Evelyn gabriella Wijaya mau tak mau harus menuruti kemauan sang ayah, untuk menikah dengan CEO menggantikan posisi kakak tirinya Aurelia Calista maharani.
Matthew Alexandros louis pria berusia 30 tahun yang kini masih melajang menawarkan untuk menikahi salah satu anak dari lelaki tua yang ingin menyelamatkan perusahaannya diambang kebangkrutan.
Andreas nikolas Wijaya tidak memiliki cara lain untuk menyelamatkan perusahaan yang sedari dulu ia kembangkan kini mulai runtuh, jalan satu satunya ia harus menerima tawaran Matthew sang CEO tampan.
Apakah andreas akan menyerahkan salah satu putrinya?
Bagaimana kelanjutan ceritanya?, yuk ikuti cerita novel sekarang dan nikmati alurnya, jangan lupa like kome dan vote ya💋❤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oliv88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps 26
AKhirnya mereka pun sudah sampai dimension, sesampainya didalam kamar, matthew duduk disofa berpangku kaki menatap kearah evelyn yang berdiri dihadapannya dengan tangan yang diletakkan dibelakang tubuhnya
“Kesalahan apa yang sudah kau lakukan?” tanya matthew menatap evelyn dari ujung kepala hingga ujung kaki
“Melanggar ucapan anda, aku pergi tanpa izin terlebih dahulu” ucap evelyn tertunduk
“Apalagi?” tanya matthew
“Apalagi, seberapa banyak kesalahanku sebenarnya sepertinya sudah aku sebutkan semua” batin evelyn yang masih tertunduk
“Tatap mataku kalau sedang bicara evelyn” ucap matthew yang melihat sedari tadi evelyn hanya menundukkan wajahnya
“Aku tidak tau lagi tuan apa kesalahan ku, sudah aku sebutkan semua” ucap evelyn menatap matthew dengan rasa takut
“Kau tau kesalahanmu apa?, kau sudah membuat aku membatalkan makan malam penting dengan orang tuaku” ucap matthew terus menatap evelyn
“M-maaf tuan” ucapnya yang tak ingin memperpanjang masalah
“Lagian siapa suruh ngikuti aku sampai kesana, salah sendiri” batin evelyn
“Karna sangat banyak kesalahanmu maka aku akan menghukummu hari ini” ucap matthew
"Hukuman apalagi yang kau inginkan" batin evelyn
“Cium aku” ucap matthew Kembali membuat mata evelyn terbelalak
“Haisss dasar mesum, tidakkah ada hukuman lain?” batin evelyn
“EVELYN!!!” teriak matthew yang melihat evelyn hanya diam
“I-Iya tuan” ucap evelyn terbata bata
“Cium aku dengan benar, jika kau menciumku seperti kemarin maka akan ku telanjangi kau sekarang juga” ancam matthew
Evelyn yang mendengar itupun seketika bergetar, dia pun melangkahkan kakinya perlahan mendekati matthew yang masih duduk disofa, perlahan evelyn mendekat dan membungkukkan badan nya mendekat kearah wajah matthew, evelyn pun menautkan bibirnya kebibir matthew, jangan kalian tanya gimana perasaannya sekarang, dia sangat malu melakukan hal itu, dan evelyn pun mulai belajar bagaimana caranya berciuman, dia mengingat cara matthew menciumnya
Evelyn melumat bibir bawah matthew dengan lembut, saat evelyn sudah mau melepaskan ciuman itu seketika tangan matthew meraih tengkuknya untuk menahan agar ciuman itu tak terlepas membuat evelyn tetap pada posisinya, matthew menarik tubuh evelyn kesofa, matthew merebahkan tubuhnya diatas tubuh evelyn tanpa melepaskan ciuman tersebut
Hingga keduanya terbuai dengan gairah panas, matthew menyentuh dua bukit kembar Evelyn, bisa dia rasakan dari luar pakaian gadis itu, ukurannya tidak terlalu besar tapi juga tidak telalu kecil, sesuai seleranya sangat sempurna
