Noureen Aprilia Prayogo, putri tunggal dari seorang konglomerat ternama di ibu kota. ia harus menikah dengan Cakra Satrio Sanjaya, anak dari sahabat ayahnya demi untuk membuat sang ayah bahagia.
pernikahan yang di dasari tanpa adanya rasa cinta, membuat Noureen merasakan luka batin yang sangat dalam, sebab sehari setelah pernikahan Cakra memintanya untuk tidak terlalu berharap sebab Cakra sudah memiliki wanita di dalam hatinya.
Instagram @Putriyani Mursalim
Facebook @Putriyani Mursalim
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putriyani Mursalim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 18
Mas Cakra," lirih Noureen
Cakra yang berada di dalam restoran bersama alea tidak menyadari ada sepasang mata yang sedang melihatnya dari kejauhan.
Noureen terdiam mematung, kemudian ia tersenyum getir, dada nya terasa sesak, Air matanya menggenang di kedua sudut matanya.
Bi imah yang sibuk menenteng belanjaan melihat majikan terdiam, lalu bertanya.
non ada apa," tanya bi imah
Mendengar suara bi Imah. Noureen kemudian tersadar, buru-buru ia menghapus cairan bening yang hampir terjatuh di kedua sudut matanya. kemudian ia tersenyum. Walaupun hatinya kini hancur berkeping-keping.
Tidak ada apa-apa Bi, ayo kita pulang," ucap Noureen.
Bi Imah yang tidak tahu apa-apa, menuruti saja kemauan majikannya.
Noureen berjalan keluar mall dengan hati yang terluka, lagi-lagi Cakra melukainya.
Sepanjang jalan Noureen hanya terdiam tak ada sepatah katapun yang keluar dari bibirnya. Hatinya dirundung pilu, ingin rasanya ia menangis, menjerit dan menumpahkan seluruh keluh kesahnya, tapi apalah daya ia tidak bisa melakukannya.
Bi Imah yang melihat ada gelagat berbeda dari majikannya, bertanya-tanya dalam hati
"Non Noureen kenapa yah, tidak biasanya diam seperti ini."
Mobil berhenti tepat di halaman rumah, Noureen keluar dari dalam mobil dan masuk kedalam rumah, kemudian ia pamit kepada bi imah untuk beristirahat di kamar.
Bi aku ke kamar dulu yah." Ucap Noureen.
Silahkan Non ," jawab Bi Imah.
Setelah sampai di kamar, Noureen terduduk lemas, air mata yang sedari tadi ia tahan kini tumpah membasahi wajah cantiknya, Noureen kini terisak mengingat apa yang ia lihat tadi siang. Noureen memukul-mukul dadanya yang sesak. rasanya sakit mas. Mas kamu tega,mas. aku berusaha berjuang untuk pernikahan kita, aku bertahan tetap berada disisimu, tapi mas malah bermesraan dengan kekasih mu diluar sana, apa kurangnya aku mas, aku berusaha menjadi istri yang baik untuk mu. tangis pilu kembali terdengar.
Noureen kini menatap foto pernikahannya yang ada di atas nakas, kemudian ia tersenyum getir.
Mas gak mudah yah buat sama-sama mas
banyak hal yang aku lewati.
dari mulai ngertiin mas.
ngerti maunya mas.
mikirin gimana buat mas bahagia.
gak buat mas bosen.
gak buat mas cuek sama aku.
Mas kamu itu berharga buat aku.
Aku sayang kamu mas.
Dalam tangis pilu Noureen merebahkan tubuhnya di kasur sambil memeluk bingkai foto pernikahannya.
Karena kebanyakan menangis kini Noureen terlelap.
***
Pukul enam sore Cakra masuk kerumah, sambil menjinjing tas kerjanya, ia mencari keberadaan sang istri tapi Noureen tidak ada. Biasanya setiap pulang kantor Noureen selalu menyambutnya dengan senyuman hangat. Ia kemudian bertanya pada bi Imah.
Bi Noureen kemana? Tanya Cakra.
Non Noureen di kamar den sejak pulang dari supermarket non Noureen belum keluar kamar.
Kalau begitu aku keatas dulu Bi," pamit Cakra
Silahkan den.
Cakra pun naik ke lantai dua menuju kamarnya, setelah sampai di depan kamar Cakra kemudian membuka pintu.
Gelap, ia kemudian berjalan menyalakan lampu, Cakra menemukan Noureen tertidur diatas ranjang sambil memeluk bingkai foto pernikahannya, kemudian Cakra menghampiri Noureen dan duduk di sisi ranjang, dengan pelan ia mengambil bingkai foto dan meletakkannya di atas nakas.
Cakra kemudian memegang lengan Noureen.
Reen kamu kenapa, kamu sakit.?
Belum ada pergerakan dari Noureen.
Cakra kemudian memindahkan anak rambut yang menutupi wajahnya Noureen.
Noureen kemudian menggeliat dan menyipitkan matanya.
Dengan hati yang masih terluka Noureen tersenyum.
Kamu sudah pulang mas
.
.
.
.
trimakasih untuk semua yang berkenan mampir. semoga kalian semua diberi kesehatan, dan semoga hari kalian semua bahagia 😘🙏