dengan wajah yang mulai memucat.
Theo menatap punggung Mikayla yang tidak segera menatapnya, pria itu tau jika Mikayla sudah mengingat kejadian semalam dimana hal itu membuat Theo ikut gila dan emosi melihatnya.
“Kau tidak akan bertanggung jawab dengan kejadian semalam?” Tanya Theo lagi membuat Mikayla semakin tegang.
.
To be continued….