Membunuh banyak orang! Keyla Abraham, sang ketua mafia kejam yang meninggal ditangan sahabatnya sendiri.
saat terbangun, ia justru menempati tubuh anak perdana menteri Xia yang lemah dan jelek.
Xia Re, anak perdana menteri Xia Fang. kakak kandungnya begitu membencinya, ayahnya tidak peduli dengannya. selalu ditindas dan difitnah saudara/i tirinya. bahkan sang tunangan berselingkuh dengan adik tirinya. ibu dan adiknya dibunuh.
bagaimana cara Keyla membalaskan dendam Xia Re?
dapatkah Keyla mengungkap dalang kematian ibu dan adik Xia Re?
dapatkah ia kembali kezamannya untuk membalas dendam kepada para pengkhianat?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bini'nya Boboiboy Reverse 🔪☠️, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.10
sekarang Xia Re tengah rebahan di kasurnya, perasaannya benar-benar sedang tidak baik hari ini.
Shuzu yang melihat keadaan Nonanya tengah tidak baik-baik saja memberanikan diri untuk bertanya. "Nona, apa anda ingin sesuatu?"
"tidak!"
"Sepertinya mereka bekerja jauh lebih baik sekarang!" ujar Xia Re kala melihat pelayan nya melakukan pekerjaan nya jauh lebih baik.
"ah, iya Nona. mungkin karena kejadian kemarin." jawab Shuzu.
"oh."
"Shuzu, dimana Shizu?" tanya Xia Re.
"Shizu sedang membeli sesuatu, Nona." jawab Shuzu.
"Shuzu, aku sangat bosan."
"bagaimana kalau Nona berjalan-jalan di taman belakang." usul Shuzu.
"taman belakang?" beo Xia Re.
"iya, Tuan. perasaan mu sedang tidak baik, lebih baik kau jalan-jalan" ujar Tong Tong tiba-tiba muncul.
'aku jalan-jalan, atau karena kau ingin jalan-jalan, Tong Tong' ujar Xia Re lewat batin.
"huhuhu... Tuanku memang sangat hebat dan pengertian. lagian, Ditaman belakang ada sebuah kejutan untuk Anda, tuanku"
'kejutan? kejutan apa?'
"rahasia!" ujar Tong Tong lalu pergi menghilang.
'dasar makhluk kecil meresahkan!' umpat Xia Re.
"Shuzu, ambilkan cadarku. aku akan jalan-jalan ke taman, Sen-Di-Ri." ujar Xia Re sembari menekankan kata 'sendiri'.
"sendiri? huwah... Nona, biarkan Shuzu menemani Nona" rengek Shuzu.
"tidak."
"huhuhu... baiklah, Nona. ini cadarnya."
Xia Re memakai cadarnya. ia masih penasaran dengan apa yang dikatakan Tong Tong. kejutan? kejutan seperti apa?
"Ai Ke!" panggil Xia Re, tak lama Ai ke muncul dihadapannya.
"Ai Ke memberi hormat."
"bangunlah, Ai. aku hanya ingin kau menjaga paviliun ku selagi aku keluar."
"Baik, Nona."
Xia Re pun pergi berjalan-jalan ke taman belakang. ia mulai merasa tenang. melihat berbagai macam bunga dan warnanya yang berbeda-beda membuatnya Nyaman.
"sangat, indah" gumamnya.
ia berjalan kearah bunga mawar hitam. ia petik bunga mawar hitam tersebut. ia hirup aroma bunga mawar hitam tersebut.
"ini lebih baik" ujarnya sembari tersenyum. tapi, tak lama senyum itu hilang kala mendengar suara yang sangat ia benci.
'hahaha, kakak Kai aku sangat mencintaimu'
'aku juga mencintai mu, Rong'
Xia Re mencari sumber suara.
"Sh**! jangan-jangan..." Xia Re tersenyum kecut.
"Tong Tong, apa ini yang kau maksud dengan kejutan!?" gumamnya kesal.
tiba-tiba Tong Tong muncul dengan wajah panik. "a-anu tuan, mu-mungkin kau ingin bermain dengan mereka"
"bagaimana jika aku bermain denganmu saja" ujar Xia Re sembari menyeringai.
"huhuhu... jangan, tuan. apa kau tega membunuh system imut seperti ku" rengek Tong Tong.