“Emmhhh” suara evelyn lolos begitu saja saat matthew menyentuh dada nya, dia sedikit mendorong tubuh matthew tapi tetap saja kekuatannya tidak sebesar kekuatan matthew
“Tok.. tok.. tok”
Suara pintu diketuk dari luar kamar, matthew menghentikan kegiatannya dan melepaskan ciuman mereka saat mendengar suara ketukan pintu, matthew pun melangkah menuju arah pintu dan membukanya
"Selamatt, Terima kasih sekertaris anton kau menolongku kali ini" batin evelyn saat melihat siapa yang datang
“Maaf boss mengganggu malam anda, tuan besar menghubungiku dan memberitahu masalah perusahaan dilondon, beliau ingin anda segera menyelesaikannya” jelas anton sang sekertaris
“Urus penerbangan malam ini, kita kesana sekarang” perintah matthew yang sudah paham dengan penjelasan Antonio
“Baik boss” kemudian anton keluar dan mengurus semuanya
Setelah kepergian anton, matthew Kembali menatap evelyn yang masih duduk disofa, matthew pun jalan mendekati evelyn
“Siapkan keperluanku, aku akan pergi selama satu minggu, ingat jangan macam macam selama aku tidak ada, kalau kau melanggarnya lagi maka aku akan menghukummu lebih dari ini” ucap matthew kemudian mengecup singkat bibir evelyn, setelah itu dia berjalan kearah kamar mandi untuk bersiap siap
Pintu kamar mandi pun sudah tertutup, evelyn melangkahkan kakinya kearah walk in closet dan menyiapkan beberapa pakaian yang akan digunakan matthew selama disana
“Kenapa sikap anda jadi seperti ini tuan, aku takut kalau sampai aku mencintai anda” batin evelyn saat menatap pakaian matthew
***
Dikediaman keluarga louis, Harrison mendapatkan kabar yang terjadi dilondon, sehingga dia langsung menghubungi sang anak untuk membereskan kekacauan dinegara itu, tapi ponsel matthew tidak bisa dihubungi sehingga Harrison menelfon Antonio untuk memberitahu kepada matthew, dan juga alasan itulan yang Harrison berikan kepada istrinya kalau matthew tidak bisa datang karna ada hal yang harus diurus malam itu juga
“Gleen menginaplah malam ini” ucap Catherine menatap putra pertamanya itu
“Iya ma, aku akan menginap malam ini” balas gleen singkat
Catherine tersenyum senang saat anaknya mau menginap dirumahnya, sebab gleen sangat susah jika disuruh menginap
“Padahal mama berharap kita berempat bisa makan malam Bersama malam ini” ucap Catherine menghembuskan nafas pasrah
“Berhentilah membahas orang yang tidak ada disini ma” ucap gleen menatap sang ibu
“Anak mama hanya kalian berdua sayang, hanya kalian berdua yang mama punya berhentilah bertengkar, sampai kapan kalian bersikap seperti ini” Catherine menitihkan air matanya
Gleen tidak menanggapi ucapan sang ibu dia memilih masuk kekamarnya
“Sayang sudahlah jangan menangis, biarkan saja mereka seperti itu, suatu saat mereka akan kembali seperti dulu lagi, kita hanya butuh waktu saja” ucap Harrison memeluk sang istri yang sedang terisak
“Aku merindukan kedua putraku yang manis dan selalu akur, hikss.. hikss” ucap Catherine terisak
“Tenang lah hanya butuh waktu saja, mereka sudah besar dan dewasa, tanpa kita menjelaskan mereka tau mana yang terbaik buat mereka” ucap Harrison menenangkan sang istri
“Apa aku harus menghukum mereka berdua karna sudah membuat mu menangis?” ucap Harrison menghampus air mata dijawah Catherine
“Kamu jangan melakukan hal yang aneh aneh” ucap Catherine menatap tajam sang suami
“Baik lah baiklah aku tidak akan melakukan apapun” seketika nyalinya ciut saat melihat sorotan mata sang istri
Dasar tua tua biucinnya akut hehe…