NovelToon NovelToon
Wanita Simpanan Bos

Wanita Simpanan Bos

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Janda / Selingkuh / Pelakor / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:72.2k
Nilai: 5
Nama Author: Rini Jayanti

Yasmin, janda muda dan cantik harus menerima jadi istri simpanan seorang pria kaya dan sudah beristri. Berawal dari pertemuan tak sengaja Reynald dengan Yasmin yang tak lain adalah karyawannya sendiri di dalam lift perusahaannya. Reynald tertarik pada pandangan pertama dan setelah ditelusuri Yasmin ternyata memiliki pekerjaan sampingan sebagai wanita panggilan.

Reynald merupakan seorang pengusaha di bidang properti dan real estate. Ia memiliki seorang istri cantik dengan segala kegiatannya sebagai sosialita. Hidup bergelimang harta membuat Aurel lupa diri hingga terlibat perselingkuhan dengan pria lain, hal itulah yang membuat Reynald perlahan mencari pelarian untuk melayani hasrat sexnya. Sedangkan Yasmin menerima jadi istri simpanan untuk memenuhi semua kebutuhan hidup dirinya dan keluarga.

Apakah pernikahan Yasmin dengan sang BOS bisa terendus? Dan apakah pernikahan mereka berdua murni karena *** semata?

***

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Jayanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35

"Saya meminta ijin pada anda Pak Reynald untuk meminta keterangan bu Yasmin terkait keracunan yang menimpa ART anda," tukas salah satu penyidik setelah nyawa Marni bisa diselamatkan.

"Silahkan, saya akan ikut menemaninya." Reynald dan Yasmin mengikuti penyidik tersebut ke sebuah tempat duduk kosong di dekat ruang rawat Marni.

"Maaf Bu Yasmin, saya ingin tahu dulu hubungan anda dengan Pak Reynald seperti apa? Kenapa anda dan ART nya Pak Reynald bisa ada dalam satu rumah?" Penyelidikan dimulai. Yasmin dan Reynald saling berpandangan. Kemudian Reynald mengangguk meminta Yasmin menjelaskan apa adanya.

"Saya dan Pak Reynald adalah suami istri, dan bi Marni ART saya juga." Penyidik tersebut mencatatnya.

"Apa anda dan Pak Reynald memiliki musuh? Atau bermasalah dengan seseorang baru-baru ini?"

Yasmin kemudian diam, dia melirik suaminya terlebih dahulu sebelum menjawab.

"Kami tidak bermasalah dengan siapapun. Dan kami tidak mempunyai musuh," jawabnya.

Padahal keduanya tahu jika Silvia adalah masalah terbesar mereka.

"Ibu masih ingat apa ada makanan yang anda tidak makan, tapi ART anda yang memakannya?" Mendapat pertanyaan seperti itu Yasmin coba mengingat-ngingatnya kembali.

"Perasaan kami memakan makanan yang sama. Kami tidak memakan makanan yang berbeda. Saya belum membuang makanannya. Masih ada sisa dan saya simpan di lemari es karena makanannya sangat banyak," jelas Yasmin.

Penyidik tersebut mencatat semua temuannya, dia tampak berpikir beberapa saat sebelum mengajukan pertanyaannya kembali.

"Siapa yang menerima kiriman makanan tersebut? Anda sendiri atau ART anda?"

"ART saya yang menerimanya, Pak," jawab Yasmin.

"Oke, saya rasa pertanyaan untuk penyidikan kami sudah cukup. Untuk mengetahui detail lanjutannya kita harus menanyai orang lain selain ART anda dan mencocokannya dengan jawaban ART anda sendiri setelah siuman."

"Baik, anda bisa datang ke rumah kami. Kami tunggu," ujar Reynald.

"Baik, Pak. Terima kasih atas kerja samanya." Penyidik tersebut berjabat tangan dengan suami istri itu kemudian pamit meninggalkan rumah sakit bersama kedua rekannya.

"Mas, biar aku yang menjaga bi Marni ya. Kamu lebih baik pulang saja. Biar nanti pagi-pagi aku pulang dulu menyiapkan semua kebutuhan kamu dan kita berangkat sama-sama ke kantor," ucap Yasmin.