Xia Re menghela nafas panjang, lalu melangkah pergi menuju sumber suara. "kita lihat, apa yang ingin dilakukan kedua Manusia menjijikkan itu"
"hufh... syukurlah. Tuanku sangat menyeramkan" gumam Tong Tong lega plus ngeri.
Xia Re menatap malas kedua manusia yang tengah bermesraan.
"bukankah dia... Mo Kai? tunangan Xia Re?" gumam Xia Re.
"benar tuanku, dia adalah Mo Kai. dalam ingatan pemilik tubuh, Mo Kai mengkhianati nya dengan Xia Rong. Mo Kai tidak pernah mencintai Xia Re, ia menerima perjodohan ini karena orang tuanya" jelas Tong Tong.
"menarik." gumam Xia Re menyeringai.
sementara Xia Rong yang merasa ada yang memperhatikan menengok kebelakang. dan benar saja ia melihat Xia Re yang tengah menatap kearahnya. Xia Rong tersenyum miring
'tifak usah menunggu nanti, aku akan membuatnya cemburu' batinnya.
Xia Rong memeluk lengan Mo Kai seraya berkata. "kakak, Kai. apa aku terlihat cantik?"
"kau sangat cantik sayangku, itu mengapa aku jatuh hati padamu" ujar Mo Kai sembari membelai wajah Xia Rong.
"sangat menjijikkan" gumam Xia Re jijik.
"mereka benar-benar serasi, yang perempuan ******, yang laki-laki mata keranjang" ujar Tong Tong.
"ah, apa yang kulihat ini. tunanganku dan adikku Sendiri!" ujar Xia Re sembari mendekati kearah Xia Rong dan Mo Kai.
Xia Rong langsung melepas pelukannya dengan Mo Kai.
"ka-kak i-ini tidak seperti yang kau lihat. to-tolong jangan pukul aku" ujarnya takut sembari menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. tentu saja ia hanya berpura-pura takut.
"Apa!!! jadi Xia Re selalu menindasmu, sayang?"
"i-iya, kak."
"keterlaluan kau, Re!!!"
"aish, sangat menjijikkan." gumam Xia Re bosan dengan drama yang dibuat Xia Rong.
"Mo Kai, kau adalah tunanganku, berani sekali kau mengkhianati ku dengan Adikku sendiri" ujar Xia Re pura-pura tersakiti.
"tuanku memang yang terhebat!"
"Cih, mana mau aku bertunangan denganmu! kalau bukan karena perjodohan sial itu, mana mau aku bertunangan dengan gadia jelek dan sampah seperti mu!" hina Mo Kai.
"Mo Kai, jahat sekali kau menghinaku seperti ini"
"kakak, seharusnya kau sadar diri. kak Kai terlalu sempurna, sementara kau hanya sampah." ejek Xia Rong.
"tentu saja, sayang. yang pantas menjadi istriku hanya dirimu" ujar Mo Kai sembari memeluk pinggang ramping Xia Rong. dalam dekapan Mo Kai, Xia Rong tersenyum puas.
Xia Re menatap mereka, lalu tiba-tiba tertawa kencang, membuat sepasang kekasih itu menatap aneh Xia Re.
"apa kau menjadi gila karena aku lebih memilih Xia Rong. dengarlah Xia Re, akan kupastikan aku akan membatalkan pertunangan ini!"
"Batal ya Batal! kenapa kau sangat banyak omong. lagipula siapa yang mau menjadi istrimu, kau hanyalah anak manja, mata keranjang, berwajah jelek dan lemah!"
Mo Kai dan Xia Rong membelakkan matanya. "Xia Re, kau!!!"
"aku? kenapa? tenanglah Mo Kai, atau monkay. dengarkan aku, aku sangat tidak sudi bertunangan denganmu, akan kupastikan pertunangan ini batal. ah, aku lupa. aku akan pergi berbelanja, Babay monyet"
"Xia Re!!!" bentak Mo Kai.
Xia Re mengentikan jalannya, ia berbalik badan dan berkata. "****** dan mata keranjang memang cocok"
setelah mengatakan itu, Xia Re melanjutkan jalannya. Tong Tong yang mendengar ucapan Xia Re tertawa terbahak-bahak. sementara Xia Rong dan Mo Kai mengepalkan tangan mereka geram.