Reynald memijat ujung alisnya yang tidak sakit.

"Jadi, aku di rumah sendirian? Dan kamu di sini? Yang benar saja," desisnya kesal. "Aku akan meminta perawat ekstra menjaganya saja dan kita akan pulang. Hari ini aku sangat lelah sekali, Sayang. Dan aku ingin kamu menemaniku," pintanya dalam mode manja. Tangannya merangkul bahu Yasmin.

Menyadari suaminya juga sangat membutuhkannya, Yasmin mengalah dan memilih ikut pulang. Walau dia sangat ingin menemani Marni, karena dirinya juga Marni sampai harus mengalami keracunan.

***

"Akhirnya." Yasmin merasakan tubuhnya seketika nyaman setelah hampir beberapa jam harus menangani Marni. Dia masih menunggui suaminya yang sedang berbincang dengan para bodyguard yang sedang berjaga malam.

Sesekali dia berdecak kesal dan memilih membuka ponselnya, membuka pesan-pesan yang terlewatkan. Terutama grup chat kantornya yang mencapai ribuan.

"Mereka ngomongin apa sih sampai ribuan gitu." Yasmin membacanya satu persatu dari atas dan di pertengahan dia dikejutkan dengan foto mantan suaminya sedang berada di Hartawan Grup.

"Tommy?" pekik Yasmin kaget. "Bagaimana dia bisa masuk?" Dia kan?" Yasmin tidak bisa melanjutkan kata-katanya secara syarat masuk di perusahaan milik Reynald tidak semudah itu. Orang yang memiliki catatan kriminal tidak akan pernah mendapatkan kesempatan sedikitpun bekerja di sana.. sementara Tommy, dia mantan kriminal.

"Kenapa wajahmu seperti itu?" Reynald sudah masuk kamar dan Yasmin sama sekali tidak menyadarinya.

Buru-buru Yasmin menutup aplikasi chatnya dan menyimpan ponselnya ke atas nakas.

"Nggak, Mas. Dina sama Sani aneh-aneh saja," ucapnya bohong.

Reynald tampak tidak begitu meresponnya. Dia menang sangat lelah dan ingin segera beristirahat.

"Sayang, besok aku antar kamu dulu ke kantor. Setelah itu aku harus menghadiri acara di PIK."

"PIK? Pergi sama pak Romi?"

Reynald menggeleng.

"Tidak. Aku pergi sendiri. Sementara aku pergi, Romi akan terus memantaumu, aku tidak mau sesuatu terjadi lagi padamu." Semenjak Silvia bertindak, Reynald begitu takut Yasmin mengalami kejadian yang tak diinginkannya.

"Mas nggak usah khawatir, aku bakalan hati-hati ko. Nanti jam makan siang, aku jengukin bi Marni sebentar ya. Siapa tahu bi Marni siuman," ujar Yasmin.

"Dokter akan mengabari jika bi Marni siuman. Jangan khawatir, dan jangan pergi sendirian!"

"Siap, Pak Bos!" Sambil tangannya bersikap hormat.

Reynald tergelak lalu mencubit hidung Yasmin sebelum mereka berdua beristirahat.

Sebelum benar-benar terlelap, pikiran Yasmin kembali melayang pada sosok mantan suaminya. Apa yang sebenarnya Tommy rencanakan dengan masuk ke perusahaan suaminya.

***

"Aku masuk dulu ya, Mas." Yasmin mengecup bibir Reynald sebelum dirinya turun.

"Hati-hati, Sayang. Mungkin setelah makan siang aku baru kembali," ujarnya.

"Iya, Mas. Hati-hati." Yasmin keluar dari mobil mewah milik suaminya tersebut di basement. Semenjak hamil, Reynald sama sekali tidak mengijinkan Yasmin turun di perempatan jalan.

Sepasang mata memperhatikan dari kejauhan dengan senyum seringaiannya. Seorang pria yang pernah mengisi masa lalu Yasmin dan pernah menjual Yasmin pada pria hidung belang.

Langkah Yasmin mendadak berhenti, jantungnya berdegup cepat. Perasaan amarahnya kembali naik setelah sekian lama terpendam.

"Tommy," ucapnya tanpa suara.

"Apa kabarnya, Yasmin. Kamu semakin cantik saja." Pria tak tahu malu itu menyapa Yasmin seolah tidak merasa berdosa. Sementara Yasmin merasakan hal sebaliknya, semenjak Tommy meninggalkan berjuta masalah semenjak saat itu Yasmin bergelimang masalah.

Tommy tampak beda dari biasanya. Pria itu terlihat lebih rapi dengan stelan kemeja dan dasi, sepatu hitam mengkilat dan gaya rambut baru.

"Sedang apa kamu di sini?" tanya Yasmin sinis.

"Hahaha.. kalem saja, Yasmin. Ini kan perusahaan, sudah tentu aku di sini bekerja. Kamu lupa kalau gini-gini juga aku sarjana ekonomi, yah hanya saja ijazahku tidak aku pakai." Tommy berkelakar.

"Cih, aku tidak percaya kamu datang ke sini tanpa ada maksud tertentu. Siapa yang sudah membawamu ke sini?" tanyanya curiga.

"Kenapa? Kamu mau melaporkannya pada pria simpananmu itu?"

Yasmin setengah terkejut, dari mana Tommy tahu tentang suaminya. Jangan-jangan memang benar kalau Tommy merencanakan sesuatu.

"Maaf, aku tidak tertarik dengan pembicaraan ini!" Yasmin bergegas pergi meninggalkan Tommy yang masih ingin menggodanya.

"Swiit.. swiit.. bokongmu tambah bulat saja ya. Pasti sering diremas-remas pria simpananmu itu. Aku jadi kangen tanda merah di sebelah bokongmu itu." Tommy tergelak membuat darah Yasmin mendidih.

Yasmin berbalik dan hendak melayangkan kata-kata pedasnya pada Tommy. Namun, sebuah mobil lewat menghalanginya. Dan Tommy malah melambaikan tangannya pada Yasmin naik ke mobil tersebut.

"Itu kan mobil kantor. Mau ke mana dia diantar mobil kantor?" Yasmin semakin dibuat penasaran.

Kehadiran Tommy dalam hidupnya akan membuatnya terancam, bukan hanya hidupnya saja. Tapi, membuat hubungannya dengan Reynald bermasalah. Tommy akan memunculkan masalah baru lagi yang dia tidak tahu apa yang sedang direncanakannya.

***

BERSAMBUNG...

MAKASIH ... DITUNGGU KOMENTAR TERBAIKNYA...

1
Asyatun 1
lanjut
Soraya
mampir thor
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
temen kantor
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
mungkin menemui silvia ketika udah baik adalah jawabannya rom
Yasmin Natasya
terimakasih sudah up banyak thor... 🙏💕
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
lebih mawas diri lg yas
Lieyha NOemphank BekeNd
Luar biasa
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
jadilah egois yas
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
ini bentuk kamu kurang tegas menceraikan silvia, rey
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
masama thor
Siti Amyati
greged ma silviia ,ayo Ray bikin tu jalang lebih ngga bisa punya anak
muna aprilia
lanjut
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
ahh yakin bisa?
Sumitro Adji
yes oh yes
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
lebih baik jujur yas, timbang mereka berpikiran liar
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
anaknya saja ragu sama sakit ibunya
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
mungkin anda menyanyangi silvia seperti putrimu, bukan menantu
Zuka Saya
kok aq ngerasa Rey nya kurang tegas sih. kaloo Silvia uda pernah selingkuhi dia mah cerein aja masa bilang cere3 mulu g jadi2
Nayla Arshaka
jangan rey aku mohon .jgn di tanda tanganin... baca dlu.... jgn asal coret...
aku takut ni jebakan ...
jgn smpai kmu mnyesal.
dan taruhannya rumah tanggamu bersama Renata....
smga aja mama mu kena serangan betulan ... krna tau sifat Silvia seperti apa..
jgn ya Rey....baca dlu isi surat nya .kli aja jebakan bedmen ... hahahhah
Keysha Aurellie
wah Silvia berdrama dengan pura pura menangis , tetap waspada Rey
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!